Nike Ardilla: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 73:
==== Pengaruh ====
Tak lama setelah kematiannya namanya justru menjulang. Publik masih terus membicarakan Nike Ardilla. Majalah ''Asia Week'' menafsirkan Nike dalam sebuah kalimat satir "''In Dead She Soared''"{{fact}} atau "Dalam Kematian Dia Melambung". Setiap tahunnya ribuan penggemar yang tergabung dalam Nike Ardilla ''Fans Club'' melakukan ritual khusus pada tanggal 19 Maret dan 27 Desember yaitu berziarah ke makam dan mengadakan acara mengenang Nike seperti memutarkan film-film Nike dan menyanyikan lagu-lagu Nike di Bandung, tempat kelahiran dan tempat berpulangnya Nike. Para penggemar juga sering bersilaturahmi dengan keluarga Nike, bahkan mereka juga menggunakan panggilan sayang ''Mami'' kepada Nining Ningsihrat, sebagaimana Nike biasa memanggil ibundanya tersebut. <ref>{{Cite
Sebuah [[museum]] juga didirikan di Jalan Soekarno-Hatta, [[Bandung]]. Semua barang-barangnya tersimpan di sana, seperti pakaian yang dikenakannya saat kejadian dan replika kamar Nike. Selain itu, hampir semua [[album]] rekaman lagu-lagu Nike berhasil memperoleh penghargaan, terutama dari segi penjualan. Dalam rentang waktu yang relatif pendek, dia berhasil mengembangkan demikian jauh popularitas dan fanatisme penggemarnya bahkan melampaui apa yang diperoleh penyanyi terkenal yang sudah berkiprah puluhan tahun di dunianya.
Baris 82:
== Alat Musik & Band ==
Tak banyak yang mengetahui bahwa seorang Nike Ardilla juga bisa memainkan alat musik seperti, Guitar, Piano, Pianika, Guitar Bass, seperti saat konser bersama Lady Avisha, Atiek CB, & mereka sempat membentuk
== Diskografi ==
Baris 286:
|Mira
|-
|2024
|''[[Cinta Yasmin]]''
|Pengisi lagu tema
|Anumerta
|}
|