Stasiun Kiaracondong: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
NFarras (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
k sudah gugur sejak switchover di KAC Okt. 2024
 
(18 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 21:
| operator2 = [[KAI Commuter]]
| class = Besar tipe B
| oldname = Halte''Stopplaats'' Kiaratjondong
| othername = Stasiun Kircon
| services = {{adjacent stations|system=Komuter Bandung
Baris 29:
|line4=Garut Cibatuan|left4=Cikudapateuh|right4=Gedebage
}}
| track = 6 (jalur 2 dan 3 sepur lurus)
| platform = 7
* Satu peron sisi yang rendah
* Satu peron sisi yang tinggi
* Lima peron pulau pulau yang agak rendah
| letak = km 160+124 lintas [[Stasiun Bogor|Bogor]]–[[Stasiun Bandung|Bandung]]–[[Stasiun Banjar|Banjar]]–[[Stasiun Kutoarjo|Kutoarjo]]–[[Stasiun Yogyakarta|Yogyakarta]]
| nomor = 1601
| lintang = -6.9248932
| bujur = 107.6465857
| open = 192316 September 1893
| fasilitas = {{Infobox stasiun/fasilitas|parkir}}{{Infobox stasiun/fasilitas|sepeda}}{{Infobox stasiun/fasilitas|checkin}}{{Infobox stasiun/fasilitas|ruang tunggu}}{{Infobox stasiun/fasilitas|loket}}{{Infobox stasiun/fasilitas|cs}}{{Infobox stasiun/fasilitas|informasi}}{{Infobox stasiun/fasilitas|musala}}{{Infobox stasiun/fasilitas|toilet}}{{Infobox stasiun/fasilitas|difabel}}{{Infobox stasiun/fasilitas|dropzone}}{{Infobox stasiun/fasilitas|kesehatan}}{{Infobox stasiun/fasilitas|tamanbermainanak}}{{Infobox stasiun/fasilitas|atm}}{{Infobox stasiun/fasilitas|kios}}{{Infobox stasiun/fasilitas|menyusui}}{{Infobox stasiun/fasilitas|isi baterai}}{{Infobox stasiun/fasilitas|merokok}}{{Infobox stasiun/fasilitas|troli}}{{Infobox stasiun/fasilitas|facerecog}}{{Infobox stasiun/fasilitas|airminum}}
| peta = Indonesia Bandung#Jawa Barat#Jawa
| persinyalan = * Elektrik tipe [[Alstom]] ''Solid State Interlocking'' (1999–2024)<ref name="sugiana"/>
| persinyalan =
* Elektrik tipe [[Alstom]] ''Solid State Interlocking'' (1999–2024)<ref name="sugiana"/>
* Elektrik tipe [[Len Industri|Sinyal ''Interlocking'' Len-02 NextG]] (2024–sekarang)<ref name="rejabar">{{Cite web|date=2024-10-15|title=Viral Penumpang Menumpuk di Stasiun Rancaekek, Ini Penjelasan KAI Daop 2 Bandung|url=https://rejabar.republika.co.id/berita/sldpxr512/viral-penumpang-menumpuk-di-stasiun-kiaracondong-ini-penjelasan-kai-daop-2-bandung|website=Republika Online|language=id|access-date=2024-10-15}}</ref>
| callsign = KIRCON
| map_type = Kota Bandung#Jawa Barat
}}
'''Stasiun Kiaracondong (KAC)''' atau disebut juga dengan '''Stasiun ''Kircon''''' adalah [[stasiun kereta api]] kelas besar tipe B yang terletak di [[Kiaracondong, Bandung|Kiaracondong]], [[Kota Bandung|Bandung]], tepatnya di batas antara [[Babakansari, Kiaracondong, Bandung|Kelurahan Babakansari]] dan [[Kebonjayanti, Kiaracondong, Bandung|Kelurahan Kebonjayanti]]. Stasiun yang terletak pada ketinggian +681 meter ini termasuk dalam pengelolaan [[Daerah Operasi II Bandung]] dan [[KAI Commuter]] dengan jarak 173 km arah tenggara dari Jakarta {{sta|Pasar Senen}}. Dahulu seluruh kereta api penumpang, mulai dari kelas eksekutif sampai ekonomi, dilayani di [[Stasiun Bandung]]. Peningkatan jadwal pemberangkatan di Stasiun Bandung menjadi alasan semua keberangkatan kereta api antarkota kelas ekonomi lintas selatan dan barat [[Jawa]] dipindahkan ke Stasiun Kiaracondong, sedangkan kereta api antarkota kelas eksekutif, campuran, dan sebagian kecil kelas ekonomi tetap dilayani di Stasiun Bandung.
 
