Sjofjan Rassat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Rahmatdenas (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(21 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox orang}}
dr. '''Sjofjan Rassat''' (atau ditulis dengan berbagai
== Kehidupan awal
Sjofjan Rassat lahir di [[Payakumbuh]] pada 23 Oktober 1892 dari pasangan Rassat Soetan Saidi (yang memiliki empat istri) dan Alisah. Sang ayah merupakan adik dari [[Nawawi Soetan Makmoer]]. Mereka merupakan anak dari Ranggo Ani yang leluhurnya berasal dari Nagari Air Bangih.
Sjofjan Rassat lahir di [[Payakumbuh]] pada 23 Oktober 1892. Ia memperoleh gelar Indisch Arts dari [[School tot Opleiding van Inlandsche Artsen]] (STOVIA) pada 27 Mei 1918.<ref>{{Cite book|last=|first=|date=1931|url=https://www.google.co.id/books/edition/Regeeringsalmanak_voor_Nederlandsch_Indi/VjUNAQAAIAAJ|title=Regeeringsalmanak voor Nederlandsch-Indië|publisher=Landsdrukkerij.|language=nl|url-status=live}}</ref> Mulanya, ia ditempatkan sebagai dokter sipil di [[Bangkinang (kota)|Bangkinang]] selama enam tahun, sebelum pindah ke Kayutanam.<ref>{{Cite book|last=|first=|date=1922|url=https://www.google.co.id/books/edition/Regeerings_almanak_voor_Nederlandsch_Ind/1j1BAQAAMAAJ|title=Regeerings-almanak voor Nederlandsch-Indie|language=nl|url-status=live}}</ref>▼
Sjofjan Rassat bersaudara kandung dengan [[Sjamsoeddin Rassat]], kelak menjadi penulis dan wartawan di Padang.
▲Sjofjan Rassat
== Kiprah ==
Di Kayutanam, Sjofjan Rassat memimpin RS Kayutanam selama sepuluh tahun (1924-1934).<ref name=":0">''Pewarta''. 28 April 1934.</ref><ref>''Pemandangan''. 17 Februari 1934</ref> Selama tugasnya, ia aktif mengampanyekan kesehatan lingkungan dan memperkenalkan penggunaan kakus kepada masyarakat. Lewat Gezondheids Brigade, ia mendidik kader-kader kesehatan yang turun ke desa-desa sekitar Kayutanam untuk mengajar cara hidup bersih dan sehat, khususnya kepada anak-anak sekolah.<ref>''Pewarta''. 1 Agustus 1934.</ref><ref>''[[Tempo (majalah)|Tempo]]''. 25 Agustus 1973.</ref>▼
=== Kayutanam ===
Majalah ''Pewarta'' mencatat, kepergiannya dilepas lewat acara perpisahan dan dihadiahi oleh meja tamu seharga f 75 dari S.M. Latif. Kepala Negeri Kayutanam menyebut Sjofjan Rassat berjasa dalam meningkatkan keyakinan masyarakat untuk berobat ke rumah sakit, terutama bersalin.<ref name=":0" /> ▼
▲
▲Majalah ''Pewarta'' mencatat, kepergiannya dilepas lewat acara perpisahan dan dihadiahi oleh meja tamu seharga f 75 dari S.M. Latif. Kepala Negeri Kayutanam menyebut Sjofjan Rassat berjasa dalam meningkatkan keyakinan masyarakat untuk berobat ke rumah sakit, terutama bersalin.<ref name=":0" />
Pada 1933, Sjofjan Rassat meminta fatwa kepada beberapa [[ulama Minangkabau]] di Padang Panjang dan Padang (yakni [[Abdul Karim Amrullah]], [[Daud Rasyidi]], [[Ibrahim Musa]], dan [[Abdullah Ahmad]]) terkait kontrvoersi tusukan limpa (''miltpunctie''). Hasilnya, para ulama menyatakan miltpuoctie tidak dilarang karena mencegah penyakit berpindah ke orang lain.<ref>''[[Sinar Deli]]''. 25 Mei 1933.</ref> ▼
▲Pada 1933, Sjofjan Rassat meminta fatwa kepada beberapa [[ulama Minangkabau]] di Padang Panjang dan Padang (yakni [[Abdul Karim Amrullah]], [[Daud Rasyidi]], [[Ibrahim Musa]], dan [[Abdullah Ahmad]]) terkait
=== Padang ===
[[Berkas:Rumah_Sakit_Jiwa_HB_Saanin_Padang.jpg|jmpl|270x270px|Rumah Sakit Jiwa HB Saanin Padang]]
Sejak 1934 sampai 1939, ia mengepalai rumah sakit ingatan dan bersalin di Tarandam, Padang (cikal bakal [[Rumah Sakit Jiwa HB Saanin Padang]]).<ref>https://rsjhbsaanin.sumbarprov.go.id/images/2022/11/file/Buku_Profil_2022_Fix-dikompresi.pdf</ref> Seperti di Kayutanam, ia giat memperkenalkan penggunaan kakus di tengah masyarakat. Ia juga mengampanyekan persalinan di rumah sakit.<ref>{{Cite book|last=Sitti Djanewar Bustami Aman|first=|date=2001|url=https://www.google.co.id/books/edition/Nostalgia_Liau_Andeh/bTydAAAAMAAJ|title=Nostalgia Liau Andeh|publisher=Balai Pustaka|isbn=978-979-666-657-7|language=id|url-status=live}}</ref>
Di luar kesibukannya, ia menjadi pengurus Het Nederlands-Indische Rode Kruis (NIRK, Palang Merah) Padang dan Stichting Centraal Vereneging Tuberculosa Besttriding (SCVT) Sumatera Barat.
