Dendrobium capra: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menambahkan referensi dan paragraf-paragraf baru tentang habitat anggrek larat hijau. |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
(3 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{infobox spesies}}'''''Dendrobium capra''','' (
==
Anggrek larat hijau ''(Dendrobium capra)'' tumbuh dengan panjang batang mencapai 40 cm dan dapat tumbuh dengan baik jika ditanam di dataran rendah (50 - 80 mdpl) hingga dataran tinggi di ketinggian 800 mdpl. Belum ada sumber yang menyebutkan apakah anggrek ini mendapatkan namanya dari genus ''dendrobium'' lain yang berasal dari [[Pulau Larat]], [[Provinsi Maluku|Maluku]] atau bukan. Namun spesies ini disebut hijau dari warna alami yang dimilikinya. Anggrek ini memiliki warna kuning kehijauan dan pada bagian tengahnya terdapat bercak-bercak garis berwarna coklat keunguan, ukuran bunganya sekitar 3 cm. Dalam kondisi yang sempurna anggrek ini larat hijau dapat mencapai 20 kuntum bunga dalam 1 tangkainya.<ref>{{Cite web|last=Orchid|first=Nugraha|date=2019-01-11|title=Anggrek Dendrobium Larat Hijau|url=https://www.nugrahaorchid.com/blog/2019/01/11/anggrek-dendrobium-larat-hijau/|website=Jual Anggrek - Nugraha Orchid|language=id|access-date=2024-10-09}}</ref>
''Dendrobium capra'' berbunga pada akhir musim kemarau, pada kurun waktu bulan Agustus dan Desember. Masa mekar (fase [[Antesis|anthesis]]) bunga adalah sekitar 12 - 14 hari, di mana bunga sudah mekar sempurna dan matang secara fisiologis.
Perkembangan buah dari spesies ini memakan waktu sekitar 75 hari, dimulai dari proses pembuahan sampai dengan buah matang dan siap untuk dipanen. Buah dari tumbuhan ini sering dipanen sebelum pecah, untuk menjaga bijinya tetap dalam keadaan utuh. Biji tersebut nantinya akan digunakan sebagai benih perbanyakan secara [[In vitro|kultur in vitro]] oleh para peneliti.<ref>{{Cite web|last=Bardono|first=Setiyo|date=2024-03-28|title=Cegah Kepunahan, Peneliti BRIN Lakukan Upaya Konservasi Anggrek Larat Hijau|url=https://technologyindonesia.id/teknologi-a-z/ekologi/cegah-kepunahan-peneliti-brin-lakukan-upaya-konservasi-anggrek-larat-hijau/|website=Technology Indonesia|language=id|access-date=2024-10-09}}</ref>
== Penyebaran dan Habitat ==
Pulau Jawa adalah wilayah yang menjadi habitat bagi 142 spesies endemik dari keluarga ''Orchidaceae,'' termasuk ''Dendrobium capra'' atau anggrek larat hijau. Tumbuhan ini berasal dari dataran rendah Jawa Timur. <ref>{{Cite web|title=BRIN - Badan Riset dan Inovasi Nasional|url=https://www.brin.go.id/news/117995/cegah-kepunahan-anggrek-langka-peneliti-brin-lakukan-riset-dan-upaya-konservasinya|website=BRIN - Badan Riset dan Inovasi Nasional|language=id|access-date=2024-10-09}}</ref>
== Ancaman Kepunahan ==
Degradasi lingkungan menjadi salah satu penyebab banyak tumbuhan endemik kesulitan untuk bertahan hidup hingga akhirnya mengalami kepunahan. Anggrek larat hijau yang hidup berdampingan dengan pepohonan jati menjadi terancam oleh karena kegiatan pemanenan kayu pohon jati secara berkala, sehingga secara langsung merusak habitat alaminya juga.
Selain itu, penurunan populasi spesies ini juga disebabkan oleh adanya eksploitasi anggrek sebagai anggrek komersial yang diperjualbelikan sebagai tanaman hias tanpa diikuti dengan upaya budidaya dan konservasi.<ref>{{Cite web|title=BRIN - Badan Riset dan Inovasi Nasional|url=https://www.brin.go.id/news/117995/cegah-kepunahan-anggrek-langka-peneliti-brin-lakukan-riset-dan-upaya-konservasinya|website=BRIN - Badan Riset dan Inovasi Nasional|language=id|access-date=2024-10-09}}</ref>
== Upaya Konservasi ==
Konservasi anggrek larat hijau yang terancam punah di dataran rendah Pulau Jawa dilakukan oleh BRIN. Tumbuhan ini dikumpulkan sebagai koleksi ex-situ di Kawasan Konservasi Ilmiah (KKI) Kebun Raya Purwodadi BRIN. Anggrek diaklimatisasi di rumah kaca untuk memastikannya dapat tumbuh dengan baik ketika dipindahkan pada media yang baru. Telah dilakukan juga survei populasi, pengumpulan material tumbuhan, analisa data, kajian ekologi, pengamatan fenologi, dan upaya lainnya sebagai bagian dari konservasi. yang komprehensif.<ref>{{Cite journal|last=Trimanto|last2=Metusala|first2=Destario|last3=Erlinawati|first3=Ina|last4=Angio|first4=Melisnawati H.|last5=Yusuf|first5=Hadi Muhamad|last6=Budiarto|first6=Kurniawan|date=2023-10-01|title=Study of population and conservation of Dendrobium capra J.J. Smith, an endangered and endemic orchid from Java Island, Indonesia|url=https://www.sciencedirect.com/science/article/abs/pii/S1617138123001474|journal=Journal for Nature Conservation|volume=75|pages=126476|doi=10.1016/j.jnc.2023.126476|issn=1617-1381}}</ref>
== Referensi ==
|