StasiunDengan Kiaracondongstatusnya selamaini, satuStasiun abadKiaracondong lebihsaat (1921-2022)ini menjadi titik ujung timur jalur rel ganda kawasan [[Bandungstasiun Raya]]utama (Padalarang-Cicalengka)kedua menghubungkandi [[Kota Bandung]] dengan berbagai tujuan di Pulau Jawa, terutama di jalur selatan Jawa. Saat ini kereta kelas campuran juga berhenti di stasiun ini untuk menaikturunkan penumpang, baik dalam perjalanan dari maupun ke [[Stasiun Bandung]]. Kebijakan ini menjadikan stasiun ini sebagai titik keberangkatan dan kedatangan penumpang kedua di kawasan tersebut.
 
Kereta api yang melintas langsung/tidak berhenti di stasiun ini adalah KA {{KA|Argo Wilis}} dan {{KA|Turangga}} serta [[Kereta api barang|angkutan barang]].
 
== Sejarah ==
Dahulu, pada pembangunan jalur kereta api lintas Jawa yang dilakukan oleh [[Staatsspoorwegen]] (SS), tidak ada Stasiun Kiaracondong dan [[Stasiun Cikudapateuh|Cikudapateuh]], apalagi [[Stasiun Andir|Andir]], [[Stasiun Ciroyom|Ciroyom]], maupun [[Stasiun Bandung Gudang|Bandung Gudang]]. Peta tahun 1894 hanya menyebutkan nama [[Stasiun Bandung]] dan [[Stasiun Gedebage|Gedebage]] sebagai stasiun di Kota Bandung (Gedebage dahulu berada di pinggiran wilayah Kota Bandung).<ref>{{Cite web|url=http://maps.library.leiden.edu/cgi-bin/iipview?krtid=3858&name=04892-04.JPG&marklat=-6.9294&marklon=107.6418&sid=s6ijkm4565749&seq=2&serie=1&lang=1&ssid=&resstrt=0&svid=334953&dispx=1366&dispy=626#focus|title=Dutch Colonial maps - Leiden University Libraries|website=maps.library.leiden.edu|access-date=2019-02-04}}</ref>
 
