Kota Probolinggo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Melengkapi informasi Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(46 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 10:
| translit_lang1_info1 = {{resize|10pt|''Pråbålinggå''}} {{font|size=60%|([[Bahasa Jawa#Fonologi|Gêdrig]])}}<br> {{resize|11pt|ڤراباليڠڮا}} {{font|size=60%|([[Abjad Pegon|Pégon]])}}<br> {{resize|10pt|ꦥꦿꦧꦭꦶꦁꦒ}} {{font|size=60%|([[Aksara Jawa|Hånåcåråkå]])}}
| translit_lang1_info2 = {{Lang|zh-hant|{{resize|10pt|龐越}}}} {{font|size=60%|([[Aksara Han|Hànzì]])}}<br> {{resize|10pt|''Pángyuè''}} {{font|size=60%|([[Hanyu Pinyin|Pīnyīn]])}}<br> {{resize|10pt|''Phâng-oa̍t''}} {{font|size=60%|([[Pe̍h-ōe-jī]])}}
| foto = {{multiple image
|border = infobox |total_width = 300 |image_style = border:1; |perrow
|image1 =
|
|
|image5 = The race bull.jpg
}}
| caption = '''Searah jarum jam''':
| lambang = Coat of arms of the City of Probolinggo.svg
| motto = Trikarsa bina praja<br/>{{small|{{lang icon|Sanskerta|Sanskerta}} Mengembangkan kota dengan Tiga Kekuatan}}<ref>Peraturan Daerah Kotamadya Dati II Probolinggo Nomor 5 Tahun 1990</ref><br/>(1956 Masehi)<ref name="lambang">Lambang Kota Probolinggo, Ditetapkan berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 203 tahun 1956.</ref>
Baris 85 ⟶ 89:
== Etimologi ==
Probolinggo yang ada hubungannya dengan cerita kuno, yaitu jatuhnya sebuah benda bercahaya (meteor). Tempat jatuhnya benda tersebut oleh raja-raja dahulu dipilih sebagai tempat untuk mendapatkan perdamaian dan mengakhiri perselisihan.
''Probo'' dalam [[bahasa Sanskerta]] berarti sinar, sedang ''Lingga'' berarti tanda, dalam hal ini tanda perdamaian. Dapat juga diartikan: asli atau sederhana (seperti perwujudan seluruh lambang yang sederhana).
Baris 92 ⟶ 96:
== Sejarah ==
[[File:Haven van Probolinggo, KITLV 4086.tiff|jmpl|
Pada zaman Pemerintahan Prabu Radjasanagara (Sri Nata Hayam Wuruk) raja Majapahit yang ke IV (1350-1389), Probolinggo dikenal dengan nama “Banger”, nama sungai yang mengalir di tengah daerah Banger ini. Banger merupakan pedukuhan kecil di bawah pemerintahan Akuwu di Sukodono. Nama Banger dikenal dari buku Negarakertagama yang ditulis oleh Pujangga Kerajaan Majapahit yang terkenal, yaitu Empu Prapanca.
Sejalan dengan perkembangan politik kenegaraan/kekuasaan pada zaman Kerajaan Majapahit, pemerintahan di Banger juga mengalami perubahan-perubahan/perkembangan seirama dengan perkembangan zaman. Semula merupakan pedukuhan kecil di muara kali Banger, kemudian berkembang manjadi Pakuwon yang dipimpin oleh seorang Akuwu, di bawah kekuasaan kerajaan Majapahit. Pada saat Bre Wirabumi ([[Menakjinggo]]), Raja Blambangan berkuasa, Banger yang merupakan perbatasan antara Majapahit dan Blambangan, dikuasai pula oleh Bre Wirabumi. Bahkan Banger menjadi kancah perang saudara antara [[Bre Wirabumi]] (Blambangan) dengan Prabu [[Wikramawardhana]] ([[Majapahit]]) yang dikenal dengan “Perang Paregreg”.
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Het residentiehuis TMnr 10015450.jpg|jmpl|
Pada masa Pemerintahan [[Perusahaan Hindia Timur Belanda|VOC]], setelah kompeni dapat meredakan mataram, dalam perjanjian yang dipaksakan kepada Sunan Pakubuwono II di Mataram, seluruh daerah di sebelah Timur [[Pasuruan]] (termasuk Banger) diserahkan kepada [[Perusahaan Hindia Timur Belanda|VOC]] pada tahun 1743. Untuk memimpin pemerintahan di Banger, pada tahun 1746 [[Perusahaan Hindia Timur Belanda|VOC]] mengengkat Kyai Djojolelono sebagai Bupati Pertama di Banger, dengan gelar Tumenggung.
