Coelacanth: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Paleo.arief (bicara | kontrib) |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(2 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Automatic taxobox
| name = Coelacanth
| fossil_range = <br />[[Devon Awal]] – [[holosen]],<ref name="ref4">{{cite journal |doi=10.1098/rsbl.2006.0470 |title=Oldest coelacanth, from the Early Devonian of Australia |year=2006 |last1=Johanson |first1=Z. |last2=Long |first2=J. A |last3=Talent |first3=J. A |last4=Janvier |first4=P. |last5=Warren |first5=J. W |journal=Biology Letters |volume=2 |issue=3 |pages=443–6 |pmid=17148426 |pmc=1686207}}</ref> {{fossil range|409|0}}▼
| image = Coelacanth off Pumula on the KwaZulu-Natal South Coast, South Africa, on 22 November 2019.png
| image_caption = Coelacanth hidup terlihat di [[Umzumbe|Pumula]] di Pantai Selatan [[KwaZulu-Natal]], Afrika Selatan, 2019
| image2 = Axelrodichthys araripensis - Naturmuseum Senckenberg - DSC02202.JPG
| image2_caption = Spesimen ''[[Axelrodichthys]]'' ''araripensis'' dari Kapur Awal Brazil (''[[Mawsoniidae]]'')
| classis_authority = [[Edward Drinker Cope|Cope]], 1871▼
▲| ordo = '''Coelacanthiformes'''
▲| ordo_authority = [[Thomas Henry Huxley|Huxley]], 1861
| type_species = {{extinct}}''[[Coelacanthus granulatus]]''▼
| type_species_authority = [[Louis Agassiz|Agassiz]], 1839▼
| subdivision_ranks = Famili dan genera
| subdivision = * Latimerioidei
** [[Latimeriidae]]
** {{extinct}}[[Mawsoniidae]]
▲ | fossil_range
| display_parents=2
}}
Baris 29 ⟶ 22:
Terwakili dengan baik dalam fosil air tawar dan laut sejak [[Devon (zaman)|zaman Devon]], mereka sekarang hanya diwakili oleh dua spesies laut yang [[Neontologi|masih ada]] dalam genus ''Latimeria'': [[Coelacanth Afrika|coelacanth Samudra Hindia Barat]] (''Latimeria chalumnae''), yang terutama ditemukan di dekat [[Kepulauan Komoro]] di lepas pantai timur Afrika, dan [[Ikan raja laut|coelacanth Indonesia]] (''Latimeria menadoensis''). Nama ''coelacanth'' berasal dari genus [[Perem|Permian]] ''[[Coelacanthus]]'', yang merupakan coelacanth pertama yang diberi [[Tata nama biologi|nama ilmiah]].
Fosil coelacanth tertua yang diketahui berumur lebih dari 410 juta tahun. Coelacanth diperkirakan punah pada [[Kapur Akhir|Zaman Kapur Akhir]], sekitar 66 juta tahun yang lalu, namun ditemukan hidup di lepas pantai [[Afrika Selatan]] pada tahun 1938.
Coelacanth telah lama dianggap sebagai "[[fosil hidup]]" karena para ilmuwan mengira bahwa ia adalah satu-satunya anggota takson yang tersisa yang hanya diketahui dari fosil, tanpa kerabat dekat yang masih hidup,
== Etimologi ==
Kata "
== Penemuan ==
[[Berkas:Coelacanthus granulatus.JPG|kiri|jmpl|Fosil ''[[Coelacanthus granulatus]]'', coelacanth yang pertama kali dideskripsikan, dinamai oleh [[Louis Agassiz]] pada tahun 1839.]]
Fosil Coelacanth paling awal ditemukan pada abad ke-19. Coelacanth, yang berkerabat dengan [[Dipnoi|ikan paru-paru]] dan [[tetrapoda]], diyakini telah [[Kepunahan|punah]] pada akhir periode [[Kapur (zaman)|Kapur]]. Lebih dekat kekerabatannya dengan tetrapoda dibandingkan dengan [[Actinopterygii|ikan bersirip pari]], coelacanth dianggap sebagai spesies peralihan antara ikan dan tetrapoda. Pada tanggal 23 Desember 1938, spesimen ''[[Latimeria (genus)|Latimeria]]'' pertama ditemukan di lepas pantai timur Afrika Selatan, di lepas [[Sungai Chalumna]] (sekarang Tyolomnqa). Kurator museum [[Marjorie Courtenay-Latimer]] menemukan ikan tersebut di antara hasil tangkapan nelayan setempat. Courtenay-Latimer menghubungi seorang ahli ikan dari Universitas Rhodes, [[J. L. B. Smith]], dan mengirimkan gambar ikan tersebut kepadanya. Ia mengonfirmasi pentingnya ikan tersebut melalui kabel terkenal: "Kerangka dan Insang yang Paling Penting = Ikan yang Dideskripsikan."
