Fachrul Baraqbah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
PeragaSetia (bicara | kontrib) |
PeragaSetia (bicara | kontrib) |
||
(5 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox
| name = Fachrul Baraqbah
| birth_date = 1925
| birth_place = [[Tenggarong]], [[Hindia Belanda]]
| death_date = 1984 (umur 58–59)
| death_place = [[Samarinda]], [[Kalimantan Timur]], [[Indonesia]]
| party =
|
| termstart = 15 Agustus 1960
| termend = 15 November 1965
| constituency = ''Tidak ada''
| profession = [[Politikus]]
}}
Aji Raden [[Sayyid|
== Kehidupan awal ==
Baris 20 ⟶ 23:
Kakaknya yang lain, [[Sayid Gasyim|Aji Raden Sayid Gasyim]], merupakan anggota Partai NU ([[Nahdlatul Ulama|Nahdhatul Ulama]]) dan menjadi calon anggota DPR dari partai tersebut pada [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1955|pemilihan umum tahun 1955]] di daerah pemilihan Kalimantan Timur.{{sfn|Kementerian Penerangan|1955|p=164}} Gasyim juga menjadi anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Timur|DPRD Provinsi Kalimantan Timur]] dari Fraksi NU.<ref name=":1" /> Tak seperti kakak tertuanya, pendidikan Fachrul berhenti di tingkat dasar. Setelah lulus dari [[Hollandsch-Inlandsche School|HIS]] di Tenggarong, dia tidak melanjutkan ke [[Opleiding School Voor Inlandsche Ambtenaren|OSVIA]] di [[Kota Makassar|Makassar]].<ref name=":0" />
==
=== Masa Revolusi === Fachrul bergabung dengan [[Barisan Pemberontakan Rakyat Indonesia]] (BPRI) di [[Kota Samarinda|Samarinda]] pada tanggal 26 Desember 1945. Ia menjadi salah seorang pengurus BPRI cabang Samarinda dengan posisi sebagai penyelidik.{{sfn|Sanusie|1986|p=50}} Fachrul
Pada tahun 1947, untuk menghindari kejaran dari tentara Belanda, Fachrul melarikan diri ke [[Jawa Timur]].<ref name=":12">{{Cite web|last=Sarip|first=Muhammad|date=2021-01-21|title=Menelusuri Riwayat PSI-Sjahrir di Kaltim, Berlambang Bintang-Mandau, Pernah Jatuhkan Kepala Daerah|url=https://kaltimkece.id/historia/menelusuri-riwayat-psi-sjahrir-di-kaltim-berlambang-bintang-mandau-pernah-jatuhkan-kepala-daerah|website=Kaltim Kece|access-date=2024-03-05}}</ref>{{sfn|Magenda|2010|p=96}} Di sana, ia bergabung dengan [[Pemuda Sosialis Indonesia|Pesindo]] dan kemudian aktif di [[Front Demokrasi Rakyat]] (FDR). Fachrul pindah ke [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]] dan pada tahun 1948, hendak ditangkap karena keterlibatan FDR dan Pesindo dalam [[Pemberontakan PKI 1948|Peristiwa Madiun]]. Meski demikian, ia lolos dari aksi pengangkapan dan berhasil kembali ke Kalimantan Timur pada awal tahun 1950.<ref name=":0" /><ref name=":1" />
===
Tak lama setelah kembali ke Kalimantan Timur, Fachrul mendirikan cabang PKI di sana dan menjadi sekretaris (ketua) CDB PKI setempat.<ref name=":1" /> Dia menjadi calon anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|DPR]] dan [[Dewan Konstituante]] pada [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1955|pemilihan umum tahun 1955]], mewakili PKI di daerah pemilihan Kalimantan Timur.{{sfn|Kementerian Penerangan|1956|p=268}}{{sfn|Kementerian Penerangan|1955|p=165}} Pada tahun 1957, ia diangkat menjadi anggota DPRD-P (DPRD Peralihan) Kalimantan Timur mewakili PKI dan menjabat selama setahun.{{sfn|Arifin|Priasmoro|2011|p=78}} Sebagai hasil dari [[Daftar pemilihan umum legislatif daerah di Indonesia 1957–1958|pemilihan umum legislatif tahun 1958]], ia diangkat menjadi Wakil Ketua [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Kalimantan Timur|DPRD Kaltim]] dan menjabat hingga bulan Oktober 1965.{{sfn|Arifin|Priasmoro|2011|p=81}}{{sfn|Departemen Penerangan|1961|p=580}}
