Pondok Pesantren Al Ma'ruf Bandungsari: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kopijawi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Kopijawi (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(1 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 37:
Pondok Pesantren Al Ma'ruf Bandungsari merupakan ponpes tertua di Grobogan, terletak di [[Bandungsari, Ngaringan, Grobogan|Bandungsari]], [[Ngaringan, Grobogan|Ngaringan]], [[Kabupaten Grobogan]], [[Jawa Tengah]]. Hingga kini belum ada literatur yang mencatat tahun berapa Ponpes ini didirikan, namun berdasarkan sejumlah sumber setempat, ponpes ini telah ada sejak jaman [[Wali Sanga]]
 
Sejarah awal keberadaan Ponpes di [[Bandungsari, Ngaringan, Grobogan]] di mulai ketika Kiai BASYARIDDIN bin Kiai RADEN JUMALI waliyulloh asal [[Tuyuhan, PamotanPancur, Rembang adalah Kiai pertama yang|Tuyuhan]] mendirikan Pondok pesantren di kulon kali (barat sungai) [[Ngaringan, setelah beliau wafat diteruskan menantunya yaitu Kiai HASAN PURO putra Kiai IMAM TABRI dari Jatisari Wirosari.Grobogan]]
 
Pondok Pesantren ini kemudian diteruskan oleh anak menantu yaitu Kiai HASAN PURO bin Kiai IMAM TABRI dari Dusun Jatisari, [[Tambakselo, Wirosari, Grobogan|Tambak Selo, Wirosari, Grobogan]]
Menantu Kiai BASYARIDDIN yang lain yaitu Kiai IBRAHIM mendirikan Pondok pesantren di masjid selatan. Sepeninggal beliau diteruskan Kiai MUKTI kemudian diteruskan Kiai SAIROZI. Menantu beliau yang lain yaitu kiai ARIF mendirikan pondok pesantren di madrasah utara. Sepeninggal beliau diterusakan Kiai DAHLAN dan Kiai MUHADI.
 
Menantu Kiai BASYARIDDIN yang lain yaitu Kiai IBRAHIM mendirikan Pondok pesantren di masjid selatan. Sepeninggaldan beliaudilanjutkan diteruskanoleh Kiai MUKTI kemudian diteruskan Kiai SAIROZI. Menantu beliau yang lain yaitu kiai ARIF mendirikan pondok pesantren di madrasah utara. Sepeninggal beliau diterusakan Kiai DAHLAN dan Kiai MUHADI.
Sepulang dari pondok pesantren Langitan Jawa Timur putra-putra KIAI HASAN PURO yaitu Kiai ASMU’IN dan HAMZAH beserta sahabatnya KH. MA’RUF mengamalkan ilmunya di Bandungsari.
 
Menantu Kiai BASYARIDDIN yang lain yaitu kiai ARIF mendirikan pondok pesantren di madrasah utara. Kiai ARIF merupakan ayah dari [[Muhammad Dahlan Al Mutamakkin|Kiai DAHLAN]] sepeninggal [[Muhammad Dahlan Al Mutamakkin|Kiai DAHLAN]] lanjutkan oleh Kiai MUHADI.
HAMZAH menjadi Kepala Desa Bandungsari sekaligus sesepuh Desa [[Bandungsari, Ngaringan, Grobogan|Bandungsari]] namanya diganti HADI REJO. Kiai ASMU’IN mendirikan Pondok pesantren di dekat pondok Kiai DAHLAN dan Kiai MUHADI. KH. MA’RUF dinikahkan dengan keponakan Kiai ASMU’IN yaitu putri mbah PAWIRO menantu HASAN PURO.
 
Sepulang dari pondok pesantren Langitan Jawa Timur putra-putra KIAIKiai HASAN PURO yaitu Kiai ASMU’IN dan HAMZAH beserta sahabatnya KH. MA’RUF mengamalkan ilmunya di Bandungsari.
Tahun 1905 KH. MA’RUF mendirikan pondok di komplek kauman sebelah barat. Tahun 1917 kiai SIDIK menantu mbah PAWIRO mendirikan Pondok pesantren di kauman timur. Beliau adalah putra Kiai UMAR ABDULLOH dari Jati Sari. Sepulang berguru di Pondok pesantrennya KH. HASYIM ASY’ARI dari Tebuireng, Kiai MASYHURI putra KH. MA’RUF membantu ayahandanya membimbing para santri.
 
