Lini Masa Paser Pra-Kemerdekaan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
AnangPaser (bicara | kontrib)
AnangPaser (bicara | kontrib)
 
(43 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 18:
* Tahun 1665 - Sebuah kapal dari Passir membawa surat dari Coronrong (Abdulhamid Karaeng Koronrong bin Machmoed) untuk Gubernur Jenderal [[Joan Maetsuycker|Joan Maetsuyker]].{{sfn|der Chijs|1894|p=171-172}}
* Tahun 1667 - Perjanjian perdamaian yang mengakhiri konflik antara Kesultanan Gowa Makassar dan VOC yang dikenal dengan [[Perjanjian Bungaya]].
* Tahun 1671, MMaximiliaan de Jong pemimpin kapal bernama "''Chaloup den Tonijn"'' datang ke Poera Nagara menemui Pangeran Mas dengan tujuan untuk mengadakan kerjasama dalam perdagangan.[https://www.nationaalarchief.nl/onderzoeken/archief/1.04.02/invnr/1281]
 
* Tahun 1672 - Salinan korespondensi Pangeran Mas dari Poura Nagara dengan Cornelis Janszoon Speelman (O.I. compagnie),{{sfn|der Chijs|1899|p=283-287}} yang berisi permintaan perlindungan dari orang-orang Cronrons yang berasal dari Makassar.{{sfn|Bock|1887|p=VIII}}
Baris 24:
* Tahun 1673 - Terjadi perselisihan antara Pangeran Maas dari Kerajaan Pasir dengan Kerajaan Kutai.{{sfn|Bock|1887|p=IX-XIII}}
 
* Tahun 1674 -  Perdagangan O. I. Compagnie di wilayah Pantai Timur Borneo sejak awal terhambat karena perselisihan antara Pasir dengan Kutai.{{sfn|Bock|1887|p=VIII-IX}} Sebuah laporan pada bulan November 1674 menyebutkan bahwa Pangeran Mas dari Pasir telah membayar hutangnya.{{sfn|Coolhaas|1968|p=934}}
* Tahun 1676 - Daêng Tellolo, salah seorang pemimpin Makassar yang sedang diasingkan, tinggal di Pasir, dari Pasir ia menyerang Bandjarmasin, kemudian ia terlibat dalam pertempuran di Mataram, dan pada November 1679 ia menyerahkan diri kepada Kompeni.{{sfn|Coolhaas|1971|p=58}}
* Tahun 1678 - Sebuah laporan menyebutkan bahwa Crain Cronrongh, meskipun dalam keadaan lemah, diam-diam meninggalkan Tello menuju Mandar dengan maksud, diduga, untuk menyeberang ke Passir, tempat ia pernah tinggal selama pengasingannya sekitar 12 atau 13 tahun yang lalu.{{sfn|Coolhaas|1971|p=246}} Tetapi di tengah perjalanan, karena kekurangan air dan karena angin yang kuat, memaksanya kembali ke Binuang di Mandar.{{sfn|Andaya|1981|p=196}}
* Tahun 1679 - Terdapat sebuah salinan surat dari Pangeran Maas dari Pouranagara kepada Gubernur Jenderal [[Rijcklof van Goens|Rijklof van Goen]] (1678 – 1681) yang berisi tentang permintaan pemberian surat izin bebas berlayar bagi kapal Pangeran Maas.{{sfn|De Haan|1909|p=94-95, 285-286}}
* Tahun 1682 - Korespondensi antara Panambahan Soeria Ningrat/Sura Ningrat (Zoura Ningrat) dari Poura Nagara dengan Gubernur Jenderal [[Cornelis Speelman]] (1681 to 1684) berisi ucapan selamat atas jabatan barunya sebagai gubernurGubernur Jenderal.{{sfn|Fruin|Mees|4=1931|p=1224-1225, 1357-1358}}
 
* Tahun 1686 - Panembahan saat itu diberitakan baru saja meninggal dunia.[https://www.nationaalarchief.nl/onderzoeken/archief/1.04.02/invnr/8166/file/NL-HaNA_1.04.02_8166_0064?eadID=1.04.02&unitID=8166&query=] Aroe Teko membawa para penguasa Pasir dan Kutai menemui [[Arung Palakka]] dari [[Kesultanan Bone|Kerajaan Bone]] dan diterima dalam persekutuan (koalisi) dengan Arung Palakka yang diakui oleh Presiden VOC Willem Hartsink (menjabat tahun 1683-1690) dengan bukti tertulis (akta) kepada Raja Pasir.{{sfn|Blok|1848|p=68–69}} {{sfn|Veth|1854|p=238}}
Baris 37 ⟶ 39:
=== '''Tahun 1700-an''' ===
 
