Suku asal Sumatera Selatan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Abcdef242526 (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler pranala ke halaman disambiguasi
Perbaikan kesalahan ketik
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android App section source
 
(4 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 2:
{{Infobox ethnic group
| group = Suku asal Sumatera Selatan
| native_name = '''سوكو أصل سومترا سلاتن'''
| native_name_lang =
| image =
Baris 38:
| footnotes =
}}
'''Suku asal Sumatera Selatan''' adalah gabungan dari beberapa suku yang ada di Sumatera Selatan. Menurut [[Sensus Penduduk Indonesia 2010|Sensus Penduduk tahun 2010]] oleh [[Badan Pusat Statistik]] (BPS) [[Indonesia]], populasi suku asal Sumatera Selatan mewakili 2,16% dari penduduk Indonesia, atau sekitar '''5.119.581''' jiwa.<ref name=":0">{{cite book|urllast1=http://sp2010.bps.go.id/files/ebook/kewarganegaraan%20penduduk%20indonesia/index.htmlNaim|first1=Akhsan|last2=Syaputra|first2=Hendry|year=2011|title=Kewarganegaraan, Suku Bangsa, Agama, dan Bahasa Sehari-hariHari Penduduk Indonesia: Hasil Sensus Penduduk 2010|lasturl=https://www.bps.go.id/publication/2012/05/23/55eca38b7fe0830834605b35/kewarganegaraan-suku-bangsa-agama-dan-bahasa-sehari-hari-penduduk-indonesia.html|first=|datelocation=Jakarta|publisher=Badan Pusat Statistik|year=2011|isbn=9789790644175|accessdatelang=id|pp=34-38}}</ref> Suku asal Sumatera Selatan ini meliputi beberapa [[Suku Melayu-Indonesia|Sub-suku Melayu]], [[Suku Ogan]], [[Suku Komering]] dan beberapa suku dari rumpun Lampung lainnya.
 
== Masyarakat ==
Baris 66:
* '''[[Suku Melayu Kikim]]''' tersebar di wilayah [[Kabupaten Lahat]].
* '''[[Suku Melayu Gumai]]''' tersebar di wilayah [[Kabupaten Lahat]].
 
== Sejarah ==
{{Kembangkan}}
 
== Budaya ==
=== Seni Tari ===
Seni tari di Sumatra Selatan kebanyakan dipengaruhi oleh budaya Melayu. Beberapa tariannya antara lain:
* [[Tari Gending Sriwijaya]]: Tarian klasik ini melambangkan kemegahan Kerajaan Sriwijaya. Biasanya ditampilkan dalam upacara penyambutan tamu penting.
* [[Tari Tanggai]]: Tarian yang menggambarkan keindahan dan keanggunan wanita Sumatra Selatan. Ditarikan dalam pernikahan adat Palembang.
* Tari Erai-Erai: Tari Erai-Erai merupakan tari yang mengungkapkan kegembiraan pada saat panen padi. Disebut tari Erai-Erai karena Erai-Erai artinya serai serumpun yang melambangkan meski bercerai-berai namun tetap satu ikatan.<ref>{{Cite web|title=Database Warisan Budaya Sumatera Selatan|url=https://balitbangnovdasumsel.com/warisanbudaya/budaya/11|access-date=2024-12-01}}</ref>
* [[Tari Kebagh]]: Tari Kebagh atau Tari Kebar merupakan tarian adat tertua yang sangat populer di daerah Besemah sejak zaman dahulu kala. Walau sempat dilarang hingga tahun 1940-an oleh pemerintah kolonial belanda, tarian ini tetap terpelihara dan diajarkan secara tutun temurun dari generasi ke generasi.
 
=== Seni Musik ===
Musik tradisional Sumatra Selatan menggunakan alat musik khas seperti:
* Gitar Tunggal Batanghari Sembilan: Alat musik ini adalah alat musik yang paling terkenal dan banyak digunakan di setiap wilayah sumatera selatan.<Ref>{{Cite web|title=Ragam Alat Musik Tradisional di Sumatera Selatan|url=https://sumsel.suara.com/read/2023/12/09/135235/ragam-alat-musik-tradisional-di-sumatera-selatan#:~:text=Gitar%20Tunggal%20Sumatera%20Selatan,dengan%20tembang%20batang%20hari%20Sembilan}}</ref>
* Kenong Basemah: Alat musik yang berasal dari Suku Melayu Basemah, Kota Pagaralam, dan sekitarnya. Kenong Basemah terbuat dari tembaga dan dimainkan dengan cara dipukul menggunakan kayu yang ujungnya dilapisi kain.
* Kulintang Komering: Alat musik yang terdiri dari barisan gong kecil yang dimainkan bersama gong dan kempul yang lebih kecil, serta kendang. Kulintang digunakan dalam acara adat seperti perkawinan, sunatan, dan arak-arakan.<Ref>{{Cite web|title=Kulintang Komering|url=https://giwang.sumselprov.go.id/budaya/detail/110#:~:text=Kolintang%20atau%20kulintang%20adalah%20alat,pencak%20silat)%20yang%20memperagakan%20perkelahian}}</ref>
 
