Stasiun Surabaya Gubeng: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k →Layanan kereta api: Update per 24 Desember 2024: operasional KA Mutiara Timur Fakultatif |
||
(11 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 20:
| kodepos = 60131
| original = [[Staatsspoorwegen]] Oosterlijnen
| passengers = 9.913/hari{{efn|name=penumpang harian}}
| pass_year = 2024
| renovated = 1905, 1928, 1996
| module = {{infobox cagar budaya|child=yes
Baris 48 ⟶ 50:
* km 0+000 lintas '''Surabaya Gubeng'''-[[Stasiun Sidotopo|Sidotopo]]-[[Stasiun Benteng|Benteng]]
| persinyalan = Elektrik tipe [[Siemens]] NX MIS801<ref>{{cite journal|title=Study on Interlocking System in Indonesia|url=https://pdfs.semanticscholar.org/beab/714af554a793a1ddb3e041eaee31fa02a4b9.pdf|first1=A.|last1=Sugiana|first2=Key-Seo|last2=Lee|first3=Kang-Soo|last3=Lee|first4=Kyeong-Hwan|last4=Hwang|first5=Won-Kyu|last5=Kwak|year=2015|publisher=Korean Society for Railways|issue=46|access-date=2020-05-09|archive-date=2020-02-27|archive-url=https://web.archive.org/web/20200227051129/https://pdfs.semanticscholar.org/beab/714af554a793a1ddb3e041eaee31fa02a4b9.pdf|dead-url=no}}</ref>
| line = {{Collapsible list | title = '''Lintas
{{Collapsible list | title = '''Lintas
{{ '''Aglomerasi:''' {{KA|Arjuno Ekspres}}<br> '''Lokal''': Commuter Line ([[Kereta api lokal di Jawa Timur#Arjonegoro|Arjonegoro]], [[Commuter Line Dhoho dan Penataran|Dhoho–Penataran]], [[Kereta api lokal di Jawa Timur#Supas|Supas]], dan [[Kereta api lokal di Jawa Timur#Tumapel|Tumapel]])<br>'''Komuter''': Commuter Line ([[Kereta api lokal di Jawa Timur#Jenggala|Jenggala]] dan [[Kereta api lokal di Jawa Timur#Sindro|Sindro]]) | pass_system = KAI
| pass_rank = 4
| services = {{adjacent stations
|system=Layanan aglomerasi KAI
Baris 68 ⟶ 75:
| other_services_collapsible = no
| other_services = {{adjacent stations|system=Trans Semanggi Suroboyo|line=K2L|left=Grand City|right=Lapangan Hoki|transfer=Moestopo|oneway-left=true|left2=Pemuda|right2=Lapangan Hoki|transfer2=SMAN 4|oneway-right2=true}}
| track = 6
| platform = 7
| arsitektur = [[Arsitektur neoklasik|Neoklasik]] dengan sentuhan ''[[chalet]]'' (bangunan lama)<br>Modern 1990 (bangunan baru)
| fasilitas = {{Infobox stasiun/fasilitas|parkir}}{{Infobox stasiun/fasilitas|sepeda}}{{Infobox stasiun/fasilitas|checkin}}{{Infobox stasiun/fasilitas|ruang tunggu}}{{Infobox stasiun/fasilitas|loket}}{{Infobox stasiun/fasilitas|mesintiket}}{{Infobox stasiun/fasilitas|cs}}{{Infobox stasiun/fasilitas|informasi}}{{Infobox stasiun/fasilitas|musala}}{{Infobox stasiun/fasilitas|toilet}}{{Infobox stasiun/fasilitas|difabel}}{{Infobox stasiun/fasilitas|dropzone}}{{Infobox stasiun/fasilitas|kesehatan}}{{Infobox stasiun/fasilitas|tamanbermainanak}}{{Infobox stasiun/fasilitas|atm}}{{Infobox stasiun/fasilitas|restoran}}{{Infobox stasiun/fasilitas|kios}}{{Infobox stasiun/fasilitas|menyusui}}{{Infobox stasiun/fasilitas|coworking}}{{Infobox stasiun/fasilitas|lost&found}}{{Infobox stasiun/fasilitas|isi baterai}}{{Infobox stasiun/fasilitas|merokok}}{{Infobox stasiun/fasilitas|troli}}{{Infobox stasiun/fasilitas|vip}}{{Infobox stasiun/fasilitas|facerecog}}{{Infobox stasiun/fasilitas|airminum}}
Baris 78 ⟶ 82:
| map_type = Kota Surabaya#Jawa Timur#Jawa
}}