* Tahun 1703 - Orang-orang Makassar dalam beberapa tahun terakhir telah melakukan beberapa pengiriman rahasia ke Timor untuk bangsa tersebut, juga dengan tujuan mencari keuntungan di sana dan sekitarnya, serta di pesisir timur Borneo hingga Pasir dan tempat-tempat lainnya, sama seperti tahun lalu saat mereka bersama orang-orang Inggris di Banjarmasin, mencoba untuk mempengaruhi keadaan di wilayah tersebut.{{sfn|Coolhaas|1976|p=222}}
* Tahun 1706 - Dain Bouranne, sabandhar dari Goa bersama utusan dari Raja Goa tiba di Batavia bermaksud untuk membicarakan klaim lama Krain Bontorambo atas kerajaan Pasir dan mengenai klaim baru Raja Goa terhadap empat wilayah di Pasir yaitu Talakka, Adan, Apora, dan Baya yang sebelumnya merupakan bagian dari hadiah pernikahan kepada beberapa bangsawan Makassar dan kemudian menjadi milik putri mereka (Krain Bontorambo), namun setelah kematian sang putri tanpa keturunan, hak-hak tersebut kembali kepada VOC.{{sfn|Coolhaas|1976|p=423}}
* Tahun 1707 - Terdapat Surat dari Raja Bone sebelum meninggal kepada pemimpin Pasir & rakyat Pasir.[https://www.nationaalarchief.nl/onderzoeken/archief/1.04.02/invnr/7972]
* Tahun 1708 - Catatan VOC terhadap klaim pihak Krain Bontorambo atas wilayah Pasir, yaitu: Krain Bontosongo (paman Krain Bontorambo), yang sangat mendukung kepentingannya dan mungkin menjadi satu-satunya alasan mengapa Raja Goa dalam surat terbarunya kepada kami dengan tegas menyatakan bahwa klaim tersebut sah dan bahwa ia diakui sebagai Ratu yang sah dari Pasir oleh semua orang di sana, meskipun sebaliknya telah disampaikan kepadanya dalam beberapa pertemuan di sana. Oleh karena itu, kami tidak dapat mundur dari perintah yang telah kami berikan sebelumnya untuk membiarkan kedua pihak saling berhadapan, kecuali jika melalui mediasi para menteri kami dalam perundingan damai mereka dapat mencapai kesepakatan, namun kami menilai lebih baik untuk membiarkan masalah ini berjalan dan menunggu, apakah Raja Bony akan ikut campur mendukung Raja Pasir dalam hal ini untuk menegakkan dokumen yang diberikan oleh Raja Bony sebelumnya pada tahun 1686 kepada Raja Pasir yang menyatakan sahnya suksesi tahta tersebut, karena Raja Goa sebelumnya telah menyatakan tidak akan membiarkan ada tindakan yang merugikan Raja Pasir berdasarkan dokumen tersebut, dan jika ia serius, para Makassaren kemungkinan akan membiarkan masalah ini berlalu dengan sendirinya.{{sfn|Coolhaas|1976|p=526-527}}
* Tahun 1711 - Paduka Pangerang Dippati mengirim surat kepada Presiden di Maccassar. Hubungan antara Kerajaan Pasir dan Kerajaan Kutai kembali tidak harmonis, karena ambisi Krain Bonteramboe untuk memperluas kekuasaannya atas Pasir belum pudar. Untuk mendukung klaim atas wilayah Pasir, Bonteramboe meminta bantuan Daing Mamantuli, seorang pangeran Bugis terkenal yang tengah menjalani hukuman pengusiran dari Makassar.{{sfn|Bock|1887|p=XIV–XLX}}
* Tahun 1712 - November. Raja Pasir meninggal dunia dan digantikan oleh putranya yang mengirimkan surat dan dua abdi sebagai hadiah kepada Makassar, serta meminta bantuan dari VOC dan Raja Boni (Bonysen) melawan putri Makassar tua Bontorambo dan pengikutnya, yang tampaknya termasuk banyak orang Makassar. Untuk itu, dia sudah harus melarikan diri ke tempat kediamannya.{{sfn|Coolhaas|1976|p=852}}
* Tahun 1714 - Kerajaan Pasir tampaknya sekarang—seiring dengan kematian putri Makassar yang tua, Bontorambo—akan menikmati sedikit ketenangan, namun menurut pengakuan penduduk setempat, mereka dari Koeti sedang memperkuat pertahanan mereka, jika oleh orang-orang dari Pulau Lauwt, atas permintaan dan dengan bantuan dari istana Gowa, akan terjadi gangguan atau ancaman terkait dengan warisan dari putri tersebut.{{sfn|Coolhaas|1979|p=87}}
 