Kompeni ([[Perusahaan Hindia Timur Belanda|VOC]]) terkenal dengan politik adu dombanya. Kyai Djojolelono dipengaruhi, diadu untuk menangkap/membunuh Panembahan Semeru, Patih Tengger, keturunan Untung Suropati yang turut memusuhi kompeni. Panembahan Semeru akhirnya terbunuh oleh Kyai Djojolelono. Setelah menyadari akan kekhilafannya, terpengaruh oleh politik adu domba kompeni, Kyai Djojolelono menyesali tindakannya. Kyai Djojolelono mewarisi darah ayahnya dalam menentang/melawan kompeni. Sebagai tanda sikap permusuhannya tersebut, Kyai Djojolelono kemudian menyingkir, meninggalkan istana dan jabatannya sebagai Bupati Banger pada tahun 1768, terus mengembara/lelono.
Sebagai pengganti Kyai Djojolelono, kompeni mengangkat Raden Tumenggung Djojonegoro, putra Raden Tumenggung Tjondronegoro, Bupati Surabaya ke 10 sebagai Bupati Banger kedua.
[[File:Bupati Probolinggo Raden Toemenggoeng Djojonegoro.jpg|jmpl|260px|Lukisan bupati kedua Probolinggo, Raden Tumenggung Djojonegoro (Kanjeng Djimat).]]
▲Sebagai pengganti Kyai Djojolelono, kompeni mengangkat Raden Tumenggung Djojonegoro, putra Raden Tumenggung Tjondronegoro, Bupati Surabaya ke 10 sebagai Bupati Banger kedua. Rumah kabupatennya dipindahkan ke Benteng Lama. Kompeni tetap kompeni, bukan kompeni kalau tidak adu domba. Karena politik adu domba kompeni, Kyai Djojolelono yang tetap memusuhi kompeni ditangkap oleh Tumenggung Djojonegoro. Setelah wafat, Kyai Djojolelono dimakamkan di pasarean “Sentono”, yang oleh masyarakat dianggap sebagai makam keramat.
Di bawah pimpinan Tumenggung Djojonegoro, daerah Banger tampak makin makmur, penduduk tambah banyak. Dia juga mendirikan Masjid Jami’ (± Tahun 1770). Karena sangat disenangi masyarakat, dia mendapat sebutan “Kanjeng Djimat”. Pada tahun 1770 nama Banger oleh Tumenggung Djojonegoro
== Geografi ==
[[File:Probolinggo.jpg|jmpl|280px|Foto udara Kota Probolinggo (2015)]]
Letak Kota Probolinggo berada pada 7° 43′ 41" sampai dengan 7° 49′ 04" Lintang Selatan dan 113° 10′ sampai dengan 113° 15′ Bujur Timur.{{Butuh rujukan}} Luas wilayah Kota Probolinggo adalah dengan luas wilayah 56,67 km<sup>2</sup>.<ref>{{Cite book|last=Sukandar, dkk.|date=Desember 2016|url=http://bpp.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/02/PROFIL-DESA-PESISIR-UTARA-JAWA-TIMUR-Vol-1.pdf|title=Profil Desa Pesisir Provinsi Jawa Timur Volume 1 (Utara Jawa Timur)|location=Surabaya|publisher=Bidang Kelautan, Pesisir, dan Pengawasan, Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jawa Timur|pages=107|url-status=live|access-date=2023-05-20|archive-date=2023-05-31|archive-url=https://web.archive.org/web/20230531084053/http://bpp.fpik.ub.ac.id/wp-content/uploads/2017/02/PROFIL-DESA-PESISIR-UTARA-JAWA-TIMUR-Vol-1.pdf|dead-url=no}}</ref> Di samping itu, Kota Probolinggo merupakan daerah transit yang menghubungkan kota-kota (sebelah timur Kota): Banyuwangi, Jember, Bondowoso, Situbondo, Lumajang, dengan kota-kota (sebelah barat Kota): Pasuruan, Malang, Surabaya.{{Butuh rujukan}}
Baris 133 ⟶ 139:
=== Topografi ===
Wilayah Kota Probolinggo terletak pada ketinggian 0 sampai kurang dari 50 meter
=== Hidrologi ===
[[File:Bendungan Bango Sumbertaman, Kota Probolinggo.jpg|jmpl|270px|Bendungan Bango membendung Sungai Kedunggaleng]]
Sungai-sungai utama yang terdapat di Kota Probolinggo adalah [[Sungai Kedunggaleng]], Umbul, [[Banger]], Legundi, [[Kasbah]] dan Pancur. Dengan rata-rata panjang aliran sungai mencapai 4.94 km, yang terpanjang alirannya adalah Sungai Banger dengan panjang aliran mencapai 6.40 km dan yang terpendek alirannya adalah Sungai Pancur dengan aliran hanya 3.20 km. Sungai tersebut mengalir sepanjang tahun dari arah selatan ke utara sesuai dengan kelerengan wilayah. Air sungai dimanfaatkan untuk kebutuhan pertanian dan perikanan, hal ini dimungkinkan karena sungai tersebut belum tercemar oleh industri-industri besar yang memang tidak terdapat di Kota Probolinggo.▼
▲Sungai-sungai utama yang terdapat di Kota Probolinggo adalah [[Sungai Kedunggaleng]], Umbul, [[Banger]], Legundi, [[Kasbah]]
=== Pedologi ===
Baris 144 ⟶ 152:
Kemampuan tanah suatu wilayah perlu ditinjau mengenai kedalaman efektif tanah, tesktur tanah, drainase, dan faktor pembatasnya.