MA’RUF dinikahkan dengan keponakan Kiai ASMU’IN yaitu putri mbah PAWIRO menantu Kiai HASAN PURO.
Pada tahun 1908, K.Masyhuri lahir, beliau merupakan putra KH.Ma'ruf lahir dari istri pertama (Nyai Samanah). Dan kelak saat dewasa, Ponpes Al Ma'ruf di kelola oleh K Masyhuri. <ref name=":0">{{Cite web|last=PP Al Ma'ruf|first=admin|title=Pendiri Ponpes Al'Maruf|url=https://ppalmaruf.com/pendiri|website=PP Al Ma'ruf}}</ref>
 
HAMZAH menjadi Kepala Desa Bandungsari sekaligus Kepala Desa [[Bandungsari, Ngaringan, Grobogan|Bandungsari]] yang pertama, namanya kemudian diganti HADI REJO
Pada tahun 30-an terjadi krisis di Pondok pesantren utara. Kiai MUHADI hijrah ke Demak, Kiai DAHLAN pindah ke Trowolu, Kiai ASMU'IN wafat. Setelah Kiai ASMU'IN wafat istrinya dijadikan istri kedua Kiai MA’RUF.
 
Kiai ASMU’IN bin HASAN PURO mendirikan Pondok pesantren di dekat Ponpes [[Muhammad Dahlan Al Mutamakkin|Kiai DAHLAN]] dan Kiai MUHADI.
Santri dari pondok Kiai ASMU'IN bin Hasan Puro ini kemudian di gabungkan menjadi satu di Pondok Pesantren Ma'ruf Bandungsari . Pada tahun 1944 M. ketika Kiai SIDIK wafat. Pondok timur dipersatukan dengan pondok barat oleh Kiai MASYHURI diberi nama AL MA'RUF. Seiring dengan makin banyaknya santri maka sistem mengajarnya pun diubah dengan cara formal yaitu dengan mendirikan madrasah yang diberi nama RIYADLOTUS SUBBAN
 
Tahun 1905 KH. MA’RUF mendirikan pondok di komplek kauman sebelah barat.
Tahun 1963 M Kiai Masyhuri wafat. Kepemimpinan Pondok pesantren dipegang oleh KH. ABDUL KARIM dan Kiai MUSLIH. Tahun 1981. Kiai MUSLIH wafat. Posisi beliau digantikan Kiai BASYARIDDIN putra Kiai SIDIK.
 
Pada tahun 1908, K.MasyhuriKiai MASYHURI lahir, beliau merupakan putra KH.Ma'ruf lahir dari istri pertama (Nyai Samanah). Dan kelak saat dewasa, Ponpes Al Ma'ruf di kelola oleh KKiai MasyhuriMASYHURI. <ref name=":0">{{Cite web|last=PP Al Ma'ruf|first=admin|title=Pendiri Ponpes Al'Maruf|url=https://ppalmaruf.com/pendiri|website=PP Al Ma'ruf}}</ref>
Tahun 1988 M. KH. ABDUL KARIM Wafat. Posisi beliau digantikan KH. ABDUL WAHID ZUHDI dan KH. AHMAD KHOLIL KARIM, dibawah kepemimpinan KH. ABDUL KARIM dan Kiai MUSLIH di Bandungsari hanya satu pondok pesantren yaitu PP. Al Ma’ruf.
 
Tahun 1905 KH. MA’RUF mendirikan pondok di komplek kauman sebelah barat. Tahun 1917 kiai SIDIK menantu mbah PAWIRO mendirikan Pondok pesantren di kauman timur. Beliau adalah putra Kiai UMAR ABDULLOH dari Jati Sari. Sepulang berguru di Pondok pesantrennya KH. HASYIM ASY’ARI dari Tebuireng, Kiai MASYHURI putra KH. MA’RUF membantu ayahandanya membimbing para santri.
Tapi sepeninggal Kiai MUSLIH mulailah bermunculan pesantren-pesantren baru. Semoga bermunculnya pesantren-pesantren baru membawa hikmah dan berkah untuk kemaslahatan Islam dan orang-orang Islam.
 
