Pertanian: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Saniskala (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: pranala ke halaman disambiguasi
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{pertanian}}
[[Berkas:Farming-on-Indonesia.jpg|jmpl|238px|Gambaran klasik pertanian di Indonesia]]
'''Pertanian''' atau '''agrikultur''' adalah kegiatan pemanfaatan [[organisme|sumber daya hayati]] yang dilakukan [[manusia]] untuk menghasilkan bahan [[pangan]], bahan baku [[industri]], atau sumber [[energi]], serta untuk mengelola [[lingkungan hidup]]nya.<ref>{{cite book|url = http://books.google.com/books?id=GtBa6XIW_aQC&pg=PA77|title = Safety and health in agriculture|publisher = International Labour Organization|year = 1999|ISBN = 978-92-2-111517-5|accessdate = 13 September 2010}}</ref> Kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang termasuk dalam pertanian biasa dipahami orang sebagai [[budidaya]] tanaman atau bercocok tanam serta pembesaran [[hewan ternak]], meskipun cakupannya dapat pula berupa pemanfaatan [[mikroorganisme]] dan bio[[enzim]] dalam pengolahan produk lanjutan, seperti pembuatan [[keju]] dan [[tempe]], atau sekadar [[ekstraksi]] semata, seperti penangkapan [[ikan]] atau eksploitasi [[hutan]].
 