'''Stasiun Surabaya Gubeng (SGU)''', juga dikenal sebagai '''Stasiun Gubeng''', adalah [[stasiun kereta api]] kelas besar tipe A yang terletak di [[Pacar Keling, Tambaksari, Surabaya|Pacar Keling]], [[Tambaksari, Surabaya|Tambaksari]], [[Kota Surabaya|Surabaya]]; pada ketinggian +5 m. Nama stasiun ini diambil dari nama kecamatan yang terletak di pusat Kota Surabaya, yakni [[Gubeng, Surabaya|Kecamatan Gubeng]], walaupun secara administrasi berada di barat laut di luar batas wilayah kecamatan tersebut. Stasiun ini berada dalam pengelolaan [[Kereta Api Indonesia]] [[Daerah Operasi VIII Surabaya]] beserta [[KAI Commuter]] dan sebagai salah satu dari kedua stasiun kereta api utama di Kota Surabaya. Stasiun ini berjarak 696 km arah timur dari
Stasiun Surabaya Gubeng juga merupakan penghubung kereta api terbesar di wilayah [[Gerbangkertosusila]] karena melayani kereta api antarkota menghubungkan Surabaya dengan [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]], [[Bandung]], dan [[Jakarta]] di lintas selatan Pulau Jawa. Selain kereta api antarkota, Stasiun ini juga melayani kereta api aglomerasi, [[kereta api lokal di Jawa Timur|kereta api lokal, serta komuter]] menuju berbagai tujuan di Jawa Timur bagian selatan. Meskipun demikian, beberapa kereta api antarkota basis jalur tengah dan selatan meneruskan perjalanan menuju tujuan lainnya di Jawa Timur selain Surabaya.
Berdasarkan jumlah penumpang kereta api antarkota yang dirilis PT Kereta Api Indonesia (KAI) antara Januari–Oktober 2024, Stasiun Surabaya Gubeng menjadi stasiun kereta api tersibuk keempat di Indonesia, sekaligus tersibuk kedua di luar [[Jabodetabekjur|Jabodetabek]] dengan mencatatkan 3.023.616 penumpang berdasarkan total jumlah penumpang naik maupun turun.{{efn|Data penumpang harian diperoleh dari menjumlahkan angka penumpang naik dan turun, kemudian dibagi 305.<ref>{{Cite news|date=2024-11-14|title=Pasar Senen Jadi Stasiun KA Terpadat Sepanjang 2024|url=https://www.kompas.com/properti/read/2024/11/14/123000521/pasar-senen-jadi-stasiun-ka-terpadat-sepanjang-2024|last=Bahfein|first=Suhaela|work=[[Kompas.com]]|location=[[Jakarta]]|publisher=[[KG Media]]|language=id|access-date=2024-11-14}}</ref>|name=penumpang harian}}
== Sejarah ==
Baris 86 ⟶ 92:
Stasiun Surabaya Gubeng merupakan salah satu stasiun kereta api milik [[Staatsspoorwegen]] yang diresmikan pada 16 Mei 1878 sebagai bagian dari proyek pembangunan jalur kereta api Surabaya–[[Stasiun Pasuruan|Pasuruan]].<ref>{{cite book|title=Staatsspoorwegen in Nederlandsch-Indië: Jaarstatistieken over de jaren 1931 en 1932|publisher=Burgerlijke Openbare Werken|year=1932|language=nl|publisher=Staatsspoorwegen|location=Bandung}}</ref> Stasiun ini pertama kali dibangun di sisi barat rel kereta api. Awalnya berupa ''halte'' (stasiun kecil), kemudian pada 1897 diubah menjadi bentuk bangunan stasiun yang lebih besar seiring peningkatan status dan perkembangan Kota Surabaya yang semakin dinamis.{{sfn|Raap|2017||p=42}}
Pada awalnya, stasiun ini menggunakan sistem persinyalan mekanik, lalu mengalami perubahan sistem persinyalan menjadi elektrik pada dasawarsa 1970–1980-an. Pada 7 Juni 1996, bangunan baru stasiun seluas {{convert|13.671
