Satr (Isma'ilisme): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Manggadua (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi ''''Satr''' ({{lang-ar|ستر||penyembunyian}}) adalah istilah yang digunakan oleh Syiah Ismailiyah untuk berbagai periode dalam sejarah mereka di mana imam sejati disembunyikan (''mastur'') dan diwakili melalui para agen. Periode-periode penyembunyian (''dawr al-satr'') ini mungkin berakhir dengan kemunculan kembali imam di depan publik, atau berlanjut hingga saat ini. Memasuki penyembunyian tidak berarti bahwa garis im...'
 
Manggadua (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(2 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Satr''' ({{lang-ar|ستر||penyembunyian}}) adalah istilah yang digunakan oleh [[Syiah]] [[Ismailiyah]] untuk berbagai periode dalam sejarah mereka di mana imam sejati disembunyikan (''mastur'') dan diwakili melalui para agen. Periode-periode penyembunyian (''dawr al-satr'') ini mungkin berakhir dengan kemunculan kembali [[Imamah dalam doktrin Ismailiyah|imam]] di depan publik, atau berlanjut hingga saat ini. Memasuki penyembunyian tidak berarti bahwa garis imam berhenti pada imam yang disembunyikan; konsep Ismailiyah dengan demikian berbeda dari konsep [[Okultasi (Islam)|okultasi]] ("''ghayba'') sebagaimana dipahami oleh [[Syiah Dua Belas Imam]].
 
== Sejarah ==
Baris 11:
 
=== Isma'ilisme Nizari ===
Pada tahun 1094, pada saat kematian Khalifah [[al-Mustansir Billah]], perebutan suksesi terjadi di antara putra-putranya, [[Nizar bin al-Mustansir|Nizar]] yang lebih tua disingkirkan oleh [[al-Musta'li]] yang lebih muda oleh intrik [[wazir (Kekhalifahan Fathimiyah)|wazir]] [[al-Afdhal Syahansyah]]. Nizar bangkit dalam pemberontakan di [[Aleksandria]], tetapi dikalahkan dan dieksekusi. [ 13 ] [ 14 ]{{sfn|Daftary|2007|pp=241–242}}{{sfn|Brett|2017|pp=228–229}} Hal ini mengakibatkan perpecahan dalam gerakan Isma'ili menjadi cabang [[Isma'ilisme Nizari|Nizari]] dan [[Isma'ilisme Musta'li|Musta'li]]. Aliran Nizari dipimpin oleh [[HasanHassan-i Sabbah]] di [[Persia]], dan menemukan banyak pengikut di tanah Islam timur.{{sfn|Daftary|2007|pp=242–243}}{{sfn|Brett|2017|pp=229–231}}
 
Bagi kaum Nizari, kematian Nizar menimbulkan masalah suksesi: sumber-sumber kontemporer menyatakan bahwa Nizar memiliki sejumlah putra, tetapi tidak ada yang ditunjuk sebagai penggantinya.{{sfn|Daftary|2007|pp=325–326}} Karena tidak adanya seorang imam, mata uang dari [[Kastil Alamut]], pusat [[negara Nizari Ismaili]] Hasan-i Sabah yang baru lahir di Persia tengah, dicetak dengan nama regnal Nizar, ''al-Mustafa li-Din Allah'' hingga tahun 1162.{{sfn|Daftary|2007|p=326}} Namun, kaum Nizari segera percaya bahwa seorang cucu (atau putra) Nizar telah diselundupkan keluar dari Mesir dan dibawa ke Alamut, dan merupakan imam yang sah, yang tinggal dalam persembunyian. Sekali lagi, para imam yang tersembunyi itu secara publik diwakili oleh para ''hujjah'', dalam pribadi Hasan dan para penggantinya. Tiga imam tersembunyi tersebut diyakini oleh kaum Nizari modern tinggal di Alamut secara tersembunyi: [[Ali al-Hadi bin Nizar|Ali al-Hadi]], [[al-Muhtadi (imam Nizari)|Muhammad (I) al-Muhtadi]], dan [[Hassan al-Qahir|Hasan (I) al-Qahir]].{{sfn|Daftary|2004|p=712}}{{sfn|Daftary|2007|pp=301–302, 326, 509}} Periode penyembunyian baru ini berakhir pada tahun 1164, ketika imam Nizari [[Hasan II dari Alamut|Hasan II]] muncul kembali dalam apa yang dikenal sebagai [[Qiyama (Isma'ilisme Nizari)|''qiyama'']].{{sfn|Daftary|2004|p=712}}