Ace Hasan Syadzily: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ocitraz (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(18 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Refimprove|date=Agustus 2024}}
{{Infobox Officeholder
|honorific-prefix =
Baris 5 ⟶ 6:
|image = Dr. Tb. H. Ace Hasan Syadzily, M.Si.jpg
|imagesize = 210px
|office = AnggotaGubernur [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia]]Lemhannas
|successororder = ke-18
|term_start = 10 Januari 2017<br><small>(Pengganti Antar Waktu hingga 1 Oktober 2019)</small>
|term_endterm_start = 22 =Oktober 2024
|successor2term_end =
|constituency = [[Banten I (daerah pemilihan)|Banten I]]<br><small>(2017–2019)</small><br>[[Jawa Barat II (daerah pemilihan)|Jawa Barat II]]<br><small>(2019–sekarang)</small>
|predecessor = [[Andi Widjajanto]]<br>[[Maman Firmansyah (militer)|Maman Firmansyah]] ({{abbr|plt.|pelaksana tugas}})<br>[[Eko Margiyono]]({{abbr|plt.|pelaksana tugas}})
|parliamentarygroup = [[Fraksi Partai Golongan Karya]]
|predecessorsuccessor = [[Andika Hazrumy]]=
|office1 = Anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia]]
|successor =
|term_start1 = 210 AprilJanuari 20132017
|term_end1 = 3022 SeptemberOktober 20142024<br><small>(Pengganti Antar Waktu hingga 1 Oktober 2019)</small>
|constituency constituency1 = [[Banten I (daerah pemilihan)|Banten I]]<br><small>(2017–2019)</small><br>[[Jawa Barat II (daerah pemilihan)|Jawa Barat II]]<br><small>(2019–sekarang)</small>
|constituency1 = Banten I
|parliamentarygroup1= [[Fraksi Partai Golongan Karya]]
|predecessor1 = Mamat[[Andika Rahayu AbdullahHazrumy]]
|successor1 = ''TBA''
|term_start2 = 2 April 2013
|office2 = Ketua Dewan Pimpinan Daerah [[Partai Golongan Karya]] [[Jawa Barat]]
|term_end2 = 30 September 2014
|term_start2 = 3 Juni 2022<br><small>([[Pelaksana Tugas]]: 9 Februari 2021 – 3 Juni 2022)</small>
|term_end2constituency2 = Banten =I
|parliamentarygroup parliamentarygroup2= [[Fraksi Partai Golongan Karya]]
|1blankname2 = [[Ketua Umum Partai Golkar|Ketua umum]]
|1namedata2predecessor2 = Mamat = [[AirlanggaRahayu Hartarto]]Abdullah
|successor2 = [[Daftar anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia 2014–2019|''Periode 2014-2019'']]
|predecessor2 = Ade Barkah Surahman
|office2office3 = Ketua Dewan Pimpinan Daerah [[Partai Golongan Karya]] [[Jawa Barat]]
|successor2 =
|term_start2term_start3 = 3 Juni 2022<br><small>([[Pelaksana Tugas]]: 9 Februari 2021 – 3 Juni 2022)</small>
|term_end3 =
|1blankname21blankname3 = [[Ketua Umum Partai Golkar|Ketua umum]]
|1namedata3 = [[Airlangga Hartarto]]
|predecessor2predecessor3 = Ade Barkah Surahman
|successor3 =
|birth_date = {{Birth date and age|1976|9|19}}
|birth_place = [[Labuan, Pandeglang|Labuan]], [[Kabupaten Pandeglang|Pandeglang]], [[Banten]], Indonesia
Baris 46 ⟶ 53:
}}
 