Bagian terbesar penduduk dunia bermata pencaharian dalam bidang-bidang di lingkup pertanian, namun pertanian hanya menyumbang 4% dari [[Produk domestik bruto|PDB]] dunia.<ref>{{cite book|last=Harahap|first=Fitra Syawal|date=2021|url=https://books.google.co.id/books?id=lFosEAAAQBAJ&pg=PA2&lpg=PA2&dq=Bagian+terbesar+penduduk+dunia+bermata+pencaharian+dalam+bidang-bidang+di+lingkup+pertanian,+namun+pertanian+hanya+menyumbang+4%25+dari+PDB+dunia.&source=bl&ots=h8OIthJ1VH&sig=ACfU3U3Jr8y-yhdXdP1XSG0UfL5II7LrHg&hl=en&sa=X&ved=2ahUKEwiVrePNy5f1AhXXFbcAHYLLAj8Q6AF6BAgKEAM#v=onepage&q&f=true|title=Dasar-dasar Agronomi Pertanian|place=|publisher=Mitra Cendekia Media|isbn=9786236957851|edition=|pages=2|language=|coauthors=}}</ref><!-- Sejarah [[Indonesia]] sejak masa kolonial sampai sekarang tidak dapat dipisahkan dari sektor pertanian dan perkebunan, karena sektor - sektor ini memiliki arti yang sangat penting dalam menentukan pembentukan berbagai realitas ekonomi dan sosial masyarakat di berbagai wilayah Indonesia. Berdasarkan data [[BPS]] tahun 2002, bidang pertanian di Indonesia menyediakan [[lapangan kerja]] bagi sekitar 44,3% penduduk meskipun hanya menyumbang sekitar 17,3% dari total pendapatan domestik bruto.-->
Baris 60:
Di [[Amerika Selatan]], pertanian dimulai sekitar 9.000 SM dengan domestikasi tanaman seperti labu dan tanaman lainnya. Tanaman seperti coca, kacang tanah, [[tomat]], [[tembakau]], dan [[nanas]] didomestikasi di [[Andes]].<ref name="Murphy2011" /> Di [[Peru]], [[kapas]] mulai dibudidayakan sekitar 3.600 SM.<ref name="Broudy1979 p81">{{cite book |last=Broudy |first=Eric |title=The Book of Looms: A History of the Handloom from Ancient Times to the Present |url=https://books.google.com/books?id=shN5_-W1RzcC&pg=PA81 |year=1979 |publisher=UPNE |isbn=978-0-87451-649-4 |page=81 |access-date=10 February 2019 |archive-date=13 April 2023 |archive-url=https://web.archive.org/web/20230413035756/https://books.google.com/books?id=shN5_-W1RzcC&pg=PA81 |url-status=live}}</ref> Hewan seperti [[llama]], [[alpaka]], dan [[tikus belanda]] juga didomestikasi di sana.<ref name="RischkowskyPilling2007">{{cite book |last1=Rischkowsky |first1=Barbara |last2=Pilling |first2=Dafydd |title=The State of the World's Animal Genetic Resources for Food and Agriculture |url={{google books |plainurl=y |id=Skpj197tU0oC |page=10 }} |year=2007 |publisher=Food & Agriculture Organization |isbn=978-92-5-105762-9 |page=10}}</ref> Di [[Amerika Utara]], masyarakat pribumi di Timur membudidayakan tanaman seperti [[bunga matahari]], tembakau, labu, dan [[Chenopodium]].<ref>{{cite journal |last1=Heiser |first1=Carl B. Jr. |year=1992 |title=On possible sources of the tobacco of prehistoric Eastern North America |journal=Current Anthropology |volume=33 |pages=54–56 |doi=10.1086/204032 |s2cid=144433864}}</ref> Mereka juga memanen tumbuhan liar seperti padi liar dan [[Gula mapel|gula mapel]].<ref name="Smith2013">{{cite book |last=Smith |first=Andrew |title=The Oxford Encyclopedia of Food and Drink in America |url=https://books.google.com/books?id=DOJMAgAAQBAJ&pg=PA1 |year=2013 |publisher=Oxford University Press |isbn=978-0-19-973496-2 |page=1 |access-date=10 February 2019}}</ref> Beberapa budaya, seperti di Barat Daya dan Pasifik Barat Laut, mengembangkan sistem pertanian berbasis pembakaran ladang dan hutan,<ref>{{cite book |title=Fire in California's Ecosystems |url=https://archive.org/details/firecaliforniase00sugi |url-access=limited |editor1=Sugihara, Neil G. |editor2=Van Wagtendonk, Jan W. |editor3=Shaffer, Kevin E. |editor4=Fites-Kaufman, Joann |editor5=Thode, Andrea E. |publisher=University of California Press |year=2006 |page=[https://archive.org/details/firecaliforniase00sugi/page/n433 417] |chapter=17 |isbn=978-0-520-24605-8}}</ref><ref>{{cite book |editor=Blackburn, Thomas C. |editor2=Anderson, Kat |year=1993 |title=Before the Wilderness: Environmental Management by Native Californians |publisher=Ballena Press |isbn=978-0-87919-126-9}}</ref><ref name="Cunningham2010">{{cite book |url=https://books.google.com/books?id=nuYuYGHwCygC&pg=PA135 |pages=135, 173–202 |last=Cunningham |first=Laura |title=State of Change: Forgotten Landscapes of California |publisher=Heyday |year=2010 |isbn=978-1-59714-136-9}}</ref><ref>{{cite book |last=Anderson |first=M. Kat |title=Tending the Wild: Native American Knowledge And the Management of California's Natural Resources |url=https://archive.org/details/tendingwildnativ0000ande |url-access=registration |publisher=University of California Press |year=2006 |isbn=978-0-520-24851-9}}</ref> serta metode tanam [[tumpang sari|tumpang]] yang dikenal dengan nama [[Tiga Saudara]] ([[labu musim dingin]], [[jagung]], dan [[Ercis|kacang polong]]).<ref name="wilson">{{cite book |title=Agriculture of the Hidatsa Indians: An Indian Interpretation |last=Wilson |first=Gilbert |year=1917 |publisher=Dodo Press |isbn=978-1-4099-4233-7 |pages=25 and passim |url=http://www.bookdepository.com/publishers/Dodo-Press |ref=wilson1917 |url-status=dead |archive-url=https://web.archive.org/web/20160314055513/http://www.bookdepository.com/publishers/Dodo-Press |archive-date=14 March 2016}}</ref><ref name="landon">{{cite journal |last=Landon |first=Amanda J. |title=The "How" of the Three Sisters: The Origins of Agriculture in Mesoamerica and the Human Niche |journal=Nebraska Anthropologist |year=2008 |url=http://digitalcommons.unl.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1039&context=nebanthro |pages=110–124 |access-date=1 April 2018 |archive-date=21 September 2013 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130921054240/http://digitalcommons.unl.edu/cgi/viewcontent.cgi?article=1039&context=nebanthro |url-status=live}}</ref>
 
