Bahasa Betawi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 128:
Dialek ini dituturkan di pusat kota [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] dan sekitarnya, seperti; [[Tanah Abang]], [[Kebon Jeruk]], [[Palmerah]], [[Kemayoran]], [[Penjaringan]], [[Kramat Jati, Jakarta Timur|Kramat Jati]], [[Menteng, Jakarta Pusat|Menteng]], [[Jatinegara]], [[Senen, Jakarta Pusat|Senen]], dan daerah lainnya. Dialek ini memiliki ciri khas; umumnya akhiran yang berfonem /a/ pada [[bahasa Melayu]] atau bahasa Indonesia] akan berubah menjadi /ɛ/ [è = [[taling]]], seperti pada; ada menjadi ''adè'', apa menjadi ''apè'', siapa menjadi ''siapè'', dan sebagainya. Akan tetapi, tidak semuanya berubah menjadi demikian, seperti pada contoh kata; buka, bidara, dan doa.
{{PWB kosakata mulai|no|2=Contoh kalimat dalam dialek Betawi Tengahan:}}▼
▲Contoh kalimat dalam dialek Betawi Tengahan:
<u><nowiki>''</nowiki>''Abisnyè tu bocah asal nyelonong ajè si, tumpèh dah tu kupi kena sènggol."''</u>
Baris 142 ⟶ 141:
"Biasanya kalau mau [[Tahun Baru Imlek]], di Rawabelong ramai yang berjualan ikan bandeng."
=== Betawi Ora ===
Baris 152 ⟶ 151:
'''Bahasa Betawi Tangerang''' atau '''''Basa Betawi Tangerang''''' adalah sebuah sub-[[dialek]] dari bahasa Betawi. Dialek ini termasuk kedalam cabang sub-dialek [[bahasa Betawi Pinggiran]].<ref>https://kantorbahasabanten.kemdikbud.go.id/?p=1520</ref> Kosakata dari bahasa Betawi Tangerang banyak dipengaruhi oleh [[bahasa Sunda Banten]] karena letak penuturannya yang bersebelahan.<ref>https://www.bantennews.co.id/bantenesia/tangerang-satu-wilayah-dengan-3-dialeg-bahasa/</ref> Bahasa Betawi Tangerang umumnya dituturkan oleh orang ber[[etnis Betawi]] dan [[Tionghoa Benteng]] yang sudah tidak lagi menggunakan [[bahasa Hokkien]].<ref>https://megapolitan.okezone.com/amp/2021/02/11/338/2360163/tionghoa-benteng-yang-mahir-bahasa-sunda-dan-betawi</ref>
{{PWB kosakata mulai|no|2=
====='''Kosakata'''=====
Kosakata Betawi Tangerang yang sering digunakan di [[Kabupaten Tangerang]];<ref>https://himapakosambi.wordpress.com/bahasa-betawi-kosambi-tangerang/</ref>
}}
*Nyewotin = menyebalkan
*Nyerocos = bicara
Baris 192:
*Onoh = itu
*Bombok = tiang bambu untuk menyanggah rumah
{{PWB kosakata akhir}}
====='''Wilayah persebaran'''=====
Bahasa Betawi Tangerang dituturkan di daerah berikut;<ref>https://kabarbanten.pikiran-rakyat.com/seputar-banten/amp/pr-591477979/uniknya-banten-satu-wilayah-dengan-tiga-bahasa-daerah</ref>
Baris 225:
'''Bahasa Betawi Parung''' atau '''''Basa Betawi Parung''''' adalah sebuah [[dialek|subdialek]] dari Bahasa Betawi. Subdialek ini termasuk kedalam cabang [[Bahasa Betawi Pinggiran|dialek Betawi Pinggiran]]. Subdialek Betawi Parung memiliki banyak kemiripan kosakata dengan subdialek Betawi Depok karena letaknya yang bersebelahan. Subdialek ini juga sangat terpengaruh oleh [[bahasa Sunda Bogor]] dalam kosakata dan cara penuturannya.<ref name="KEBUDAYAAN">{{cite web|url=https://www.kompasiana.com/oriward/5c7dece2c112fe506e0fd278/beraneka-ragam-kebudayaan-kecamatan-parung|title=Beraneka Ragam Kebudayaan Kecamatan Parung|website=www.kompasiana.com|access-date=16 Juni 2022}}</ref> Bahkan Bahasa Betawi Parung tercacat dalam [[buku|karya tertulis]], "''Bukan Jakarta. Tapi Parung, Madam. Orang Parung tidak persis Betawi, tapi seperti campuran antara Betawi dan Sunda, karena memang Parung terletak di tengah-tengah.''" ([[Fira Basuki]] (2004) dalam novel ''Rojak'' halaman 44).<ref>{{cite web|url=https://educalingo.com/ms/dic-ms/parung/|title=Parung|website=educalingo.com|access-date=16 Juni 2022}}</ref>
