Kota Medan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
mengubah referensi Tag: Dikembalikan VisualEditor |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 2:
{{untuk|artikel mengenai kecamatan|Medan Kota, Medan}}
{{Dati2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|Maidhan/Maidhanam <br> {{small|(tanah lapang; tempat yang luas)}}
|Madan <br> {{small|(sembuh)}}
|Maiden <br> {{small|(tanah datar)}}}}
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|pendudukref = <ref name="MEDAN">{{cite news|url=https://medankota.bps.go.id/publication/2023/02/28/fd2c9f972ff3f33b1289067a/kota-medan-dalam-angka-2023.html|title=Kota Medan Dalam Angka 2023|publisher=[[Biro Pusat Statistik|BPS Medan]]|date=28 Februari 2023|accessdate=15 April 2023|pages=56|format=pdf}}</ref>
|
|laki = 1242313
|
|
|65,78% [[Islam]]
|{{Tree list}}
Baris 51 ⟶ 52:
{{Tree list/end}}
|8,65% [[Agama Buddha|Buddha]] |0,79% [[Hindu]]<ref name="BPS 2019">{{cite web|url=https://medankota.bps.go.id/publication/2019/08/16/9232053a310c2b5c642e1b3b/kota-medan-dalam-angka-2019.html|title=Kota Medan Dalam Angka 2019|publisher=BPS Kota Medan|format=pdf|pages=179|accessdate=15 April 2023}}</ref>}}
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
}}
'''Medan''' ([[Abjad Jawi|Jawi]]: ميدن; [[Surat Batak]]: {{Btk|ᯔᯩᯑᯉ᯲}}; [[Aksara Han|Hanzi]]: 棉蘭; [[Aksara Tamil|Tamil]]: மேடான்) adalah [[ibu kota]] Provinsi [[Sumatera Utara]], [[Indonesia]]. Kota ini merupakan kota terbesar keempat di Indonesia setelah [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|DKI Jakarta]], [[Kota Surabaya|Surabaya]], dan [[Kota Bandung|Bandung]] serta kota terbesar di luar Pulau [[Jawa]], sekaligus kota terbesar di Pulau [[Sumatra]].<ref name="DUKCAPIL"/><ref>{{cite news |url=http://www.wsj.com/articles/SB10001424052702304887104579302192697469538 |title=Indonesian Volcano Erupts 77 Times in 24 Hours |work=The Wall Street Journal |first=Ben |last=Otto |date=5 Januari 2014 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20160306103546/http://www.wsj.com/articles/SB10001424052702304887104579302192697469538 |archivedate=6 Maret 2016 |deadurl=no |subscription=yes}}</ref><ref>{{cite news |url=http://www.thejakartapost.com/news/2014/04/01/medan-offers-historical-and-religious-tourist-sites.html |title=Medan offers historical and religious tourist sites |work=[[The Jakarta Post]] |date=1 April 2014 |first=Apriadi |last=Gunawan |accessdate=12 September 2016 |archiveurl=https://web.archive.org/web/20160310021646/http://www.thejakartapost.com/news/2014/04/01/medan-offers-historical-and-religious-tourist-sites.html |archivedate=10 Maret 2016 |deadurl=no}}</ref>
Kota Medan merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat dengan keberadaan [[Pelabuhan Belawan]] dan [[Bandar Udara Internasional Kualanamu]] yang merupakan bandara terbesar kedua di [[Indonesia]]. Akses dari pusat kota menuju pelabuhan dan bandara dilengkapi oleh [[jalan tol]] dan [[kereta api]]. Medan adalah kota pertama di Indonesia yang mengintegrasikan [[Bandar udara|bandara]] dengan [[KAI Bandara|kereta api]]. Berbatasan dengan [[Selat Malaka]], Medan menjadi kota perdagangan, industri, dan bisnis yang sangat penting di Indonesia. Pada tahun
[[Sejarah Kota Medan|Sejarah Medan]] berawal dari sebuah kampung yang didirikan oleh [[Guru Patimpus]] di pertemuan [[Sungai Deli]] dan Sungai Babura. Hari jadi Kota Medan ditetapkan pada 1 Juli 1590. Selanjutnya pada tahun 1632, Medan dijadikan pusat pemerintahan [[Kesultanan Deli]], sebuah kerajaan [[Suku Melayu Deli|Melayu]]. Bangsa Eropa mulai menemukan Medan sejak kedatangan John Anderson dari [[Inggris]] pada tahun 1823. Peradaban di Medan terus berkembang hingga Pemerintah [[Hindia Belanda]] memberikan status kota pada 1 April 1909 dan menjadikannya pusat pemerintahan [[Keresidenan Sumatra Timur|Karesidenan Sumatra Timur]]. Memasuki abad ke-20, Medan menjadi kota yang penting di luar Pulau Jawa, terutama setelah pemerintah kolonial membuka perusahaan perkebunan secara besar-besaran.
