Preman Pensiun: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
→Pranala luar: Maaf kalo terlalu banyak editan🙏 Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(23 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox television
| name
| image
| image_upright
| image_size
| image_alt
| caption
| alt_name
| native_name
| genre
* [[Film drama|Drama]] * [[Film laga|Aksi]] * [[Film komedi|Komedi]] * [[Film kejahatan|Kejahatan]] * [[Cerita seru|Thriller]] }}
| creator = [[MNC Pictures]]
|
| inspired_by = <!-- {{Based on|work|author}} -->
| writer = <!-- Tulis nama penulis, biasanya disebut pada kredit "Ditulis oleh", gunakan {{Plainlist}} jika banyak. -->
| screenplay
| story
| director
| creative_director = <!-- Tulis
| starring = {{Plainlist|
* [[Didi Petet]]
* [[Epy Kusnandar]]
* Ikang Sulung
* [[Mat Drajat]]
* Roy Chunonk
* Muhammad Jamasari
* Andra Manihot
* [[Abi Khuto]]
* [[Abenk Marco]]
* [[Denny Firdaus]]
* [[Ica Naga]]
* [[Tya Arifin]]
* [[Soraya Rasyid]]
* [[Ucup Palentin]]
* [[Icuk Baros]]
* [[Ike Muti]]
* [[Sandi Tile]]
}}
| voices = <!-- Tulis nama pengisi suara, gunakan {{Plainlist}} jika banyak. (Hanya untuk serial animasi) -->
| narrated = <!-- Tulis nama narator, gunakan {{Plainlist}} jika banyak. -->
| theme_music_composer =
| opentheme
| endtheme
| composer =
* Danny Supit{{Efn|Musim 1—8}} * [[Joseph S. Djafar]]{{Efn|Musim 1—3}} }}
|
|
|
|
| list_episodes =
| executive_producer = {{Plainlist|
* Hengki Irawan{{Efn|Musim 1—3}}
* Didi Ardiansyah
* Debora Debby Wage{{Efn|Musim 4—5}}
* Kamil Wahyudi{{Efn|Musim 5—8}}
* Mudakir Rifai
* [[Aris Nugraha]]{{Efn|Musim 6—8}}
}}
|
* Didi Ardiansyah{{Efn|Musim 1—3}}
* Reggi Djundjunan
* [[Aris Nugraha]]{{Efn|Musim 4—8}}
}}
| location = [[Kiaracondong, Bandung|Kiaracondong]], [[Kota Bandung|Bandung]], [[Jawa Barat]]
| cinematography = {{Plainlist|
* Yaya Muzammil{{Efn|Musim 1—3}}
* Riski Dwi Panca{{Efn|Musim 4—8}}
}}
| animator = <!-- Tulis nama animator, gunakan {{Plainlist}} jika banyak. (Hanya untuk serial animasi) -->
| editor = {{Plainlist|
* Amrih Prayogi{{Efn|Musim 1—3}}
* Wahyono Giono{{Efn|Musim 1}}
* Andi Irawan{{Efn|Musim 1—2}}
* Ichsan Tripurwanto{{Efn|Musim 2—3}}
* Nilam Hamia{{Efn|Musim 3}}
* Uwah Syabilla{{Efn|Musim 1—3}}
* Ryono Prakasha
* Rudicina
* Seno Sendewo
* Sigit{{Efn|Musim 4}}
* Heru Crespo{{Efn|Musim 4—5}}
* Kang Qomar
* Ahmad Zaenuri{{Efn|Musim 5}}
* Tim Lukis{{Efn|Musim 6—7}}
* Robby Sunjaya
* Wenny Shabrina
* Yusuf Septianto{{Efn|Musim 8}}
}}
| camera = Multi-kamera
| runtime = 45—110 menit
| company = [[MNC Pictures]]
| distributor = [[Media Nusantara Citra]]
| network = [[RCTI]]
| first_aired = Senin, 12 Januari 2015
| last_aired = Sabtu, 22 April 2023
| related = <!-- Hanya digunakan untuk pembuatan ulang, spin-off, dan adaptasi. -->
}}
Baris 101 ⟶ 159:
=== Film TV (FTV) ===
* ''Preman Pensiun: Sang Juara (26 Agustus 2015)''
* ''Preman Pensiun: Paket Untuk Mengenang Kang Bahar (7 Maret 2017)''