=== Awal pembangunan ===
Dalam beberapa literatur seperti laporan tahunan SS, stasiun ini dahulu dibangun karena berkembangnya Kota Bandung menjadi kota besar. Karena kebutuhan akan penumpang dan barang semakin meningkat, Pemerintah Kolonial memutuskan untuk membangun [[jalur ganda]] di rute Padalarang–Bandung–Kiaracondong, yang sepenuhnya terwujud.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/38139980|title=Sejarah perkeretaapian Indonesia|last=Nusantara.|first=Tim Telaga Bakti|last2=Indonesia.|first2=Asosiasi Perkeretaapian|date=1997-|publisher=Angkasa|isbn=9796651688|edition=Cet. 1|location=Bandung|oclc=38139980}}</ref> Pembangunan ini juga mengharuskan adanya beberapa perhentian dan titik langsir, seperti [[Halte Gadobangkong]], [[Stasiun Cimindi]], stasiun pengontrol wesel di [[Stasiun Andir|Andir]], titik pemberangkatan KA barang di Ciroyom untuk Stasiun Bandung Gudang, Stasiun Cikudapateuh, dan Stasiun Kiaracondong. Steven Anne Reitsma pun membahasnya dengan perinci mengenai jalur ganda ini dan pengaruhnya terhadap perekonomian Kota Bandung.<ref>{{Cite book|title=Indische spoorweg-politiek|last=Reitsma|first=Steven Anne|publisher=Landsdrukkerij|year=1925|isbn=|location=|pages=}}</ref> Meski jalur gandanya sendiri dibuka pada tahun 1921, bersamaan dengan pembukaan segmen [[Jalur kereta api Bandung–Ciwidey|Bandung–Ciwidey]] dan [[Jalur kereta api Rancaekek–Tanjungsari|Rancaekek–Tanjungsari]],<ref>{{Cite book|title=Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Nederlandsch-Indië 1921-1932|last=Staatsspoorwegen|first=|publisher=Burgerlijke Openbare Werken.|year=1921–1932|isbn=|location=Batavia|pages=}}</ref> untuk stasiun ini baru diselesaikan pada tahun 1923 dengan nama Halte Kiaratjondong.<ref>{{Cite book|title=Encyclopaedie van Nederlandsch-Indië|last=Jozlas|first=P.|last2=de Graaf|first2=S.|last3=Stibbe|first3=D.G.|last4=Spaat|first4=C.|last5=Stroomberg|first5=J.|last6=Sandbergen|first6=F.J.W.H.|publisher=M. Nijhoff|year=1927|isbn=|location=|pages=}}</ref>
Stasiun Kiaracondong mulanya dirintis sebagai perhentian kecil dengan nama '''''Stopplaats'' Kiaratjondong'''. Pertama kali diiklankan oleh [[Staatsspoorwegen]] (SS) pada 7 September 1893 dalam koran ''Bataviaasch Handelsblad'', SS merencanakan akan membuka jalur kereta api baru Cibatu–Tasikmalaya serta membuka ''Stopplaats'' Kiaratjondong pada 16 September 1893.<ref>{{Cite news|date=7 September 1893|title=Staatsspoorwegen op Java - Westerlijnen (advertentie)|url=https://resolver.kb.nl/resolve?urn=ddd:110615768:mpeg21:pdf|work=Bataviaasch Nieuwsblad|access-date=2024-12-08}}</ref>
 
Karena jarak Kiaracondong ke pusat Kota Bandung kala itu masih jauh, muncul surat pembaca yang ditulis oleh seseorang berinisial "B" pada [[De Preangerbode|''de Preangerbode'']] edisi 11 Oktober 1897, menanggapi pembukaan ''stopplaats'' baru di lintas Bandung, yakni Cimindi, Cibodas, dan Ciledug. Pada surat pembaca itu, B mengatakan bahwa ''Stopplaats'' Kiaracondong layak untuk ditutup karena pada masa itu, ''stopplaats'' ini lokasinya lebih jauh dari Bandung dan sedikit penumpang ''Inlanders'' (pribumi) yang naik turun di situ. Ia mengusulkan agar SS membangun [[Stasiun Cikudapateuh|perhentian baru di Cikudapateuh]], untuk menjaring penumpang di kawasan pinggiran Kota Bandung yang kala itu, jaraknya ke Stasiun Bandung masih jauh.<ref>{{Cite news|date=1897-10-11|title=Van Bandoeng schrijft men aan het Nieuwsblad|url=https://resolver.kb.nl/resolve?urn=MMKB08:000122501:mpeg21:pdf|work=de Preanger-bode|access-date=2024-10-01}}</ref>
Sejak 6 April 1999, stasiun ini telah menggunakan persinyalan elektrik.<ref name="sugiana">{{cite journal|last1=Sugiana|first1=A.|last2=Lee|first2=Key-Seo|last3=Lee|first3=Kang-Soo|last4=Hwang|first4=Kyeong-Hwan|last5=Kwak|first5=Won-Kyu|year=2015|title=Study on Interlocking System in Indonesia|url=https://pdfs.semanticscholar.org/beab/714af554a793a1ddb3e041eaee31fa02a4b9.pdf|journal=Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway)|issue=46}}</ref> Kemudian per 15 Oktober 2024, sistem persinyalan tersebut diganti dengan yang terbaru produksi [[Len Industri|PT Len Industri]].
 
