Stasiun Probolinggo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Layanan kereta api: Update per 12 Desember 2024: Perubahan kelas layanan KA Mutiara Timur menjadi kelas eksekutif dan ekonomi. |
|||
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 25:
| letak = * km 101+451 lintas [[Stasiun Surabaya Kota|Surabaya Kota]]-'''Probolinggo'''-[[Stasiun Kalisat|Kalisat]]-''[[Stasiun Panarukan|Panarukan]]''
* km 0+000 lintas '''Probolinggo'''-''[[Stasiun Kraksaan|Kraksaan]]''-''[[Stasiun Paiton|Paiton]]''
| line = '''Lintas
| track = 6 (jalur 2: sepur lurus)
| platform = 3 (satu peron sisi yang rendah dan dua peron pulau yang agak tinggi)
Baris 61 ⟶ 59:
Pembangunan Stasiun Probolinggo diawali dari pembangunan jalur rel kereta api dari Surabaya ke [[Stasiun Pasuruan|Pasuruan]] sepanjang 63 km dan selesai dibangun oleh [[Staatsspoorwegen]] (SS) pada tanggal 16 Mei 1878. Kemudian, jalur tersebut diperpanjang ke Probolinggo kira-kira sepanjang 40 km dan diresmikan tanggal 3 Mei 1884. Setelah itu, pada tahun [[1895]], rel kereta api disambung kembali dari Probolinggo menuju [[Stasiun Klakah|Klakah]].<ref>{{cite book|title=Verslag der Staatsspoor-en-Tramwegen in Ned. Indië|author=Staatsspoorwegen|year=1925|place=Batavia|publisher=Burgerlijke Openbare Werken}}</ref>
Berdasarkan perencanaan tata ruang yang dilakukan oleh Pemerintah Kolonial untuk wilayah Kota Probolinggo, stasiun ini sengaja dibangun menghadap ke arah alun-alun dan pusat kota sehingga meningkatkan daya tarik. Di samping itu, stasiun ini sengaja dibangun mendekat ke arah pelabuhan
== Bangunan dan tata letak ==
Baris 126 ⟶ 124:
== Layanan kereta api ==
Berikut ini adalah layanan kereta api yang berhenti di stasiun ini sesuai Gapeka 2023 revisi per
{| class="wikitable"▼
|+Lintas utara Jawa▼
!Nama kereta api▼
!Kelas▼
! colspan="2" |Relasi perjalanan▼
!Keterangan▼
|-▼
! colspan="5" |Eksekutif▼
|-▼
| {{KA|Pandalungan}}▼
| Eksekutif▼
| {{sta|Gambir}}▼
| {{sta|Jember}}▼
| Via {{sta|Semarang Tawang}}–{{sta|Surabaya Pasarturi}}▼
|-▼
! colspan="5" |Campuran▼
|-▼
| rowspan="2" |{{kereta api|Blambangan Ekspres}}▼
|Eksekutif▼
| rowspan="2" | {{sta|Pasar Senen}}▼
| rowspan="2" |{{sta|Ketapang|3=Banyuwangi}}▼
| rowspan="2" | Via {{sta|Semarang Tawang}}–{{sta|Surabaya Pasarturi}}▼
|-▼
|Ekonomi▼
|}▼
{| class="wikitable"
Baris 192 ⟶ 164:
|Via {{sta|Lempuyangan}}–{{sta|Surabaya Gubeng}}
|}
{| class="wikitable"
|+Lintas timur Jawa
Baris 207 ⟶ 180:
| rowspan="2" |Perjalanan ke Surabaya pada jadwal malam, sedangkan sebaliknya pada jadwal siang.
|-
▲|Ekonomi
|-
! colspan="5" |Kelas ekonomi
|-
|{{Rint|surabaya|pb}} {{kereta api|
| rowspan="2" |Ekonomi
|{{sta|
| rowspan="2" |{{sta|Ketapang|3=Banyuwangi}}
| –▼
▲|-
|{{kereta api|Tawang Alun}}
|{{sta|Malang Kotalama}}
|Via {{sta|Bangil}}–{{sta|Jember}}
▲|}
▲{| class="wikitable"
▲|+Lintas utara Jawa
▲!Nama kereta api
▲!Kelas
▲! colspan="2" |Relasi perjalanan
▲!Keterangan
|-
▲! colspan="5" |Eksekutif
▲|-
▲| {{KA|Pandalungan}}
▲|–
▲| Eksekutif
▲| {{sta|Gambir}}
▲| {{sta|Jember}}
▲| Via {{sta|Semarang Tawang}}–{{sta|Surabaya Pasarturi}}
▲|-
▲! colspan="5" |Campuran
▲|-
▲| rowspan="2" |{{kereta api|Blambangan Ekspres}}
▲|Eksekutif
▲| rowspan="2" | {{sta|Pasar Senen}}
▲| rowspan="2" |{{sta|Ketapang|3=Banyuwangi}}
▲| rowspan="2" | Via {{sta|Semarang Tawang}}–{{sta|Surabaya Pasarturi}}
▲|-
|Ekonomi
|}
|