* ''Preman Pensiun: Kesempatan Kedua (23 Agustus 2020)''
* ''Preman Pensiun: Kembali ke Fitri (13 Mei 2021)''
* ''Preman Pensiun: Manusia Merdeka (24 Agustus 2021)''
* ''Preman Pensiun: Menunggu Senja (2 Mei 2022)''
=== Spin-Off ===
* [[Awas, Banyak Copet|''Awas'', ''Banyak'' ''Copet'']]
Baris 154 ⟶ 213:
Sementara itu, masa yang akan datang, [[copet]] kelas kakap seperti Junaedi merekrut dua orang sebagai partner yaitu Saep dan Ubed. Sementara anak buah Bahar semakin bertambah. Pemegang terminal, Jamal melakukan kekerasan di Dago. Kemudian dia digerebek oleh polisi, tetapi Bahar dan Muslihat membiarkan ia ditahan di penjara, hingga Jamal balas dendam pada Muslihat walaupun pada Bahar hanya setengah-setengah.<ref>{{cite web|url=https://web.archive.org/web/20221016124516/https://celebrity.okezone.com/read/2015/01/08/206/1089810/preman-pensiun-tayang-di-rcti-mulai-12-januari|title=Preman Pensiun Tayang di RCTI Mulai 12 Januari|website=Celebrity.okezone.com|access-date=8 Januari 2015}}</ref>
=== Musim pertama ===
[[Berkas:Preman_Pensiun.jpg|
Setelah kematian istrinya, Bahar menyatakan pensiun menjadi preman. Pernyataan itupun hanya disampaikan kepada tangan kanannya, Muslihat. Alasan ia pensiun dikarenakan sebelum istrinya meninggal, istrinya berujar akan menunggunya di surga. Bahar lalu berpikir, bahwa kalau dia terus menjadi preman tidak mungkin akan sampai kesana.
Baris 162 ⟶ 220:
Pensiunnya Bahar yang tidak diumumkan itu, dimanfaatkan oleh Muslihat untuk mengambil alih kekuasaan dan jatahnya untuk dirinya. Sampai kemudian tindakannya itu semua terungkap dan menimbulkan konflik. Jamal memberontak pada Muslihat dan Komar selalu menggoda pedagang Wanita di Pasar. Kemudian, Bahar turun kembali untuk membereskan situasi tersebut ketika Jamal melakukan keresahan dengan memaksa orang-orang kampung untuk menjual tanah pada pemilik apartemen. Kemudian Muslihat menerima perintah dari Bahar dan Wali Kota Bandung [[Ridwan Kamil]], untuk menyerahkan Jamal kepada polisi, hingga akhirnya Jamal Dan Copet Saep ditahan.
=== Musim kedua ===
[[Berkas:Preman_Pensiun_2.jpg|
Muslihat nasibnya mulai berubah, lebih makmur dan sejahtera setelah menggantikan posisi Bahar. Ia sekarang sudah bisa membelikan segala keperluan rumah tangganya. Beda halnya dengan Komar yang masih sulit untuk membahagiakan istri dan anaknya.
Baris 171 ⟶ 228:
Jamal bebas dari penjara, kebebasannya menimbulkan konflik baru bagi Muslihat dan anak-anak buahnya. Jamal berencana untuk balas dendam dengan mengatur Jupri masuk kembali menjadi anak buah Muslihat. Jamal sangat ambisius untuk menggeser posisi Muslihat. Disisi lain, Saep pun juga bebas dari penjara dan merekrut Arman, Enang, dan Putri sebagai anak buah copet. Walaupun begitu, Saep tetap memiliki halangan ketika sedang mencopet seperti malu bertemu Ubed yang telah insyaf, hasil ditodong, dan dompet yang dicuri berasal dari orang-orang dekat Bahar.