=== Menjadi stasiun ===
Menanggapi surat pembaca yang muncul pada 1897, perhentian Kiaracondong akhirnya dipertahankan dan terus dikembangkan oleh SS. Pada tahun 1919, SS mewacanakan untuk meningkatkan status ''stopplaats'' menjadi ''halte'' (setara stasiun kecil), sehubungan dengan perkembangan jalur kereta api Bandung. Dengan mempertimbangkan keputusan yang telah disepakati ''[[Volksraad]]'' (Dewan Rakyat), dilakukan peningkatan jalur dan pembangunan emplasemen barang di Bandung dan Batavia. Total anggaran yang diperkirakan mencapai ƒ1.429.000,00. Adapun rincian proyeknya antara lain:<ref>{{Cite news|date=5 Juni 1919|title=Spoorwegtoestand te Bandoeng|url=https://resolver.kb.nl/resolve?urn=MMKB08:000132789:mpeg21:pdf|work=de Preangerbode|access-date=2024-12-09}}</ref>
 
* pembangunan area bongkar muat di Cikudapateuh (kemungkinan sekarang Gudang Persediaan);
* pembangunan emplasemen langsir baru di barat [[Stasiun Bandung]] (bekas pabrik kopi, kemungkinan kelak [[Stasiun Bandung Gudang]]);
* pembelian perlengkapan gudang persenjataan (''magazijn'') di Bandung bagian barat;
* pembangunan ''Halte'' beserta emplasemen langsir Kiaracondong
* pembangunan jalur ganda yang menghubungkan Stasiun Bandung dan emplasemen langsir baru di baratnya;
* pembangunan kantor sementara untuk tempat kerja bagi insinyur yang terlibat dalam proyek ini.
 
Untuk mewujudkan program tersebut, pada 2 Mei 1920, status ''Halte'' Kiaracondong dinaikkan statusnya menjadi stasiun operasi/stasiun sinyal (''seinstation'').<ref>{{Cite news|date=3 Mei 1920|title=Seinstation|url=https://resolver.kb.nl/resolve?urn=MMKB08:000127675:mpeg21:pdf|work=de Preangerbode (Avondblad)|access-date=2024-12-09}}</ref> Konstruksi [[emplasemen langsir]] Kiaracondong dimulai pada Mei 1921.<ref>{{Cite news|date=2 Mei 1921|title=Rangeer-emplacement|url=https://resolver.kb.nl/resolve?urn=MMKB08:000133449:mpeg21:pdf|work=de Preangerbode (Avondblad)|access-date=2024-12-09}}</ref> Emplasemen ini akhirnya rampung pada Juli 1922. Saat pembukaan, Tuan Holtrop, mengundang wartawan ''de Preangerbode'' untuk tur keliling emplasemen. Emplasemen ini menjadi emplasemen langsir terbesar di Hindia Belanda kala itu, dengan total 21 jalur. Emplasemen langsir ini memiliki tujuh jalur utama yang diperlengkapi peralatan persinyalan mekanik tipe alkmaar, serta 13 jalur sisanya merupakan jalur langsir dan penyimpanan sarana. Di kesempatan itu, J.A. Versigny dipercaya sebagai pengawas, yang pada saat yang sama juga bekerja di [[Stasiun Padalarang]].<ref name=":0">{{Cite news|date=28 Juli 1922|title=Nieuw Rangeeremplacement|url=https://resolver.kb.nl/resolve?urn=MMKB08:000131367:mpeg21:pdf|work=de Preangerbode|access-date=2024-12-09}}</ref>
 
