Dendrobium capra: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menambah paragraf dan referensi |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
(2 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{infobox spesies}}'''''Dendrobium capra''','' (disebut juga '''''Dendrobium capra J.J. Smith''''')
Berdasarkan evaluasi ''[[Uni Internasional untuk Konservasi Alam|International Union for Conservation of Nature (IUCN) Red List]]'' di tahun 2019, anggrek larat hijau telah ditetapkan sebagai salah satu spesies dengan status '''terancam punah ''(Endangered)'''''<nowiki/>''.''<ref>{{Cite web|date=2019-03-27|title=Dendrobium capra|url=https://www.iucnredlist.org/species/126495665/126503681|website=IUCN Red List|access-date=2024-10-09}}</ref>
== Deskripsi ==
Anggrek larat hijau ''(Dendrobium capra)'' tumbuh dengan panjang batang mencapai 40 cm dan dapat tumbuh dengan baik jika ditanam di dataran rendah (50 - 80 mdpl) hingga dataran tinggi di ketinggian 800 mdpl. Belum ada sumber yang menyebutkan apakah anggrek ini mendapatkan namanya dari genus ''dendrobium'' lain yang berasal dari [[Pulau Larat]], [[Provinsi Maluku|Maluku]] atau bukan. Namun spesies ini disebut hijau dari warna alami yang dimilikinya. Anggrek ini memiliki warna kuning kehijauan dan pada bagian tengahnya terdapat bercak-bercak garis berwarna coklat keunguan, ukuran bunganya sekitar 3 cm. Dalam kondisi yang sempurna anggrek ini larat hijau dapat mencapai 20 kuntum bunga dalam 1 tangkainya.<ref>{{Cite web|last=Orchid|first=Nugraha|date=2019-01-11|title=Anggrek Dendrobium Larat Hijau|url=https://www.nugrahaorchid.com/blog/2019/01/11/anggrek-dendrobium-larat-hijau/|website=Jual Anggrek - Nugraha Orchid|language=id|access-date=2024-10-09}}</ref>
''Dendrobium capra'' mempunyai bentuk kehidupan [[epifit]] yang beradaptasi dengan habitat kering di dataran rendah perkebunan jati, sehingga menjadikan spesies ini sangat terancam oleh kerusakan habitat alaminya karena kegiatan pemanenan kayu pohon jati secara berkala.<ref>{{Cite web|last=Bardono|first=Setiyo|date=2024-03-28|title=Cegah Kepunahan, Peneliti BRIN Lakukan Upaya Konservasi Anggrek Larat Hijau|url=https://technologyindonesia.id/teknologi-a-z/ekologi/cegah-kepunahan-peneliti-brin-lakukan-upaya-konservasi-anggrek-larat-hijau/|website=Technology Indonesia|language=id|access-date=2024-10-09}}</ref> Tumbuhan ini hidup di lingkungan dengan suhu 30 - 33ºC, kelembaban 40-60% dan akar tidak ditumbuhi lumut.<ref>{{Cite journal|last=Yulia|first=Nina Dwi|last2=Ruseani|first2=Nur Sholecha|date=2008-04-27|title=Inventory and habitat study of Dendrobium capra J.J.Smith in Madiun and Bojonegoro|url=https://smujo.id/biodiv/article/view/374|journal=Biodiversitas Journal of Biological Diversity|language=en|volume=9|issue=3|doi=10.13057/biodiv/d090308|issn=2085-4722}}</ref>
|