1. Kedalaman efektif merupakan kedalaman tanah di mana perakaran tanaman masih bisa tumbuh denga baik. Kedalaman tanah di wilayah Kota Probolinggo adalah lebih dari 90 cm.
2. Tekstur Tanah
Baris 164 ⟶ 172:
=== Karakteristik Sosial ===
[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Feestelijke optocht tijdens een Javaanse bruiloft te Probolinggo Oost-Java TMnr 10002996.jpg|jmpl|260px|Iring-iringan pernikahan adat di Kota Probolinggo (1930)]]
Karaktaristik sosial ini penduduk Kota Probolinggo dapat dilihat dari segi etnik dan budaya masyarakatnya. Masyarakat Probolinggo dilihat dari sosial budaya sebagian berasal dari budaya agraris (petani dan nelayan) dan berkembang menjadi masyarakat urbanis. Sedangkan ditinjau dari suku, sebagian besar merupakan [[Suku Jawa]] Arekan dan [[Suku Madura Pendalungan]] yang terkenal egaliter , ulet, lugas, terbuka, dan kuat dalam mengarungi kehidupan (berjiwa wiraswasta tinggi).▼
▲
Selain itu perpaduan masyarakat dan budaya yang masih asli dicerminkan dengan gotong royong, dan adat budaya khas, serta diwarnai dengan unsur Islam. Hal ini dapat dipandang sebagai potensi masyarakat sehingga menjadi modal dalam peningkatan sumber daya manusia sehingga terbentuk suatu masyarakat yang andal dan berkembang dan mudah tanggap terhadap kemajuan. Lebih dari itu potensi potensi yang ada menjadikan ketahanan sosial masyarakat akan mampu menangkal dan menyaring kemungkinan adanya pengaruh budaya luar yang negatif.▼
▲Selain itu perpaduan masyarakat dan budaya yang masih asli dicerminkan dengan gotong royong, dan adat budaya khas
Salah satu wujud kekhasan budaya masyarakat ialah lahirnya seni budaya khas daerah seperti seni tari, seni suara, seni musik dan seni rupa. Hal ini selain memperkuat budaya masyarakat juga menjadi aset yang bisa dikembangkan untuk wisata maupun industri.<ref name="Karakteristik Sosial">[http://probolinggokota.go.id/content/view/141/46/ Karakteristik Sosial] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20101227231221/http://probolinggokota.go.id/content/view/141/46/ |date=2010-12-27 }}, Karakteristk Sosial Kota Probolinggo.</ref>
Baris 177 ⟶ 187:
== Pemerintahan ==
[[File:Personeel van het assistent-residentskantoor te Probolinggo. Zittend 2e v.l. Assistent-resident H. Kool rechts van hem controleur F. van Mourik, KITLV 33731.tiff
=== Daftar Wali Kota ===
{{utama|Daftar Wali Kota Probolinggo}}
Baris 187 ⟶ 197:
=== Kecamatan ===
[[File:Peta kecamatan-kecamatan di Kota Probolinggo.png|jmpl|280px|Peta pembagian administratif Kota Probolinggo]]
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Probolinggo}}
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Probolinggo}}
Baris 194 ⟶ 205:
==== Transportasi darat ====
[[File:BusTerminalBayuangga-Probolinggo - panoramio.jpg|BusTerminalBayuangga-Probolinggo_-_panoramio|jmpl|
[[Terminal Bayuangga]] merupakan terminal terbesar di Kota Probolinggo yang memiliki 6 ''shelter''. Terminal ini melayani beberapa armada bus antar kota dalam provinsi, yakni menuju Surabaya, Malang, Kencong, Ambulu, Jember, Banyuwangi, Situbondo, dan Bondowoso. Selain itu juga tersedia armada bus antar kota antar provinsi, yakni Probolinggo-Tuban-Semarang, Jakarta-Denpasar, Jepara-Denpasar, Probolinggo-Jember-Denpasar, Bandung-Denpasar, Probolinggo-Situbondo-Denpasar, Probolinggo-Cirebon, dan Probolinggo-Yogyakarta.