Pada tahun 30-an terjadi krisis di Pondok pesantren utara. Kiai MUHADI hijrah ke Demak, Kiai DAHLAN[[Muhammad Dahlan Al Mutamakkin|Muhamad Dahlan Al Mutamakkin]] pindah kedan Trowolumendirikan Ponpes Darut Tauhid di [[Truwolu, KiaiNgaringan, ASMU'INGrobogan|Truwolu]] wafat.dan Kiai Setelah Kiai ASMU'IN wafat istrinya dijadikan istri kedua Kiai MA’RUF.
 
Santri dari pondok Kiai ASMU'IN bin HASAN PURO ini kemudian di gabungkan menjadi satu di pondok Kauman sebelah barat.
 
Santri dari pondok Kiai ASMU'IN bin Hasan Puro ini kemudian di gabungkan menjadi satu di Pondok Pesantren Ma'ruf Bandungsari . Pada tahunTahun 1944 M. ketika Kiai SIDIK wafat. Pondok timur dipersatukan dengan pondok barat oleh Kiai MASYHURI diberi nama AL MA[[Pondok Pesantren Al Ma'RUFruf Bandungsari|Pesantren Al-Ma'ruf Bandungsari Grobogan]].. Seiring dengan makin banyaknya santri maka sistem mengajarnya pun diubah dengan cara formal yaitu dengan mendirikan madrasah yang diberi nama RIYADLOTUS SUBBAN
 
Tahun 1963 M, Kiai Masyhuri MASYHURI.wafat. Kepemimpinan Pondok pesantren dipegang oleh KH. ABDUL KARIM dan Kiai MUSLIH. Tahun 1981. Kiai MUSLIH wafat. Posisi beliau digantikan Kiai BASYARIDDIN putra Kiai SIDIK.
 
Tahun 1988 M. KH. ABDUL KARIM Wafat. Posisi beliau digantikan KH. ABDUL WAHID ZUHDI dan KH. AHMAD KHOLIL KARIM, dibawah kepemimpinan KH. ABDUL KARIM dan Kiai MUSLIH di Bandungsari hanya satu pondok pesantren yaitu PP. Al Ma’ruf.
 
Tapi sepeninggal Kiai MUSLIH mulailah bermunculan pesantren-pesantren baru
 
== Sistem Pendidikan ==
Pondok Pesantren Al-Ma'ruf merupakan Pesantren [[Salaf]] atau Pondok Pesantren Salafiyah yang merupakan sebutan bagi pondok pesantren yang mengkaji “kitab-kitab kuning” (kitab kuno). Pesantren salaf identik dengan pesantren tradisional (klasik) yang berbeda dengan pesantren modern dalam hal metode pengajaran dan infrastrukturnya. Di pesantren salaf, hubungan antara Kyai dengan santri cukup dekat secara emosional. Kyai terjun langsung dalam menangani para santrinya.
 
Melalui sistem pengajaran yang mensinergikan pendidikan pondok pesantren salaf, Al-Ma'ruf berupaya menjadikan santri mampu memahami serta menguasai nash al qur'an dan hadits dengan mengimplementasikan pada hukum Fiqih sebagaimana dalam kutubut turats, sehingga terwujud generasi ulama yang berkompeten dan berwawasan luas. <ref name=":0" />
 
== Batsul Masail ==
Pada tahun 2020, NU Grobogan Gelar Bahtsul Masail ke-23 di [[Pondok Pesantren Al Ma'ruf Bandungsari|Pesantren Al-Ma'ruf Bandungsari Grobogan]]. Kegiatan Bahtsul Masail putaran ke-23 ini membahas tentang kewajiban masyarakat mematuhi protokol covid-19 dan kewajiban melaksanakan pemulasaraan jenazah covid-19 sesuai syariat agama Islam dengan tetap mematuhi protokol. <ref>{{Cite web|last=Mundzir|first=Ahmad|date=2020-12-7|title=NU Grobogan Gelar Bahtsul Masail ke-23 di Pesantren Al-Ma'ruf Bandungsari Grobogan|url=https://jateng.nu.or.id/regional/nu-grobogan-gelar-bahtsul-masail-ke-23-di-pesantren-al-ma-ruf-bandungsari-grobogan-l7cho|website=Nu.or.id|access-date=2024-12-6}}</ref>
 
== Referensi ==