Fachrul hadir dalam Kongres Nasional ke-VI PKI yang diselenggarakan di Jakarta selama tanggal 7-14 September 1959. Dalam kongres itu, dia menyampaikan sebuah pidato yang membahas berbagai hal seperti ketidaktegasan pemerintah dalam menggalakkan [[nasionalisasi]] aset-aset Belanda, masih kuatnya kedudukan politik golongan pamong praja yang feodal, dan penyelundupan ke [[Tawau]] yang juga merajalela.{{sfn|Bintang Merah|1960|p=500-504}} Pada kongres tersebut, dia juga ditetapkan sebagai calon anggota Comite Central (CC) PKI.{{sfn|Bintang Merah|1960|p=219}} Fachrul menjadi anggota delegasi partai yang mengunjungi [[Moskwa]] dan berangkat pada tanggal 20 Juli 1963.{{sfn|Central Intelligence Agency|1963|p=RRR 9}}
Selain itu, Fachrul juga menjadi anggota [[Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara|MPRS]] dari golongan utusan daerah mewakili Kalimantan Timur.{{sfn|Departemen Penerangan|1961|p=4}} Dia merupakan salah satu wakil ketua [[Front Nasional (Orde Lama)|Front Nasional]] di Kalimantan Timur dan menjadi perwakilan dari PKI.{{sfn|Departemen Penerangan|1961|p=412-413}} Fachrul juga menjadi anggota [[Panca Tunggal]] di Kalimantan Timur, yang dimaksudkan untuk memperkuat kedudukan politik PKI di tingkat daerah melalui Front Nasional. Meski demikian, kedudukannya tidak begitu kuat sebab Front Nasional di Kalimantan Timur didominasi oleh [[Muhammad Harun Nafsi|M. Harun Nafsi]], seorang mantan pejuang yang juga anggota [[Partai Syarikat Islam Indonesia]] (PSII).{{sfn|Magenda|2010|p=94}}
Sebagai salah seorang pengurus Front Nasional, dia terlibat dalam upaya nasionalisasi yang dilakukan terhadap aset-aset [[Shell (perusahaan)|Shell]] di [[Kota Balikpapan|Balikpapan]]. Aset-aset tersebut sebelumnya berada di tangan BPM ([[Bataafsche Petroleum Maatschappij]]), namun pada tahun 1961 diserahkan kepada Shell akibat terjadinya [[Operasi Trikora|Trikora]].{{sfn|Erman & Saptari|2013|p=167}} Front Nasional kemudian membentuk sebuah front persatuan antar organisasi buruh minyak, yakni KSOBM ([[Kerja Sama Organisasi Buruh Minyak]]) yang didominasi oleh [[Perbum]] (Persatuan Buruh Minyak), untuk menggalakkan nasionalisasi pada bulan Januari 1963. Perbum sendiri merupakan salah satu serikat yang bernaung di bawah [[Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia|SOBSI]]
Aksi nasionalisasi menjadi semakin radikal pada bulan September. Pada tanggal
== Penangkapan dan kematian ==
Setelah gagalnya [[Gerakan 30 September]], pihak militer melakukan aksi pembersihan besar-besaran. Fachrul termasuk yang terjaring di dalamnya akibat statusnya sebagai anggota PKI sekaligus pengurus partai tersebut di Kalimantan Timur. Dia ditangkap pada tanggal 16 Oktober 1965 dan divonis hukuman mati oleh pengadilan subversi pada tanggal 29 November 1965 di [[Kota Balikpapan|Balikpapan]]. Sebelumnya, Fachrul sempat dibujuk oleh Gubernur [[Abdoel Moeis Hassan]] untuk menegaskan sikapnya terhadap peristiwa Gerakan 30 September. Akhirnya, pada tanggal 4 Oktober, DPRD Kalimantan Timur menegaskan sikapnya, yakni mengutuk gerakan tersebut dan berdiri sepenuhnya di belakang Presiden [[Soekarno|Sukarno]].{{sfn|Hassan|2004|p=342}} Dia kemudian mengajukan banding ke [[Pengadilan tinggi|Pengadilan Tinggi]] di Balikpapan pada bulan Juni 1969 dan vonisnya diringankan menjadi hukuman seumur hidup.<ref name=":2" /><ref>{{Cite news|date=3 Desember 1966|title=Weer doodstraf voor communist|url=https://www.delpher.nl/nl/kranten/view?query=%22Fachroel+Braqbah%22&coll=ddd&sortfield=date&identifier=KBPERS01:003296029:mpeg21:a00190&resultsidentifier=KBPERS01:003296029:mpeg21:a00190&rowid=1|work=Tubantia|access-date=12 Maret 2024}}</ref><ref name=":3">{{Cite web|last=Azis|first=Arditya Abdul|date=2019-10-03|title=Hari-Hari setelah Gerakan 30 September, Petinggi Kaltim yang Tetap Setia kepada Sukarno|url=https://kaltimkece.id/historia/hari-hari-setelah-gerakan-30-september-petinggi-kaltim-yang-tetap-setia-kepada-sukarno|website=Kaltim Kece|access-date=12 Maret 2024}}</ref>
