Metode Wafa Otak Kanan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Yogi Arif (bicara | kontrib)
k Revisi Sitasi bab Irama Hijaz Wafa
Integrasi Empat Keterampilan Berbahasa dalam Pembelajaran Bahasa Arab
 
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 54:
Metode Wafa diperkenalkan (launching) secara luas melalui kegiatan Sosialisasi Nasional dalam Tabligh Akbar, yang diselenggarakan di Masjid Nasional Al-Akbar. Saifullah Yusuf atau biasa disapa Gus Ipul yang saat itu sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur, turut ikut dalam acara besar tersebut dengan mengingatkan kunci sukses dalam pembelajaran Al-Quran kepada para santri<ref>{{Cite news|last=Ucu|first=Karta Raharja|date=27 Juli 2013|title=Tiga Kunci Sukses Belajar Alquran Ala Gus Ipul|url=https://news.republika.co.id/berita/mql9ib/tiga-kunci-sukses-belajar-alquran-ala-gus-ipul|work=Republika News}}</ref>. Saat itu, Metode Wafa sudah dipercaya dan digunakan oleh 51 mitra lembaga pendidikan. Acara Tabligh Akbar tersebut dihadiri oleh ribuan jamaah serta Wakil Gubernur Jawa Timur yang sekaligus meresmikan Metode Wafa.
 
Mengawali periode pertama dengan dukungan media belajar berupa buku Wafa Tilawah Jilid 1 hingga Jilid 5 dan berkembang jenis media belajarnya pada ranah Tahfidz, buku Menulis, Al-Quran Hafalan dan lainnya, termasuk pada beberapa revisi dan penambahan pada media belajar sebelumnya. Penyusun metode wafa periode pertama ini adalah tim 4 orang dipimpin oleh KH. Dr. Muhammad Baihaqi, Lc, M.A. Beliau lahir pada tanggal 20 bulan febuari tahun 1974. Selain ketua penyusun, beliau juga diberikan amanah sebagai dewan pengawas Yayasan Syafa;atul Quran Indonesia. Beliau juga doctor di bidang Pendidikan Bahasa arab, Integrasi Empat Keterampilan Berbahasa dalam Pembelajaran Bahasa Arab.<ref>{{Cite journal|last=Muflihah|first=Muflihah|last2=Sholehan|first2=Sholehan|last3=Baihaqi|first3=Muhammad|date=2024-06-11|title=Integration of Four Language Skills in Arabic Language Learning|url=https://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/albayan/article/view/18381|journal=Jurnal Al Bayan: Jurnal Jurusan Pendidikan Bahasa Arab|language=en|volume=16|issue=1|pages=69–87|doi=10.24042/albayan.v16i1.18381|issn=2549-1229}}</ref> Dalam hal ini beliau menyelesaikan jenjang pendidikannya di S1 LIPIA daerah Jakarta tahun 1999, kemudian S2 di UIN Malang pada tahun 2002 sebagai lulusan terbaik, dan S3 di E1 Nilaian University of Sudan.<ref>{{Cite journal|last=Maulana Khoerul|first=Ikhsan|date=2023|title=Implementasi Metode Wafa Dalam Pembelajaran Al-Quran Pada Program Tahfidz Balita Di Yayasan Mabadi Quranil Aziz Banteran Sumbang Banyumas|url=https://repository.uinsaizu.ac.id/19646/|publisher=UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto}}</ref> Saat ini sebagai dosen Pascasarjana UIN Sunan Ampel Surabaya, Prodi Pendidikan Bahasa Arab.<ref>{{Cite web|date=2023-09-19|title=Profil Pimpinan Prodi - UINSA|url=https://uinsa.ac.id/karya-dosen|website=uinsa.ac.id|language=en-US|access-date=2024-11-29}}</ref>
Mengawali periode pertama dengan dukungan media belajar berupa buku Wafa Tilawah Jilid 1 hingga Jilid 5 dan berkembang jenis media belajarnya pada ranah Tahfidz, buku Menulis, Al-Quran Hafalan dan lainnya, termasuk pada beberapa revisi dan penambahan pada media belajar sebelumnya.
 
