Buddhadasa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Faredoka (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Faredoka (bicara | kontrib)
-kelekatan +kemelekatan (KBBI)
 
(5 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox religious biography|honorific-prefix=|name=BuddhadasaBuddhadāsa|honorific-suffix=|native_name=|native_name_lang=|image=Buddhadasa118.jpg|alt=|caption=|religion=[[Buddhism]]|denomination=|school=[[Theravāda]]|lineage=|sect=|subsect=|temple=|order=[[Mahā Nikāya]]|institute=|church=<!-- or: |churches = -->|founder=|philosophy=|known_for=|education=|alma_mater=|other_names=<!-- or: | other_name = -->|dharma_names={{lang|pi|Indapañño|italic=no}}|monastic_name=Phra Dharmakosācārya|pen_name=|posthumous_name=|nationality=<!-- use only when necessary per [[WP:INFONAT]] -->|flourished=|home_town=|birth_name=Ngueam Phanit|birth_date={{birth date|df=yes|1906|05|27}}|birth_place=[[Distrik Chaiya|Chaiya]], Chaiya (sekarang Surat Thani), Thailand|death_date={{death date and age|df=yes|1993|05|25|1906|05|27}}|death_place=Chaiya, Surat Thani, Thailand|death_cause=|resting_place=|spouse=|partner=|children=|parents=|mother=|father=|location=[[Suan Mokkh]]|title=|period=|consecration=|predecessor=|successor=|reason=|rank=|teacher=|reincarnation_of=|students=<!-- or | disciples = -->|initiated=|works=<!-- or | literary_works = -->|ordination={{Death date and age|df=y|1926|07|29|1906|05|27}}<ref>{{cite book|first=Kamala|last=Tiyavanich|year=2007|title=Sons of the Buddha: The Early Lives of Three Extraordinary Thai Masters|url=https://books.google.com/books?id=iOb51D7WexsC&pg=PA80|location=Boston|publisher=Wisdom Publications|page=80|isbn=9780861715367}}</ref>|initiation=|initiation_date=|initiation_place=|initiator=|profession=|previous_post=|present_post=|post=|website=<!-- {{URL|example.com}} -->|background=<!-- optional header background color -->|module={{Infobox person
| embed = yes
| signature = Buddhadasa.gif}}}}'''Buddhadāsa''' (27 May 1906{{snd}}25 May 1993) adalah seorang [[biksu]] kontroversial asal [[Thailand]].<ref name=":0">Steve Odin (2011), ''[https://www.jstor.org/stable/23015264 Reviewed Work: Buddhadāsa: Theravada Buddhism and Modernist Reform in Thailand by Peter A. Jackson]'', Philosophy East and West, University of Hawai'i Press, Vol. 61, No. 1, pp. 221-231</ref><ref name="Emmanuel2017p231Emmanuel2017p2312">{{cite book|author=John Powers|year=2017|url=https://books.google.com/books?id=n08nDwAAQBAJ|title=Buddhist Philosophy: A Comparative Approach|publisher=Wiley|isbn=978-1-119-06825-9|editor=Steven M. Emmanuel|pages=221–237}}</ref> Dikenal sebagai penafsir baru ajaran Buddha dan [[agama tradisional]] Thailand, ia mendorong reformasi persepsi keagamaan konvensional di negara asalnya, [[Thailand]], dan juga di luar negeri. Ia mengembangkan pandangan pribadi bahwa mereka yang telah menembus hakikat hakiki agama menganggap "semua agama secara batiniah sama", sementara mereka yang memiliki pemahaman tertinggi tentang [[Dhamma]] merasa "tidak ada agama". Ia juga menolak ajaran [[Punarbawa|punarbawa atau kelahiran kembali]] dan menolak penjelasan [[Karma dalam Buddhisme|hukum karma]] yang terkait dengannya.{{sfn|Buddhadasa|1985a}}
 
== Interpretasi kontroversial ==
[[File:BuddhadasaAsiti60.jpg|pra=https://en.wiki-indonesia.club/wiki/File:BuddhadasaAsiti60.jpg|jmpl]]
Buddhadasa berusaha keras untuk melakukan praktik yang sederhana dan murni dalam upayanya untuk meniru ajaran inti Buddha Gotama, "Lakukan kebaikan, hindari kejahatan, dan sucikan pikiran." Oleh karena itu, ia menghindari ritualisme adat dan politik internal yang mendominasi kehidupan monastik [[Siam]]. Kemampuannya untuk menjelaskan gagasan filosofis dan keagamaan yang rumit dalam bahasa asli [[Thailand Selatan]] menarik banyak orang ke tempat peristirahatannyawiharanya di hutan.
 