[[Doktor|Dr.]] [[Tubagus|TB.]] [[Haji (gelar)|H.]] '''Ace Hasan Syadzily''', [[Magister sains|M. Si.]] ({{lahirmati|[[Labuan, Pandeglang|Labuan]], [[Kabupaten Pandeglang|Pandeglang]]|19|9|1976}}) adalah seorang [[akademisi]] dan [[politikus]] berkebangsaan [[Indonesia]] yang menjabat sebagai [[Lembaga_Ketahanan_Nasional#Gubernur|Gubernur Lemhannas]] sejak [[22 Oktober]] [[2024]] yang dilantik oleh [[Presiden Indonesia|Presiden]] [[Prabowo Subianto]]. Ace menjadi anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat]] untuk daerah pemilihan [[Jawa Barat II (daerah pemilihan)|Jawa Barat II]] sejak tahun 2019.<ref>{{Cite web|title=Beritahingga Politikdiangkat Terkinimenjadi danGubernur Terbaru - SINDOnews|url=https://nasionalLemhannas.sindonews.com/more/12|website=nasional.sindonews.com|access-date=2023-07-13}}</ref> Sebelumnya, ia adalah anggota [[DPR RI]] yang dilantik melalui [[pergantian antarwaktu]] untuk sisa masa jabatan 2014–2019 menggantikan [[Andika Hazrumy]] yang mengundurkan diri untuk mencalonkan diri sebagai calon [[Wakil Gubernur Banten]] pada [[Pemilihan umum Gubernur Banten 2017|Pilgub 2017]].<ref>{{Cite web|title=Sembilan anggota PAW DPR RI dilantik|url=https://www.antaranews.com/berita/605913/sembilan-anggota-paw-dpr-ri-dilantik|work=Antara News|editor=Suryanto|location=Jakarta|language=id|date=10 Januari 2017|access-date=19 Oktober 2021}}</ref> Pada periode sebelumnya, Ace juga menjadi anggota DPR RI melalui pergantian antarwaktu pada 2013. Ia menyertai [[Partai Golongan Karya]] (Golkar) sejak 2004 dan menjadi pemimpin partai di [[Jawa Barat]].<ref name=":0">{{Cite web|title=Ade Barkah Terseret Korupsi, Ace Hasan Didapuk Jadi Plt Ketua DPD Golkar Jabar|url=https://www.merdeka.com/politik/ade-barkah-terseret-korupsi-ace-hasan-didapuk-jadi-plt-ketua-dpd-golkar-jabar.html|work=Merdeka.com|editor=|location=|language=id|date=15 April 2021|access-date=19 April 2023cn}}</ref>
 
Pada 2023, setelah mundurnya [[Zainudin Amali]] dari jabatan [[Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia|Menteri Pemuda dan Olahraga]], Ace digadang-gadang menjabat jabatan tersebut. Beberapa pakar menilai bahwa dirinya berpeluang untuk menggantikan posisi Zainudin sebagai Menpora.<ref>{{Cite web|title=SMRC: Ace Hasan Paling Menonjol untuk Jadi Menpora Baru|url=https://www.liputan6.com/news/read/5232820/smrc-ace-hasan-paling-menonjol-untuk-jadi-menpora-baru|work=Liputan6.com|last=Pandapotan Purba|first=Jonathan|location=Jakarta|language=id|date=14 Maret 2023|access-date=19 April 2023}}</ref> Terlebih lagi, posisi tersebut diduduki oleh kader [[Partai Golongan Karya]]. Pada awal April 2023, Presiden [[Joko Widodo]] melantik [[Dito Ariotedjo]] sebagai Menpora.
 