* Tahun 1726, 1727, & 1728 - Pasir dan Kutai ditaklukkan oleh seorang pangeran dari [[Kerajaan Wajo|Kerajaan Wadjo]] (Sulawesi Selatan) yaitu [[La Maddukelleng|Arung Penieki]] (Aroe Seenkang/Arung Sengkang/Arung Singkang/Aroe Paneke).{{sfn|Blok|1848|p=69}} {{sfn|Weddik|1849|p=93}} Pada akhir bulan Desember 1726, Raja Pasir tiba di Makassar setelah diusir dari daerah dan negerinya oleh pangeran Wadjorese, Aru Sinkang. Namun, para pejabat VOC tidak mau campur tangan dalam urusannya karena mereka tidak melihat adanya keuntungan bagi  VOC.{{sfn|Coolhaas|1985|p=76}}
 
* Tahun 1730 – Terjadi penyerangan ke Banjar oleh pasukan Makassar yang dibantu oleh Pasir dan Kutai yang dipimpin oleh Toassa.[https://www.nationaalarchief.nl/onderzoeken/index/nt00348/84f36a00-ab66-102e-8314-0050569c51dd?searchTerm=passir] [[Berkas:Catatan_Penyerangan_Pasir_&_Kutai_ke_BanjarDalam laporan lain disebutkan pasukan Bugis Makassar tersebut berkekuatan 36 kapal besar dengan 670 orang.{{sfn|Van Goor|1988|p=108}} Lebih lanjut,_1730_(hlm Di Pasir dan Kutai masih terjadi keresahan akibat aktivitas kapal-kapal Toassa, yang berada di bawah kekuasaan Aru Sinkang._81_online_(ori._71))_ Kapal-_taken_from_nationaalarchiefkapal tersebut telah menyerang kapal dagang di Kaili dan tempat-tempat lainnya.nl Serangan di sungai Banjarmasin gagal karena perlawanan yang diberikan oleh orang-orang Banjar, dan tidak diragukan lagi bahwa perselisihan ini berasal dari ketidaksepakatan antara orang-orang Makassar dari Goa dan Bima.jpg{{sfn|jmplVan Goor|1988|Twop=149}} accountsPerspektif ofVOC theterkait enemyperistiwa attacksini committeddisebutkan bybahwa Passirketika andada Coetesebuah ontawaran thedari BanjerPangeran Gowa untuk menyerang Aru Sinkang dan pengikutnya di Pasir dan Kutai ditolak untuk sementara waktu, 1730karena (hlm.jika 81serangan onlineitu (ori.berhasil 71))dengan -baik, hal tersebut hanya akan meningkatkan takenkekuatan frompasukan [https://wwwGowa.nationaalarchief.nl/onderzoeken/archief/1.04.02/invnr/8198 nationaalarchiefKeseimbangan kekuatan ini merupakan kebijakan terpenting pemerintahan di Sulawesi.nl]]]{{sfn|Van Goor|1988|p=234}}
* Tahun 1733 - Aru Sinkang kembali muncul dari persembunyiannya di Pasir dan Kutai dan telah menimbulkan keresahan di tikungan Tjenrana bersama orang-orang Bugis Toassa dan Mandar.{{sfn|Van Goor|1988|p=489}} [[Berkas:Catatan_Penyerangan_Pasir_&_Kutai_ke_Banjar,_1730_(hlm._81_online_(ori._71))_-_taken_from_nationaalarchief.nl.jpg|jmpl|Two accounts of the enemy attacks committed by Passir and Coete on the Banjer, 1730 (hlm. 81 online (ori. 71)) - taken from [https://www.nationaalarchief.nl/onderzoeken/archief/1.04.02/invnr/8198 nationaalarchief.nl]]]
 
* Tahun 1735 - Arung Penieki dan Toassa berusaha mengepung kapal VOC (Hindia Belanda) di [[Kota Banjarmasin|Banjarmasin]], tetapi gagal, dan kembali ke Pasir. {{sfn|Goh|1969|p=148}} Di tahun ini pula Arung Penieki kembali ke [[Sulawesi]] dan tiba di [[Kabupaten Majene|Majene]] pada bulan Desember.
* Tahun 1746 - Penduduk Mandar dan Wadjo terlibat dalam perdagangan ilegal dengan Bandjarmasin, Pasir, dan Kutai di Borneo, serta daerah lainnya ke barat. Tempat-tempat tersebut menyediakan opium yang dijual di Teluk Boni dan daerah lainnya. Pemerintahan harus memberikan informasi sebanyak mungkin mengenai perdagangan dan pelayaran ini.{{sfn|Schooneveld-Oosterling|1997|p=376}}
* Tahun 1754 - La Maddukkelleng (Arung Penieki) meletakkan jabatannya pada tahun 1754.
 
