Nama-nama bilangan besar: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
menambah contoh penggunaan bilangan besar |
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. |
||
Baris 1:
<div style="margin-left:40px;color:grey;font-size:90%">''Halaman ini sedang dikembangkan untuk mengganti halaman [[Daftar bilangan besar]]. Bantu kami mengembangkannya dengan menulis halaman baru untuk membirukan kata yang memiliki [[pranala merah]]. Halaman ini berisi daftar bilangan-bilangan besar.'' ''Mencari tahu apa itu bilangan besar lihat: [[Bilangan besar]].''</div>
'''Nama-nama bilangan besar''' mulai diciptakan sejak zaman dahulu bahkan sebelum [[Zaman Kejayaan Islam|zaman kejayaan islam]] pada [[Abad ke-8 SM|abad ke-8]]. [[Archimedes]], seorang [[matematikawan]] [[yunani]] kuno pada [[abad ke-3 SM]] , menjadi salah satu pencetus awal nama [[bilangan besar]] yang dimasa itu ia gunakan untuk memperkirakan berapa butir [[pasir]] yang dibutuhkan untuk mengisi penuh [[Alam semesta|alam semseta]] ini, yaitu sebanyak sepuluh myriad-myriads dalam orde <math>16</math> yang setara dengan<math>{\displaystyle {10^{63}}}</math>.<ref name=v/><ref name=Analysis/> Sejak saat itu, banyak bilangan-bilangan besar yang bermunculan terutama pada [[abad ke-19]], saat [[Georg Cantor]] memperkenalkan [[kardinalitas]], [[teori himpunan]] dan konsep [[simbol takhingga|tak terhingga,]] yang membagi tak terhingga menjadi beberapa tingkatan. Diikuti degan [[John Conway]] yang menciptakan [[sistem bilangan]] baru yang disebut [[bilangan surreal]], sistem ini dapat merepresentasikan bilangan besar dan kecil yang jauh dari bilangan pada umumnya. Diikuti lagi dengan matematikawan lain seperti [[Donald Knuth]] yang menciptakan [[Notasi anak panah atas Knuth| notasi anak panah Knuth]] untuk merepresentasikan bilangan yang jauh lebih besar.<ref name=Knuth/><ref name=Goodstein/>
'''Bilangan''' yang lebih besar dari [[triliun]] jarang sekali digunakan dalam kehidupan sehari-hari, bilangan-bilangan tersebut biasanya ditulis dengan [[notasi ilmiah|Notasi Ilmiah]] yang dapat dengan mudah untuk dibaca dan dipahami daripada menggunakan nama yang belum tentu diketahui oleh pembaca. Notasi ilmiah juga dapat mengurangi ambiguitas karena nama bilangan yang sama bisa diartikan sebagai dua bilangan yang berbeda tergantung penggunaan skalanya, seperti bilangan [[desiliun]](skala pendek) yang biasanya ditulis sebagai <math>{\displaystyle {10^{33}}}</math>. Meskipun begitu, kadangkala nama biangan besar dapat diterima dalam menyatakan jumlah yang ekstrim pada suatu pernyataan, misalnya: "Ada sekitar 7,1 oktiliun atom dalam tubuh manusia dewasa”.<ref name=atom/>
Baris 155:
Archimedes kemudian memperkirakan jumlah butiran pasir yang diperlukan untuk mengisi alam semesta yang diketahui, dan menemukan bahwa jumlahnya tidak lebih dari "seribu myriad angka ke-delapan" <math>{\displaystyle (10^{63}).}</math><sup>[<nowiki/>[[Templat:Butuh rujukan|butuh rujukan]]]</sup>
Sejak saat itu, banyak orang lain yang terlibat dalam pengejaran untuk mengkonseptualisasikan dan menamai angka-angka yang tidak memiliki eksistensi di luar imajinasi. Salah satu motivasi untuk pengejaran semacam itu adalah yang dikaitkan dengan penemu kata googol, yang yakin bahwa setiap angka yang terbatas "harus memiliki nama". Motivasi lain yang mungkin adalah persaingan antara siswa dalam kursus [[Pemrograman|pemrograman komputer]], di mana latihan yang umum dilakukan adalah menulis program untuk menghasilkan angka dalam bentuk kata-kata dalam bahasa Inggris.<sup>[<nowiki/>[[Templat:Butuh rujukan|butuh rujukan]]]</sup>
<div style="color:grey;font-size:90%">lihat halaman asli: [[The Sand Reckoner]]</div>
== Asal-usul "angka kamus standar" ==
|