== Bangunan dan tata letak ==
[[Berkas:Stasiun Kiaracondong.jpg|kiri|204x204px|jmpl|BagianHuruf dalam komplekstimbul Stasiun Kiaracondong, desain versi 2017]]Stasiun ini awalnya memiliki 21 jalur kereta api, dengan baloktujuh penandajalur lokasiberfungsi sebagai jalur utama yang miripdigunakan antarauntuk Daopoperasional IIkereta danapi Daopserta IX.13 sisanya merupakan jalur emplasemen pembantu (''marshalling yard'') untuk menyimpan [[gerbong]]Stasiun.<ref ininame=":0" awalnya/> memilikiSetelah tujuhberalih jalurfungsi menjadi stasiun kereta api. Namunpenumpang, jalurdengan 4dibukanya dibongkarbangunan saatsisi pembangunanutara jalurstasiun gandaini sehinggapada tersisaakhir enamdekade 1990-an,{{Butuh rujukan}} stasiun ini menyisakan ketujuh jalur sajautama tersebut. Jalur 3 merupakan sepur lurus untuk [[jalur ganda]] ke arah Bandung/Padalarang, sedangkan jalur 2 merupakan sepur lurus dari arah Bandung/Padalarang. Namun, jalur 4 dibongkar saat pembangunan jalur ganda sehingga tersisa enam jalur saja.
 
Terdapat dua pintu masuk Stasiun Kiaracondong. Pintu masuk sayap utara dengan bangunan yang terinspirasi dari arsitektur [[art deco]] menghadap Jalan [[Ibrahim Adjie]], sementara bangunan lama stasiun menghadap Jalan Stasiun di sayap selatan. Sayap utara memiliki area parkir yang cukup luas, sedangkan sayap selatan hanya memiliki area parkir motor.
Baris 67 ⟶ 75:
Di dekat stasiun ini terdapat Balai Yasa Kiaracondong, [[balai yasa]] yang khusus digunakan untuk perawatan dan perbaikan [[jembatan]]; meliputi pengadaan suku cadang untuk jembatan-jembatan kereta api yang masih aktif, perbaikan rangka jembatan, pembuatan jembatan baru, dan pemeliharaan rutin.<ref>{{cite web|url=http://heritage.kereta-api.co.id/?p=7762|author=Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur|title=Balai Yasa Jembatan Kiaracondong|accessdate=13 Juni 2015}}</ref>
 
Dari stasiun ini dahulu pernah ada jalur cabang menuju Ciwidey yang sudah dinonaktifkan. Percabangannya dimulai di sebelah barat Stasiunjalur Kiaracondong1 stasiun ini, tepatnya di pertengahan petak jalan antara Cikudapateuh–Kiaracondong. Di pertengahan petak tersebut terdapat [[Stasiun Cibangkonglor|pos sinyal Cibangkonglor]] yang kini hanya menyisakan bekas tiang sinyalnya saja. Di tempat yang sama juga terdapat jalur pendek menuju Karees yang juga sudah dinonaktifkan.
 
Terdapat pula percabangan menuju ke pabrik PGN yang sudah nonaktif sejak tahun 1980-1990-an. Percabangannya menyatu dengan jalur menuju ke Balai Yasa Jembatan Kiaracondong dan Pusat Diklat KAI. DisebelahDi sebelah timur stasiun Kiaracondongini juga memiliki percabangan menuju ke [[Pindad|PT Pindad (Persero)]] yang sudah tidak aktif sejak awal medio 2000-an.
 
