Kota Bitung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Membatalkan 1 suntingan oleh 111.94.178.95 (bicara) ke revisi terakhir oleh EditorPKY (🕵️‍♂️)
Tag: Pembatalan
Herryz (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
 
(14 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{redirect|Bitung}}
{{Dati2
| settlement_type = Kota
| nama = Kota Bitung
| provinsi = [[Sulawesi Utara]]
| foto = {{multiple image|border = infobox|total_width= 300|image_style = border:1;
|perrow = 1/2
|image1=Pulau Serena Besar.jpg
|caption1=<center>Pulau Sarena Bitung
|image2=Patung Ikan Cakalang Bitung North Sulawesi.JPG
|caption2=<center>Ikon Ikan Cakalan
|image3=Port of Bitung ⚓.jpg
|caption3=<center>Pelabuhan Bitung
}}
| julukan = ''Bitung Kota Digital''
| motto = ''Buat Mereka Tersenyum''
| lambang = LOGO KOTA BITUNG SULAWESI UTARA.png
| peta = Lokasi Sulawesi Utara Kota Bitung.svg
| koordinat = {{Coord|1.445421|125.183624}}
| dasar hukum = UU Nomor 7 Tahun 1990<ref>{{cite web|url=https://otda.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Pembentukan-Daerah-Daerah-Otonom-di-Indonesia-s.d-Tahun-2014-2.pdf|last=|first=|title=Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014|website=www.otda.kemendagri.go.id|accessdate=22 April 2021|archive-date=2019-07-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20190712121648/http://otda.kemendagri.go.id/wp-content/uploads/2019/03/Pembentukan-Daerah-Daerah-Otonom-di-Indonesia-s.d-Tahun-2014-2.pdf|dead-url=yes}}</ref>
| tanggal = 10 Oktober 1990
| kecamatan = 8
| kelurahan = 69
| nama_walikota = [[Maurits Mantiri]]
| nama_wakil_walikota = [[Hengky Honandar]]
| sekretaris daerah = Ignatius Rudi Theno
| luas = 313,51
| luasref = <ref name="BITUNG"/>
| penduduk = 214724
| penduduktahun = 30 Juni [[2024]]
| pendudukref = <ref name="DUKCAPIL"/>
| kepadatan = auto
| agama = {{ublist |item_style=white-space;
|{{Tree list}}
* 63,57% [[Kekristenan|Kristen]]
Baris 34 ⟶ 38:
{{Tree list/end}}
|36,15% [[Islam]] |0,15% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,11% [[Hindu]] |0,01% [[Konghucu]] |0,01% Kepercayaan<ref name="DUKCAPIL"/>}}
| bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]], [[Bahasa Manado|Manado]], [[Bahasa Tonsea|Tonsea]], [[Bahasa Sangihe|Sangihe]]
| IPM = {{increase}} 76,33 ([[2023]])<br> <span style="background:Yellow;color:#00726a">&nbsp;tinggi&nbsp;</span><ref name="IPM">{{cite web|url=https://sulut.bps.go.id/indicator/26/1810/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia-menurut-kabupaten-kota-umur-harapan-hidup-hasil-long-form-sp2020-.html|title=[Metode Baru] Indeks Pembangunan Manusia menurut Kabupaten/Kota (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020) 2021-2023|website=www.sulut.bps.go.id|accessdate=27 Maret 2024}}</ref>
| kodearea = 0438
| nomor_polisi = DB **** C/V
| dau = Rp 517.217.122.000,- ([[2020]])
| dauref = <ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2019/09/2.-DAU.pdf |title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2020|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=(2020)|accessdate=22 April 2021}}</ref>
| fauna = [[Tarsius]]
| zona waktu = WITA
| web = {{url|http://www.bitungkota.go.id/}}
}}
 
'''Kota Bitung''' adalah salah satu [[kota]] di provinsi [[Sulawesi Utara]], [[Indonesia]]. Kota Bitung terletak di timur laut [[Minahasa|Tanah Minahasa]]. Wilayah Kota Bitung terdiri dari wilayah daratan yang berada di kaki gunung Dua Saudara<ref>{{Cite web |url=http://www.google.com/maps/place/Gn.+Dua+Saudara,+Kadoodan,+Madidir,+Kota+Bitung,+Indonesia/@1.4811487,125.0918241,12z/data=!3m1!4b1!4m2!3m1!1s0x328700f2c4dcfe5b:0x72c5b3b54f0cb4f1 |title=Gunung Dua Saudara, Kadoodan, Madidir, Kota Bitung, Indonesia |access-date=2015-12-09 |archive-date=2022-02-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20220226230026/https://www.google.com/maps/place/Gn.+Dua+Saudara,+Kadoodan,+Madidir,+Kota+Bitung,+Indonesia/@1.4811487,125.0918241,12z/data=!3m1!4b1!4m2!3m1!1s0x328700f2c4dcfe5b:0x72c5b3b54f0cb4f1 |dead-url=no }}</ref> dan sebuah pulau yang bernama [[Pulau Lembeh|Lembeh]].
 
