Trilaksana: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Tiga karakteristik: -permanen +kekal |
→Tanpa atma: -permanen +kekal |
||
Baris 56:
{{Main|Anatta}}
''[[Anatta]]'' (Sanskerta: ''anatman'') mengacu pada tanpa-atma, yaitu tidak adanya hakikat yang
[b] {{cite book|author=Brian Morris|year=2006|url=https://books.google.com/books?id=PguGB_uEQh4C&pg=PA51|title=Religion and Anthropology: A Critical Introduction|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-85241-8|page=51|quote=(...) anatta is the doctrine of non-self, and is an extreme empiricist doctrine that holds that the notion of an unchanging permanent self is a fiction and has no reality. According to Buddhist doctrine, the individual person consists of five skandhas or heaps - the body, feelings, perceptions, impulses and consciousness. The belief in a self or soul, over these five skandhas, is illusory and the cause of suffering.}}
Baris 64:
Sementara ''anicca'' dan ''dukkha'' berlaku untuk "semua fenomena yang terkondisi" (''saṅkhārā''), ''anatta'' memiliki cakupan yang lebih luas karena berlaku untuk semua ''dhamma'' tanpa kualifikasi "terkondisi, tidak terkondisi".<ref name="Gombrich2008p209">{{cite book|author1=Richard Francis Gombrich|author2=Cristina Anna Scherrer-Schaub|year=2008|url=https://books.google.com/books?id=U7_Rea05eAMC|title=Buddhist Studies|publisher=Motilal Banarsidass|isbn=978-81-208-3248-0|pages=209, for context see pp. 195–223}}</ref> Jadi, [[Nirwana]], sebagai realitas yang tidak terkondisi, juga merupakan keadaan bukan-Diri atau ''anatta''.<ref name="Gombrich2008p209" /> Frasa "''sabbe dhamma anatta''" mencakup [[Khandha|''khandha'']] (kelompok agregat, tumpukan) yang menyusun makhluk apa pun, dan keyakinan atas adanya "keakuan" adalah kesombongan yang harus disadari sebagai sesuatu yang tidak kekal dan tanpa substansi, untuk mengakhiri semua ''dukkha''.<ref>{{cite book|author=Joaquín Pérez Remón|year=1980|url=https://books.google.com/books?id=OQ6svBmxAhEC|title=Self and Non-self in Early Buddhism|publisher=Walter de Gruyter|isbn=978-90-279-7987-2|pages=218–222, 234}}</ref>
Ajaran ''anattā'' menolak adanya sesuatu yang
== Penerapan ==
|