Nahdlatul Ulama: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Akuindo (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Penambahan gelar ( ? ) [ * ] VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(6 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 12:
| mcaption =
| abbreviation = NU
| formation = {{Start date and age|1926|01|31}}<br>(16 Rajab 1344 HHijriyah)
| founding_location = [[Kota Surabaya]], [[Jawa Timur]], [[Hindia Belanda]]
| type = [[Organisasi keagamaan & kemasyarakatan]]
| purpose = Berlakunya ajaran Islam yang menganut pemahaman ''[[Sunni|ahlussunnah wal-jama'ah]]'' bermazhab Asy'ariyah untuk terwujudnya tatanan masyarakat yang berkeadilan demi kemaslahatan, kesejahteraan umat, dan demi terciptanya rahmat bagi semesta.
| headquarters = Jalan Kramat Raya 164, [[Kota Administrasi Jakarta Pusat|Jakarta Pusat]], Indonesia
Baris 32:
}}
[[File:Pendiri Nahdlatul Ulama.png|thumb|Pendiri NU]]
'''Nahdlatul Ulama''' ('''NU''', {{lang-ar|نَهْضَةُ الْعُلَمَاءْ|translit=nahḍatul ‘ulamā'|lit=Kebangkitan Ulama}};) adalah [[organisasi keagamaan]] [[Islam]] asal Indonesia yang didirikan oleh [[Muhammad Hasyim Asy'ari|Kyai Haji Hasyim Asy'ari]], kepala [[Pondok Pesantren Tebuireng]] dari [[Jombang]], [[Jawa Timur]]. NU<ref>{{Cite web|last=Abdurrahman|first=Syarif|date=2021-12-20|title=Menuju Abad ke-2 Nahdlatul Ulama|url=https://www.tebuireng.co/menuju-abad-ke-2-nahdlatul-ulama/|website=Tebuireng Initiatives|language=id|access-date=2023-02-02}}</ref> memiliki anggota berkisar dari 4080 juta (2023)<ref>{{Cite web|title=Survei SMRC: 40 Juta Anggota NU Jadi Pemilih di Pilpres 2024|url=https://www.nu.or.id/amp/nasional/survei-smrc-40-juta-anggota-nu-jadi-pemilih-di-pilpres-2024-uqHiN|website=NU Online|language=id-id|access-date=2024-11-07}}</ref> yang menjadikannya sebagai organisasi [[Islam]] terbesar di dunia.<ref name="handbook">{{cite book|last1=Esposito|first1=John|title=Oxford Handbook of Islam and Politics|date=2013|publisher=OUP USA|page=570|isbn=9780195395891|url=https://books.google.com/books?id=Hc7iAAAAQBAJ&q=nahdlatul+ulama+world%27s+largest&pg=PA570|access-date=17 November 2015}}</ref><ref name="pri">{{cite news|newspaper=PRI|author= Patrick Winn|title=The world's largest Islamic group wants Muslims to stop saying 'infidel'|date=March 8, 2019|url=https://www.pri.org/stories/2019-03-08/world-s-largest-islamic-group-wants-muslims-stop-saying-infidel}}</ref> NU juga merupakan badan amal yang mengelola [[Pesantren|pondok pesantren]], [[sekolah]], [[Asosiasi Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama|perguruan tinggi]], dan [[rumah sakit]] serta mengorganisir masyarakat untuk membantu peningkatan kualitas hidup umat [[Islam]].
 
NU didirikan pada 16 Rajab 1344 H (31 Januari 1926) di [[Kota Surabaya]] oleh seorang [[ulama]] dan para pedagang untuk membela [[Islam tradisionalis|praktik Islam tradisionalis]] (sesuai dengan akidah [[Asy'ariyah]] dan fikih [[Mazhab Syafi'i]]) dan kepentingan ekonomi anggotanya.<ref name="handbook" /> Pandangan keagamaan NU<ref>{{Cite web|last=Abdurrahman|first=Syarif|date=2021-09-26|title=Memilih Nahdlatul Ulama, Ini Alasan Kiai Wahid|url=https://www.tebuireng.co/memilih-nahdlatul-ulama-ini-alasan-kiai-wahid/|website=Tebuireng Initiatives|language=id|access-date=2023-02-02}}</ref> dianggap "tradisionalis" karena menoleransi budaya lokal selama tidak bertentangan dengan ajaran [[Islam]].<ref name="traditionalist">{{cite book|last1=Pieternella|first1=Doron-Harder|title=Women Shaping Islam|date=2006|publisher=University of Illinois Press|page=198|isbn=9780252030772|url=https://books.google.com/books?id=-Io7nTxix9UC&pg=PA2|access-date=17 November 2015}}</ref> Hal ini membedakannya dengan organisasi [[Islam]] terbesar kedua di [[Indonesia]], [[Muhammadiyah]], yang dianggap "[[Salafiyah|reformis]]" karena membutuhkan [[interpretasi]] yang lebih [[Atsariyah|literal]] terhadap [[Al-Qur'an]] dan [[Sunnah]].<ref name="traditionalist" />
Baris 187:
 
== NU dan Politik ==
Pertama kali NU terjun pada politik praktis pada saat menyatakan memisahkan diri dengan Masyumi pada tahun 1952 dan kemudian mengikuti [[pemilu 1955]]. NU cukup berhasil dengan meraih 45 kursi DPR dan 91 kursi Konstituante. Pada masa [[Demokrasi Terpimpin]] NU dikenal sebagai partai yang mendukung [[Soekarno]], dan bergabung dalam NASAKOM (Nasionalis, Agama, Komunis). Nasionalis diwakili Partai Nasional Indonesia (PNI), Murba (Musyawarah Rakyat Banyak), dll. Agama diwakili Partai Nahdhatul Ulama, Masyumi, Partai Katolik, Parkindo (Partai Kristen Indonesia), dll. Dan Komunis diwakili oleh Partai Komunis Indonesia (PKI).<ref>https://rasindonews.wordpress.com/2022/06/06/perkembangan-politik-partai-komunis-indonesia-1948-1965/</ref>.
 
NU kemudian menggabungkan diri dengan [[Partai Persatuan Pembangunan]] pada tanggal 5 Januari 1973 atas desakan penguasa [[orde baru]] dan mengikuti pemilu 1977 dan 1982 bersama PPP. Pada muktamar NU di Situbondo, NU menyatakan diri untuk 'Kembali ke Khittah 1926' yaitu untuk tidak berpolitik praktis lagi.<ref>{{Cite web|title=Khittah Plus NU Mahbub Djunaidi dan Gerakan PBNU Terkini|url=https://www.mediaipnu.or.id/2022/08/khittah-plus-nu-mahbub-djunaidi-dan.html|website=mediaipnu.or.id|language=en-gb|access-date=2022-08-20}}</ref>