* Tahun 1756 – Terjadi perjanjian antara Kesultanan Banjarmasin dengan VOC yang diwakili oleh Commissaris J. A. Paravicini, yang salah satunya adalah wilayah seperti [[Kabupaten Berau|Barau]], Koetij, Passier, Sanghoe, Santang, dan Laway untuk membayar upeti (contributie). Sedangkan untuk Pasir sendiri diharuskan memberikan kontribusi berupa empat puluh tahil emas murni, dua puluh picol burung nuri, dan dua puluh picol lilin.{{sfn|Bock|1887|p=XXVIII}}
* Tahun 1764 - VOC melarang pelayaran/perdagangan ke wilayah Pasir.{{sfn|s'Jacob|2017|p=519}} Dalam sebuah laporan disebutkan bahwa karena Sultan Banjarmasin sering melanggar perjanjian dengan Kompeni, bantuan untuk merebut kembali wilayah Pasir dan Kutai tidak diberikan.{{sfn|s'Jacob|2017|p=556-557}}
* Tahun 1765 - Sebuah kapal bernama "''Success''" dengan kapten kapal David Rannie datang ke Pasir, tetapi kalah bersaing dengan kompetitornya.{{sfn|Bassett|1964|p=197-223}}
* Tahun 1765 - Sebuah kapal bernama "''Success''" dengan kapten kapal David Rannie datang ke Pasir, tetapi kalah bersaing dengan kompetitornya.{{sfn|Bassett|1964|p=197-223}} Catatan kaki menyebutkan, La Madukelleng Aru Sinkang, seorang pemimpin Wajo, melakukan aksi penyerangan dari Pulau Laut dan pantai timur Borneo, di mana ia, antara lain, menaklukkan Kutai & Pasir. Pada tahun 1735, ia menetap di Mandar, dan pada tahun 1736 diangkat menjadi Aru Matoa (pangeran) Wajo. Setelah banyak bertempur melawan Boni, ia turun tahta pada tahun 1754, tetap menjadi seorang pejuang, dan meninggal pada tahun 1765.{{sfn|Coolhaas|1985|p=76}}
 
* Tahun 1769 - [[Abdurrahman Alkadrie dari Pontianak|Seyd Abdul Rehman]] (yang kemudian menjadi Sultan Pontianak I), bekerja sama dengan seorang penguasa dari Pasir menyerang kapal Perancis, sebelumnya, Seyd Abdul Rehman juga menyerang kapal Inggris di Pasir.{{sfn|Moor|1837|loc=Appendix, hlm. 102}} {{sfn|Veth|1854|p=252}} {{sfn|Nusselein|1905|p=566}}
Baris 56 ⟶ 66:
 
* Tahun 1775 - East India Company mengirim kapal "''Bridgewater''" ke Pasir.{{sfn|Moor|1837|loc=Appendix, hlm. 15}}
* Tahun 1777 - Para utusan dari Raja dan Pangawas (pemimpin) Pasir diberi kuasa untuk menyerahkan tanah dan rakyat kepada Kompeni, dengan permohonan bantuan.{{sfn|Realia|1885|p=24 & 38}}
 
* Tahun 1780 - Kerajaan Pasir dipimpin oleh Sultan Anom (Sulthan Annom) dan barang-barang perdagangan yang dihasilkan di Pasir termasuk emas, sarang burung (walet), lilin, dan rotan. Sebaliknya, produk-produk Jawa dari berbagai jenis diimpor Pasir.{{sfn|Radermacher|1780|p=129}}
 
* Tahun 1787 – PerjanjianKerajaan kontrakBanjermassing telah berada dalam keadaan yang sangat tertekan akibat serangan musuh dari suku Bugis yang berasal dari Pasir dan Pulau Laut, sehingga memutuskan untuk meminta bantuan dan perlindungan dari VOC.{{sfn|Stapel|1955|p=596}} Kontrak politik antara [[Tamjidillah I|Sultan Tamdjid Illah I]] dari Kesultanan Banjarmasin dengan VOC yang salah satu isinya adalah menyerahkan wilayah Pasir ke VOC.
* Tahun 1795 - Periode Pemerintahan dan administrasi pada masa Batavia-Prancis 1795-1813.
 