Sejak 6 April 1999, stasiun ini telah menggunakan persinyalan elektrik.<ref name="sugiana">{{cite journal|last1=Sugiana|first1=A.|last2=Lee|first2=Key-Seo|last3=Lee|first3=Kang-Soo|last4=Hwang|first4=Kyeong-Hwan|last5=Kwak|first5=Won-Kyu|year=2015|title=Study on Interlocking System in Indonesia|url=https://pdfs.semanticscholar.org/beab/714af554a793a1ddb3e041eaee31fa02a4b9.pdf|journal=Nyeondo Hangugcheoldohaghoe Chungyehagsuldaehoe Nonmunjib (Korean Society for Railway)|issue=46}}</ref> Kemudian per 15 Oktober 2024, sistem persinyalan tersebut diganti dengan yang terbaru produksi [[Len Industri|PT Len Industri]].
Sejak 2022, [[emplasemen]] stasiun ini dirombak besar-besaran sebagai bagian dari proyek [[jalur ganda]] lintas [[Bandung Raya]] tahap kedua petak Kiaracondong–[[Stasiun Gedebage|Gedebage]]. Jalur ganda tersebut mulai aktif pada 15 Oktober 2024.<ref name="rejabar"/>
 
Sejak 2022, [[emplasemen]] stasiun ini dirombak besar-besaran sebagai bagian dari proyek [[jalur ganda]] lintas [[Bandung Raya]] tahap kedua pada petak Kiaracondong–[[Stasiun Gedebage|Gedebage]]. Jalur ganda tersebut mulairesmi aktifdioperasikan pada 15 Oktober 2024.<ref name="rejabar"/>
 
{| cellpadding="3" cellspacing="0"
|
| colspan="24" |{{Infobox station/KAI header 2|kode=KAC|penomoran={{BandungSSN|BR|18|size=21|pos=left}}{{BandungSSN|LC|18|size=21|pos=right}}|KAJJ=yes}}
|-
|Jalur '''1'''
| colspan="2" |'''Bangunan stasiun sisi utara (KA antarkota)'''
| colspan="4" |'''''Skybridge'''''
|-
| rowspan="17" |'''G'''
| colspan="2" style="text-align:center; border-top:solid 2px black;border-left:solid 2px black;border-right:solid 2px black;border-bottom:solid 2px black;" |{{Small|Peron sisi}}
Lantai peron
| colspan="24" |'''Bangunan stasiun sisi utara (KAkereta api antarkota)'''
|-
| colspan="24" style="text-align:center; border-top:solid 2px black;border-left:solid 2px black;border-right:solid 2px black;border-bottom:solid 2px black;" |{{Small|Peron 4 (sisi)}}
|-
| style="border-bottom:solid 1px gray;" |Jalur '''6'''
|←
| style="border-bottom:solid 1px gray;" |Sepur simpan
| style="border-bottom:solid 1px gray;" |{{rint|KAI|KAI}} Pemberhentian, keberangkatan, dan kedatangan KA antarkota
|→
|-
| colspan="24" style="text-align:center; border-top:solid 2px black;border-left:solid 2px black;border-right:solid 2px black;border-bottom:solid 2px black;" |{{Small|Peron 3 (pulau)}}
|-
|Jalur '''5'''
|←
|{{rint|KAI|KAI}} KeberangkatanPemberhentian, keberangkatan, dan kedatangan KA antarkota
|→
|-
| colspan="24" style="text-align:center; border-top:solid 2px black;border-left:solid 2px black;border-right:solid 2px black;border-bottom:solid 2px black;" |{{Small|Peron 2 (pulau)}}
|-
| rowspan="3" |Jalur '''4'''
|←
|{{rint|KAI|KAI}} Keberangkatan dan kedatangan KA antarkota
|→
|-
| rowspan="2" |← {{Small|([[Stasiun Cikudapateuh|Cikudapateuh]])}}
| colspan="2" style="text-align:center; border-top:solid 2px black;border-left:solid 2px black;border-right:solid 2px black;border-bottom:solid 2px black;" |{{Small|Peron pulau}}
← {{Small|([[Stasiun Cikudapateuh|Cikudapateuh]])}} {{Rcb|Komuter Bandung|Garut Cibatuan|inline=yes}}, menujutujuan Padalarang/Purwakarta
| rowspan="2" |
|-
← {{Small|([[Stasiun Cikudapateuh|Cikudapateuh]])}} {{Rcb|Komuter Bandung|Lokal Bandung Raya|inline=yes}}, menujutujuan Padalarang/Purwakarta
|Jalur '''3'''
|-
|{{rint|KAI|KAI}} Keberangkatan dan kedatangan KA antarkota
| rowspan="2" |Jalur '''3'''
← {{Small|([[Stasiun Cikudapateuh|Cikudapateuh]])}} {{Rcb|Komuter Bandung|Garut Cibatuan|inline=yes}} menuju Padalarang/Purwakarta
| rowspan="2" |←
 