== Kehidupan ==
Ace Hasan Syadzily merupakan anak dari seorang [[ulama]] asal [[Banten]] yang menjadi pengasuh di Pondok Pesantren Ayahnya merupakan seorang pengasuh Pondok Pesantren An-Nizhomiyyah, [[Labuan, Pandeglang|Labuan]], [[Pandeglang]], yakni [[Kyai]] [[Haji (gelar)|Haji]] [[Tubagus]] Achmad Rafe'i Ali bin Tubagus Ali Akbar dan ibunya bernama Siti Sutihat. Ayahnya memiliki kiprah politik sebagai anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Lebak|Dewan Perwakilan Rakyat Daerah–Gotong Royong Kabupaten Lebak]] mewakili [[Golongan Karya]].<ref>{{Cite web|title=Peranan K.H Tb. A. Rafe’i Ali Dalam Bidang Keagamaan dan Politik Di Labuan Tahun 1970-2010|url=http://repository.uinbanten.ac.id/3488/|work=Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin|last=Ariska|first=Ika|location=|language=id|date=|access-date=18 April 2023}}</ref> Ia merupakan anak kelima dari enam bersaudara. Menurut silsilah keturunan dari ayahnya, Ace tercatat sebagai keturunan kesembilan [[Sultan Ageng Tirtayasa]] dari [[Kesultanan Banten]].<ref>{{Cite web|title=Silsilah Keturunan KH. Tb. Ahmad Rafei Ali|url=https://docplayer.info/174028924-A-silsilah-keturunan-kh-tb-ahmad-rafei-ali.html|work=Doc Player|last=|first=|location=|language=id|date=|access-date=18 April 2023cn}}</ref> Sejak kecilnya, ia dibesarkan di lingkungan keluarga yang religius. Meski demikian, Ace mengenyam pendidikannya di sekolah umum.
 
Ace mulai duduk di bangku sekolah dasar di SD Negeri 1 Labuan, [[Pandeglang]], pada tahun 1982 dan lulus pada 1988. Kemudian, ia melanjutkan pendidikan formalnya di SMP Islam Cipasung, [[Tasikmalaya]] dan lulus pada 1991. Ketika melanjutkan jenjang [[sekolah menengah atas]], ia menempuh pendidikannya di [[madrasah aliah]] di [[Sukamanah, Cipedes, Tasikmalaya|Sukamanah]], Tasikmalaya, dan resmi menamatkannya pada tahun 1994. Setelahnya, ia berkuliah di [[Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah|Fakultas Adab dan Humaniora Institut Agama Islam Negeri Syarif Hidayatullah]], [[Ciputat, Tangerang Selatan|Ciputat]], pada 1994 dan mendapat gelar sarjananya pada 2001. Ia meneruskan studinya di [[Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia]] pada jurusan Antropologi (2001–2004) dan [[Universitas Padjadjaran|Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran]] untuk jurusan Ilmu Pemerintahan (2011–2014).
Baris 61 ⟶ 68:
Ketika masih menjadi [[mahasiswa]] di [[Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah|Institut Agama Islam Negeri Syarif Hidayatullah]], Ace telah memimpin sebuah [[lembaga swadaya masyarakat]] bernama ''Indonesian Institute for Civil Society'' ({{lang-id|Institut Indonesia untuk Masyarakat Sipil}}) sebagai direktur eksekutif dari 2000 sampai 2008. Pasca memperoleh gelar sarjana, ia menjadi [[Dosen|dosen tetap]] di IAIN Syarif Hidayatullah pada 2003. Dalam kiprahnya di [[organisasi kemasyarakatan]], ia dipercayakan menjadi Ketua [[Gerakan Pemuda Ansor]] dan Ketua Majelis Dakwah Islamiah (2010–2015). Selepas terjun ke dunia politik, Ace diangkat menjadi staf ahli dari salah seorang anggota [[Dewan Perwakilan Rakyat]] sejak 2009 hingga 2012. Selain itu, ia juga menjadi staf khusus dari seorang anggota [[Dewan Pertimbangan Presiden Republik Indonesia|Dewan Pertimbangan Presiden]] (Wantimpres) hingga 2013.
 