Penemuannya 66 juta tahun setelah kepunahannya menjadikan coelacanth contoh [[takson Lazarus]] yang paling terkenal, garis evolusi yang tampaknya telah menghilang dari catatan fosil dan muncul kembali beberapa waktu kemudian. Sejak 1938, [[Coelacanth Afrika|coelacanth Samudra Hindia Barat]] telah ditemukan di [[Komoro]], [[Kenya]], [[Tanzania]], [[Mozambik]], [[Madagaskar]], di [[Taman Rawa iSimangaliso]], dan di lepas Pantai Selatan [[KwaZulu-Natal|Kwazulu-Natal]] di Afrika Selatan.
Spesimen [[Kepulauan Komoro]] ditemukan pada bulan Desember 1952. Antara tahun 1938 dan 1975, 84 spesimen ditangkap dan dicatat.
Spesies kedua yang [[Neontologi|masih ada]], [[Ikan raja laut|coelacanth Indonesia]], dideskripsikan dari [[Kota Manado|Manado]], [[Sulawesi Utara]], Indonesia, pada tahun 1999 oleh Pouyaud dkk. berdasarkan spesimen yang ditemukan oleh [[Mark V. Erdmann]] pada tahun 1998 dan disimpan di [[Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia]] (LIPI). Erdmann dan istrinya Arnaz Mehta pertama kali menemukan spesimen di pasar lokal pada bulan September 1997, tetapi hanya mengambil beberapa foto spesimen pertama spesies ini sebelum dijual. Setelah memastikan bahwa itu adalah penemuan yang unik, Erdmann kembali ke Sulawesi pada bulan November 1997 untuk mewawancarai nelayan dan mencari contoh lebih lanjut. Spesimen kedua ditangkap oleh seorang nelayan pada bulan Juli 1998 dan kemudian diserahkan kepada Erdmann.
== Deskripsi ==
[[Berkas:Latimeria chalumnae replica.jpg|jmpl|Rekonstruksi [[Coelacanth Afrika|coelacanth Samudera Hindia Barat]].]]
''[[Coelacanth Afrika|Latimeria chalumnae]]'' dan ''[[Ikan raja laut|L. menadoensis]]'' adalah dua spesies coelacanth yang diketahui masih hidup. Coelacanth adalah ikan besar, gemuk, bersirip cuping yang dapat tumbuh hingga lebih dari 2 m (6,6 kaki) dan berat sekitar 90 kg (200 pon). Mereka diperkirakan hidup hingga 100 tahun, berdasarkan analisis tanda pertumbuhan tahunan pada sisik, dan mencapai kematangan sekitar usia 55 tahun; spesimen tertua yang diketahui berusia 84 tahun pada saat ditangkap pada tahun 1960. Meskipun perkiraan masa hidup mereka mirip dengan manusia, masa kehamilan dapat berlangsung selama 5 tahun, yang berarti 1,5 tahun lebih lama dari [[hiu berjumbai]] laut dalam, pemegang rekor sebelumnya.
[[Berkas:Latimeria menadoensis.jpg|jmpl|''[[Ikan raja laut|Latimeria menadoensis]]'' yang diawetkan, [[Tokyo Sea Life Park]], Jepang.]]
Mereka adalah pemburu hewan [[Piscivor|piscivora]] yang aktif di malam hari.
Tubuhnya ditutupi sisik [[Sisik ikan|elasmoid]] sisik yang berfungsi sebagai pelindung. Ikan coelacanth memiliki delapan sirip – dua sirip punggung, dua sirip dada, dua sirip perut, satu sirip dubur, dan satu sirip ekor. Ekornya hampir sama besar dan terbagi oleh seberkas sirip yang membentuk lobus ekornya. Mata ikan coelacanth sangat besar, sedangkan mulutnya sangat kecil. Mata diaklimatisasi untuk melihat dalam cahaya redup oleh batang yang menyerap sebagian besar panjang gelombang pendek. Penglihatan ikan coelacanth telah berevolusi menjadi kapasitas warna yang sebagian besar bergeser ke biru. Lipatan [[Maksila|pseudomaksila]] mengelilingi mulut dan menggantikan tulang rahang atas, struktur yang tidak ada pada ikan coelacanth. Dua lubang hidung, bersama dengan empat bukaan eksternal lainnya, muncul di antara tulang premaksila dan tulang [[Istilah anatomi lokasi|rostral]] lateral. Kantung hidung menyerupai banyak ikan lain dan tidak mengandung lubang hidung internal. Organ rostral coelacanth, yang terdapat di dalam daerah [[Tulang tapis|etmoid]] tempurung otak, memiliki tiga lubang yang tidak dijaga ke lingkungan dan digunakan sebagai bagian dari sistem laterosensori coelacanth. Penerimaan pendengaran coelacanth dimediasi oleh telinga bagian dalamnya, yang sangat mirip dengan tetrapoda dan diklasifikasikan sebagai [[papila basilar]].
