Kemponan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Badak Jawa (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Perbedaan Kapuhunan dengan Kemponan |
||
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Pindah
[[Berkas:Kemponan.webp|jmpl|Ilustrasi acara selamatan]]
'''Kemponan''' adalah kepercayaan tradisional yang masih hidup di kalangan masyarakat Kalimantan Barat, khususnya di kalangan masyarakat Melayu. Kemponan berhubungan dengan norma sosial dan adat istiadat yang berkaitan dengan ajakan untuk menikmati makanan atau minuman. Kepercayaan ini mengajarkan bahwa jika seseorang menolak ajakan untuk mencicipi atau menyentuh makanan yang ditawarkan, mereka akan mengalami nasib buruk atau musibah, yang disebut dengan kemponan. <ref name=":0">{{Cite web|last=author|date=2021|title=Kumparan|url=https://kumparan.com/hipontianak/mengenal-kemponan-sugesti-akibat-tak-mencicipi-makanan-yang-ditawarkan-1vElYIywKuo|website=Kumparan|access-date=2024-09-29}}</ref>
Baris 22:
Sebagai bagian dari kearifan lokal, kemponan menunjukkan bagaimana masyarakat Melayu Pontianak menjaga keseimbangan antara norma sosial, penghormatan antar sesama, dan hubungan dengan lingkungan. Meski zaman telah berubah dengan perkembangan teknologi, tradisi kemponan masih dijalankan oleh sebagian masyarakat hingga saat ini.
=== Kepuhunan ===
Selain Kemponan Masyarakat Kalimantan lain yaitu Banjarmasin juga mengenal Kepuhunan <ref>{{Cite web|last=Anfrianty|first=Woro Anjar|date=2023-05-20|title=Liputan 6|url=https://www.liputan6.com/hot/read/5295176/kepuhunan-adalah-kepercayaan-di-kalimantan-yang-dilakukan-agar-tidak-celaka|website=Liputan 6|access-date=10-05-2024}}</ref> Kepuhunan merupakan salah satu kepercayaan masyarakat Kalimantan atau lebih dikenal dengan mitos karena tidak ada penjelasan logis untuk itu. Kepuhan sendiri artinya mengalami musibah atau musibah karena ingin atau tidak mencicipi sesuatu atau mungkin memakan sesuatu yang dipersembahkan (biasanya berupa makanan dan minuman).
Misalnya ada yang tinggal di Samarinda, terdapat seseorang yang bernama Amin (nama samaran). Dia mengatakan kepada saya bahwa suatu hari dia memiliki seorang teman yang datang ke rumahnya. Saat itu, Amin makan sepiring mie dan menawarkan makanan kepada temannya, tetapi dia menolak dan pulang.
Tak lama kemudian, saudara laki-laki Amin memanggil dari luar, “Amin, temanmu mengalami kecelakaan di jalan dekat rumah!” Amin segera keluar untuk menemui temannya. Dalam perjalanan dia ingat bahwa temannya telah meninggalkan rumah tanpa mencoba makanan yang ditawarkannya. Dan itu disebut eliminasi: Anda akan mengalami kecelakaan atau kecelakaan jika Anda tidak makan atau mencicipi makanan atau minuman yang ditawarkan tuan rumah kepada Anda.
Meski terdengar mirip namun antara Kemponan dan Kepuhunan memiliki perbedaan yang mencolok, dalam Kepuhunan kita akan mendengar seolah-olah seseorang memanggil nama kita. Namun Kemponan tidak memiliki panggilan seolah olah orang memanggil kita.
Kemponan dapat ditawarkan dengan mengucapkan kata Ca Palet, Palet.
=== Kesimpulan ===
Kemponan adalah bagian dari tradisi dan kepercayaan lokal yang memiliki makna mendalam bagi masyarakat Melayu Kalimantan Barat. Meskipun tampak sederhana, kemponan mencerminkan nilai-nilai sosial, penghargaan terhadap orang lain, dan penghormatan terhadap alam. Dengan cara ini, tradisi kemponan tetap relevan di tengah masyarakat modern yang semakin berkembang.
[[Kategori:Budaya Kalimantan Barat]]
|