|Sepur lurus langsung arah Bandung
← {{Small|([[Stasiun Cikudapateuh|Cikudapateuh]])}} {{Rcb|Komuter Bandung|Lokal Bandung Raya|inline=yes}} menuju Padalarang/Purwakarta
| rowspan="2" |
 
|-
Sepur lurus langsung arah Bandung
|Jalur berjalan langsung kereta api ke arah barat
|-
| rowspan="2" |Jalur '''2'''
| colspan="2" style="text-align:center; border-top:solid 2px black;border-left:solid 2px black;border-right:solid 2px black;border-bottom:solid 2px black;" |{{Small|Peron pulau}}
| rowspan="2" |
|Sepur lurus langsung arah Cicalengka
| rowspan="2" |→
|-
|Jalur berjalan langsung kereta api ke arah timur
|Jalur '''2'''
|Sepur lurus langsung arah Cicalengka
|-
| rowspan="2" |Jalur '''1'''
| colspan="2" style="text-align:center; border-top:solid 2px black;border-left:solid 2px black;border-right:solid 2px black;border-bottom:solid 2px black;" |{{Small|Peron pulau}}
| rowspan="2" |← {{Small|([[Stasiun Cikudapateuh|Cikudapateuh]])}}
|{{Rcb|Komuter Bandung|Garut Cibatuan|inline=yes}}, menujutujuan Cibatu/Garut {{Small|([[Stasiundan Gedebage|Gedebage]])}}tujuan Padalarang/Purwakarta
{{Rcb|Komuter Bandung|Lokalrowspan="2" Bandung Raya|inline=yes}} menuju Cicalengka {{Small|([[Stasiun Gedebage|Gedebage]])}} →
|-
|{{Rcb|Komuter Bandung|Lokal Bandung Raya|inline=yes}}, tujuan Cicalengka dan tujuan Padalarang/Purwakarta
|Jalur '''1'''
|{{Rcb|Komuter Bandung|Garut Cibatuan|inline=yes}} menuju Cibatu/Garut {{Small|([[Stasiun Gedebage|Gedebage]])}} →
{{Rcb|Komuter Bandung|Lokal Bandung Raya|inline=yes}} menuju Cicalengka {{Small|([[Stasiun Gedebage|Gedebage]])}} →
|-
| colspan="24" style="text-align:center; border-top:solid 2px black;border-left:solid 2px black;border-right:solid 2px black;border-bottom:solid 2px black;" |{{Small|Peron 1 (sisi)}}
|-
| colspan="24" |'''Bangunan selatan stasiun sisi selatan (KAkereta antarkotaapi lokal dan lokalantarkota)'''
|}
 
Baris 264 ⟶ 292:
[[Kategori:Stasiun kereta api di Jawa Barat|Kiaracondong]]
[[Kategori:Kiaracondong, Bandung]]
[[Kategori:Stasiun kereta api yang dibuka tahun 1893]]