Badak jawa: Perbedaan antara revisi
[revisi terperiksa] | [revisi terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: halaman dengan galat kutipan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: halaman dengan galat kutipan |
||
Baris 33:
}}
}}
'''Badak Jawa''' ('''''Rhinoceros sondaicus'''''), dikenal juga sebagai '''badak Sunda''' atau '''badak bercula satu kecil''', adalah anggota [[terancam kritis]] dari genus ''[[Rhinoceros (genus)|Rhinoceros]]'', dari keluarga badak, [[Rhinocerotidae]], dan salah satu dari lima spesies badak yang masih ada di kawasan [[Asia Selatan]] dan [[Afrika]]. Badak Jawa adalah salah satu spesies badak terkecil, bersama dengan [[Badak sumatra|badak Sumatra]], atau badak "berbulu". Mereka secara superficial mirip dengan [[Badak india|badak India]], karena memiliki lipatan kulit pelindung yang menyerupai pelindung "berlapis baja", tetapi sedikit lebih kecil, dengan panjang rata-rata {{cvt|3.1|–|3.2|m|ft}} dan tinggi {{cvt|1.4|–|1.7|m|ft}}. Spesimen terberat memiliki bobot sekitar 2.300 kg/2,3 ton (2,54 ton pendek), mirip dengan badak hitam.<ref>{{cite web|url=http://www.britannica.com/animal/Javan-rhinoceros|title=Javan Rhinoceros Population, Habitat, & Facts (Britannica)|author=Dinerstein, Eric|date=24 April 2009|publisher=Britannica.com}}</ref> Namun, berbeda dengan cula panjang dan berpotensi mematikan dari [[badak hitam]] atau [[badak putih]] di Afrika, cula tunggal spesies Jawa (hanya ada pada jantan) biasanya lebih pendek dari {{cvt|25|cm}}.
Hingga pertengahan abad ke-19 hingga awal abad ke-20, badak Jawa menyebar hingga melampaui pulau [[Jawa]] dan [[Sumatra]] ke daratan Asia Tenggara dan [[Indochina]], barat laut hingga [[India Timur]], [[Bhutan]], dan selatan [[Tiongkok]]. Saat ini, badak Jawa adalah yang paling langka dari semua spesies badak, dan salah satu spesies hewan hidup yang paling langka, dengan hanya satu populasi liar yang diketahui saat ini, dan tidak ada individu yang berhasil dipelihara di penangkaran. Badak Jawa termasuk di antara mamalia besar paling langka di planet Bumi,<ref name="Dinerstein" />{{rp|21}} dengan populasi sekitar 74 badak di [[Taman Nasional Ujung Kulon]], di ujung paling barat [[Jawa]], Indonesia.<ref>{{cite web|title=Rhino population figures |url=https://www.savetherhino.org/rhino_info/rhino_population_figures|publisher=SaveTheRhino.org|access-date=2 February 2021}}</ref> Pada tahun 2023, otoritas Indonesia menangkap dua kelompok pemburu yang mengaku telah membunuh 26 badak dari periode 2019–2023.<ref>{{Cite web |date=2024-05-31 |title=Poachers claim to have killed one-third of all Javan rhinos, Indonesian police say |url=https://news.mongabay.com/2024/05/poachers-claim-to-have-killed-one-third-of-all-javan-rhinos-indonesian-police-say/ |access-date=2024-06-06 |website=Mongabay Environmental News |language=en-US}}</ref>. Tidak ada sensus yang dirilis sejak 2019. Populasi badak Jawa di [[Taman Nasional Cat Tien]], [[Vietnam]] dinyatakan punah secara lokal pada tahun 2011.<ref>{{cite journal |author1=Brook, S. M. |author2=Dudley, N. |author3=Mahood, S. P. |author4=Polet, G. |author5=Williams, A. C. |author6=Duckworth, J. W. |author7=Van Ngoc, T. |author8=Long, B. |year=2014 |title=Lessons learned from the loss of a flagship: The extinction of the Javan rhinoceros ''Rhinoceros sondaicus annamiticus'' from Vietnam |journal=Biological Conservation |volume=174 |pages=21–29 |doi=10.1016/j.biocon.2014.03.014 |bibcode=2014BCons.174...21B |url=https://www.rhinoresourcecenter.com/pdf_files/139/1399979245.pdf}}</ref>
|