{{PWB kosakata mulai|no|2=
====='''Kosakata'''=====
Kosakata dalam bahasa Betawi Parung sangat dipengaruhi oleh [[bahasa Sunda]] karena letak penuturannya yang bersebelahan.<ref name="KEBUDAYAAN"/> Berikut contoh kosakata Betawi Parung;
}}
▲{{PWB kosakata mulai|no}}
{| class="wikitable"
! Bahasa Betawi Parung !! Bahasa Indonesia
Baris 382:
Bahasa Betawi Parung dituturkan di wilayah [[Kabupaten Bogor]] bagian utara, umumnya di wilayah Parung dan sekitarnya. Di [[Parung, Bogor|Kecamatan Parung]], bahasa Betawi Parung dituturkan oleh mayoritas penduduknya kecuali di beberapa desa yang berbatasan langsung dengan [[Kemang, Bogor|Kecamatan Kemang]] dan [[Ciseeng, Bogor|Kecamatan Ciseeng]] sebagian kecil masyarakat ber[[bahasa Sunda]]. Di Kecamatan Ciseeng, bahasa Betawi Parung umumnya hanya dituturkan di wilayah [[Ciseeng, Ciseeng, Bogor|Desa Ciseeng]] dan [[Parigi Mekar, Ciseeng, Bogor|Desa Parigi Mekar]] sedangkan di desa lainnya mayoritas penduduk menuturkan bahasa Sunda. Di Kecamatan Gunungsindur, bahasa Betawi Parung dituturkan dihampir seluruh desa, kecuali di [[Gunungsindur, Gunungsindur, Bogor|Desa Gunungsindur]] dan [[Jampang, Gunungsindur, Bogor|Desa Jampang]] yang mayoritas penduduknya berbahasa Sunda.<ref>{{cite web|url=https://historicaly.websites.co.in/update/demographics-of-gunungsindur-district-bogor-regency/1274770|title=Demographics of Gunungsindur District - Bogor Regency|website=historicaly.websites.co.in|date=19 Juli 2022|access-date=19 Juli 2022|language=en|author=Joe King}}</ref> Sedangkan di Kecamatan Kemang, Bahasa Betawi Parung umumnya hanya dituturkan dibeberapa desa yang berbatasan dengan Kecamatan Parung sementara desa lainnya mayoritas menuturkan bahasa Sunda.<ref>{{cite web|url=https://goparung.wordpress.com/2008/08/21/ciri-khas-bogor/|title=Ciri Khas Bogor|access-date=16 Juni 2022}}</ref>
{{PWB kosakata mulai|no|
=== Contoh kalimat ===
}}
'''Betawi Tengahan:'''
''"Encing, mo pegi ke mané?"''
Baris 395 ⟶ 397:
'''Betawi Pinggiran:''' ''"Ontong molor baé ngapa tong, ilokan molor baé saban ari."''
'''Bahasa Indonesia: :''' "Jangan tidur terus nak, masa iya tidur saja sepanjang hari."
{{PWB kosakata akhir}}
=== Perbandingan dialek ===
[[Bahasa Betawi Pinggiran|Betawi Ora]] umumnya dituturkan di daerah sekitaran Jakarta, seperti [[Kota Bekasi]], [[Kabupaten Bekasi]] (bagian utara dan barat), [[Kabupaten Bogor]] (bagian utara; khususnya [[Parung]] dan sekitarnya), [[Kota Bogor]] (bagian utara), [[Kabupaten Tangerang]] (bagian utara dan timur), [[Kota Tangerang]], dan [[Kota Depok]].<ref name=":0" /> Tidak seperti Betawi Tengahan yang mengganti akhiran fonem /a/ menjadi /ɛ/ [è], dalam Betawi Ora' tetap menjadi /a/ (kadang dengan [[Konsonan letup celah-suara|pemberhentian glotal]]), dan sering pula menekan menjadi [ah], seperti pada contoh; saya > sayah, siapa > sapah, mengapa > ngapah dan ada > ada', kata > kata', dan iya > iya'.
{{PWB kosakata mulai|no|2=
Contoh kalimat dalam Betawi Udik:
}}
<u>"''Sumbrah bet romannyah, tengari-ngari ginih madang di tengah kebon, nasi timpalannya sayur asem 'ama ikan témbang, lalabnya pucuk putat.''"</u>
Baris 412 ⟶ 414:
"Astaga, sudah dibilangi kau malah main panjat pohon, makanya jika orang tua menasehati indahkanlah nasehat tersebut, alhasil jatuhlah kau dari pohon itu."
{{PWB kosakata akhir}}
== Tokoh pengguna ==
|