Historiografi Revolusi Prancis: Perbedaan antara revisi

'''Historiografi Revolusi Prancis''' merupakan bagian dari perkembangan studi sejarah untuk membicarakan revulosi Perancis sebagai sebuah pristiwa dalam berbagai perfektif. Dalam hal ini historiografi tentu bukan membicarakan tentang topik sejarah yang dimaksud, namuan dalam konteks ini [[historiografi]] akan membicarakan bagai mana sejarah tentang peristiwa tersebut ditulis mulai dari bagaimana cara sejarawan memaknaikanmemakai, hingga perkembangan cara pandang seseorang terkait peristiwa tersebut. [[Revolusi Prancis|Revolusi Perancis]] yang membawa perubahan besar dalam tatanan masyarakat Eropa dari akhir abad 18 hingga hampir dua abad setelahnya menjadi topik yang tidak pernah lepas untuk dimaknai. Hal ini nantinya akan berkaitan dengan pemaknaan pada bentuk negara, nilai [[Demokrasi|demokrasi,]] [[humanisme]], hingga [[filsafat sejarah]].

Filsafat sejarah menjadi erat kaitannya dengan pemahaman historiografi. Pada abad ke 19 pandangan para filsuf lebiberalliberal kemudian juga mempengaruhi para sejarawan untuk melihat revolusi Prancis sebagai sebuah gerak sejarah. Meskipun secara tidak langsung pemikir seperti [[Georg Wilhelm Friedrich Hegel|Hegel]] memahami betul jika revolusi ini erat kaitannya dengan sejarah dalam sebuah proses dialektika yang pasti terjadi dalam perkembangan umat manusia.<ref>{{Cite journal|last=RachdianMemasuki Alawal Azis|first=Muhammadabad 20 interpretasi materalisme dialektis dalam pandangan [[Marxisme|date=2021|title=DialektikaMarxis]] Hegelmembawa (Tesispengaruh besar para cara pandang terhadap revolusi Perancis untuk melihatnya sebagai perjuangan kelas dengan cara pandang yang mencoba membawa efek kebalikan. Namun memasuki tahun 1960 seiring dengan kemunculan perfektif sejarawan baru yang cenderung lebih revisionis, pandangan pertentangan kelas coba mulai direvisi dan mengembalikan cara pandang terhadap faktor politis dan kultural jauh lebih dalam. Salah sorang sejarawan senior Indonesia yaitu [[Kuntowijoyo]] menjadi orang Indonesia yang pertama-Antitesis-Sintesis)tama membicarakan tema ini dalam Etikaperfektif historiografis secara serius. Dalam pandangannya kemunculan kelas borjuis dan Filsafatborjuasi menjadi faktor pernting yang awalnya menggerakan kemajuan Eropa sejak masa [[Renaisans|renaissance]] kemudian mengembangkan kembali kedudukanya dalam perubahan sosial yang lebih drastis pada revolusi Perancis. Perbincangan tentang revolusi Perancis dalam historiografi dan studi sejarah Indonesia kemudian tetap terjadi karena dalam banyak konteks perfektif perubahan sosial menjadi cara pandang penting untuk memahami [[Sejarah Indonesia (1945–1949)|sejarah Indonesia]].

=== Referensi ===