Kabupaten Kraksaan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(25 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[File:Aloon-Aloon Kraksaan, bij Probolinggo, Oost-java.jpg|jmpl|270px|Alun-alun Kraksaan pada masa
'''Kraksaan''' ([[Hanacaraka]]: ꦏꦿꦏ꧀ꦱꦄꦤ꧀, [[Pegon]]: كراكساان, [[Bahasa belanda|Belanda]]: ''Kraksaän'') pada era Pemerintahan Kolonial [[Hindia Belanda]], sebelumnya adalah wilayah Afdeeling yang dipimpin oleh seorang patih, dibawah [[Kabupaten Probolinggo]] (Regentschap).
▲[[File:Aloon-Aloon Kraksaan, bij Probolinggo, Oost-java.jpg|jmpl|270px|Alun-alun Kraksaan pada masa Kolonial Hindia Belanda.]]
== Geografi ==
Kraksaan terletak di sebelah timur [[kota Probolinggo]] (luas 917,76 km²). Kabupaten Kraksaan terbagi menjadi empat kawedanan, yaitu:
[[Berkas:REFORMASI ADMINISTRASI PEMERINTAHAN JAWA TIMUR 1928.jpg|jmpl|218x218px]]▼
* Kraksaän
* Gending
* Paiton
* Gading
Sebelah Utara berbatasan dengan selat Madura, Sebelah Timur dengan Karesidenan Besuki, Sebelah Selatan dengan Lumajang dan sebelah Barat dengan Kabupaten Probolinggo.
Bagian utara Kabupaten Kraksaan terdiri dari dataran yang dibatasi dengan laut, garis pantai sebagian besar berawa dan terdapat banyak tambak. Dataran bagian selatan dari Kabupaten Kraksaan ini bergunung-gunung dan ditutupi oleh pegunungan Argopuro dan Lemongan.
== Sejarah ==
[[File:COLLECTIE TROPENMUSEUM Staatsieportret van de inheemse hoofden van Kraksaän bij Probolinggo TMnr 10001706.jpg|jmpl|270px|Potret para pejabat pribumi Kraksaan (1885-1940)]]
Reformasi secara besar-besaran yang dilakukan pemerintah Hindia Belanda, khususnya di wilayah Jawa Timur, dilaksanakan pada tahun 1928. Sesuai dengan keputusan resmi pemerintah Hindia Belanda, dengan Staatsblad 1925 No. 622, tentang Organisasi Administrasi (bestuursorganisatie). Dengan merujuk staatsblad itu, pada tanggal 25 Mei 1928, pemerintah mengeluarkan Staatsblad 1928 No. 145, tentang Reformasi Administrasi Pemerintahan di Jawa Timur (Bestuurshervorming. Oost Java), yang berlaku sejak 1 Juli 1928. Isi pokok dari Staatsblad ini, adalah pembagian atau pemecahan wilayah karesidenan dan kabupaten di Jawa Timur, serta tindakan-tindakan terkait lainnya, antara lain :
▲[[Berkas:REFORMASI ADMINISTRASI PEMERINTAHAN JAWA TIMUR 1928.jpg|jmpl|218x218px]]
'''''- Kabupaten Probolinggo dibagi menjadi 3 kabupaten, terdiri dari :'''''▼
1. Kabupaten Probolinggo, yang terdiri dari distrik Probolinggo, Tongas, Dringu dan Tengger.
Baris 18 ⟶ 32:
2. Kabupaten Kraksaan, yang meliputi distrik Kraksaan, Paiton, Gending dan Gading.
3. Kabupaten Lumajang, meliputi distrik Lumajang, Ranulamongan, Tempeh dan Kandangan
1. Kabupaten Bondowoso, yang terdiri dari distrik Bondowoso, Tamanan, Wonosari dan
2. Kabupaten Jember, meliputi distrik Jember, Kalisat, Mayang, Rambipuji, Tanggul, Puger dan Wuluhan.
'''''
Dengan mengacu pada staatsblad ini, maka kemudian lahirlah 3 kabupaten dan 3 bupati baru di Jawa Timur, yang belum pernah dibentuk sebelumnya, terdiri dari kabupaten, bupati pertama, dan tanggal pengangkatan :
Baris 47 ⟶ 60:
Pemerintah telah mengakui jasa penting pegawai negeri ini dengan menganugerahkan kepadanya bintang jasa emas kecil pada 22 Agustus 1922, sementara ia diangkat sebagai Perwira Ordo Oranye Nassau dengan Keputusan Kerajaan tanggal 29 Juli 1927. Dengan Keputusan Pemerintah 24 Agustus 1931, ia dianugerahi gelar “Ario”, menjadi "Raden Tumenggung Ario Djojodiprodjo".
Beliau berhasil melakukan banyak pekerjaan dalam waktu singkat kepemimpinannya, dalam memajukan kemakmuran daerah dengan cara yang lebih dari biasanya. Diantaranya pembangunan sistem jalan khusus di dalam dan sekitar Kraksaan, untuk memperbaiki posisi kota Kraksaan yang memanjang secara khas. Juga ada pembangunan sebuah fasilitas renang yang indah dan modern, yang dibuka di Jabung.
Dalam usia 61 tahun, Bupati Kraksaan Raden Tumenggung Ario Djojodiprodjo meninggal dunia pada hari Sabtu, 3 September 1932. Sore harinya pukul setengah dua prosesi pemakaman berangkat dari rumah
Setelah wafatnya
Dalam keaadaan resesi ekonomi (malaise) di tahun 1930-an, turunnya harga gula dan ditutupnya pabrik gula di Kraksaan, menunda pelantikan bupati baru. Keadaan ini diperparah dengan berturut-turutnya gagal panen padi akibat wabah "walang sangit" di tahun-tahun berikutnya.
Hubungan kuno Probolinggo dan Kraksaan yang berasal dari ras
Dengan demikian Raden Tumenggung Ario Djojodiprodjo, adalah "bupati pertama" sekaligus "bupati terakhir", yang pernah menjabat di Kabupaten Kraksaan selama lebih dari 4 tahun. Karesidenan Probolinggo yang sejak 1928 dipisahkan dari Karesidenan Pasuruan, dihapus dan digabungkan dengan Karesidenan Malang. Demikian juga halnya dengan Karesidenan Pasuruan, dihapus dan digabungkan dengan Karesidenan Malang, dengan pusat karesidenan di Malang.
Baris 82 ⟶ 95:
- Juga ada yang menyebut sebagai bupati yang diangkat oleh kerajaan Mataram. Ini juga hoax dan jelas ngawur, yang benar adalah di angkat dan dilantik oleh Pemerintah Hindia Belanda, yaitu pada tahun 1928.
[[Kategori:Hindia Belanda]]
[[Kategori:Bekas kabupaten di Indonesia]]
[[Kategori:Sejarah Jawa Timur]]
[[kategori:Kabupaten Probolinggo]]
|