Kota Payakumbuh: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Palingyess (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Anak Sago (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(3 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 74:
Kota Payakumbuh sebagai [[pemerintah daerah]] berdasarkan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1956 tanggal [[19 Maret]] [[1956]], yang menetapkan kota ini sebagai ''kota kecil''.<ref>http://www.legalitas.org {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100612195200/http://legalitas.org/ |date=2010-06-12 }} [http://www.legalitas.org/incl-php/buka.php?d=1900+56&f=uu8-1956.htm Undang-undang Nomor 8 tahun 1956] (diakses pada 27 Juni 2010)</ref> Kemudian ditindaklanjuti oleh Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 tahun 1970 tanggal [[17 Desember]] [[1970]] menetapkan kota ini menjadi daerah otonom pemerintah daerah tingkat II Kotamadya Payakumbuh. Disusul Radiogram Mendagri nomor SDP.9/6/181 menegaskan, hari peresmian Kota Payakumbuh dilaksanakan pada tanggal 17 Desember 1970 dan saban tahun diperingati sebagai Hari Jadi Kota Payakumbuh. Selanjutnya wilayah administrasi pemerintahan terdiri atas 3 wilayah [[kecamatan]] dengan 73 [[kelurahan]] yang berasal dari 7 jorong dan terdapat di 7 ka[[nagari]]an yang ada waktu itu, dengan pembagian kecamatan [[Payakumbuh Barat, Payakumbuh|Payakumbuh Barat]] dengan 31 Kelurahan, kecamatan [[Payakumbuh Timur, Payakumbuh|Payakumbuh Timur]] dengan 14 kelurahan dan kecamatan [[Payakumbuh Utara, Payakumbuh|Payakumbuh Utara]] dengan 28 kelurahan.
 
Sebelum tahun 1970, Payakumbuh adalah bahagian dari Kabupaten Lima­ Pu­luh Kota dan sekaligus ibu kota kabupaten tersebut. Pada tahun [[2008]], sesuai dengan perkembangannya maka dilakukan pemekaran wilayah kecamatan, sehingga kota Payakumbuh memiliki 5 wilayah kecamatan, dengan 8 kanagarian dan 76 wilayah kelurahan<ref>{{Cite book|last=Efendi|first=Feni|date=2022|title=Pajacombo: dalam Catatan dan Ingatan|location=Payakumbuh|publisher=Penerbit Fahmi Karya|isbn=978-623-99418-1-9|url-status=live}}</ref>. Pada tahun 2014 dan 2016 terjadi penggabungan beberapa kelurahan yang wilayahnya kecil dengan sedikit penduduk, sehingga jumlah kelurahan menyusut menjadi 48 kelurahan.
 
=== Daftar Wali Kota ===
Baris 84:
{{:Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Payakumbuh}}
 
=== Kecamatan ===
{{utama|Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Payakumbuh}}
{{:Daftar kecamatan dan kelurahan di Kota Payakumbuh}}
Baris 143:
Olahraga pacu kuda juga merupakan pertunjukan yang paling diminati oleh masyarakat kota ini dan biasa setiap tahunnya diselenggarakan pada gelanggang pacuan kuda yang bernama ''Kubu Gadang'' yang sekarang menjadi bahagian dari komplek GOR M.Yamin.
 
Kota Payakumbuh memiliki beberapa pertunjukan tradisional, diantaranya tarian-tarian daerah yang bercampur dengan gerakan [[silat]] serta diiringi dengan nyanyian dan biasa ditampilkan pada waktu acara adat atau pergelaran seni yang disebut dengan ''[[randai]]''.<ref>Phillips, Nigel, (1981), ''Sijobang: sung narrative poetry of West Sumatra'', Cambridge University Press, ISBN 978-0-521-23737-6.</ref> Salah satu kelompok randai yang terkenal diantaranya dari daerah [[Padang Alai, Payakumbuh Timur, Payakumbuh|Padang Alai]], yang bernama ''Randai Cindua Mato''. Selain itu, Kota Payakumbuh terus bergiat menetapkan Objek-objek yang Diduga Cagar Budaya (ODCB) sebagai Cagar Budaya<ref>{{Cite book|last=Efendi|first=Feni|date=2023|title=Pajacombo: dalam Narasi Cagar Budaya|location=Payakumbuh|publisher=Penerbit Fahmi Karya|isbn=978-623-99418-6-4|url-status=live}}</ref>.
 
Masyarakat kota Payakumbuh juga terkenal dengan alat musik jenis ''Talempong'', yaitu sama dengan alat musik [[gamelan]] di pulau [[jawa]], yang biasa ditampilkan dalam upacara adat, majlis perkawinan dan lain sebagainya. Selain itu alat musik lain yang masih dijumpai di kota ini adalah ''Saluang'', yaitu sejenis alat musik tiup atau sama dengan seruling.
 
Adapun kuliner yang paling terkenal di Payakumbuh yaitu [[rendang]]<ref>{{Cite book|last=Ardy|first=Novit|date=2023|title=Marandang: Wisata Gastronomi Kampung Rendang Payakumbuh|location=Payakumbuh|publisher=Penerbit Fahmi Karya|isbn=978-623-96797-0-5|url-status=live}}</ref> yang sudah memiliki lebih dari 30 varian. Sedangkan pindik dari [[Tiakar, Payakumbuh Timur, Payakumbuh|Tiakar]] juga telah menjadi makanan khas daerah ini. Begitupun gulai hijau itiak dari [[Aie Tabik, Payakumbuh Timur, Payakumbuh|Air Tabit]] juga menjadi buruan pelancong jika datang ke Payakumbuh.
 
== Pariwisata ==