Nieuwsblad van het Noorden: Perbedaan antara revisi

Penulis Groningen [[Johan van Gelder]] menulis sebuah buku pada tahun 2001 tentang periode perang tersebut.<ref>{{Cite book|author=Johan van Gelder|title=Het schandaal: de 'aanpassing' van het Nieuwsblad van het Noorden|date=2001|publisher=Elbaz Books|ISBN=90-803703-4-7}}</ref> Ia menyoroti sikap pro-Jerman dan artikel-artikel antisemitisme, serta berpendapat bahwa penerbitan surat kabar ini seharusnya dihentikan. Van Gelder mengkritik penerbit, keluarga Hazewinkel, karena mereka hanya ingin mempertahankan perusahaan keluarganya. Tindakan itu tidak dianggap sebagai "perlawanan terbuka" seperti yang diklaim oleh keluarga Hazewinkel. Saat buku itu terbit, direktur Gijs Lensink dari Hazewinkel Pers menyebut tuduhan Van Gelder "berat" dan "tidak benar".<ref>{{Cite web|url=http://retro.nrc.nl/W2/Nieuws/2000/09/01/Med/01.html|title=Boek over geschiedenis van Nieuwsblad van het Noorden|author=Karin de Mik|date=1 September 2000|publisher=NRC Handelsblad}}</ref>

Dari tahun 1961 hingga 1987, [[Ger Vaders]] menjadi pemimpin redaksi. Ia terkenal secara nasional karena menjadi penumpang kereta yang pada Desember 1975 diculik oleh sekelompok orang Maluku dalam peristiwa [[Krisis sandera kereta api Belanda 1975|Pembajakan Kereta Wijster]]. Ia kemudian menulis pengalamannya di surat kabar ini dengan judul ''Gevallenen uit Gods hand''.<ref>{{Cite web|url=http://www.elsevier.nl/Cultuur--Televisie/nieuws/2007/3/Film-over-Molukse-treinkaping-Wijster-ELSEVIER117633W/|title=Film over Molukse treinkaping Wijster|date=28 Maret 2007|publisher=Elsevier}}</ref> Pada akhir tahun 1970-an, ia mengalami konflik dengan redaksi dan kemudian menyerahkan kepemimpinan harian tersebut.