=== Arsitektur ===
{{Utama|Arsitektur Sumatera Selatan}}
{{multiple image|perrow = 2|total_width=300
| image1 = Rumah Limas Museum Balaputradewa.jpg
| image2 = Rumah Baghi Besemah.jpg
| image3 = Rumah ulu.jpg
| image4 = COLLECTIE TROPENMUSEUM Straatgezicht in Padangbindoe TMnr 60048936.jpg
| footer = Searah jarum jam dari kiri atas: ''[[Rumah limas]]'', ''[[Ghumah Baghi]]'', ''Rumah Ulu Komering'', ''Rumah Ulu Ogan''.
}}
'''Arsitektur Sumatera Selatan''' mengacu kepada yang berhubungan dengan tradisi dan desain arsitektur berbagai etnik yang ada di [[Sumatera Selatan]]. Secara garis besar, kelompok etnis/etnik di Sumatera Selatan terbagi menjadi 2 suku utama beserta sub-suku didalamnya, yaitu: [[Suku Melayu|Melayu]] & [[Suku Lampung|Lampung]]. Selain pembagian suku bangsa, pembagian kelompok masyarakat serta kultural dan geo-budaya juga terbagi menjadi 2, yakni: orang Ulu (Uluan) & orang Ilir (Iliran). Uluan/orang Ulu adalah semua kelompok etnik yang tinggal di hulu sungai-sungai besar di Sumatera Selatan, yang dikenal sebagai Batanghari Sembilan. Sementara Iliran/orang Ilir adalah suku-suku yang mendiami wilayah hilir Batanghari Sembilan ([[Sungai Musi]]) hingga pesisir timur Sumatera Selatan seperti [[Kota Palembang]] dan sekitarnya, pesisir timur [[Kabupaten Banyuasin]], serta sebagian pesisir timur [[Kabupaten Ogan Komering Ilir]]. Kebudayaan yang terdapat pada masyarakat hilir ialah kebudayaan/budaya Melayu Palembang yang sudah mencakup sub-suku Melayu didalamnya seperti ([[Suku Palembang|Melayu Palembang]] & Melayu Banyuasin/Pesisir). Semua etnik di Sumatera Selatan saling terkait dan hidup berdampingan sehingga arsitektur antara satu etnik dengan etnik yang lain dapat saling mempengaruhi.<ref name=":022">{{Cite book|url=http://repositori.kemdikbud.go.id/8235/|title=Arsitektur tradisional daerah Sumatera Selatan|last=Alimansyur|first=Moh|last2=Abdullah|first2=Ma'moen|last3=Djumiran|first3=Djumiran|last4=Makmur|first4=Zainal|last5=Sidin|first5=Tabrani|date=1985|publisher=Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional|editor-last=Siregar|editor-first=Jhony|location=Jakarta|language=id|editor-last2=Abu|editor-first2=Rifai}}</ref><ref name=":03">{{Cite journal|last=Siswanto|first=Ari|date=2009|title=KEARIFAN LOKAL ARSITEKTUR TRADISIONAL SUMATERA SELATAN BAGI PEMBANGUNAN LINGKUNGAN BINAAN|url=http://jurnal.unmer.ac.id/index.php/lw/article/view/1365|journal=Local Wisdom : Jurnal Ilmiah Kajian Kearifan Lokal|language=en|volume=1|issue=1|pages=37–45|doi=10.26905/lw.v1i1.1365|issn=2615-4951}}</ref><ref name=":0">{{Cite journal|last=Wazir|first=Zuber Angkasa|date=2018-01-15|title=TIPOLOGI ATAP PADA ARSITEKTUR VERNAKULAR DI SUMATERA SELATAN|url=https://talenta.usu.ac.id/koridor/article/view/1329|journal=Jurnal Koridor|language=en|volume=9|issue=1|pages=161–174|issn=2721-3463}}</ref>
 
Ragam arsitektur rumah tradisional di Sumatera Selatan antara lain: [[Ghumah Baghi|Rumah Baghi]], [[Rumah Limas]], [[Rumah Ulu]], Rumah Lamban Tuha, dan [[Rumah Rakit]].<ref>{{Cite journal|last=Ibnu|first=Iwan|date=2016-10-19|title=IDENTIFIKASI POLA TUMBUH RUANG HUNIAN MASA LAMPAU STUDI KASUS RUMAH BAGHI DI DESA PULAU PANGGUNG KABUPATEN MUARA ENIM|url=https://www.researchgate.net/publication/322990473_IDENTIFIKASI_POLA_TUMBUH_RUANG_HUNIAN_MASA_LAMPAU_STUDI_KASUS_RUMAH_BAGHI_DI_DESA_PULAU_PANGGUNG_KABUPATEN_MUARA_ENIM}}</ref><ref name=":3">{{Cite journal|last=Arios|first=Rois|date=2014-08-02|title=Permukiman Tradisional Orang Basemah di Kota Pagaralam|url=https://www.researchgate.net/publication/339627087_Permukiman_Tradisional_Orang_Basemah_di_Kota_Pagaralam|volume=19|pages=183–198}}</ref><ref name=":12">{{Cite journal|last=Anwar|first=Widya Fransiska Febriati|last2=Setiawan|first2=Wisnu|date=2006|title=Rumah Lamban Tuha, Provinsi Sumatera Selatan|url=http://repository.unsri.ac.id/15155/|journal=Indonesia Design|language=en|volume=3|pages=104–107|issn=1829-6602}}</ref>
 
== Tokoh-tokoh Terkenal ==