Di tahun tersebut, Ace dilantik sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat melalui [[pergantian antarwaktu]] menggantikan Mamat Rahayu Abdullah yang berpindah partai ke [[Partai NasDem]].<ref name=":1">{{Cite web|title=Ketua DPR RI Lantik Tiga Anggota PAW dari FPG|url=https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/5564|work=Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|author=|last-editor=|first-editor=|location=|language=id|date=2 April 2013|access-date=19 Oktober 2021|archive-date=2021-10-28|archive-url=https://web.archive.org/web/20211028170943/https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/5564|dead-url=yes}}</ref><ref>{{Cite web|title=Gabung ke NasDem, Tiga Anggota DPR RI Mundur|url=https://www.beritasatu.com/nasional/94290/gabung-ke-nasdem-tiga-anggota-dpr-ri-mundur|work=BeritaSatu.com|author=|last-editor=|first-editor=|location=Jakarta|language=id|date=30 Januari 2013|access-date=19 April 2023}}</ref> Oleh karena itu, ia mundur dari staf ahli anggota Wantimpres. Setahun setelahnya, Ace bekerja sebagai dosen pascasarjana [[Magister|Magister Administrasi Publik]] di [[Universitas Sultan Ageng Tirtayasa]] hingga tahun 2018. Di organisasi massa, ia tergabung dalam [[Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia]] dan pernah menduduki jabatan wakil sekretaris jenderal untuk periode 2014–2019.{{cn}}
 
=== Kiprah politik ===
Baris 74 ⟶ 81:
Kiprahnya sebagai legislator berlanjut setelah Ace berkontestasi dalam [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 2019|pemilihan legislatif 2019]]. Pada saat [[pemilihan umum]] tersebut, ia berpindah kawasan daerah pemilihan dan memilih [[Jawa Barat II (daerah pemilihan)|Jawa Barat II]] sebagai daerah pemilihannya. Ia berhasil memperoleh kursi legislatif tanpa melalui pergantian antarwaktu setelah dirinya memenangkan pemilihan legislatif. Kemenangannya dalam pemilihan umum ini menyumbang dua kursi perwakilan dari Golkar di daerah pemilihan Jawa Barat II.<ref>{{Cite web|title=Ace Hasan Syadzily Lolos ke DPR, Golkar Dapat Dua Kursi di Dapil Jabar II|url=https://amp.kompas.com/nasional/read/2019/05/02/19473021/ace-hasan-syadzily-lolos-ke-dpr-golkar-dapat-dua-kursi-di-dapil-jabar-ii|work=Kompas.com|last=Puspa Sari|first=Haryanti|last-editor=Meiliana|first-editor=Diamanty|location=Jakarta|language=id|date=2 Mei 2019|access-date=19 April 2023}}</ref> Pada 15 Januari 2020, Ace ditetapkan oleh Golkar sebagai ketua bidang kerohanian partai untuk masa bakti 2019–2024.<ref>{{Cite web|title=Susunan dan Personalia DPP Partai Golkar Masa Bhakti 2019-2024|url=https://www.partaigolkar.com/wp-content/uploads/2020/08/SK-Pengurus-DPP-Golkar-2019-2024-2020.pdf|work=Partai Golongan Karya |last=|first=|last-editor=|first-editor=|location=|language=id|date=2020|access-date=18 Oktober 2021}}</ref>
 
