Seni peran lintas gender: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi 'thumb|Seorang pria berperan menjadi perempuan dalam film Little Lord Fauntleroy, 1921. Seni peran lintas gender atau akting lintas gender adalah ketika aktor atau aktris memerankan karakter lawan jenis. Hal ini berbeda dari peran karakter transgender dan berlintas busana. Seni peran lintas gender sering kali berinteraksi dengan gagasan budaya yang kompleks tentang gender. Teater ini memiliki sejarah yang beragam di banyak budaya, term...' Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(3 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[File:MaryPickford4.jpg|thumb|Seorang pria berperan menjadi perempuan dalam film [[Little Lord Fauntleroy (film 1921)|''Little Lord Fauntleroy'']], 1921.]]
'''Seni peran lintas gender''' atau '''akting lintas gender''' adalah ketika aktor atau aktris memerankan karakter lawan jenis. Hal ini berbeda dari peran karakter [[transgender]] dan [[Berlintas-busana|berlintas busana]].
Seni peran lintas gender sering kali berinteraksi dengan gagasan budaya yang kompleks tentang [[gender]]. Teater ini memiliki sejarah yang beragam di banyak budaya, termasuk [[teater Renaisans Inggris]], [[teater Prancis]], [[teater Jepang]], [[teater India]], dan [[teater
== Sejarah ==
Selama perkembangan awal [[teater Yunani kuno]] pada abad keenam SM, baik perempuan maupun laki-laki [[Athena (kota)|Athena]] dapat tampil dalam teater. Pada abad kelima, perubahan kode budaya Athena mengecualikan perempuan dari kehidupan publik, dan juga teater. Setelah titik ini, laki-laki memainkan peran laki-laki dan perempuan.<ref>{{Cite journal |last=Case |first=Sue-Ellen |date=1985 |title=Classic Drag: The Greek Creation of Female Parts |url=https://www.jstor.org/stable/3206851 |journal=Theatre Journal |volume=37 |issue=3 |pages=317–327 |doi=10.2307/3206851 |jstor=3206851 |issn=0192-2882}}</ref>
Pada masa [[Teater Renaisans Inggris|Renaisans Inggris]], perempuan dilarang tampil di atas panggung,<ref>{{Cite web |title=Globe Theatre Female Roles |url=http://www.globe-theatre.org.uk/globe-theatre-female-roles.htm |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20130406074442/http://www.globe-theatre.org.uk/globe-theatre-female-roles.htm |archive-date=2013-04-06 |access-date=2018-12-24}}</ref> sehingga peran perempuan dalam drama [[William Shakespeare]] dan penulis drama kontemporernya awalnya dimainkan oleh laki-laki atau laki-laki yang berpenampilan silang. Oleh karena itu, produksi asli drama Shakespeare sebenarnya melibatkan lintas gender ganda: aktor laki-laki memerankan karakter perempuan yang menyamar sebagai laki-laki.<ref>{{cite thesis |title="If I were a woman": A study of the boy player in the Elizabethan public theatre |last=Maclennan |first=Ian Burns |degree=PhD |year=1994}}</ref> Penelitian akademis mengenai sikap kontemporer terhadap praktik ini telah menghasilkan beragam penafsiran. Sejarawan Laura Levine berpendapat bahwa "rombongan pemeran yang semuanya laki-laki adalah produk alami dan biasa-biasa saja dari suatu budaya yang konsepsi gendernya secara teleologis laki-laki ".<ref name=":2">{{cite journal |last=Howard |first=Jean E. |year=1988 |title=Crossdressing, The Theatre, and Gender Struggle in Early Modern England |url=http://home.uchicago.edu/~jorgea/untitled%20folder/Crossdressing.pdf |url-status=dead |journal=Shakespeare Quarterly |volume=39 |issue=4 |pages=419 |doi=10.2307/2870706 |jstor=2870706 |archive-url=https://web.archive.org/web/20140102191124/http://home.uchicago.edu/~jorgea/untitled%20folder/Crossdressing.pdf |archive-date=January 2, 2014 |access-date=October 21, 2012}}</ref>
== Referensi ==
{{Reflist}}
[[Kategori:Seni peran]]
|