Ajaran utamanya terutama berfokus pada kesadaran yang tenang pola pernapasan seseorang yang disebut ''anapanasati''. Namun, praktik pribadinya sangat didasarkan pada penelitian dan interpretasi tingkat lanjut dari kitab-kitab Pali awal di satu sisi dan pada eksperimen pribadinya yang radikal di sisi lain.
 
=== Penolakan punarbawa ===
Buddhadasa menolak ajaran [[Punarbawa|punarbawa atau kelahiran kembali]] dan penjelasan [[Karma dalam Buddhisme|hukum karma]] tradisional, karena ia menganggapnya tidak sesuai dengan ''[[Śūnyatā|sunyata]]'', dan tidak kondusif bagi lenyapnya ''[[Penderitaan (Buddhisme)|dukkha]]''.{{sfn|Buddhadasa|1985a}}<ref name=":0" />
 
Buddhadasa, kata John Powers – seorang profesor Studi Asia dan Buddhisme, menawarkan sebuah “interpretasi [[Rasionalisme|rasionalis]]” dan berpikir “seluruh pertanyaan tentang [[Punarbawa|kelahiran kembali]] adalah bodoh”.<ref name="Emmanuel2017p2312">{{cite book|author=John Powers|year=2017|url=https://books.google.com/books?id=n08nDwAAQBAJ|title=Buddhist Philosophy: A Comparative Approach|publisher=Wiley|isbn=978-1-119-06825-9|editor=Steven M. Emmanuel|pages=221–237}}</ref> Menurut Buddhadasa, [[Sang Buddha]] mengajarkan '[[tanpa atma]]' ({{lang-pi|''anattā''}}, {{lang-sa|''anātman''}}), yang mengingkari adanya entitas atau jiwa sebagai inti yang berpindah-pindah.<ref name="Emmanuel2017p2312" /> Powers mengutip pandangan Buddhadasa sebagai, "karena tidak ada seorang pun yang dilahirkan, maka tidak ada seorang pun yang meninggal dan terlahir kembali". Oleh karena itu, Buddhadasa menyatakan, "seluruh pertanyaan tentang kelahiran kembali tidak ada hubungannya dengan ajaran Buddha... dalam lingkup ajaran Buddha tidak ada pertanyaan tentang kelahiran kembali atau reinkarnasi". Tujuannya adalah Nirwana, yang Buddhadasa gambarkan sebagai suatu keadaan "melampaui semua penderitaan yang juga melampaui konsepsi kebahagiaan yang biasa."<ref name="Emmanuel2017p2312" />
 
Buddhadasa menjelaskan ''paṭiccasamuppāda'' sebagai "kelahiran", "aku", dan milikku melalui kontak indra dengan objek; dan ''[[vedanā]]'' ("perasaan"), ''[[Nafsu keinginan|taṇhā]]'' ("haus," keinginan), dan ''upādāna'' (kelekatankemelekatan) yang dihasilkan. Ia berkata:
 
{{blockquote|"Arti sebenarnya dari kata 'kelahiran' sebagaimana yang dimaksudkan oleh Sang Buddha bukanlah kelahiran dari rahim seorang ibu, itu terlalu fisik. Kelahiran yang ditunjukkan oleh Sang Buddha adalah kelahiran spiritual, kelahiran yang melekat pada 'aku' dan 'milikku'. Dalam satu hari bisa ada ratusan kelahiran; jumlahnya tergantung pada kapasitas seseorang, tetapi dalam setiap kelahiran 'aku' dan 'milikku' muncul, perlahan memudar, dan secara bertahap menghilang dan mati. Singkatnya, saat bersentuhan dengan objek indra, muncul yang lain. Setiap kelahiran menghasilkan reaksi yang berlanjut ke kelahiran berikutnya. Inilah yang disebut ''kamma'' dari kehidupan sebelumnya yang matang dalam kelahiran saat ini. Kemudian, ''kamma'' ditransmisikan lebih lanjut. Setiap kelahiran seperti ini."<ref>Buddhadasa Bhikkhu (1985), ''[https://web.archive.org/web/20130720221119/http://www.what-buddha-taught.net/books/bhikkhubuddhadasa_heart_wood_from_the_bo_tree.htm Heart-wood from the Bo Tree]'', Susan Usom Foundation, p. 26</ref>}}
 