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Provinsi [[Jawa Barat]] petahana, Ade Barkah Surahman yang sebelumnya telah dipilih pada 2020 menggantikan [[Dedi Mulyadi]] diberhentikan dari posisinya.l Hal ini terkait kasus korupsi yang menjadikannya tersangka. Oleh karena itu, pimpinan pusat partai menunjuk Ace Hasan sebagai Pelaksana Tugas Ketua DPD Golkar Jawa Barat pada Februari 2021.<ref>{{Cite web|title=Ade Barkah TerpilihTerseret Korupsi, Ace Hasan Didapuk Jadi Plt Ketua DPD Golkar Jabar|url=https://newswww.detikmerdeka.com/berita-jawa-barat/d-4921032politik/ade-barkah-terpilihterseret-korupsi-ace-hasan-didapuk-jadi-plt-ketua-dpd-golkar-jabar.html|work=DetikMerdeka.com |last=Selamet|first=Ismet|last-editor=|first-editor=|location=Cianjur|language=id|date=115 MaretApril 20202021|access-date=19 April 2023}}</ref> Hal ini terkait kasus korupsi yang menjadikannya tersangka. Oleh karena itu, pimpinan pusat partai menunjuk Ace Hasan sebagai Pelaksana Tugas Ketua DPD Golkar Jawa Barat pada Februari 2021.<ref name=":0" /> Setahun berselang, ia terpilih dalam musyawarah daerah luar biasa melalui proses [[aklamasi]] pada Februari 2022.<ref>{{Cite web|title=Ace Hasan Syadzily Resmi Pimpin Golkar Jawa Barat|url=https://www.partaigolkar.com/2022/02/28/ace-hasan-syadzily-resmi-pimpin-golkar-jawa-barat/|work=Partai Golongan Karya |last=|first=|last-editor=|first-editor=|location=|language=id|date=28 Februari 2022|access-date=19 April 2023}}</ref> Ia dilantik oleh Airlangga Hartarto pada 3 Juni 2022 di [[Kabupaten Bogor|Bogor]], Jawa Barat.<ref>{{Cite web|title=Airlangga Lantik Ace Hasan Syadzily Jadi Ketua DPD Golkar Jabar|url=https://www.liputan6.com/news/read/4978025/airlangga-lantik-ace-hasan-syadzily-jadi-ketua-dpd-golkar-jabar|work=Liputan6.com |last=|first=|last-editor=|first-editor=|location=Jakarta|language=id|date=3 Juni 2022|access-date=19 April 2023}}</ref> setelah Bahlil Lahadahlia ditetapkan sebagai ketuaKetua umumUmum partai golkarGolkar secara aklamasi pada Munas Golkar 21 Agustus [https://news.detik.com/pemilu/d-7500886/bahlil-lahadalia-resmi-jadi-ketua-umum-golkar 2024], Ace hasanHasan kembali masuk kepengurusan golkarGolkar menjadi wakilWakil ketuaKetua umumUmum partaiPartai golkarGolkar periode 2024-2029.[https://news.detik.com/pilkada/d-7509571/golkar-telah-terima-sk-kepengurusan-2024-2029-siap-daftar-pilkada]{{cn}}
 
== Penghargaan ==
Baris 81 ⟶ 88:
 
== Kontroversi ==
Dalam pemberitaan Media Online, Ace meminta film ''His Only Son'' dilarang tayang di bioskop-bioskop dan juga dilarang ditayangkan di platform apapun negara ini. Menurut Ace Hasan Syadzily, film itu dapat menyesatkan orang Islam.
 
Namun dalam klarifikasi yang ia sampaikan, Ace menjelaskan lebih jauh soal konteks pernyataan sebelumnya, yaitu saat menjawab pertanyaan seorang guru dalam acara Ngobrol Pendidikan Islam (Ngopi). Dia juga menyatakan tak melarang film itu untuk ditonton oleh umat agama tertentu.<ref>{{Cite web|last=Toriq|first=Ahmad|title=Pimpinan Komisi VIII DPR Jelaskan Konteks Minta Film 'His Only Son' Dihentikan|url=https://news.detik.com/berita/d-6934091/pimpinan-komisi-viii-dpr-jelaskan-konteks-minta-film-his-only-son-dihentikan|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2024-09-02}}</ref>
 
Berikut pernyataan Ace Hasan selengkapnya:
 
Terkait dengan pernyataan saya soal polemik film His Only Son, saya ingin menyampaikan beberapa hal:
 
1. Pernyataan saya harus dilihat konteks di mana statement itu disampaikan saat menjadi narasumber dalam acara NGOPI (Ngobrol Pendidikan Islam) yang dihadiri para Guru Agama Islam di Kabupaten Bandung Barat, 8/9/2023. Dalam acara itu ada seorang guru agama yang bertanya kepada saya tentang adanya berbagai instrumen pendidikan, terutama teknologi informasi, termasuk melalui media film.
 
2. Seorang guru itu mencontohkan tentang film His Only Son yang dalam film tersebut secara ajaran yang berbeda ajaran agama Islam. Dia minta penjelasan kepada saya soal sikap saya terhadap peredaran film itu.
 