▲Ikan coelacanth merupakan bagian dari klade Sarcopterygii, atau ikan bersirip lobus. Ikan ini masuk dalam klade ini bersama ikan paru-paru dan tetrapoda. Secara eksternal, beberapa karakteristik membedakan ikan coelacanth dari ikan bersirip lobus lainnya. Ikan ini memiliki sirip ekor berlobus tiga, yang juga disebut sirip trilobata atau ekor diphycercal. Ekor sekunder yang memanjang melewati ekor primer memisahkan bagian atas dan bawah coelacanth. Sisik elasmoid ctenoid berfungsi sebagai pelindung tebal untuk melindungi bagian luar coelacanth. Beberapa ciri internal juga membantu membedakan coelacanth dari ikan bersirip cuping lainnya. Di bagian belakang tengkorak, coelacanth memiliki engsel, sendi intrakranial, yang memungkinkannya membuka mulutnya sangat lebar. Ikan coelacanth juga memiliki notochord berisi minyak, tabung berongga bertekanan yang digantikan oleh tulang belakang pada awal perkembangan embrio pada sebagian besar vertebrata lainnya. Jantung ikan coelacanth berbentuk berbeda dari jantung kebanyakan ikan modern, dengan bilik-biliknya tersusun dalam tabung lurus. Rongga otak ikan coelacanth 98,5% terisi lemak; hanya 1,5% dari rongga otak yang berisi jaringan otak. Pipi ikan coelacanth unik karena tulang operkularnya sangat kecil dan memiliki penutup operkular jaringan lunak yang besar. Terdapat ruang spirakular, tetapi spirakelnya tertutup dan tidak pernah terbuka selama perkembangan. Yang juga unik pada coelacanth yang masih ada adalah keberadaan "paru-paru berlemak" atau paru-paru sisa berlobus tunggal yang berisi lemak, yang homolog dengan kantung renang ikan lainnya. Perkembangan paralel organ berlemak untuk pengendalian daya apung menunjukkan spesialisasi unik untuk habitat air dalam. Ada pelat kecil dan keras tetapi fleksibel di sekitar paru-paru sisa pada spesimen dewasa, meskipun tidak di sekitar organ berlemak. Pelat tersebut kemungkinan besar memiliki fungsi pengaturan volume paru-paru. Karena ukuran organ berlemak tersebut, para peneliti berasumsi bahwa organ tersebut bertanggung jawab atas relokasi ginjal yang tidak biasa. Kedua ginjal, yang menyatu menjadi satu, terletak di bagian ventral rongga perut, di belakang kloaka.
=== DNA ===
Baris 303 ⟶ 294:
from: -443.7 till: -416 color:silurian text:[[Silur]]
from: -416 till: -359.2 color:devonian text:[[Devon]]
from: -359.2 till: -299 color:carboniferous text:[[
from: -299 till: -251 color:permian text:[[Perem]]
from: -251 till: -199.6 color:triassic text:[[Trias]]
from: -199.6 till: -145.5 color:jurassic text:[[[[Jura (zaman)|Jura]]]]
from: -145.5 till: -66 color:cretaceous text:[[[[Kapur (zaman)|Kapur]]]]
from: -66 till: -23.03 color:paleogene text:[[Paleogen]]
from: -23.03 till: -2.588 color:neogene text:[[Neogen|Neog.]]
Baris 376 ⟶ 367:
bar:period
from: -542 till: -488.3 color:cambrian text:[[
from: -488.3 till: -443.7 color:ordovician text:[[
from: -443.7 till: -416 color:silurian text:[[
from: -416 till: -359.2 color:devonian text:[[
from: -359.2 till: -299 color:carboniferous text:[[
from: -299 till: -251 color:permian text:[[
from: -251 till: -199.6 color:triassic text:[[
from: -199.6 till: -145.5 color:jurassic text:[[
from: -145.5 till: -66 color:cretaceous text:[[
from: -66 till: -23.03 color:paleogene text:[[
from: -23.03 till: -2.588 color:neogene text:[[
from: -2.588 till: 0 color:quaternary text:[[
bar:era
from: -542 till: -251 color:paleozoic text:[[
from: -251 till: -66 color:mesozoic text:[[
from: -66 till: 0 color:cenozoic text:[[
</timeline>
|