[[Penduduk asli Australia]], yang sebelumnya dianggap sebagai pemburu-pengumpul nomaden, melakukan [[pembakaran terkendali]], kemungkinan untuk meningkatkan produktivitas sumber daya alam melalui metode pertanian berbasis api.<ref>{{cite journal |last=Jones |first=R. |doi=10.1007/BF03400623 |title=Fire-stick Farming |journal=Fire Ecology |volume=8 |issue=3 |pages=3–8 |year=2012 |doi-access=free |bibcode=2012FiEco...8c...3J}}</ref> Beberapa ahli berpendapat bahwa pemburu-pengumpul memerlukan lingkungan yang produktif untuk mendukung pengumpulan sumber pangan tanpa bertani. Karena hutan di Papua Nugini memiliki sedikit tanaman pangan, manusia purba mungkin menggunakan "pembakaran selektif" untuk meningkatkan produktivitas pohon [[Buah woromo|buah woromo]] liar.<ref>{{cite journal |last1=Rowley-Conwy |first1=Peter |last2=Layton |first2=Robert |title=Foraging and farming as niche construction: stable and unstable adaptations |journal=Philosophical Transactions of the Royal Society B: Biological Sciences |volume=366 |issue=1566 |date=27 March 2011 |issn=0962-8436 |pmid=21320899 |pmc=3048996 |doi=10.1098/rstb.2010.0307 |pages=849–862}}</ref> Kelompok [[Gunditjmara]] dan lainnya mengembangkan sistem budidaya [[belut]] dan [[Jebakan ikan|perangkap ikan]] sekitar 5.000 tahun yang lalu. Terdapat bukti peningkatan aktivitas pertanian di seluruh benua Australia pada periode itu. Di dua wilayah Australia, pantai barat tengah dan tengah timur, petani awal membudidayakan [[ubi jalar]], [[Otek|millet asli]], dan [[Kulim|bawang hutan]], mungkin di pemukiman permanen.
[[Romawi Kuno|Romawi]] mencatatkan kemajuan dalam teknik pertanian, seperti penggunaan [[pupuk]], [[rumah kaca]], dan penyimpanan dingin, serta mencatatkan praktik agrikultur dalam karya-karya seperti ''[[De Agricultura]]'' karya [[Marcus Porcius Cato]]. Abad Pertengahan memperlihatkan penyebaran teknologi pertanian ke Timur melalui pengaruh [[Islam]], di mana tanaman seperti [[tebu]] dan [[kedelai]] diperkenalkan. Penemuan Dunia Baru membawa tanaman seperti jagung, kentang, dan cokelat ke Eropa, mendorong revolusi pertanian pada abad ke-17 dan ke-18 yang didukung oleh munculnya negara nasionalis dan sistem perdagangan global.
 
==Revolusi pertanian==
 
[[Romawi Kuno|Romawi]] mencatatkan kemajuan dalam teknik pertanian, seperti penggunaan [[pupuk]], [[rumah kaca]], dan penyimpanan dingin, serta mencatatkan praktik agrikultur dalam karya-karya seperti ''[[De Agricultura]]'' karya [[Marcus Porcius Cato]]. Abad Pertengahan memperlihatkan penyebaran teknologi pertanian ke Timur melalui pengaruh [[Islam]], di mana tanaman seperti [[tebu]] dan [[kedelai]] diperkenalkan. Penemuan Dunia Baru membawa tanaman seperti jagung, kentang, dan cokelat ke Eropa, mendorong revolusi pertanian pada abad ke-17 dan ke-18 yang didukung oleh munculnya negara nasionalis dan sistem perdagangan global.
 
== Pertanian kontemporer ==