== Zaman Hindia Belanda ==
Baris 67 ⟶ 79:
* Tahun 1809 – Terjadi kontrak politik antara kesultanan Banjarmasin dengan English East India Companij, yang salah satu isinya adalah penyerahan Provinsi Dijac, Mandawie, [[Sampit (kota)|Sampit]], Pamboeang, [[Kerajaan Kotawaringin|Cottabringin]], [[Sintang, Sintang|Sintan]], Lawie, Jalai Bekompai, Doosan Countrij, Barau, Cotia, Passer, [[Kota Pagatan, Kusan Hilir, Tanah Bumbu|Pogatan]] dan [[Pulau Laut|Poolo Laut]].{{sfn|Bock|1887|p=XLVI}}
 
* Tahun 1811 - Inggris mengambil alih sementara wilayah Hindia Belanda pada kurun waktu 1811-1816. Sebuah kapal yang dipimpin oleh Kapten Graves diserang dan kapten tersebut terbunuh oleh bajak laut Pasir.{{sfn|Moor|1837|loc=Appendix, hlm. 24}}
* Tahun 1813 - Captain Robert C. Garnham membawa surat dari [[Thomas Stamford Raffles|Thomas Raffles]] yang ditujukan kepada Sultan Kutai & Pasir.{{sfn|Irwin|1955|p=27}}
* Tahun 1814 - Terjadi penandatanganan [[Perjanjian Britania Raya-Belanda 1814|Konvensi London]] antara Britania Raya dan Belanda.
Baris 170 ⟶ 182:
 
== Galeri ==
[[Berkas:Surat dari Pangeran Maas dari Passir kepada Davit Harthouwer (Bag. 1) Tahun 1674.jpg|kiri|jmpl|Copy of letter written by Pangeran Maas in Passir to the Hon. President Davit Harthouwer and the council in Makassar. Year 1674. (taken from nationaalarchief.nl)|184x184px]]
[[Berkas:Surat dari Radja Passier NL-HaNA 1.04.02 8181 0295-groot (hlm. 295 online (ori. 287).jpg|pus|jmpl|Translasi, surat dari Radja Passier kepada Gouverneur Gerrit van Tholl Tahun 1711 (taken from website nationaalarchief.nl)|211x211px]]
[[Berkas:Silsilah Kesultanan Pasir (termuat dalam karya S.W. Reeman (Militiare Memorie Betreffende de onderafdeling Pasir, 1927).jpg|jmpl|Salah satu versi salasilah Kerajaan (Kesultanan) Pasir. Termuat dalam karya S. W. Reeman (1927) berjudul '''''Militiare Memorie Betreffende de onderafdeling Pasir''.'''|pus]]
 
 
 
 
 
 
 
 
Baris 177 ⟶ 196:
 
== Referensi ==
<div style="column-width:20em;">
{{reflist|2}}
{{Reflist}}
</div>
 