Banyak penduduk Kota Bitung yang berasal dari suku [[Suku Sangir|Sangir]], sehingga kebudayaan yang ada di Bitung tidak terlepas dari kebudayaan yang ada di wilayah [[Nusa Utara]] tersebut. Kota Bitung merupakan kota [[industri]], khususnya [[industri perikanan]]. Jumlah penduduk kota Bitung pada akhirpertengahan tahun [[20232024]] berjumlah 219214.063724 jiwa.<ref name="DUKCAPIL">{{cite web|url=https://gis.dukcapil.kemendagri.go.id/peta/|title=Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 20232024|website=www.dukcapil.kemendagri.go.id|accessdate=2710 MaretSeptember 2024|format=visual}}</ref><ref name="BITUNG">{{cite web|url=https://bitungkota.bps.go.id/publication/2021/02/26/3421c19b9eba35f9d0b83048/kota-bitung-dalam-angka-2021.html|title=Kota Bitung Dalam Angka 2021|website=www.bitungkota.bps.go.id|accessdate=17 Juni 2021|format=pdf|pages=7, 57}}</ref>
 
== Sejarah ==
{{lihat juga|Kabupaten Minahasa#Sejarah}}
 
{{referensi|bagian}}
Menurut cerita sejarah, nama '''Bitung''' diambil dari nama sebuah pohon ( ''Barringtonia asiatica'' (''L'') yang banyak tumbuh di daerah utara Jazirah Pulau Sulawesi. Penduduk yang pertama yang memberikan nama Bitung adalah Dotu Simon Tudus yang dalam bahasa daerah disebut dengan ''Si Kitare Tumani'' atau Pemipin Perombak Pertama. Ketika itu Para Perompak dari Negeri Mindano sering datang dan bersembunyi di tempat tersebut. Pada saat itu Negeri Minahasa juga sedang sibuk mempertahakan perbatasan dari arah Selatan sehingga Ospor Palenkahu selaku pemimpin di Tonsea mengadakan sayembara siapa ya berani untuk menumpas para Perompak tersebut. Kemudian terpilih Pemuda yang mempunyai pengetahuan yang luar biasa bernama Dotu Simon Tudus ia tidak sendirian tetapi pada saat itu dia juga mengajak juga sahabatnya Dotu Xaverius Dotulong yang terkenal juga memiliki kemampuan yang sangat luar biasa. Mereka berdua dengan mudahnya menumpas para Perompak dari Mindano dan sebagai imbalan tempat tersebut diberikan kepada Dotu Simon Tudus sebagai harta pusakanya dan sebai imbalan jasa dari temannya Dotu Fransiskus Xaverius Dotulong yang berjasa membantu maka diberikan separuh dari Pulau yang tepat berada di depan Pesisir Pantai( Sekarang diberi nama Pulau Lembeh) dan beberapa bagian dari tanah pusaka tersebut.{{cn}}
 
Dotu Simon Tudus yang lelah mengolah dan menanam Pohon-pohon Kelapa merasa lelah dan tidur di bawah sebuah Pohon Bitung yang sudah sangat Tua dan Besar di dalam tidurnya dia mendapat Penglihatan di Pohon Tersebut datang hinggap berbagai macam burung-burung dari yang berukuran besar sampai yang terkecil, tersadar dari mimpinya Dotu Simon Tudus paham di tanah yang diberikan secara adat miliknya akan banyak kedatangan orang-orang dari berbagai asal yang akan menduduki bahkan mengakui serta memutarbalikan sejarah demi merampas hak dari tanah pusakanya dengan ini Dotu Simon Tudus memberikan nama Bitung yang nantinya menjadi Negeri Bitung..
Baris 85 ⟶ 89:
 
Di bagian utara keadaan topografi semakin bergelombang dan berbukit-bukit yang merupakan kawasan pertanian, perkebunan, [[hutan lindung]], [[taman margasatwa]] dan [[cagar alam]]. Di bagian selatan terdapat [[Pulau Lembeh]] yang keadaan tanahnya pada umumnya kasar ditutupi oleh tanaman [[kelapa]], [[hortikultura]] dan [[palawija]]. Disamping itu memiliki pesisir pantai yang indah sebagai potensi yang dapat dikembangkan menjadi daerah wisata [[bahari]].
 
{{Bitung weatherbox}}