==== Transportasi rel ====
[[File:KITLV A283 - Station van de Staatsspoorwegen te Probolinggo, KITLV 11882.tiff|KITLV_A283_-_Station_van_de_Staatsspoorwegen_te_Probolinggo,_KITLV_11882|jmpl|
[[File:Stasiun Probolinggo 2020.jpg|Stasiun_Probolinggo_2020|jmpl|
[[Stasiun Probolinggo]] merupakan stasiun kereta api kelas I yang dioperasikan oleh [[Daerah Operasi IX Jember|Daerah Operasional IX Jember]]. Adapun kereta api yang singgah di stasiun ini antara lain:
Baris 233 ⟶ 244:
==== Bison/MPU ====
Angkutan ini menghubungkan hanya beberapa daerah yang dilewati jalan antar kota, seperti, Sumbertaman,
==== Becak ====
Baris 249 ⟶ 260:
Masyarakat kota Probolinggo sering berwisata ke Pelabuhan Tanjung Tembaga dan Perikanan Pantai. Walaupun sebenarnya bukan sebuah objek wisata, tetapi pemandangan dan suasana yang disajikan cukup bagus. Tarif masuk hanya dikenakan terhadap kendaraan bermotor. Untuk Sepeda Motor sebesar Rp 1000 dan Mobil Rp 2000.
* Alun-Alun
Alun-Alun merupakan pusat kota Probolinggo. Terdapat beberapa bangunan penting mengelilingi alun-alun tersebut, seperti,
* Taman Manula
adalah taman rekreasi terletak di jalan Soekarno Hatta yang menyediakan fasilitas HotSPot gratis dan juga fasilitas Massage relaksasi.
* [[Museum Probolinggo]]
[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Sociëteitsgebouw 'Harmonie' Probolinggo Java TMnr 10021936.jpg|COLLECTIE_TROPENMUSEUM_Sociëteitsgebouw_'Harmonie'_Probolinggo_Java_TMnr_10021936|jmpl|
yaitu museum yang dirintis sejak tahun 2009 dengan mengumpulkan sejumlah bukti-bukti. Misalnya bangunan, pusaka dan foto-foto kuno. Setelah tim museum terbentuk, akhirnya memburu dan mengumpulkan sejumlah bukti sejarah Probolinggo.Sebanyak 140 koleksi Museum Probolinggo terdiri dari temuan Arkeologi, Etnografi, Nomismatik (Uang), Filologi, Keramik Arkelogi, Pusaka, Alat Transportasi dan foto-foto masa lalu.
* [[Benteng Mayangan]]
[[File:Benteng
Benteng peninggalan zaman penjajahan yang berada di daerah Mayangan, Kota Probolinggo.
* BeeJay Bakau Resort (BJBR)
Adalah '''ekowisata bakau''' di atas pantai pasang surut di Kota Probolinggo dengan fasilitas lengkap antara lain: ''Pantai pasir putih dengan Permainan Air, Water Boom, FlyingFox, Cafe, Restoran Sari Laut dan Bungalow.''
===Ekonomi Kreatif===
Salah satu produk ekonomi kreatif unggulan dari Kota Probolinggo adalah lukis bakar 3 dimensi, yaitu sebuah lukisan timbul berbahan kayu albasia yang menggambarkan profil seseorang. Produk ini dilukis menggunakan pena bakar yang biasa disebut pirograph.
=== Kuliner khas ===
* Soto Kecapan
* Nasi Glepungan
Baris 279 ⟶ 289:
== Pendidikan ==
[[File:Klas van een inlandse normaalschool te Probolinggo of Pasoeroean, KITLV 502931.tiff|jmpl|
=== SMA/SMK/MA sederajat ===
# SMA N 1 KOTA PROBOLINGGO (EX, RSBI): Jalan Raya Soekarno-Hatta No. 137, Probolinggo
|