Apokalipsis Petrus Gnostik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi ''''Apokalipsis Gnostik Petrus''', yang juga dikenal sebagai '''Apokalipsis Koptik Petrus''' dan '''Wahyu Petrus''', adalah traktat ketiga dalam Kodeks VII dari perpustakaan Nag Hammadi. Karya tersebut dikaitkan dengan Gnostisisme, sebuah sekte Kekristenan awal, dan dianggap sebagai bagian dari apokrifa Perjanjian Baru dan sebuah karya sastra apokaliptik. Kemungkinan besar aslinya ditulis dala...' |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
'''Apokalipsis Gnostik Petrus''', yang juga dikenal sebagai '''Apokalipsis Koptik Petrus''' dan '''Wahyu Petrus''', adalah [[Masekhet|traktat]] ketiga dalam [[Kodeks]] VII dari [[perpustakaan Nag Hammadi]]. Karya tersebut dikaitkan dengan [[Gnostisisme]], sebuah sekte [[Kekristenan]] [[
[[Berkas:Nag Hammadi Codex vii 70.png|jmpl|Kodeks VII dari [[perpustakaan Nag Hammadi]], halaman 70, yang memuat akhir dari [[Risalah Kedua Seth Agung]] dan awal dari Apokalipsis Gnostik Petrus. Meskipun teksnya berbahasa [[Koptik]], judul di bagian tengah tetap menggunakan [[bahasa Yunani]]: {{lang|grc|άποκάλυψης πέτρου}} ({{Translit|Apokalipsis [dari] Petrus}}).]]
Penulis karya ini tidak diketahui, meskipun konon ditulis oleh murid [[Santo Petrus|Petrus]] ([[pseudepigrapha]]) yang menggambarkan wahyu yang diberikan kepadanya selama Pekan Suci. [[Yesus]] memberi tahu Petrus "melalui engkau Aku telah memulai suatu pekerjaan bagi [[Sisa-sisa (Alkitab)|sisa-sisa]] yang telah Kupanggil untuk memperoleh pengetahuan (''[[gnosis]]'')"<ref name="meyer71">Gnostic Apocalypse of Peter 71.19-21. Terjemahannya adalah milik Marvin Meyer; lihat {{harvnb|Meyer|2007|pp=488, 491–492}}.</ref> dan menyingkapkan rahasia-rahasia masa depan. Karya ini mengkritik kelompok-kelompok Kristen lainnya, membandingkannya dengan orang-orang buta dan tuli. Yesus mengatakan bahwa orang-orang Kristen palsu (mungkin gerakan [[Kekristenan proto-ortodoks|proto-ortodoks]]) akan memegang kekuasaan untuk sementara waktu, dan bahwa mereka akan menjadi sombong, menentang kebenaran, mengangkat [[uskup]] dan [[diaken]] untuk memerintah, dan menyesatkan para pengikut mereka. Sebaliknya, orang-orang tertentu yang diberkati (mungkin kaum Gnostik) memiliki jiwa yang kekal, dan Yesus meyakinkan Petrus bahwa mereka pada akhirnya akan memerintah atas yang lain. Petrus memiliki penglihatan tentang penyaliban yang akan datang, dan Yesus menjelaskan makna sebenarnya dalam percakapan. Naskah itu kemudian mengemukakan [[doketisme]]: bahwa Kristus yang ilahi, sebagai makhluk spiritual, tidak dapat dilukai dan tidak pernah menderita kesakitan di dunia fana, dan tentu saja tidak mati selama [[Penyaliban dan kematian Yesus|penyaliban yang nyata]]. Sebaliknya, hanya Yesus-manusia-yang-menderita dalam varian [[hipotesis substitusi]].
|