Bangunan lama stasiun juga telah dilakukan renovasi beberapa kali, antara lain renovasi kanopi peron pada tahun 1905 dan lobi bangunan utama pada tahun 1928. Ciri gaya bangunan stasiun ini adalah khas dari Staatsspoorwegen, yaitu bergaya [[Arsitektur Neoklasik|neoklasik]] dengan sentuhan ornamental yang dipengaruhi oleh gaya ''[[chalet]]'';{{sfn|Raap|2017|p=36}} sebuah gaya bangunan yang pada gunungan atapnya diberi ornamen sulur-suluran dari besi tempa, serta jendela besar dengan jalusi besi. Gaya tersebut diadaptasikan dari rumah gunung di Eropa, tetapi sudah beradaptasi dengan iklim tropis. Dengan dua pintu utama, stasiun ini pernah "kalah status" dengan stasiun SS lain yang memiliki tiga hingga lima pintu keberangkatan.{{sfn|Raap|2017||p=42}} Bangunan stasiun lama ini telah ditetapkan sebagai [[cagar budaya]] oleh Pemerintah [[Kota Surabaya]].<ref>SK Wali Kota No188.45/251/402.1.04/1996</ref>
Stasiun Gubeng pernah menjadi stasiun tempat kerja Presiden pertama Indonesia, [[Soekarno]] saat mengenyam pendidikan di [[Technische Hoogeschool te Bandoeng]] (sekarang ITB). Saat itu, [[H.O.S. Cokroaminoto]] yang sudah menjadi mertua Soekarno dijebloskan ke penjara oleh Pemerintah Kolonial saat belum 3 bulan Soekarno berada di Kota Bandung. Soekarno menggunakan gelar Raden Soekarno, B.K.L., ''der Eerste Klasse Categorie'' (pangkat pertama golongan pertama). Ia bekerja sebagai juru tulis di bagian administrasi stasiun. Soekarno digaji Rp165 per bulan dan sebesar Rp125 diberikan kepada keluarga Cokroaminoto. Begitu H.O.S. Cokroaminoto dibebaskan pada April 1922, tiga bulan berikutnya Soekarno kembali mengenyam pendidikan di THB.<ref>{{cite book|last=Osdar|first=J.|year=2020|title=Melintasi Seribu Stasiun|location=Jakarta|publisher=Kompas|isbn=9786232413863|page=98-99}}</ref>
Baris 235 ⟶ 241:
== Layanan kereta api ==
Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2023 revisi per
=== Antarkota ===
{| class="wikitable"
|+Lintas selatan Jawa
Baris 385 ⟶ 342:
|Via {{sta|Lempuyangan}}–'''Surabaya Gubeng'''
|}
{| class="wikitable"
|+Lintas timur Jawa
!Nama kereta api
!Kelas
! colspan="2" |Relasi perjalanan
!Keterangan
|-
! colspan="5" |Kelas campuran
|-
| rowspan="2" |{{kereta api|Mutiara Timur}}
|Eksekutif
| rowspan="2" |{{Sta|Surabaya Pasarturi}}
| rowspan="4" |{{sta|Ketapang|3=Banyuwangi}}
| rowspan="2" |Perjalanan ke Surabaya pada jadwal malam, sedangkan sebaliknya pada jadwal siang.
|-
|Ekonomi
|-
| rowspan="2" |{{kereta api|Mutiara Timur}} Fakultatif
|Eksekutif
| rowspan="2" |'''Surabaya Gubeng'''
| rowspan="2" |{{Status KA|Mutiara Timur}}
Perjalanan ke Banyuwangi pada jadwal malam, sedangkan sebaliknya pada jadwal siang.
|-
|Ekonomi
|-
! colspan="5" |Kelas ekonomi
|-
|{{Rint|surabaya|pb}} {{kereta api|Probowangi}}
|Ekonomi
|'''Surabaya Gubeng'''
|{{sta|Ketapang|3=Banyuwangi}}
|–
|}
{| class="wikitable"
|+Lintas utara Jawa
!Nama kereta api
!Kelas
! colspan="2" |Relasi perjalanan
!Keterangan
|-
! colspan="5" |Eksekutif
|-
|{{kereta api|Pandalungan}}
|Eksekutif
|{{sta|Gambir}}
|{{sta|Jember}}
|Via {{sta|Semarang Tawang}}–{{sta|Surabaya Pasarturi}}
|-
! colspan="5" |Campuran
|-
| rowspan="2" |{{kereta api|Jayabaya}}
|Eksekutif
| rowspan="4" |{{sta|Pasar Senen}}
| rowspan="2" |{{sta|Malang}}
| rowspan="2" |Via {{sta|Semarang Poncol}}–{{sta|Surabaya Pasarturi}}
|-
|Ekonomi
|-
| rowspan="2" |{{kereta api|Blambangan Ekspres}}
|Eksekutif
| rowspan="2" |{{sta|Ketapang|3=Banyuwangi}}
| rowspan="2" |Via {{sta|Semarang Tawang}}–{{sta|Surabaya Pasarturi}}
|-
|Ekonomi
|}
=== Aglomerasi ===
{| class="wikitable"
|