Baris 236 ⟶ 237:
Selain multi etnis, Kota Medan juga dikenal dengan kota yang beragam agama. Meskipun demikian, warga kota Medan tetap menjaga perdamaian dan kerukunan meskipun berbeda keyakinan. Berdasarkan data sensus Kota Medan tahun 2018 menunjukan bahwa mayoritas penduduk menganut agama [[Islam]] 65,78%, kemudian [[Kristen Protestan]] 20,15%, [[Buddha]] 8,65%, [[Katolik]] 4,63%, [[Hindu]] 0,79% dan [[Konghucu]] kurang dari 0,01%.<ref name="BPS 2019" /><ref name="id.scribd.com">{{Cite web |url=https://id.scribd.com/mobile/document/335253298/Kota-Medan-Dalam-Angka-2016/ |title="Kota Medan Dalam Angka 2016" |access-date=2017-07-23 |archive-date=2023-02-26 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230226184334/https://www.scribd.com/document/335253298/Kota-Medan-Dalam-Angka-2016 |dead-url=no }}</ref>
==Kulinari==
[[Berkas:Bika Ambon pieza.jpg|jmpl|150px|ka|[[Bika Ambon]] khas [[Kota Medan|Medan]].]]
Sumatera utara dikenal dengan kuliner khas [[Orang India Indonesia|India]]India yang beragam, mencerminkan pengaruh komunitas India yang kuat di beberapa kotanya terutama di [[Medan]] dan Pematangsiantar. Beberapa makanan populer antara lain [[roti canai]] yang disajikan dengan [[kari kambing]] atau ayam yang kaya rempah, serta [[nasi briyani]] yang harum dengan daging berbumbu. <ref>{{cite web|url=https://www.jofiebakery.com/post/mengunjungi-bollywood-berikut-indian-food-di-medan|title=6 Mengunjungi Bollywood, Berikut Indian Food di Medan|first=Fitri|last=Nasution|date=23 September 2019|website=jofiebakery|accessdate=5 September 2023|archive-date=2023-09-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20230905053357/https://www.idntimes.com/food/dining-guide/safitri-adriani-nasution/6-makanan-khas-melayu-deli-yang-patut-dicoba-saat-ke-medan-c1c2?page=all|dead-url=no}}</ref><ref>https://travel.tribunnews.com/2021/04/12/4-kuliner-khas-india-yang-bisa-kamu-jumpai-di-medan-ada-nasi-biryani-hingga-samosa#google_vignette</ref> .[[Martabak]] India dengan isian daging cincang berbumbu dan dosa, sejenis pancake tipis yang disajikan dengan chutney dan sambar, juga menjadi favorit. Untuk hidangan penutup, ada gulab jamun, bola-bola susu goreng yang direndam dalam sirup manis. Minuman khas seperti teh masala, yang dibuat dengan jahe, kayu manis, dan kapulaga, menambah pengalaman kuliner yang autentik. Restoran terkenal seperti Restoran Madras, Restoran Cahaya Baru, dan Mamak Restaurant adalah tempat yang sering dikunjungi untuk menikmati cita rasa khas India di Medan.
Masyarakat Batak, umumnya Batak Toba, Simalungun, Pakpak Dairi, dan Karo, kemudian Nias,, memiliki beragam makanan khas berbahan daging babi. Olahan daging babi yang lebih dikenal yakni Saksang dan Tanggo-tanggo, yang saat ini juga banyak ditemui di provinsi lain di Indonesia.Selain itu, beberapa makanan yang dikenal berasal dari Sumatera Utara yakni Bika Ambon dari Kota Medan, kemudian Ikan Mas Arsik, Mie Gomak, Lontong Medan, Lemang, Lapet, Naniura, Ombus-ombus, manuk napinadar, dan lainnya.
== Kehidupan sosial ==
Baris 363 ⟶ 373:
==== Jalan tol ====
[[Berkas:Tanjung Mulia Interchange Toll Road.jpg|thumb|Jalan Tol Simpang Susun Tanjung Mulia]]
Jaringan transportasi Jalan Tol [[Jalan Tol Belawan—Medan—Tanjung Morawa|Tol Belmera]] menghubungkan Medan dengan [[Medan Belawan, Medan|Belawan]] dan [[Tanjung Morawa, Deli Serdang|Tanjung Morawa]]. Jalan Tol [[Jalan Tol Medan—Kualanamu—Tebing Tinggi|Medan—Kuala Namu—Tebing Tinggi]] dan [[Jalan Tol Medan—Binjai|Medan—Binjai]] juga sudah selesai pembangunannya dan sudah beroperasi.
[[Berkas:Bus Trans Mebidang.jpg|al=Bus Trans Mebidang (Medan-Binjai-Deli Serdang)|jmpl|Bus [[Trans Mebidang]].]]
==== Bus Transmebidang ====
Pada akhir tahun 2015, sistem [[Bus raya terpadu|Bus Rapid Transit]] [[Trans Mebidang]] telah beroperasi di Kota Medan, Kota [[kota Binjai|Binjai]], dan Kabupaten [[kabupaten Deli Serdang|Deli Serdang]].
Baris 380 ⟶ 393:
|}
==== Bus Trans Metro Deli ====
Pada November dalam tahun yang sama, transportasi dalam jaringan berbasis aplikasi mulai masuk dan beroperasi di Kota Medan, yang diawali dengan ojek sepeda motor, dan diikuti kendaraan roda empat. Hal ini sempat mendapat berbagai protes dan pertentangan dari sejumlah pihak, termasuk pelaku moda transportasi angkutan kota (angkot) yang telah ada sebelumnya. Namun seiring berjalannya waktu serta kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat maka transportasi ini menjadi salah satu pilihan alternatif yang paling diminati.
|