Namanya muncul sebagai kandidat Dewan Kota (''Gemeenteraad'') Padang dalam pemilihan tahun 1934. Namun, sebelum pemungutan suara, ia mengundurkan diri karena "terlalu banyak pekerjaan" sehingga "tidak dapat memberi tenaga sepenuhnya untuk menjalankan kewajiban sebagai anggota Gemeenteraad".<ref>''Pewarta''. 29 Juni 1934.</ref>
=== Pindah ke Jakarta ===
Usai tugas di Padang pada 1939, Sjofjan Rassat
Setelah kemerdekaan, ia menjadi dokter kesehatan keresidenan (dokares) [[Keresidenan Jakarta|Jakarta]]. Ia awalnya menjalankan praktik di kediamannya yang terletak di Salemba Tengah. Pada 1948, ia pindah ke [[Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat|Jembatan Lima]].<ref>''[[Keng Po]]''. 10 September 1948.</ref>
Sejak 1950 sampai 1961, ia bertugas sebagai dokter [[Istana Merdeka]] atas permintaan Menteri Kesehatan [[Johannes Leimena]]. Ia pensiun pada 1963.
== Akhir kehidupan ==
Ia meninggal dunia di Bandung pada 4 Mei 1966 dalam usia 74 tahun.
== Kehidupan pribadi ==
Sjofjan Rassat menikah dengan Aisyah pada 1918 dan dikaruniai enam anak. Istrinya merupakan keturunan [[Bagagarsyah dari Pagaruyung]]. Aisyah wafat pada 4 Mei 1966 dan sebelum meninggal diketahui memiliki riwayat [[diabetes melitus]].<ref>{{Cite book|last=Oei|first=Tjien|date=2010-05-20|url=https://www.google.co.id/books/edition/Memoirs_of_Indonesian_Doctors_and_Profes/1bY0bObI3UAC|title=Memoirs of Indonesian Doctors and Professionals 2|publisher=Xlibris Corporation|isbn=978-1-4500-9897-7|language=en}}</ref>
Anak perempuannya, Siti Fatma, menikah dengan [[Joesoef Ronodipoero]].
Sjofjan Rassat memiliki cucu yang bernama sama dan kelak juga menjadi dokter.
▲Usai tugas di Padang, Sjofjan Rassat pindah ke [[Tanjung Priok, Jakarta Utara|Tanjung Priok]] sebagai dokter pembasmian malaria sampai tahun 1942. Pada masa awal pendudukan Jepang, ia diangkat menjadi Wakil Kepala Balai Pembasmi Malaria untuk Jawa di bawah Kantor Pusat Urusan Kesehatan (''Naimubu Eiseikjokoe'').<ref>''[[Asia Raja]]''. 5 Januari 1943.</ref> Sekitar tahun 1948, ia membuka praktik di [[Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat|Jembatan Lima]].<ref>''[[Keng Po]]''. 10 September 1948.</ref>
== Karya tulis ==
* ''Hidup Sehat'' (bersama [[Mohammad Sjafei|M. Sjafei]] dan [[Gazali Dunia]])<ref>{{Cite book|date=1968|url=https://www.google.co.id/books/edition/Suara_guru/z8g4AAAAIAAJ|title=Suara guru|publisher=Harapan Masa|language=id}}</ref>
* ''Ibu dan Anak: Pemeliharaan Wanita Hamil dan Baji'' (1960)
* ''Pertolongan Pertama pada Ketjelakaan'' (1964)
|