Francisca Casparina Fanggidaej: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dwinug (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 3:
| birth_name = Francisca Casparina Fanggidaej
| birth_date = {{birth date|1925|8|16|df=y}}
| birth_place = [[Kabupaten Kupang|Kupang]], [[Timor Barat]], [[Hindia Belanda]]
| death_date = {{death date and age|2013|11|13|1925|8|16|df=y}}
| death_place = [[Zeist]], [[Utrecht (provinsi)|Utrecht]], [[Belanda]]
| nationality = [[Indonesia]]
| citizenship = [[Belanda]]
Baris 11:
| spouse = Sukarno (meninggal)<br>Supriyo
| children = 1 (dari Sukarno)<br>6 (dari Supriyo)
| relativesfamily = [[Reza Rahadian]] (cucu)
}}
 
Baris 18:
== Biografi ==
=== Masa kecil ===
Francisca dilahirkan di [[Noelmina, Takari, Kupang|Noelmina]], [[Takari, Kupang|Takari]], [[Kabupaten Kupang|Kupang]], [[Timor Barat]], sebagai anak ke-4 dengan Ibu bernama Magda Maël dari [[Timor Timur]] dan ayahnya bernama Gottlieb Fanggidaej berasal dari [[Pulau Rote]] yang bekerja di ''Burgerlijke Openware Werken'' (BOW) atau sekarang dikenal sebagai [[Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia|Dinas Pekerjaan Umum]] (DPU), pemerintahan [[Hindia Belanda]] dengan posisi ''hoofdopzichter'' atau kepala pengawas (setara dengan pejabat eselon 3 untuk zaman sekarang) dan bekerja di bagian bendungan dan irigasi. Karena kedudukannya yang tinggi tersebut, maka keluarganya termasuk golongan "Belanda Hitam" dan berada pada posisi "''gelijkgesteld''" yang berarti mereka adalah golongan masyarakat yang dipersamakan dengan [[Belanda]]/[[Eropa]]. Hal ini karena mereka secara lahirnya bukan bangsa [[Belanda]] (nonpribumi), tapi dimasukkan di dalam golongan masyarakat Belanda dan dibawah kewenangan hukum Belanda. Kakek Francisca, turut serta menerjemahkan edisi pertama [[Kitab Injil]] berbahasa [[Bahasa Melayu|Melayu]], tepatnya Injil Protestan.{{Sfn|Setiawan|2006|p=13 - 22}}
 
Ayahnya mendapatkan pendidikan sekolah pangreh-praja, ''[[Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren]]'' (OSVIA), yang tidak diselesaikannya karena dikeluarkan ketika turut aksi pernyataan ketidakpuasan para mahasiswa Indonesia terhadap pemerintahan Hindia Belanda.{{Sfn|Setiawan|2006|p=13 - 22}}
Baris 33:
 
=== Keluarga ===
Pada 1948 Francisca menikah dengan Sukarno, seorang anggota dewan dari Pesindo. Dari Sukarno, Francisca memperoleh seorang anak perempuan, Nilakandi Sri Luntowati. Dari pernikahannya yang kedua dengan sesama wartawan, Supriyo, ia memperoleh enam orang anak yaitu Dien Rieny Saraswati, alm. Godam Ratamtama, Nusa Eka Indriya, Savitri Sasanti Rini, Pratiwi Widiantini, dan Mayanti Trikarini. [[Reza Rahardian]] adalah cucunyaanak dari Pratiwi Widianti.<ref name=":1" />
 
== Organisasi ==
Baris 58:
 
{{DEFAULTSORT:Fanggidaej, Francisca C.}}
[[Kategori:KelahiranTokoh 1925Indonesia di pengasingan]]
[[Kategori:Aktivis perempuan Indonesia]]
[[Kategori:Guru Indonesia]]
[[Kategori:Wartawan Indonesia]]
[[Kategori:Indonesia-Belanda]]
[[Kategori:Tokoh Rote]]
[[Kategori:Tokoh dari Kupang]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus perempuan Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh sosialis Indonesia]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 1956–1959]]
[[Kategori:TokohAnggota IndonesiaDPR-GR di pengasingan1960–1965]]
[[Kategori:Indonesia-Belanda]]
[[Kategori:Tokoh Rote]]