Suku Piliang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Susilo budiman (bicara | kontrib)
k Suku dalam kbbi berarti golongan orang sebagai bagian dari kaum yang seketurunan: -- Koto; -- Piliang; -- Bodi; -- Caniago.
Tag: Pembatalan
 
(13 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
'''Piliang''' adalah salah satu [[Daftar sukuSuku Minangkabau|pasukuansuku]] (''klan'') dalam etnis [[Orang Minangkabau|Minangkabau]]. Suku (''klan'') ini merupakan salah satu dari empat klansuku induk etnis Minangkabau yang di antaranya yaitu ([[Suku Bodi|Bodi]], [[Suku Caniago|Chaniago]], [[Suku Koto|Koto]] dan Piliang. Suku (''klan'') Piliang berkerabat dengan [[suku Koto]] yang menerapkan Adat Katumangguangan yang juga terkenal dengan [[Lareh Koto Piliang]],<ref>[[Tambo Minangkabau]]</ref><ref>Cholik, Abdul (2008). [https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/old13/125645-S-Abdul%20Cholik.pdf "Pandangan Kaum Kuno terhadap Kaum Muda dalam Harian ''Oetoesan Melajoe'' (1915-1921)"]. ''Skripsi''. Depok: Universitas Indonesia.</ref><ref>Rahmat, Wahyudi dan Maryelliwati (2018). [https://library.isi-padangpanjang.ac.id/index.php?p=fstream-pdf&fid=67&bid=22283 ''Minangkabau (Adat, Bahasa, Sastra dan Bentuk Penerapan)'']. Padang Panjang: ISI Padangpanjang.</ref> dimana Lareh Koto Piliang bersifat aristokrat yang dalam istilah adatnya disebut dengan ''titiak dari ateh'' (titik dari atas) yang maksudnya adalah segala sesuatu yang akan dijalankan oleh pendukung adat tersebut datang dari pimpinan (penghulu pucuk).<ref>Siat, Hasni dkk. (1998/1999). [https://repositori.kemdikbud.go.id/29908/2/UKIRAN%20TRADISIONAL%20MINANGKABAU.pdf ''Ukiran Tradisional Minangkabau'']. Padang: Bagian Proyek Pembinaan Permuseuman Sumatera Barat.</ref>
{{Noref|date=Februari 2024}}
 
'''Piliang''' adalah salah satu [[Daftar suku Minangkabau|pasukuan]] (''klan'') dalam etnis [[Orang Minangkabau|Minangkabau]]. Suku (''klan'') ini merupakan salah satu dari empat klan induk etnis Minangkabau yang di antaranya yaitu ([[Suku Bodi|Bodi]], [[Suku Caniago|Chaniago]], [[Suku Koto|Koto]] dan Piliang. Suku (''klan'') Piliang berkerabat dengan [[suku Koto]] yang menerapkan Adat Katumangguangan yang juga terkenal dengan [[Lareh Koto Piliang]],<ref>[[Tambo Minangkabau]]</ref><ref>Cholik, Abdul (2008). [https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/old13/125645-S-Abdul%20Cholik.pdf "Pandangan Kaum Kuno terhadap Kaum Muda dalam Harian ''Oetoesan Melajoe'' (1915-1921)"]. ''Skripsi''. Depok: Universitas Indonesia.</ref><ref>Rahmat, Wahyudi dan Maryelliwati (2018). [https://library.isi-padangpanjang.ac.id/index.php?p=fstream-pdf&fid=67&bid=22283 ''Minangkabau (Adat, Bahasa, Sastra dan Bentuk Penerapan)'']. Padang Panjang: ISI Padangpanjang.</ref> dimana Lareh Koto Piliang bersifat aristokrat yang dalam istilah adatnya disebut dengan ''titiak dari ateh'' (titik dari atas) yang maksudnya adalah segala sesuatu yang akan dijalankan oleh pendukung adat tersebut datang dari pimpinan (penghulu pucuk).<ref>Siat, Hasni dkk. (1998/1999). [https://repositori.kemdikbud.go.id/29908/2/UKIRAN%20TRADISIONAL%20MINANGKABAU.pdf ''Ukiran Tradisional Minangkabau'']. Padang: Bagian Proyek Pembinaan Permuseuman Sumatera Barat.</ref>
 
== Etimologi ==
Baris 9 ⟶ 7:
Ada juga versi yang mengatakan bahwa suku Piliang yang merupakan saudara dari suku Koto, yang cenderung disebut dengan Koto Piliang berasal dari kata "''kato pilihan''". Koto berasal dari ''kato'' (ucapan) dan Piliang berasal dari ''pilihan'' (unggulan). Jadi Koto Piliang adalah berasal dari "''kato pilihan''", karena notabene dalam Tambo Minangkabau menyebutkan bahwa Koto Piliang adalah pemegang tampuk kekuasaan (pemerintahan) karena [[Datuk Ketumanggungan|Datuak Katumangguangan]] berdarah bangsawan (rajo). Jadi dirunut dari situ adakalanya "''kato pilihan''" asal kata Koto Piliang ada benarnya, karena kata raja (penguasa) adalah kata-kata pilihan yang akan keluar dari mulutnya.{{Cn}}
 
Selain itu ada juga yang menyebutkan bahwa Koto Piliang berasal dari kata "''iko ko pilihan ang''". Walaupun ini sedikit berbeda, namun maknanya tetap sama bahwa ini mengacu pada gambaran tentang pilihan kepada suatu hal, sehingga muncullah nama Koto Piliang yang dikenal sebagai salah satu lareh dalam adat [[Orang Minangkabau|Minangkabau]], dan kemudian dari lareh ini muncullah 2 suku (''klan'') yaitu [[Suku Koto|Koto]] dan Piliang.
 