3. Karena saya ditanya soal sikap saya, di depan guru yang mengajarkan Pendidikan Islam, maka saya menjawab: "Beredarnya film His Only Son di Indonesia sebaiknya dihentikan atau banned. Narasi film ini penuh dengan kontroversi. Muatan film ini tidak seperti pemahaman selama ini tentang sejarah Nabi Ibrahim As yang diyakini umat Islam di Indonesia pada umumnya." Maksud saya melarang itu (banned) untuk peserta didik yang beragama Islam.
 
4. Saya melanjutkan penjelasan saya: "Jika peredaran film ini hanya ditujukan pada kalangan terbatas seperti keyakinan agama tertentu, masih kami pahami." Saya menegaskan hal tersebut dalam penjelasan saya.
 
5. "Tapi jika film ini beredar luas, maka akan menimbulkan pemahaman sejarah yang menyesatkan menurut keyakinan agama Islam di Indonesia." Kemudian saya melanjutkan: "Kita tahu, dalam ajaran Islam, bahwa Nabi Ibrahim itu memiliki dua anak, yaitu Nabi Ismail & Nabi Ishak. Soal Nabi Ismail ini yang tidak diakui dalam film ini. Padahal Nabi Ismail yang merupakan putera Nabi Ibrahim AS dari istri Siti Hajar yang diyakini memiliki keterkaitan baik dari segi geneologi maupun ajaran hingga Nabi Muhammad SAW sebagai pembawa ajaran Islam. Jika pemahaman seperti yang tergambar dalam film ini beredar luas, maka sesungguhnya sama saja dengan meniadakan keterkaitan ajaran Islam dengan sejarah Nabi Ibrahim."
 
6. Kemudian, Guru itu bertanya kembali kepada saya soal bagaimana cara mencegah supaya tidak terpengaruh anak didiknya dari ajaran yang tidak sesuai dengan akidah Islam, seperti dalam film itu?
 
7. Saya menjawab, mungkin perlu dipertimbangkan langkah selanjutnya. Oleh karena itu, saya minta kepada pihak terkait, sebaiknya film ini ditarik peredarannya dari bioskop di Indonesia, termasuk juga dari berbagai media penayangan film di Indonesia. "Saya juga mendesak pihak Kominfo untuk turun mengkaji peredaran film ini," ungkap saya.
 
8. Dari penjelasan kronologi saya di atas, saya tidak melarang film itu untuk ditonton oleh agama tertentu. Kembali lagi saya ulangi pernyataan saya, jika peredaran film ini hanya ditujukan pada kalangan terbatas seperti [https://www.hariansib.com/Headlines/257810/waka-komisi-viii-dpr-ri---hak-ibadah-dijamin-uud/ keyakinan agama tertentu], masih kami pahami." Itulah bahasa yang saya gunakan untuk menegaskan bahwa saya tidak melarang film itu untuk ditonton. Saya tidak memiliki rekam jejak tidak menghargai perbedaan agama orang lain. Saya menjunjung tinggi toleransi. Apalagi partai saya yang saat ini saya mengabdi merupakan partai nasionalis.[https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/40674/t/Ace%20Hasan%20Minta%20Pemerintah%20Pusat%20Tegas%20soal%20Polemik%20Gereja%20Cilegon]
 
9. Saya memiliki pengalaman yang paling berharga dalam perjalanan politik saya, yaitu pernah menjadi Sekretaris Tim Pemenangan Basuki Tjahaja Purnama, seorang Gubernur beragama Nasrani yang saya nilai memiliki kapasitas untuk menjadi Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2016 yang lalu. Walaupun pilihan politik saya itu harus hadapi dengan berbagai kecaman dari sebagian saudara saya yang seiman, bahkan keluarga sendiri. Tapi saya tetap istiqomah bersama Pak Ahok, membelanya di saat beliau menghadapi kasus hukum hingga beliau dipenjara yang beberapa kali saya tengok, dan hingga sekarang menjadi teman yang baik.[https://www.tribunnews.com/nasional/2019/01/24/ace-hasan-syadzily-saya-bahagia-ahok-sudah-bebas#google_vignette]
 