Pada periode pertama ini, Metode Wafa telah dikenal luas melalui beberapa kegiatan seperti “Quantum tahsin Colosal”, “Indonesia Mengaji”, “Sulawesi Mengaji” hingga “Jatim Mengaji”.
Baris 152:
 
== Irama Hijaz Wafa ==
Metode Wafa dalam penerapannya menggunakan Irama Hijaz. Irama ini dipahami membawa pendekatan gerakan lambat, penuh khidmat, berkarakter ketimuran, indah yang mampu membangun [[emosi]] sepi hingga kesedihan<ref name=":4">{{Cite news|last=Rozaki|first=Ahmad Febi|date=24 Juni 2024|title=Mengenal Tujuh Irama Dalam Membaca Al-Qur'an|url=https://www.rri.co.id/daerah/776367/mengenal-tujuh-irama-dalam-membaca-al-qur-an|work=RRI.co.id}}</ref><ref>{{Cite web|first=IslamQA|date=03 November 2015|title=Recitation of Qur’an according to maqaamaat (melodic modes) - Islam Question & Answer|url=https://islamqa.info/en/answers/169799/recitation-of-quran-according-to-maqaamaat-melodic-modes|website=Islam Question & Answer|language=en|access-date=}}</ref><ref>{{Cite web|last=Mahdi|first=Abu|date=14 Mei 2024|title=The Art of Quran Recitation|url=https://islam4u.pro/blog/the-art-of-quran-recitation/|website=Islam4u {{!}} Islamic Online Educational Platform|language=en-US|access-date=}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Noorhidayati|first=Salamah|last2=Farihin|first2=Hibbi|last3=Aziz|first3=Thoriqul|date=2021-06-15|title=MELACAK SEJARAH DAN PENGGUNAAN NAGHAM ARABI DI INDONESIA|url=https://jurnalfuda.iainkediri.ac.id/index.php/qof/article/view/51|journal=QOF|language=en|volume=5|issue=1|pages=43–58|doi=10.30762/qof.v5i1.3592|issn=2614-4875}}</ref>. Nada Hijaz sendiri berasal dari sebuah nama wilayah di tanah Arab yang saat itu pada masa Khalifah Utsman bin Affan, di mana masyarakat [[Hijaz|daerah Hijaz]] memunculkan kecondongan pada seni estetika yang mengembangkan keindahan pada suara<ref>{{Cite journal|last=Lukita|first=Jimmy|date=2023-10-28|title=PELESTARIAN DAN PERKEMBANGAN NAGHAM AL-QURAN: Kajian Resepsi Estetis Al-Quran Di Pondok Pesantren Baitul Qurra Tangerang Selatan|url=https://jurnalannur.ac.id/index.php/jalsah/article/view/562|journal=Jalsah : The Journal of Al-quran and As-sunnah Studies|volume=3|issue=2|pages=1–20|doi=10.37252/jqs.v3i2.562|issn=2809-0594}}</ref>. Biasanya dikumandangkan oleh penggembala unta di padang pasir<ref name=":5">{{Cite journal|last=Arif|first=Dimas Maulana|date=2022|title=Implementasi Aktivitas Pelatihan Tausyīh Untuk Pengembangan Seni Baca Irama Al-Qur’an Di Pondok Yayasan Al-Husna Bandung Rejo Kalinyamat Jepara|url=http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/7944|journal=Doctoral dissertation - IAIN Kudus}}</ref>. TerdapatBerikut tausyīh yang menjadi acuan atau panduan untuk memberi irama ayat-ayat Al-Qur'an<ref name=":5" />, yaitu:
Maqam adalah sebuah sistem tentang mengatur skala nada dalam syair [[Musik Arab|lagu tradisional Arab]] melalui teknik improvisasi serta pengemabangan pola dan komposisi [[nada]]<ref>{{Cite journal|date=2024-03-11|title=Maqam Arab|url=https://wiki-indonesia.club/wiki/Maqam_Arab|journal=Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas|language=id}}</ref>. Setidaknya ada tujuh jenis irama dalam seni membaca [[Al-Qur'an|Al-Qur’an]]<ref>{{Cite web|first=Masjid Al-Jabbar|date=15 Juni 2023|title=7 Jenis Irama Tilawah Seni Baca Al-Quran|url=https://masjidaljabbar.com/7-jenis-irama-tilawah-seni-baca-al-quran/|website=Al Jabbar - Masjid Raya Jawa Barat}}</ref><ref name=":4">{{Cite news|last=Rozaki|first=Ahmad Febi|date=24 Juni 2024|title=Mengenal Tujuh Irama Dalam Membaca Al-Qur'an|url=https://www.rri.co.id/daerah/776367/mengenal-tujuh-irama-dalam-membaca-al-qur-an|work=RRI.co.id}}</ref>, yaitu:
 
