Papua Tengah: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
IPM 2024 Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
||
(5 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 50:
|12,00% [[Islam]] |0,07% [[Hindu]] |0,03% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,01% Kepercayaan<ref name="DUKCAPIL"/>}}
|bahasa = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]] <small>(resmi)</small><br />[[Bahasa Auye|Auye]], [[Bahasa Damal|Damal]], [[Bahasa Mee|Mee]], [[Bahasa Iau|Iau]], [[Bahasa Kamoro|Kamoro]], [[Bahasa Keuw|Keuw]], [[Bahasa Melayu Papua|Melayu Papua]], [[Bahasa Moni|Moni]], [[Bahasa Sempan|Sempan]], [[Bahasa Wano|Wano]], [[Bahasa Wolani|Wolani]], [[Bahasa Yaur|Yaur]], [[Bahasa Yeresiam|Yeresiam]]
|IPM = {{new}} 60,25 ([[2024]])<br> <span style="background:Yellow;color:#00bfac"> sedang </span><ref name="IPM">{{cite web | url =https://www.bps.go.id/id/statistics-table/2/MjIwNSMy/-metode-baru--indeks-pembangunan-manusia--umur-harapan-hidup-hasil-long-form-sp2020-.html|title =Indeks Pembangunan Manusia (Umur Harapan Hidup Hasil Long Form SP2020), 2023-2024|website =www.bps.go.id|publisher=[[Badan Pusat Statistik]]|date=(15 November 2024)|accessdate=16 November 2024}}</ref>
|lagu = "Akai Bipamare"<!--Mimika-->
|senjata = {{ubl|Uka|Mapega}}
Baris 80:
=== Masa Hindia Belanda ===
[[Berkas:Dhr. J.V. de Bruyn (Jungle Pimpernel) bij de Ekari aan de Wissel-meren, KITLV 113778.tiff|jmpl|kiri|Pegawai kolonial J.V. de Bruyn bersama Suku Ekari ([[Suku Mee|Mee]]) di Wisselmeeren sekitar tahun 1945]]
Kawasan pedalaman Papua Tengah dihuni oleh suku-suku seperti Mee (Ekari) dan Moni. Orang Mee hidup secara tradisional dengan membuka ladang dan bertanam umbi-umbian, beternak babi, mencari ikan di danau dan berpesta. Mereka juga sudah membuka hubungan perdagangan dengan dunia luar menggunakan mata uang ''mege'' yang terbuat dari [[kerang]]
Saat [[Konferensi Meja Bundar]] tanggal 27 Desember 1949. Pemerintah Hindia Belanda mengeluarkan proklamasi yang menyatakan bahwa wilayah Papua yang dikuasai oleh Hindia Belanda akan berada di bawah yurisdiksi gubernemen yang disebut sebagai gubernemen Nugini. Kemudian pada tahun 1952 Nugini ditetapkan sebagai provinsi seberang lautan Belanda.<ref name=":1">{{Cite book|last=Renwarin|first=Herman|last2=Pattiara|first2=John|date=1984|url=http://repositori.kemdikbud.go.id/13215/1/SEJARAH%20SOSIAL%20DAERAH%20IRIAN%20JAYA%20DARI%20HOLLANDIA%20KE%20KOTABARU-1910-1963.pdf|title=Sejarah Sosial Daerah Irian Jaya: dari Hollandia ke Kotabaru (1910-1963)|publisher=Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional|pages=69-74|url-status=live|access-date=2022-06-30|archive-date=2022-07-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20220704224458/http://repositori.kemdikbud.go.id/13215/1/SEJARAH%20SOSIAL%20DAERAH%20IRIAN%20JAYA%20DARI%20HOLLANDIA%20KE%20KOTABARU-1910-1963.pdf|dead-url=no}}</ref> Nugini Belanda secara resmi dibagi menjadi empat ''Afdeling'' pada tanggal 10 Mei 1952. Kabupaten Nugini Tengah merupakan salah satu dari empat ''afdeling'' tersebut dan meliputi [[Danau Paniai|Wisselmeren]] sebagai ''onderafdeling''. Meski demikian, tidak seperti kabupaten lainnya, ''Afdeling'' Nugini Tengah tidak memiliki ibu kota. Gubernemen Nugini mengalami reorganisasi lebih lanjut pada tahun 1954 dan ''Afdeling'' Nugini Tengah untuk sementara ditempatkan secara langsung di bawah pengawasan Residen Geelvinkbaai (sekarang [[Teluk Cenderawasih]]).<ref name=":1" />
Baris 126:
=== Topografi ===
[[Berkas:
