Pengguna:Renamed user 5cb535d47ac833448f09633576bf74ba/Unjuk rasa revisi undang-undang pemilihan kepala daerah Indonesia 2024: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
 
(3 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 13:
| image4 = 2024_Indonesian_local_election_law_protests_in_Medan_38.jpg
}}
| date = {{start and end dates|2024|8|22|2024|8|2225|df=y}}
| place = [[Indonesia]]
| coordinates =
Baris 160:
Dalam sesi wawancara dengan wartawan di kompleks DPR, Achmad Baidowi, selaku pimpinan rapat tersebut, mengutarakan pandangannya terhadap kecaman masyarakat usaha DPR dan Pemerintah untuk merevisi putusan MK kemarin tersebut. Ia mempersilahkan masyarakat untuk kembali menggugat revisi UU tersebut ke MK jika ada penolakan. Meskipun kenyataannya rentang waktu yang tersedia saat itu sudah sangat sempit sekali, mengingat proses pendaftaran Pilkada yang sudah dimulai pada 27 Agustus 2024
{{Cquote|"Ya itu pendapat. Silahkan saja, kami menghormati pendapat itu. Bermain di ruang media sosial, silakan. Nanti ketika produk undang-undang itu sudah diundangkan, mau digugat ke MK, silakan. Tidak ada yang menghalang-halangi. Disinilah kebebasan berekspresi dijamin oleh UU"||| Achmad Baidowi<ref name="ppp"></ref>}}
 
=== Aksi demonstrasi ===
==== Bandung ====
Andi Andriana, mahasiswa semester lima Prodi Ilmu Pemerintahan Universitas Bale Bandung (Unibba) mengalami cedera serius pada mata kirinya pada saat mengikuti aksi demonstrasi di halaman kantor DPRD Provinsi Jawa Barat pada kamis malam, 22 Agustus 2024.<ref>Azam Munawar (24 Agustus 2024) "Satu Mahasiswa Harus Operasi Mata Usai Aksi Tolak RUU Pilkada" Radar Bandung</ref>
 
Insiden ini bermula ketika ia dan tiga temannya bergabung dengan massa aksi di gedung DPRD Provinsi Jawa Barat pada Kamis sore. Situasi mulai memanas sekitar pukul empat sore, namun kericuhan baru benar-benar pecah pada pukul 17.30 WIB. Sebagian besar massa dievakuasi ke titik aman, salah satunya di Gedung Sate. Di tengah kepanikan tersebut, Andi beserta temannya memutuskan untuk kembali untuk memeriksa keadaan dan membantu peserta aksi lainnya. Sayangnya, saat mencoba memperbaiki sepatunya yang terlepas, Andi terjatuh. Saat bangkit, sebuah batu menghantam mata kirinya dengan keras.
 
Usai terkena lemparan batu tersebut, Andi segera dilarikan ke RS Hasan Sadikin untuk mendapatkan pertolongan pertama. Kemudian, Andi dirujuk ke RS Mata Cicendo untuk menjalani operasi mata.
 
=== Peraturan KPU ===
Baris 202 ⟶ 194:
===Dampak ekonomi===
Saat aksi terjadi, IHSG anjlok ke level 7.497.<ref>[https://market.bisnis.com/read/20240822/7/1793107/demo-peringatan-darurat-ihsg-dibuka-ambruk-ke-level-7497 '/'Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro HOME BURSA DAN SAHAM OBLIGASI DAN REKSADANA EMAS KURS KOMODITAS REKOMENDASI KORPORASI Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro Home Market Bursa & saham Demo "Peringatan Darurat", IHSG Dibuka Ambruk ke Level 7.497''.] dari situs bisnis</ref> Sementara mata uang rupiah melemah ke Rp 15.615,- per dollar <ref>[https://www.cnbcindonesia.com/market/20240822120843-17-565473/demo-peringatan-darurat-meluas-rupiah-lanjut-melemah-ke-rp-15615-us- ''Demo Peringatan Darurat Meluas, Rupiah Lanjut Melemah ke Rp 15.615/US$''.] dari situs cnbcindonesia</ref>
=== Korban jiwa ===
==== Bandung ====
Andi Andriana, mahasiswa semester lima Prodi Ilmu Pemerintahan Universitas Bale Bandung (Unibba) mengalami cedera serius pada mata kirinya pada saat mengikuti aksi demonstrasi di halaman kantor DPRD Provinsi Jawa Barat pada kamis malam, 22 Agustus 2024.<ref>Azam Munawar (24 Agustus 2024) "Satu Mahasiswa Harus Operasi Mata Usai Aksi Tolak RUU Pilkada" Radar Bandung</ref>
 
Insiden ini bermula ketika ia dan tiga temannya bergabung dengan massa aksi di gedung DPRD Provinsi Jawa Barat pada Kamis sore. Situasi mulai memanas sekitar pukul empat sore, namun kericuhan baru benar-benar pecah pada pukul 17.30 WIB. Sebagian besar massa dievakuasi ke titik aman, salah satunya di Gedung Sate. Di tengah kepanikan tersebut, Andi beserta temannya memutuskan untuk kembali untuk memeriksa keadaan dan membantu peserta aksi lainnya. Sayangnya, saat mencoba memperbaiki sepatunya yang terlepas, Andi terjatuh. Saat bangkit, sebuah batu menghantam mata kirinya dengan keras.
 
Usai terkena lemparan batu tersebut, Andi segera dilarikan ke RS Hasan Sadikin untuk mendapatkan pertolongan pertama. Kemudian, Andi dirujuk ke RS Mata Cicendo untuk menjalani operasi mata.
 
==Referensi==