Balai Harta Peninggalan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Penambahan info
Added {{More citations needed}}, {{Primary sources}}, and {{Kembangkan}} tags()
 
(10 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Multiple issues|
{{More citations needed|date=November 2024}}
{{Primary sources|date=November 2024}}
}}
{{Kembangkan|date=November 2024}}
'''Balai Harta Peninggalan''' atau biasa disingkat menjadi '''BHP''', adalah [[unit pelaksana teknis]] dari [[Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum]] yang bertugas mewakili dan melaksanakan pengurusan kepentingan [[subjek hukum]] dalam rangka menjalankan [[Putusan pengadilan|putusan]] dan/atau penetapan pengadilan atau kepentingan demi hukum di bidang harta peninggalan dan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. Organisasi ini pun bertindak sebagai kurator dalam pengurusan, pemberesan, dan pelaksanaan [[likuidasi]] [[perseroan terbatas]] dalam masalah [[Pailit|kepailitan]].<ref name="bhp">{{Cite web|title=Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 7 Tahun 2021|url=https://peraturan.bpk.go.id/Download/164110/Nomor%207%20Tahun%202021.pdf|publisher=Badan Pemeriksa Keuangan RI|language=id|access-date=15 Oktober 2024}}</ref>
 
== Sejarah ==
Organisasi ini pertama kali dibentuk di Jakarta pada tanggal 1 Oktober 1624 dengan nama ''Wees en Boedelkamer'' untuk mengurus harta kekayaan yang ditinggalkan oleh orang yang telah meninggal bagi kepentingan ahli warisnya yang berada di [[Belanda]], anak yatim piatu, dsb. HinggaPada tahun 1926, organisasi ini telah ada di [[Jakarta]], [[Surabaya]], [[Semarang]], [[Padang]], [[Ujung Pandang]], dan [[Medan]]. Setelah Indonesia merdeka, pada tahun 1955, pemerintah mengubah nama dari organisasi ini menjadi seperti sekarang. Pada tahun 1980, BHP Padang dibubarkan.<ref name="sejarah">{{Cite web|title=Sejarah BHP|url=https://ahu.go.id/bhp/profileSejarahSingkat|publisher=Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum|language=id|access-date=15 Oktober 2024}}</ref>
 
== Daftar ==
Baris 23 ⟶ 28:
|[[Jawa Timur]], [[Kalimantan Tengah]], [[Kalimantan Selatan]], [[Kalimantan Timur]], [[Kalimantan Utara]]
|-
|Balai Harta Peninggalan Makassar|BHP Makassar
|[[Pulau Sulawesi]], [[Bali]], [[Nusa Tenggara]], [[Kepulauan Maluku]], dan [[Pulau Papua]]
|}