Batu kaca: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Membuat artikel baru
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Membuat artikel baru
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(1 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 12:
 
== Cara memasang Batu Kaca ==
Memasang batu kaca tidak membutuhkan kusen. Untuk merekatkan batu kaca cukup menggunakan campuran air dan [[semen]], perbandingan 1:3. Aplikasikan campuran pada bagian bawah dan pasang batu kaca. Bersihkan sisa semen pada permukaan batu kaca. Pada bagian sela antar batu kaca diberi lapisan ''sealant''.
 
Kelebihan batu kaca pada bangunan:
 
# Pemasangan mudah dibanding material kaca lainnya.
# Tidak membutuhkan kusen kayu atau alumunium.
# Menghemat pemakaian listrik.
# Tebal dan memiliki daya tahan yang baik.
# Motif dan warnanya banyak.
# Mudah dibersihkan.
# Dapat menjaga privasi.
 
== Perawatan Batu Kaca ==
Baris 18 ⟶ 28:
 
== Sejarah Batu Kaca ==
Batu kaca berongga dipatenkan oleh Gustave Falconnier, seorang insinyur, arsitek, dan arsitekanggota dewan kota dari Swiss pada tahun 1886.<ref>{{Cite web|title=History of Glass Block in Architectural Design {{!}} Seves Glass Block, Inc.|url=https://sevesglassblockinc.com/blog/history-glass-block-architectural-design|website=sevesglassblockinc.com|access-date=2024-10-08}}</ref> Gustave adalah lulusan Ecole des Beaux-Arts Paris. Batu kaca atau “briques de verre” dibuat dengan cara ditiup ke dalam cetakan. Bagian tengah batu kaca memiliki rongga dengan lubang di ujungnya. Lubang akan diisi dan disumbat. Penemuan tersebut telah dipatenkan.
 
Di masa awal pembuatan batu kaca, kekuatan dan daya tahannya masih terbatas. Pada 1907, Deutsche Luxfer-Prismen-Gesellschaft, perusahaan dari Jerman berhasil menggabungkan dua potongan kaca yang bagian dalamnya berlubang. Ruang hampa itu dapat meningkatkan kualitas isolasi kaca. Perusahaan itu mematenkan proses penguatan material yang digunakan dalam pembuatan batu kaca.