Fachrul pada awalnya ditahan di Balikpapan, sebelum kemudian dipindahkan ke RTM (Rumah Tahanan Militer) di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] pada dekade 1970-an. Dia bertemu langsung dengan para mahasiswa yang ditahan oleh tentara karena terlibat dalam demonstrasi [[Malari]] pada tahun 1974. Berkat latar belakangnya sebagai keturunan Nabi, Fachrul mampu mengajarkan [[Bahasa Arab]] kepada tahanan lain.<ref name=":3" /> Menurut [[A.M. Fatwa]] yang juga menjadi tahanan RTM saat itu, ia seringkali dipercaya menjadi imam salat berkat bacaannya yang fasih.<ref>{{Cite web|last=Bhawono|first=Aryo|date=2017-10-02|title=Ketika Napol PKI Menjadi Imam Tarawih|url=https://news.detik.com/berita/d-3666271/ketika-napol-pki-menjadi-imam-tarawih|website=Detik News|access-date=12 Maret 2024}}</ref> Fachrul dibebaskan dari tahanan pada tahun 1984 dan tinggal di [[Samarinda Seberang, Samarinda|Samarinda Seberang]]. Tak lama setelah dibebaskan, dia meninggal dunia.<ref name=":2" /><ref name=":3" />
Baris 53 ⟶ 58:
*{{Cite book|last=Departemen Penerangan|date=1961|url=https://books.google.co.id/books?id=PnkoAQAAMAAJ&pg=PA496&dq#v=onepage&q&f=false|title=Mimbar Penerangan|location=Jakarta|publisher=Departemen Penerangan|volume=12|url-status=live}}
*{{Cite book|last=Erman|first=Erwiza|last2=Saptari|first2=Ratna|date=2013|url=https://books.google.co.id/books?id=u_sZDAAAQBAJ&pg=PA167&dq=%22Fachrul+Baraqbah%22&hl=en&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwj4kYq5xO6EAxXYyDgGHaVfA-UQ6AF6BAgIEAI#v=onepage&q=%22Fachrul%20Baraqbah%22&f=false|title=Dekolonisasi Buruh Kota dan Pembentukan Bangsa|location=Jakarta|publisher=Yayasan Pustaka Obor Indonesia|isbn=978-979-461-797-7|ref=harv|url-status=live}}
* {{cite book|last1=Hassan|first1=A. Moeis|year=2004|url=|title=Kalimantan Timur: Apa, Siapa dan Bagaimana|location=Jakarta|publisher=Yayasan Bina Ruhui Rahayu|isbn=979-9222-88-5|ref=harv}}
*{{Cite book|last=Kementerian Penerangan|date=1956|url=https://books.google.co.id/books?id=DvxZQtmFr4cC&pg=PA269&dq=Adji-Raden-Padmo&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwj4wbu-hueEAxV4TmwGHTJXAb0Q6AF6BAgMEAI#v=onepage&q=Adji-Raden-Padmo&f=false|title= Kumpulan Peraturan-Peraturan untuk Pemilihan Konstituante|publisher=Kementerian Penerangan|ref=harv|url-status=live}}
*{{Cite book|last=Magenda|first=Burhan Djabier|date=2010|url=https://books.google.co.id/books?id=f9T74ges6DIC&pg=PT37&dq=adji+raden+sayid+mohammad&hl=en&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiYs-ChptOEAxUvwTgGHWB0BVwQ6AF6BAgKEAI#v=onepage&q&f=false|title=East Kalimantan: The Decline of a Commercial Aristocracy|location=Singapura|publisher=Equinox Publishing|isbn=978-602-8397-21-6|ref=harv|url-status=live}}
*{{Cite book|last=Redfern|first=William A.|date=2010|url=https://deepblue.lib.umich.edu/bitstream/handle/2027.42/77846/wredfern_1.pdf|title=Sukarno's Guided Democracy and the Takeovers of Foreign Companies in Indonesia in the 1960s|publisher=University of Michigan|ref=harv|url-status=live}} (Disertasi Doktoral)
*{{Cite book|last=Sanusie|first=M. Djunaid|date=1986|title= Secercah Perjuangan BPRI Bn. VIII Brig. “S” Div. VI (Narotama) di Samarinda|location=Samarinda|publisher=Unit Percetakan Pemda Kaltim|ref=harv|url-status=live}}
{{URUTANBAKU:Baraqbah, Fachrul}}
|