== Daftar Pustaka ==
 
# {{Cite book|url=https://digital.staatsbibliothek-berlin.de/werkansicht?PPN=PPN749780452&PHYSID=PHYS_0009|title=Almanak En Naamregister van Nederlandsch Indie, Voor Het Jar: 1858|location=Batavia (Jakarta)|publisher=Ter Lands Drukkerij|language=nl|ref={{harvid|Almanak|1858}}}}
# {{Cite book|url=https://digital.staatsbibliothek-berlin.de/werkansicht?PPN=PPN749780460&PHYSID=PHYS_0009|title=Almanak En Naamregister van Nederlandsch Indie, Voor Het Jar: 1859|location=Batavia (Jakarta)|publisher=Ter Lands Drukkerij|language=nl|ref={{harvid|Almanak|1859}}}}
# {{Cite book|last=Bassett|first=D. K.|date=1964|url=https://brill.com/view/journals/bki/120/2/article-p197_1.xml|title=Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde van Nederlandsch-Indië, Deel 120, 1964. (British Trade and Policy in Indonesia 1760-1772)|location='s Gravenhage (The Hague)|publisher=Martinus Nijhoff|language=Inggris|ref={{harvid|Bassett |1964}}}}
# {{Cite book|last=Blok|first=Roelof|date=1848|url=https://books.google.co.id/books/about/Tijdschrift_voor_Nederlandsch_Indi%C3%AB.html?id=_mcTAAAAQAAJ&redir_esc=y|title=Tijdschrift Voor Nederlandsch Indie Jaargang X, 1848 (Beknopte Geschiedenis van het Makassaarsche Celebes en Onderhoorigheden)|location=Batavia (Jakarta)|publisher=Ter Drukkerij Van Het Bataviaasch Genootschap|language=nl|ref={{harvid|Blok |1848}}}}
# {{Cite book|last=Bock|first=Carl|date=1887|url=https://books.google.co.id/books/about/Reis_in_oost_en_zuid_Borneo_van_Koetei_n.html?id=Y54aAAAAYAAJ&redir_esc=y|title=Reis in Oost en Zuid-Borneo van Koetei naar Banjermassin, Ondernomen op last der Indische Regeering in 1879 en 1880|location=Batavia (Jakarta)|publisher=Martinus Nijhoff|isbn=978-1162405278|language=nl|ref={{harvid|Bock |1887}}}}
Baris 187 ⟶ 210:
'S-Gravenhage |publisher=
Martinus Nijhoff |language=nl|ref={{harvid|Colenbrander |1899}}}}
# {{Cite book|last=Coolhaas|first=Dr. W. Ph.|date=1968|url=https://resources.huygens.knaw.nl/retroboeken/generalemissiven/#page=0&accessor=toc&source=3&accessor_href=https%3A%2F%2Fresources.huygens.knaw.nl%2Fretroboeken%2Fgeneralemissiven%2Ftoc%2Findex_html%3Fpage%3D30%26source%3D2%26id%3Dtoc&view=|title=Rijks Geschiedkundige Publicatien: Generale Missiven van Gouverneurs-Generaal en Raden Aan Heren XVII der Verenigde Oostindische Companie. Vol. 3 (1655-1674)
|location='s-Gravenhage (The Hague)|publisher=Martinus Nijhoff|language=nl|ref={{harvid|Coolhaas |1968}}}}
# {{Cite book|last=Coolhaas|first=Dr. W. Ph.|date=1971|url=https://resources.huygens.knaw.nl/retroboeken/generalemissiven/#page=0&accessor=toc&source=3&accessor_href=https%3A%2F%2Fresources.huygens.knaw.nl%2Fretroboeken%2Fgeneralemissiven%2Ftoc%2Findex_html%3Fpage%3D30%26source%3D2%26id%3Dtoc&view=|title=Rijks Geschiedkundige Publicatien: Generale Missiven van Gouverneurs-Generaal en Raden Aan Heren XVII der Verenigde Oostindische Companie. Vol. 4 (1675-1685)
|location='s-Gravenhage (The Hague)|publisher=Martinus Nijhoff|language=nl|ref={{harvid|Coolhaas |1971}}}}
# {{Cite book|last=Coolhaas|first=Dr. W. Ph.|date=1976|url=https://resources.huygens.knaw.nl/retroboeken/generalemissiven/#page=0&accessor=toc&source=3&accessor_href=https%3A%2F%2Fresources.huygens.knaw.nl%2Fretroboeken%2Fgeneralemissiven%2Ftoc%2Findex_html%3Fpage%3D30%26source%3D2%26id%3Dtoc&view=|title=Rijks Geschiedkundige Publicatien: Generale Missiven van Gouverneurs-Generaal en Raden Aan Heren XVII der Verenigde Oostindische Companie. Vol. 6 (1698-1713)
|location='s-Gravenhage (The Hague)|publisher=Martinus Nijhoff|language=nl|ref={{harvid|Coolhaas |1976}}}}
