Orang Tionghoa-Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Mommy Debby (bicara | kontrib) Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Salah tinggal revert Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(9 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 27:
----
1.2% dari populasi Indonesia
|popplace = {{ubl|[[Jabodetabek|Jakarta Raya]]|[[Singkawang]]|[[Bangka Belitung]]|[[Pontianak]]|[[Medan]]|[[Manado]]|[[Palembang]]|[[Surabaya]]|[[Semarang]]|[[Surakarta]]|[[Pematangsiantar]]
{{Bendera|Amerika Serikat}}
|langs =
Baris 72:
Menurut Perpustakaan Universitas Ohio, jumlah suku Tionghoa di Indonesia mencapai 7.310.000 jiwa. Jumlah ini merupakan yang terbesar di luar [[Cina]]<ref>{{Cite web |url=http://www.library.ohiou.edu/subjects/shao/databases_popdis.htm |title=Ohio University |access-date=2007-02-28 |archive-date=2007-03-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20070310211723/http://www.library.ohiou.edu/subjects/shao/databases_popdis.htm |dead-url=yes }}</ref> Sedangkan pada tahun 2006 jumlah etnis Tionghoa di Indonesia mencapai 7.670.000.<ref>{{zh}} {{cite web|url = http://www.ocac.gov.tw/download.asp?tag=P&file=DownFile/File_9894.pdf&no=9894|title = 印尼2006 年華人人口統計推估 (Perkiraan Statistik Jumlah Penduduk Tionghoa-Indonesia Tahun 2006)|format = PDF|publisher = Overseas Compatriot Affairs Commission, [[Republik Cina|R.O.C]] (Taiwan)|accessdate = 2010-05-10|accessyear = 2010|quote = 本會以人口增加率1.38%估計,2006 年印尼華人人口約有767 萬人,約占印尼總人口的3.4%,尚屬合理。}}</ref> Poston, Dudley; Wong, Juyin (2016) memperkirakan populasi Tionghoa Indonesia mencapai lebih dari 8.010.720 jiwa.<ref name="Poston and Wong" />
== Daerah asal di
[[Berkas:Old Indonesian Peng family.jpg|jmpl|Foto tahun 1967 keluarga Tionghoa-Indonesia dari Provinsi [[Hubei]], generasi kedua dan ketiga]]
[[Berkas:Gu family of Chinese-Indonesian.jpg|thumb|Foto tahun 1958 keluarga Tionghoa-Indonesian dari [[Orang Hakka]], generasi pertama hingga ketiga]]
Baris 190:
==== Barongsai ====
[[Barongsai]] adalah tari tradisional [[Tionghoa]] dengan menggunakan sarung dan kostum yang menyerupai [[singa]]. Kesenian barongsai diperkirakan masuk di Indonesia pada abad-17, ketika terjadi migrasi besar dari [[Tiongkok Selatan]]. Pada 1965 kesenian barongsai di Indonesia sempat terhenti akibat situasi politik dan adanya pelarangan [[Budaya Tionghoa-Indonesia|kebudayaan Tionghoa di Indonesia]]. Meski saat itu barongsai tidak diizinkan dimainkan, namun ada satu tempat yang bisa menampilkan [[kesenian]] [[budaya]] [[barongsai]] secara besar-besaran, yakni di [[Kota Semarang]], tepatnya di panggung besar [[Kelenteng Sam Poo Kong]] atau dikenal juga dengan [[Klenteng|Kelenteng]] Gedong Batu. Barongsai di Indonesia kemudian mengalami masa marak ketika masih adanya perkumpulan [[Tiong Hoa Hwee Koan]] (THHK) yang mempopulerkan [[seni]] [[barongsai]]. Pada 9 Agustus 2012 di Jakarta, telah berdiri FOBI ([[Federasi Olahraga Barongsai Indonesia]]) yang menjadi wadah dari [[olahraga]] barongsai di Indonesia. FOBI akhirnya resmi masuk [[KONI]] pada 11 Juni 2013. [[Barongsai]] pun kini tidak hanya dimainkan oleh etnis Tionghoa saja, namun juga dimainkan oleh para kaum muda non-Tionghoa.<ref>{{Cite web|last=Indonesia|first=INI BARU (ALE/SA)|date=2018-02-16|title=Barongsai di Indonesia, Dulu dan Kini|url=https://www.inibaru.id/tradisinesia/barongsai-di-indonesia-dulu-dan-kini|website=INI BARU Indonesia|publisher=Inibaru.id|language=id|access-date=|archive-date=2020-11-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20201120061720/https://www.inibaru.id/tradisinesia/barongsai-di-indonesia-dulu-dan-kini|dead-url=yes}}</ref>