Memasuki bulan
Pada episode musim kedua ini juga dibumbui komedi antara Murad dan Pipit, konflik rumah tangga Komar yang tiada hentinya, serta kisah Ubed yang sedih karena cintanya pada Dewi bertepuk sebelah tangan, karena Dewi sudah punya pacar baru. Ubed pun pindah profesi dari pedagang cilok menjadi pedagang kolak, sementara Saep tetap konsisten menjadi copet walaupun sudah memasuki bulan Ramadan.
=== FTV (Preman Pensiun: Sang Juara) ===
Menjelang hari kemerdekaan Republik Indonesia, Muslihat ikut merayakan dengan memasang bendera merah putih dirumahnya, seperti warga lainnya. Tapi ada yang beda dengan hari kemerdekaan kali ini. Muslihat sudah merdeka dari bisnis lamanya alias pensiun sebagai bos preman. Sekarang Muslihat mau memulai bisnis baru, yaitu berjualan kicimpring. Niat Muslihat sudah bulat, sampai-sampai ia berguru ke Mang Karta yang sudah sangat lama berkecimpung di usaha kicimpring.
Baris 189 ⟶ 245:
Cerita ini semakin seru dengan bumbu-bumbu asmara antara Ubed, Dewi, dan Diza. Ditambah lagi bisnis kicimpring milik Muslihat yang siap masuk pasar dengan nama merk “''Kicimpring Kang Mus, Juaranya Kicimpring''”.
=== Musim ketiga ===
[[Berkas:Preman_Pensiun_3.jpg|
Setelah pensiun, Muslihat semakin tekun dalam bisnis kicimpring. Ditambah lagi Esih, Emak, dan Ceu Edoh bekerja sama menjadi satu tim dalam proses pengolahannya. Jamal perlahan-lahan mulai menguasai dunia preman yang ditinggalkan oleh Muslihat. Dengan berbagai trik kotor, Jamal berusaha menjatuhkan para pengganti Muslihat yakni Dikdik dipasar, Gobang diterminal, serta Murad dan Pipit dijalanan.
Sementara itu Kinanti berencana untuk pindah ke Jakarta dan Imas juga diajak pindah untuk bekerja dengan Kirani. Hal ini menyebabkan rencana pernikahan Imas dan Dikdik terancam. Disisi lain, kisah cinta segitiga antara Dewi, Ubed, dan Diza semakin rumit, sementara Saep tetap konsisten sebagai copet bahkan dia mempunyai dua anak buah baru yang cantik-cantik. Sementara mantan anak buah Muslihat yang lainnya sibuk dengan pekerjaan baru dan percintaan mereka.
=== FTV (Preman Pensiun: Paket Untuk Mengenang Kang Bahar) ===
Opik meminta tolong Rojak untuk menemaninya mengantar paket ke Bandung. Setelah pensiun Dikdik belum mendapat pekerjaan tetap, ia kembali ke pekerjaan lama sebagai penagih hutang bersama Murad dan Pipit. Selama perjalanan Opik dan Rojak mengobrol tetapi saat sampai di Kota Bandung mobil Opik mogok dan mereka bertengkar.
=== Preman Pensiun (film) ===
{{main|Preman Pensiun (film)}}
[[Berkas:Preman_Pensiun_The_Movie.jpg|
Setelah tiga tahun, bisnis kicimpring Muslihat mulai mengalami masalah. Penjualannya kini kian menurun. Muslihat juga menghadapi masalah baru saat Safira, anak perempuan satu-satunya, sudah tumbuh remaja dan mulai didatangi seorang lelaki. Masalah lebih besar kemudian muncul, ketika ada masalah diantara mantan anak buahnya.
=== Musim keempat ===
[[Berkas:Preman_Pensiun_4.jpg|
Muslihat sedang bingung karena bisnis kicimpringnya mulai mengalami penurunan, sedangkan Safira (anaknya Muslihat) ingin masuk ke universitas.