# {{Cite book|last=der Chijs|first=Mr. J. A. van.|date=1887|url=https://babel.hathitrust.org/cgi/pt?id=mdp.39015020145903 |title=Dagh-Register Gehouden int Casteel Batavia Anno 1640|location=Batavia (Jakarta) & 's Hage|publisher=Drukkerij & M. Nijhoff|language=nl|ref={{harvid|der Chijs |1887}}}}
# {{Cite book|last=der Chijs|first=Mr. J. A. van.|date=1894|url=https://babel.hathitrust.org/cgi/pt?id=mdp.39015020146075&seq=7 |title=Dagh-Register Gehouden int Casteel Batavia Anno 1665|location=Batavia (Jakarta) & 's Hage|publisher=Drukkerij & M. Nijhoff|language=nl|ref={{harvid|der Chijs |1894}}}}
Baris 210 ⟶ 239:
# {{Cite book|url=https://www.delpher.nl/nl/tijdschriften/view?identifier=MMKB26:000946001:00005&query=Regerings-almanak+voor+Nederlandsch-Indi%C3%AB+1908&coll=dts&page=1&facets%5Bperiode%5D%5B%5D=2%7C20e_eeuw%7C1900-1909%7C1909%7C&maxperpage=10&rowid=2|title=Regerings-Almanak voor Nederlandsch-Indie, Voornaamste Inlandsche Vorsten, 1909|location=Batavia (Jakarta)|publisher=Lands-Drukkerij|language=nl|ref={{harvid|Regerings-Almanak |1909}}}}
# {{Cite book|url=https://www.delpher.nl/nl/tijdschriften/view?identifier=MMKB26:000944001:00005&query=Regerings-almanak+voor+Nederlandsch-Indi%C3%AB+1908&coll=dts&page=1&facets%5Bperiode%5D%5B%5D=2%7C20e_eeuw%7C1910-1919%7C1910%7C&maxperpage=10&rowid=2|title=Regerings-Almanak voor Nederlandsch-Indie, Voornaamste Inlandsche Vorsten, 1910|location=Batavia (Jakarta)|publisher=Lands-Drukkerij|language=nl|ref={{harvid|Regerings-Almanak |1910}}}}
# {{Cite book|last=Schooneveld-Oosterling|first=J. E.|date=1997|url=https://resources.huygens.knaw.nl/retroboeken/generalemissiven/#page=1&accessor=toc&source=11&accessor_href=https%3A%2F%2Fresources.huygens.knaw.nl%2Fretroboeken%2Fgeneralemissiven%2Ftoc%2Findex_html%3Fpage%3D30%26source%3D2%26id%3Dtoc&view=imagePane|title=Rijks Geschiedkundige Publicatien: Generale Missiven van Gouverneurs-Generaal en Raden Aan Heren XVII der Verenigde Oostindische Compagnie. Vol. 11 (1743-1750)
|location=Den Haag|publisher=Instituut voor Nederlandse Geschiedenis|language=nl|ref={{harvid|Schooneveld-Oosterling |1997}}}}
# {{cite book|last=Schwaner|last2=Netscher|last3=Von Dewall|date=1853|url=https://kitlv-docs.library.leiden.edu/open/Metamorfoze/TBG/MMKITLV01_PDF_TS2332_1853_01.pdf|title=Tijdschrift Voor Indische Taal-, Land- En Volkenkunde Vol. 01. (Historische, Geographische En Statistieke Aanteekeningen Betreffende Tanah Boemboe)|location=Batavia (Jakarta)|publisher=Lange &.Co|language=nl|ref={{harvid|Schwaner|Netscher|Von Dewall|1853}}}}
# {{Cite book|last=Stapel|first=Frederik Willem |date=1955|url=https://cortsfoundation.org/pdf/web/viewer.html?file=%2Fpdf/CD6.pdf#pagemode=thumbs&zoom=page-fit&page=1|title=Corpus Diplomaticum Neerlando-Indicum: 1753-1799, Vol. 6|location='s Gravenhage (The Hague)|publisher=Martinus Nijhoff|language=nl|ref={{harvid|Stapel |1955}}}}
# {{Cite book|last=Swart|first=H.N.A|date=1906|url=https://www.nationaalarchief.nl/onderzoeken/archief/2.10.39/invnr/270/file/NL-HaNA_2.10.39_270_0001?eadID=2.10.39&unitID=270&query=|title=Memorie van Overgave van de residentie Zuider- en Oosterafdeling Borneo|language=nl|ref={{harvid|Swart |1906}}}}
# {{Cite book|last=Syahiddin, Abd. Rahman, dkk|date=2013|url=https://repositori.kemdikbud.go.id/2461/1/Cerita%20Rakyat%20Pesar%20dan%20Berau.pdf|title=Cerita Rakyat Paser dan Berau|location=Samarinda|publisher=Kantor Bahasa Provinsi Kalimantan Timur|language=Indonesia|ref={{harvid|Syahiddin, Abd. Rahman, dkk |2013}}}}
# {{Cite book|last=Van Dijk|first=Ludovicus Carolus Desiderius|date=1862|url=https://books.google.co.id/books/about/Ne%C3%AArlands_vroegste_betrekkingen_met_Bor.html?id=AulSAAAAcAAJ&redir_esc=y|title=Neerland's Vroegste Betrekkingen Met Borneo, Den Solo-Archipel, Cambodja, Siam En Cochin-China|location=Amsterdam|publisher=J. H. Scheltema|isbn=978-1018679624|language=nl|ref=harv|url-status=live}}
# {{Cite book|last=Van Goor|first=dr. J. Ph.