Dengan melepaskan anggapan tentang “aku” dan “milikku” maka kelekatankemelekatan yang egois akan ditinggalkan, dan [[Nirwana]] atau kekosongan sejati akan tercapai.{{sfn|Buddhadasa|1985a}}<ref name=":0" /> Hal ini dapat dilakukan dengan “tidak membiarkan munculnya ketergantungan terjadi; memotongnya tepat pada saat kontak indra."{{sfn|Buddhadasa|1985a}}<ref name=":0" />
 
Pandangan Buddhadasa telah "dikritik secara keras"<ref>Steve Odin (2011), ''[httpsname="://www.jstor.org/stable/23015264 Reviewed Work: Buddhadāsa: Theravada Buddhism and Modernist Reform in Thailand by Peter A. Jackson]'', Philosophy East and West, University of Hawai'i Press, Vol. 61, No. 1, pp.0" 221-231</ref> dan ditolak oleh banyak rekan [[biksu]] aliran [[Theravada]] dengan pandangan yang lebih ortodoks terhadap ajaran Buddha. Misalnya, [[:en:Bhikkhu_Bodhi|Bhikkhu Bodhi]] menyatakan bahwa pendekatan Buddhadasa dalam membuang ajaran punarbawa atau kelahiran kembali "pada dasarnya akan menghancurkan [[Dhamma]] [...] konsepsi kelahiran kembali adalah landasan penting bagi teori etika Dhamma, yang memberikan insentif untuk menghindari semua kejahatan dan melakukan kebaikan," sebagaimana disimpulkan oleh Powers.<ref name="Emmanuel2017p2312" />
 
=== Tidak ada agama ===
Baris 28:
 
{{blockquote|...mereka yang telah menembus pemahaman Dhamma tertinggi akan merasa bahwa apa yang disebut "agama" itu tidak ada sama sekali. Tidak ada agama Buddha; tidak ada agama Kristen; tidak ada agama Islam. Bagaimana mungkin mereka sama atau bertentangan jika mereka bahkan tidak ada? (...) Jadi, frasa “Tidak ada agama!” sebenarnya adalah bahasa Dhamma tingkat tertinggi.<ref name=noreligionspeech>[http://www.abuddhistlibrary.com/Buddhism/B%20-%20Theravada/Teachers/Buddhadasa/No%20Religion/NORELIG.HTM Buddhadasa, No Religion] {{webarchive |url=https://web.archive.org/web/20130320144336/http://www.abuddhistlibrary.com/Buddhism/B%20-%20Theravada/Teachers/Buddhadasa/No%20Religion/NORELIG.HTM |date=March 20, 2013 }}, trans. Punno, 1996.</ref>}}
 
==Catatan==
{{reflist|group=note}}
 
==Referensi==
Baris 50 ⟶ 47:
{{wikiquote}}
;Tempat
*[http://www.suanmokkh.org/ Wat Suan Mokkh]. Buddhadasa'sWihara HermitageBuddhadasa.
;Biografi
*[https://web.archive.org/web/20090925153047/http://buddhadasa.nalanda.org.br/index2.html Ajahn Buddhadasa]. nalanda.org.br/
*{{YouTube|bgw97YTOriw|Biography of Buddhadhasa}}. Three-partVideo videodalam tiga seri.
* [https://www.encyclopedia.com/people/philosophy-and-religion/buddhism-biographies/buddhadasa-bhikkhu Buddhadasa], encyclopedia.com
;Karya dan pengajaran
*[https://web.archive.org/web/20070606223712/http://www.dharmaweb.org/index.php/Category%3ABuddhadasa_Bhikkhu Category:Buddhadasa Bhikkhu]. ADaftar listkarya ofdaring Buddhadasa's online work. dharmaweb.org.
*[http://www.bia.or.th/en/ Buddhadasa Indapanno Archives]
;Lain-lain
*[http://www.audiodharma.org/teacher/129/ Talks by Santikaro about Buddhadasa]. AudioRekaman recordingsuara indalam fourempat partsbagian.
 
{{Authority control}}