10. Terus terang, saya merasa miris dengan respon dari para pihak, terutama netizen yang menyerang saya di berbagai media sosial saya, dengan bahasa-bahasa yang kasar dan tak beradab. Bukankah agama kita mengajarkan untuk bertabayun dan meminta klarifikasi terlebih dahulu? Sependek pengetahuan saya, bukankah [https://jurnalsoreang.pikiran-rakyat.com/bandung/pr-1015825105/ace-hasan-pluralitas-agama-tak-bisa-dihindari-tiga-sikap-ini-paling-berbahaya?page=all setiap agama mengajarkan kepada kita untuk mengedepankan kasih], bukan caci maki dengan budi bahasa yang saling menghormati?
 
11. Pernyataan saya tentang film His Only Son, sekali lagi harus dilihat dalam konteks di mana saya berbicara di depan audiens Guru Agama Islam yang mengajarkan Islam yang justru saya kaitkan dengan [https://news.detik.com/berita/d-5861303/pimpinan-komisi-viii-yang-ucapkan-selamat-natal-jangan-dianggap-murtad/1 sikap menghormati agama lain,] termasuk kita memahami jika film itu ditonton oleh penganut agama yang diyakininya.
 
12. Saya tidak pernah membalas apapun cacian, hinaan dan makian yang ditujukan kepada saya di media sosial yang saya miliki.
 
13. Demikian juga saya meminta maaf bila pernyataan saya membuat salah paham sehingga ada yang tersinggung dan membuat kegaduhan serta membuat silaturahmi kebangsaan (wathoniyah) kita menjadi tercoreng. Insya Allah, saya istiqomah dan konsisten untuk menjaga kemajemukan bangsa kita.
 
== Bibliografi ==
Baris 123 ⟶ 100:
 
== Referensi ==
<div style="column-count:2;-moz-column-count:2;-webkit-column-count:2">
{{reflist}}
</div>
 
== Pranala luar ==
Baris 140 ⟶ 115:
 
{{DEFAULTSORT:Syadzily, Ace Hasan}}
[[Kategori:Tokoh Banten]]
[[Kategori:Tokoh Pandeglang]]<!--dilarang memakai kategori "Tokoh dari Pandeglang"-->
[[Kategori:Tokoh dari Kecamatan Labuan]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Barat]]
[[Kategori:Tokoh Islam Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Nahdlatul Ulama]]
[[Kategori:Bangsawan Indonesia]]
[[Kategori:Aktivis Indonesia]]
[[Kategori:AktivisAkademikus 98Indonesia]]
[[Kategori:TokohDosen Nahdlatul UlamaIndonesia]]
[[Kategori:DosenPenulis Indonesia]]
[[Kategori:Alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta]]
[[Kategori:Alumni Universitas Indonesia]]
[[Kategori:Alumni Universitas Padjadjaran]]
[[Kategori:Tokoh Banten]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Barat]]
[[Kategori:Tokoh Pandeglang]]<!--dilarang memakai kategori "Tokoh dari Pandeglang"-->
[[Kategori:Tokoh dari Kecamatan Labuan]]
[[Kategori:Aktivis 98]]
[[Kategori:Tokoh Islam Indonesia]]
[[Kategori:Cendekiawan Muslim Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Himpunan Mahasiswa Islam]]
[[Kategori:AkademikusTokoh IndonesiaNahdlatul Ulama]]
[[Kategori:Dosen Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Politikus Partai Golongan Karya]]
Baris 162 ⟶ 139:
[[Kategori:Anggota DPR RI 2014–2019]]
[[Kategori:Anggota DPR RI 2019–2024]]
[[Kategori:PenulisAnggota IndonesiaDPR RI 2024–2029]]
[[Kategori:Cendekiawan Muslim Indonesia]]
[[Kategori:Rintisan biografi anggota DPR Indonesia]]