|date=1988|url=https://resources.huygens.knaw.nl/retroboeken/generalemissiven/#page=0&accessor=toc&source=3&accessor_href=https%3A%2F%2Fresources.huygens.knaw.nl%2Fretroboeken%2Fgeneralemissiven%2Ftoc%2Findex_html%3Fpage%3D30%26source%3D2%26id%3Dtoc&view=|title=Rijks Geschiedkundige Publicatien: Generale Missiven van Gouverneurs-Generaal en Raden Aan Heren XVII der Verenigde Oostindische Companie. Vol. 9 (1729-1737)
|location='s-Gravenhage (The Hague)|publisher=Bureau der Rijkscommissie voor Vaderlandse Geschiedenis|language=nl|ref={{harvid|Van Goor |1988}}}}
# {{Cite book|last=Van Rees|first=Willem Adriaan|date=1866|url=https://www.dbnl.org/tekst/_gid001186601_01/colofon.php|title=De Gids, Dertigste Jaargang, Vierde Jaargang, Derde Deel, 1866 (Eene Bijdrage Tot De Indische Krijgsgeschiendenis. De Bandjermasinsche krijg van 1859-1863)|location=Amsterdam|publisher=P.N. Van Kampen|language=nl|ref={{harvid|Van Rees |1866}}}}
# {{Cite book|last=Van Rees|first=Willem Adriaan|date=1870|url=https://www.delpher.nl/nl/boeken/view?coll=boeken&identifier=MMKIT03:000003927|title=Vermeulen Krieger : Indische Typen en Krijgstafereelen|location=Batavia (Jakarta)|publisher=G. Kolff & Co.|language=nl|ref={{harvid|Van Rees |1870}}}}
Baris 233 ⟶ 267:
# [https://kitlv-docs.library.leiden.edu/open/Metamorfoze/Indische%20gids/indische%20gids.html Indische gids]. 1879 - 1900. Vol. 1 - 44.
# ''[https://kitlv-docs.library.leiden.edu/open/Metamorfoze/Kol.%20Verslag/koloniaal%20verslag.html Koloniaal Verslag, Hoofdstuk C]'', van 1866, 1869, 1881, 1883 - 1884, 1886 - 1888, 1891 - 1909, 1911 - 1919. Netherlands. Departement van Kolonien.
# Rijks Geschiedkundige Publicatiën: Generale Missiven van Gouverneurs-Generaal en Raden aan Heren XVII der Verenigde Oostindische Compagnie. [https://resources.huygens.knaw.nl/retroboeken/generalemissiven/#page=55&accessor=toc&source=1 Vol. 1-14 (1610-1767)].
# Gedrukte stukken der Tweede Kamer, [https://repository.overheid.nl/frbr/sgd/18641865 zitting 1864-1865]. Netherlands. Staten-Generaal. Tweede Kamer. 1865. (Overeenkomsten, Contracten enz. met Inlandsche Indische Vorsten, [https://repository.overheid.nl/frbr/sgd/18641865/0000427396/1/pdf/SGD_18641865_0000306.pdf XXI.25] & [https://repository.overheid.nl/frbr/sgd/18641865/0000427397/1/pdf/SGD_18641865_0000307.pdf XXI. 27]). hlm. 210-213 & hlm. 212, art. 34. - kontrak politik antara pemerintah Hindia Belanda dengan Kerajaan Pasir (Sultan Machmoed Ilhan). & keterangan perjanjian politik antara Sultan Ibrahim Chaliel-Oeddien dengan Pemerintah Hindia Belanda.
# Gedrukte stukken der Tweede Kamer, [https://repository.overheid.nl/frbr/sgd/18771878 zitting 1877-1878]. [https://repository.overheid.nl/frbr/sgd/18771878/0000407332/1/pdf/SGD_18771878_0000578.pdf 100. 4]. & [https://repository.overheid.nl/frbr/sgd/18771878/0000407333/1/pdf/SGD_18771878_0000579.pdf 100. 5]. Netherlands. Staten-Generaal. Tweede Kamer. 1878. hlm. 2 & 3. - Sultan Sultan Machmoed Ilhan meninggal dunia (8 Februari) & Pengukuhan Sultan Sepoeh Adil Chalifatoel Moeminin.