# Irama Hijaz
# Irama Bayyati
# Irama Shaba
# Irama Rost
# Irama Jiharkah
# Irama Sika
# Irama Nahawand
 
Banyak identifikasi [[emosi]] atau ciri khas dari setiap irama di atas, salah satunya pada Irama hijaz yang didapat dari berbagai sumber sebagai berikut: (1) Irama Hijaz dengan pendekatan gerakan lambat, penuh khidmat, berkarakter ketimuran, indah dan asli atau mendasar<ref name=":4" />; (2) Irama yang khas dari [[Arab Saudi|Arab]] karena diambil dari salah satu wilayah di tanah Arab dan merupakan irama paling spiritual serta efektif dalam membantu fokus membaca [[Al-Qur'an]]<ref>{{Cite web|first=IslamQA|date=03 November 2015|title=Recitation of Qur’an according to maqaamaat (melodic modes) - Islam Question & Answer|url=https://islamqa.info/en/answers/169799/recitation-of-quran-according-to-maqaamaat-melodic-modes|website=Islam Question & Answer|language=en|access-date=}}</ref>; (3) Irama yang mampu memberikan rasa sepi, kesedihan dan biasanya cocok digunakan pada ayat atau surah peringatan untuk tidak melakukan dosa karena adanya hukuman di akhirat<ref>{{Cite web|last=Mahdi|first=Abu|date=14 Mei 2024|title=The Art of Quran Recitation|url=https://islam4u.pro/blog/the-art-of-quran-recitation/|website=Islam4u {{!}} Islamic Online Educational Platform|language=en-US|access-date=}}</ref>, (4) Irama Hijaz dibaca dengan nada semangat dan tempo iramanya gerak lambat serta khidmat<ref>{{Cite journal|last=Noorhidayati|first=Salamah|last2=Farihin|first2=Hibbi|last3=Aziz|first3=Thoriqul|date=2021-06-15|title=MELACAK SEJARAH DAN PENGGUNAAN NAGHAM ARABI DI INDONESIA|url=https://jurnalfuda.iainkediri.ac.id/index.php/qof/article/view/51|journal=QOF|language=en|volume=5|issue=1|pages=43–58|doi=10.30762/qof.v5i1.3592|issn=2614-4875}}</ref>.
 
Nada Hijaz sendiri berasal dari nama wilayah di tanah Arab yang saat itu pada masa Khalifah Utsman bin Affan, di mana masyarakat [[Hijaz|daerah Hijaz]] memunculkan kecondongan pada seni estetika yang mengembangkan keindahan pada suara<ref>{{Cite journal|last=Lukita|first=Jimmy|date=2023-10-28|title=PELESTARIAN DAN PERKEMBANGAN NAGHAM AL-QURAN: Kajian Resepsi Estetis Al-Quran Di Pondok Pesantren Baitul Qurra Tangerang Selatan|url=https://jurnalannur.ac.id/index.php/jalsah/article/view/562|journal=Jalsah : The Journal of Al-quran and As-sunnah Studies|volume=3|issue=2|pages=1–20|doi=10.37252/jqs.v3i2.562|issn=2809-0594}}</ref>. Biasanya dikumandangkan oleh penggembala unta di padang pasir<ref name=":5">{{Cite journal|last=Arif|first=Dimas Maulana|date=2022|title=Implementasi Aktivitas Pelatihan Tausyīh Untuk Pengembangan Seni Baca Irama Al-Qur’an Di Pondok Yayasan Al-Husna Bandung Rejo Kalinyamat Jepara|url=http://repository.iainkudus.ac.id/id/eprint/7944|journal=Doctoral dissertation - IAIN Kudus}}</ref>. Terdapat tausyīh menjadi acuan atau panduan untuk memberi irama ayat-ayat Al-Qur'an<ref name=":5" />, yaitu:
 
# Hijaz ashli
Baris 171 ⟶ 159:
# Hijaz kard kurd
 
ImplementasiDari Irama Hijaz utama tersebut, diimplementasikan pada Metode Wafa disederhakanmelalui penyederhanaan menjadi 3 nada untuk memudahkan pembelajaran pada formula Irama Hijaz Wafa, yaitu Hijaz ashli, Hijaz kar, Hijaz kard kurd atau nada '''Sedang''', nada '''Naik''', nada '''Turun'''. Hal ini, pada akhirnya sangat identik, membangun ciri khas Metode Wafa yang akhirnya menjadi salah satu keunggulan serta pembeda dari metode lainnya, yaitu "Tilawah Syahdu dengan Irama Hijaz". Melalui program pelatihan, Metode Wafa memberikan pelatihan khusus Akademi Irama Hijaz (lihat bab "Program Metode Wafa") untuk memberikan kemudahan pembelajaran pada formula irama Hijaz. Metode Wafa mengenalkan versi sederhana dari Irama Hijaz dengan formula 3 nada.
 
== Media/Sumber Belajar Wafa ==