Baris 219 ⟶ 271:
Masalah juga terjadi diterminal. Beberapa mantan anak buah Bubun tidak setuju Cecep kembali. Mereka pun menyusun siasat agar Cecep bisa pergi dari terminal. Toni, Deni, Boris, Encuy, dan Aloy berkhianat dan bekerjasama dengan Bubun untuk mengusir Cecep dengan meminta bantuan kepada Darman. Lain halnya dengan Willy, Boy, dan beberapa anak buah lainnya yang masih mendapatkan kepercayaan dari Cecep (seperti Otang, Iding, Aos, Jack, Emen dan Acay). Hingga akhirnya dengan adanya tekanan dan teror dari anak buahnya, Cecep pergi dari terminal dan memberikan kepercayaan kepada Willy untuk menjadi supervisor, dan pada akhirnya Wily yang memegang tanggung jawab diterminal. Namun, masih ada yang tidak setuju dan iri dengan kepemimpinan Willy, salah satunya adalah Boy yang merupakan saudara Cecep dan juga merupakan biang dari masalah konflik diterminal. dan ternyata Boy juga diam-diam bekerjasama dengan Toni untuk menyingkirkan Willy.
=== FTV (Preman Pensiun: Kesempatan Kedua) ===
Bubun yang baru saja keluar dari penjara, datang bersama anak buahnya ke Terminal Cicaheum. Dia ingin merebut kembali posisinya jadi penguasa terminal. Willy yang sempat menjadi penguasa terminal yang telah menggantikan Cecep, sudah menunggu Bubun dengan para anak buahnya yang setia. Namun, Bubun bukan tandingan yang sepadan bagi Willy dan para anak buahnya. Dalam beberapa pukulan dan tendangan saja, Bubun berhasil mengalahkan Willy dan para anak buahnya.
Pada episode ini juga Firmansyah Pitra (Pipit) sedang sakit dan dirawat dirumah sakit. Ujang, Cecep dan keponakannya Mawardi (Mawar) pun menemani dirinya selama dirumah sakit. Pipit Sempat dinyatakan meninggal tetapi hanya 4 menit, kemudian selang beberapa minggu Pipit boleh dipulangkan kerumahnya. Pipit dan para mantan preman lainnya seperti Muslihat, Murad, Cecep, Ujang, Mang Uu, Bohim, Joni dan Jupri (termasuk preman pasar seperti Taslim, Mawardi dan Ajun) berkumpul di Markas Besar. Pipit mengatakan ke semuanya jika ia tidak jadi meninggal karena ia masih diberi "Kesempatan Kedua" untuk menjadi seseorang yang lebih baik lagi di kemudian hari.
=== Musim kelima ===
[[Berkas:Preman_Pensiun_5.jpg|
Muslihat meminta bisnis Kicimpring Family diperbesar dan diperbanyak keuntungannya. Hal itu didukung dengan keputusan Silvia yang ingin menambah investasinya diusaha kicimpring milik Muslihat. Dari ide Serena, akhirnya selain Kicimpring, Produk Kicimpring Family menambahkan varian produk ranginang dengan nama “''Ranginang Family''” untuk memperbanyak dan memperbesar keuntungan. Muslihat merasa sudah terlalu tua untuk tetap memimpin usaha kicimpringnya, kemudian ia menyerahkannya kepada Ujang.
Ujang sebetulnya tidak siap, tapi masalahnya, siap tidak siap, Ujang harus siap. Ujang kemudian bergantung pada Serena untuk urusan promosi dan penjualan, karena dia hanya mengerti soal produksi. Masalah berikutnya muncul karena Serena memendam rasa pada Ujang, lagi pula Serena yang tidak mengetahui bahwa Ujang sudah punya seorang istri dan anak. Diakhir cerita, Muslihat juga mengajak sejumlah anak buahnya untuk keliling Kota Bandung. Dia mengajak anak buahnya menghadap sebuah masjid agar merefleksikan kehidupan.
Baris 241 ⟶ 291:
Saep masih terus beraksi sebagai copet dengan kelompok ABC-nya (alias ''Akademi of Bandung Copet'' atau ''PT Aksi Begerak Cepat''). Saep lalu merekrut anggota baru yaitu Marina, Risa, Mulyadi, dan lain-lain. Mira yang merupakan mantan anak buah Saep yang baru diterima bekerja di cafe yang dipimpin oleh Junaedi. Junaedi berperan sebagai Manajer Operasional Cafe dan juga mantan rekan Saep dalam dunia percopetan. Mira dan Junaedi akhirnya mengetahui latar belakang masing-masing dan berusaha untuk menghentikan Saep dengan membuat ABC tandingan yaitu ''Aksi Berantas Copet''. Junaedi mengirim mata-mata yaitu anak magang di cafenya bernama Amy untuk menjadi copet dengan dibantu Risa yang ternyata pernah melamar juga ke cafe namun belum diterima. Namun Amy ketahuan oleh Saep dan diancam oleh Saep apabila membocorkan rahasianya kepada Junaedi dan menyuruh Amy untuk menjadi pencopet sejati dengan menyuruh untuk resign dari cafe.