== Sub-klan ==
Baris 33 ⟶ 31:
* Piliang Kaciak.
* Piliang Bawah Tabiang (di Padang Lua, [[III Koto, Rambatan, Tanah Datar|Nagari III Koto, Kec. Rambatan, Kab. Tanah Datar]]).
* Piliang Kampai (di Padang Lua, [[III Koto, Rambatan, Tanah Datar|Nagari III Koto, Kec. Rambatan, Kab. Tanah Datar]] (sub-suku ini dahulunya juga menyebar ke [[Balimbiang, Rambatan, Tanah Datar|Nagari Balimbiang, Kec. Rambatan, Kab. Tanah Datar]], kemudian keturunannya mekar menjadi klansuku baru yang mandiri yakni [[suku Kampai]] di wilayah tersebut).
* Piliang Panampuang (di [[Magek, Kamang Magek, Agam|Nagari Magek, Kec. Kamang Magek, Kab. Agam]]).
 
== Persebaran ==
Suku ini banyak menyebar hampir ke berbagaiseluruh wilayah Minangkabau yaitu [[Kabupaten Tanah Datar]], [[Kabupaten Agam]], [[Kabupaten Lima Puluh Kota|Kabupaten Limapuluh Kota]], [[kabupaten Padang Pariaman]], [[kabupaten Pasaman]], [[Kabupaten Solok]], [[kabupaten Sijunjung]], [[kabupaten Dharmasraya]], [[Kota Padang]], [[Kabupaten Kampar]], [[Kabupaten Kuantan Singingi]] dan beberapa daerah lainnya. Dari beberapa sumber, diketahui tidak terdapat suku ini di [[Kabupaten Pesisir Selatan]], [[Kabupaten Solok Selatan]], dan [[Kota Padang Panjang]]; dan mengenai keberadaan suku Piliang di [[Kota Padang Panjang]], mereka hanyalah pendatang dan tidak mengukuhkan datuak baru di sana karena masih terikat dengan kampung asalnya.
 
Wilayah rantau dari [[suku]] ini telah mencapai hampir seluruh wilayah yang ada di [[Indonesia]], yang mencakup wilayah [[Sumatra]]. Bahkan di perantauan juga terdapat suatu komunitas keluarga besar suku Piliang yang bisa dilihat pada berbagai daerah seperti di [[Kabupaten Bengkalis|Kabupaten Bengkalis (Prov. Riau)]]<ref>Diskominfotik Kab. Bengkalis (23 Oktober 2023). [https://bengkaliskab.go.id/berita/bupati-kasmarni-hadiri-pelantikan-pkbsp-alam-minangkabau-bengkalis "Bupati Kasmarni Hadiri Pelantikan PKBSP Alam Minangkabau Bengkalis"]. ''Pemerintah Kabupaten Bengkalis''. Diakses pada tanggal 26 November 2024.</ref> dan di [[Kepulauan Riau|Prov. Kepulauan Riau]]<ref>OPD Pemprov Kepri (8 Oktober 2023). [https://kepriprov.go.id/berita/gubernur/gubernur-ansar-kukuhkan-keluarga-suku-piliang-minangkabau-provinsi-kepri "Gubernur Ansar Kukuhkan Keluarga Suku Piliang Minangkabau Provinsi Kepri"]. ''Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau''. Diakses pada tanggal 18 November 2024.</ref> yang pada saat acara pengukuhannya bahkan juga dihadiri atau dikukuhkan oleh pemimpin daerah setempat.
 
== Kerabat ==
Baris 54 ⟶ 52:
 
== Pangulu / Datuak ==
Suku Piliang berdatuk kepada [[Datuk Ketumanggungan|Datuak Katumangguangan]] pada zaman Pariangan. Gelar-gelar kebesaran adat dalam pasukuansuku Piliang antara lain :
* Datuak Katumangguangan (di Jorong Batur, [[Sungai Jambu, Pariangan, Tanah Datar|Nagari Sungai Jambu, Kec. Pariangan, Kab. Tanah Datar]];<ref>Yuskar, Yuskar (2015). [http://repo.unand.ac.id/4763/ ''Taratak Tuo “Galundi nan Baselo”'']. Padang: Universitas Andalas.</ref> diyakini merupakan gelar [[Datuk Ketumanggungan|Datuak Katumangguangan]] (pencetus [[Lareh Koto Piliang]]) yang dilewakan secara turun temurun hingga sekarang ini).
* Datuak Bandaro Basa (di Jorong Piladang, [[Koto Tangah Batu Ampa, Akabiluru, Lima Puluh Kota|Nagari Koto Tangah Batu Hampa, Kec. Akabiluru, Kab. Limapuluh Kota]]).
Baris 85 ⟶ 83:
* [[Indra J. Piliang|Indra Jaya Piliang]], politikus
* [[Iwan Piliang]], pengusaha, mantan wartawan
* [[Andra Soni]], pengusaha dan politisi
*[[Jahja Datoek Kajo]], politisi, menjadi penjabat gubernur militer [[Jakarta]] pada tahun 1950
* [[Natasha Rizky]], pemeran, presenter dan model