==== Liang Liong ====
[[Tari Naga]] (karakter sederhana: 舞龙; karakter tradisional: 舞龍; pinyin: wǔ lóng) atau disebut juga Liang Liong di Indonesia. Tarian ini sering tampil pada waktu perayaan-perayaan tertentu. Orang Tionghoa sering menggunakan istilah 'Keturunan Naga'(龍的傳人 atau 龙的传人, lóng de chuán rén) sebagai suatu simbol identitas etnis. Dalam tarian ini, satu regu orang Tionghoa memainkan naga-nagaan yang diusung dengan belasan tongkat atau lebih. Penari terdepan mengangkat, menganggukkan, menyorongkan dan mengibas-kibaskan kepala [[naga]]-nagaan tersebut yang merupakan bagian dari gerakan tarian yang diarahkan oleh salah seorang penari.
==== Wayang Potehi ====
[[Wayang Potehi]] merupakan salah satu jenis [[wayang]] khas [[Tionghoa]] yang berasal dari [[Tiongkok]] bagian selatan. Kesenian ini dibawa oleh perantau etnis Tionghoa ke berbagai wilayah [[Nusantara]] pada masa lampau dan telah menjadi salah satu jenis kesenian tradisional Indonesia. Potehi berasal dari kata pou 布 (kain), te 袋 (kantong), dan hi 戯 (wayang). Wayang Potehi adalah wayang boneka yang terbuat dari kain. Sang dalang akan memasukkan tangan mereka ke dalam kain tersebut dan memainkannya layaknya wayang jenis lain. Kesenian ini sudah berumur sekitar 3.000 tahun dan berasal dari Tiongkok.
==== Wushu ====
[[Wushu]] (武術 atau 武术; Hanzi: wǔshù) secara harafiah berarti "seni bertempur/[[bela diri]]". Ini juga merupakan istilah lain dari [[kungfu]] yang lebih dahulu populer, yang berarti "[[ahli]]" dalam bidang tertentu. Kata Wushu berasal dari dua kata yaitu “Wu” dan “Shu”. Arti dari kata “Wu” adalah [[ilmu]] [[perang]], sedangkan arti kata “Shu” adalah [[seni]]. Sehingga [[Wushu]] bisa juga diartikan sebagai seni untuk berperang atau [[seni beladiri]] (Martial Art). [[Wushu]] juga mempelajari [[seni]], [[olahraga]], [[kesehatan]], [[pengobatan]], [[beladiri]], [[pernapasan]], [[pikiran]] dan [[mental]]. Semua aliran [[kung fu]] atau [[seni bela diri]] yang berasal dari [[China]] [[tradisional]], baik keras atau lembut dapat disebut [[Wushu]]. Wushu keras termasuk tinju selatan [[Nanquan]] dan tinju panjang [[Changquan]]. Wushu lembut termasuk tinju [[Taijiquan|Taiji]], Telapak [[Baguazhang]], dan tinju [[xingyiquan]]. Adapun seni beladiri Wushu yang telah dikembangkan oleh orang-orang etnis [[Tionghoa]] yang menetap di wilayah [[Asia Tenggara]] (terutama [[Indonesia]]) sering kali disebut dengan istilah [[Kuntao]].<ref>{{Cite web|last=|first=|date=|title=Sejarah Wushu, Dari Tes Masuk Militer Hingga Cabang Olahraga|url=https://kumparan.com/kumparansport/sejarah-wushu-dari-tes-masuk-militer-hingga-cabang-olahraga-1534768666213690630|website=kumparan|publisher=kumparanSPORT|language=id-ID|access-date=}}</ref>
Baris 272 ⟶ 275:
==Catatan==
<references group="catatan"/>
== Referensi ==
{{reflist|2}}
|