=== FTV (Preman Pensiun: Kembali Ke Fitri) ===
Muslihat sudah kembali ke kampung halamannya di [[Samarang, Garut]] ia berencana merenovasi masjid disana dan membuatnya menjadi lebih bagus dan lebih besar. Usaha kicimpring sudah jauh lebih maju semenjak dipegang oleh Ujang yang dibantu oleh Serena. Dibalik usaha kicimpring yang sukses, Ujang terjerat masalah asmara.
=== FTV (Preman Pensiun: Manusia Merdeka) ===
Adrenalin, perempuan cantik seksi, perwakilan developer Jakarta yang bermaksud akan membangun kawasan wisata. Demi rencana tersebut 50 hektar tanah pertanian harus dibebaskan. Sebagian besar pemilik tanah dan penduduk (buruh tani) keberatan. Andrenalin kemudian melibatkan para calo yang melakukan tindakan premanisme. Pemilik tanah dan penduduk, dengan bantuan Muslihat, dalam situasi agustusan melakukan perlawanan.
=== FTV (Preman Pensiun: Menunggu Senja) ===
Muslihat yang saat ini berada di [[Samarang, Garut]] akan kembali membantu tetangganya dikampung yang terlilit hutang rentenir. Untuk melawan rentenir tersebut, Muslihat meminta bantuan dari Cecep dan Murad.
=== Musim keenam ===
[[Berkas:Preman_Pensiun_6.jpg|
Kisah seorang mantan preman bernama Muslihat yang memutuskan pensiun dari dunia preman yang membesarkan nama dirinya dan kembali ke Kota Bandung. Muslihat dan para mantan anak buahnya harus menghadapi Edi yang haus akan ambisi kekuasaan dan mulai bergerak untuk menguasai jalanan, pasar, dan terminal yang dulunya bekas kekuasaan Bahar.
=== Musim ketujuh ===
[[Berkas:Preman_Pensiun_7.jpg|
Setelah membunuh Dikdik dan mendekam di sel tahanan, Gobang hadir kembali dan siap bertemu dengan Muslihat serta rekan dan mantan anak buahnya.
Disisi lain, Edi kembali merebut bekas kekuasaan Kang Bahar (seperti jalanan, pasar, dan terminal) dengan cara membayar preman bayaran yang baru untuk menghabisi para pelindung (backingan) orang-orang yang bekerja dibekas kekuasaan Kang Bahar.
=== Musim kedelapan ===
[[Berkas:Preman_Pensiun_8.jpg|
Misi Edi ternyata masih berlanjut untuk menguasai jalanan, terminal, dan pasar. Kini ia memiliki anak buah baru yang merupakan teman-teman dari keponakannya yaitu Roy, sasaran pertama yang mereka incar adalah Ajun. Namun itu semua tidak bertahan lama, terlihat jelas dalam akhir-akhir episode musim kedelapan ini Bang Edi terkena serangan jantung lalu terkapar, karena sebuah pengkhianatan yang dilakukan oleh teman-teman Roy kepada Bang Edi. Sementara itu Roy pindah ke Jakarta, karena ia telah mendapat pekerjaan baru sebagai pemeran sinetron.
== Pemeran ==
Baris 889 ⟶ 934:
== Pranala luar ==
*{{resmi|https://mncpictures.com
*{{Instagram|premanpensiun.mncp}}
*{{Vision+ title|SERS5665522442006386}}
*{{YouTube|channel=premanpensiun_official|PREMAN PENSIUN OFFICIAL}}
*{{id}} [http://www.wisatabdg.com/2015/03/sinopsis-sinetron-preman-pensiun-season.html Sinopsis Preman Pensiun di situs web www.wisatabdg.com]
{{MNC Pictures}}
|