Secara sederhana Papua Tengah dapat dibagi menjadi tiga wilayah besar, yaitu kawasan [[Teluk Cenderawasih]] berupa dataran rendah dan pesisir di utara yang menjadi lokasi ibukota provinsi yaitu Nabire, kawasan [[Pegunungan Tengah]] di bagian tengah, dan dataran rendah serta pesisir di bagian selatan yang menjadi lokasi Kabupaten Mimika. Pegunungan Tengah adalah rantai pegunungan di tengah [[Pulau Papua]] yang memanjang dari Papua Tengah hingga [[Papua Nugini]] dan memiliki berbagai puncak dengan ketinggian lebih dari 4.000 mdpl. Wilayah Pegunungan Tengah di Indonesia sering disebut dengan [[Pegunungan Jayawijaya]] dan ada juga yang memberi nama [[Barisan Sudirman|Pegunungan Sudirman]]. Puncak tertinggi Indonesia sekaligus [[Oseania]] berada di provinsi ini yaitu [[Puncak Jaya]] dengan ketinggian lebih dari 4800 mdpl serta tertutup salju. Pegunungan ini menjadi sumber air untuk sungai-sungai besar yang mengalir ke utara maupun selatan.<ref name=britannica>{{Cite web|url=https://www.britannica.com/place/New-Guinea|title=New Guinea|access-date=2024-03-02|website=www.britannica.com|publisher=Encyclopedia Britannica}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.papua-insects.nl/about%20Papua/Snow%20Mts/Snow%20Mts.htm|title=Sudirman Mountains (Snow Mountains)|website=www.papua-insects.nl|publisher=Papua Insects Foundation}}</ref>
Diantara gunung gunung itu terdapat berbagai lembah dengan ketinggian lebih dari 1.500 mdpl yang menjadi tempat pemukiman suku asli terutama [[Suku Mee]]. Ditengah kawasan ini terdapat tiga danau besar yaitu [[Danau Paniai]], Tigi, dan Tage. Ibukota Paniai dan Deiyai berada di tepian danau tersebut. Danau ini menjadi sumber perikanan air tawar bagi masyarakat. Tanah di lembah tersebut cukup subur dan membuat tempat ini cocok menjadi lahan perkebunan dengan komoditas utamanya adalah [[ubi jalar]] yang dijadikan makanan pokok, namun ada juga usaha untuk menanam tanaman lain seperti [[kopi]] jenis Moanemani di Lembah Kamuu Dogiyai.<ref name=britannica></ref><ref>{{Cite web|url=https://www.dogiyaikab.go.id/index.php?route=berita/view&kt=lJ0=|title=Kopi Moanemani Dogiyai-Papua Lebih Dikenal di Luar Negeri|date=2021-04-15|website=dogiyaikab.go.id|publisher=Pemerintah Kabupaten Dogiyai}}</ref> Walaupun subur, beberapa wilayah rentan terkena [[embun beku]] akibat suhu yang sangat dingin sehingga menyebabkan gagal panen. Akhirnya timbul [[bencana kelaparan]] yang memakan korban jiwa seperti yang pernah terjadi di Agandugume dan Lambewi di Kabupaten Puncak. Infrastruktur yang minim dan banyaknya aktivitas teroris [[Organisasi Papua Merdeka]] menyebabkan bantuan sulit dikirimkan.<ref>{{Cite web|url=https://ceposonline.com/r-puncak/27/07/2023/warga-agandugume-dan-lembewi-tak-sendiri-hadapi-bencana/?noamp=mobile|title=Warga Agandugume dan Lembewi Tak Sendiri Hadapi Bencana|date=2023-07-27|website=ceposonline.com}}</ref>
[[Berkas:
Wilayah dataran rendah di Papua Tengah memiliki topografi yang lebih datar sehingga perkembangannya jauh lebih pesat dan menarik banyak pendatang terutama Timika yang merupakan salah satu kota terbesar di Papua dan Nabire yang dijadikan ibukota provinsi. Nabire dan Mimika juga menjadi salah satu tujuan [[transmigrasi]], serta pembentukan sawah padi dan perkebunan [[sawit]]. Meskipun sama-sama berupa dataran rendah, wilayah selatan di Mimika lebih banyak ditemukan zona ekoregion hutan hujan dataran rendah yang mirip dengan [[Papua Selatan]] serta zona [[mangrove]] yang menjadi rumah bagi [[Suku Kamoro]] dan [[Suku Sempan]]. Pesisir Nabire termasuk dalam [[Taman Nasional Teluk Cenderawasih]] dengan pantai berpasir putih dan pulau-pulau serta perairan yang menyimpan keanekaragaman bahari yang tinggi seperti [[hiu paus]] dan [[terumbu karang]].<ref name="teluk"></ref><ref>{{Cite book|title=Atlas Sawit Papua : Dibawah Kendali Penguasa Modal|url=https://www.mongabay.co.id/wp-content/uploads/2016/09/Atlas-Sawit-Papua.pdf|last=Franky|first=Y. L.|publisher=PUSAKA|isbn=9786029879414|location=Jakarta|last2=Morgan|first2=Selwyn|year=2015|access-date=2023-05-17|archive-date=2023-06-08|archive-url=https://web.archive.org/web/20230608084740/http://www.mongabay.co.id/wp-content/uploads/2016/09/Atlas-Sawit-Papua.pdf|dead-url=no}}</ref><ref name=oneearth>{{Cite web|url=https://www.oneearth.org/bioregions/new-guinea-surrounding-islands-au13/|title=New Guinea & Surrounding Islands bioregion|website=oneearth.org|publisher=One Earth}}</ref>
|