Kesultanan Cirebon: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
k v2.05b - Perbaikan untuk PW:CW (Referensi sebelum tanda baca) |
||
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 261:
==== Kawali dikuasai pada 1528 ====
Pada tahun 1528 Kawali (ibukota Galuh) berhasil dikuasai oleh Cirebon.<ref name=anwarikapol>Anwari< Johan Jouhar. 2017. Sekeseler, Para Penerus Kekuasaan Galuh (1). [[Tasikmalaya]] : Kabar Priangan Online</ref>
==== Perwalian oleh Pangeran Mohammad Arifin ====
Baris 484:
===== Pangeran Kusumadinata IV (Rangga Gempol III) dari Sumedang melakukan klaim terhadap Karawang =====
Pangeran Kusumadinata IV bupati Sumedang atau [[Rangga Gempol III]] bercita-cita untuk menguasai kembali wilayah kerajaan Sumedang Larang seperti klaim yang pernah dilakukan oleh leluhurnya yakni Pangeran Angkawijaya bin Raden Sholeh ([[Kusumadinata II]] atau Prabu Geusan Ulun).<ref name=museumgeusan>Tim Seksi Sejarah & Silsilah Museum Prabu Geusan Ulun. 2011. Legenda Para Penguasa Kerajaan Sumedang. [[Bandung]] : Tarung News</ref>
Pada wilayah [[Ciparagejaya, Tempuran, Karawang|Ciparage]] Pangeran Kusumahdinata IV menempatkan pasukannya guna persiapan menyerang [[Karawang Barat, Karawang|Karawang]].<ref name="museumgeusan" />
Baris 571:
==== Perjanjian 1681 ====
Pada akhir tahun 1680 pemerintahan tertinggi Belanda menyetujui isi teks perjanjian yang ditujukan kepada para penguasa Cirebon, kemudian pada saat tahun baru 1681 tujuh orang utusan dari tiga penguasa Cirebon yang tinggal di Batavia menghadiri upacara kenegaraan di rumah [[Rijckloff van Goens]] (Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang baru saja mengundurkan diri pada 29 Oktober 1680) yang dipimpin oleh Jacob van Dyck, setelah bersulang untuk keselamatan Raja Belanda dengan anggur spanyol maka diserahkan surat keputusan pemerintah tertinggi Belanda untuk ketiga penguasa Cirebon disertai dengan hadiah-hadiah kepada mereka dan atasan mereka (para penguasa Cirebon), menjelang malam harinya Jacob van Dyck berlayar dengan dua buah kapal diikuti oleh perahu-perahu yang membawa para utusan Cirebon menuju ke [[Cirebon]], iringan Jacob van Dyck sampai di pelabuhan Cirebon empat hari kemudian (tanggal 5 Januari 1681), iring-iringan Jacob van Dyck disambut oleh tembakan meriam dan kapten Joachim Michiefs yang telah terlebih dahulu ada di Cirebon.<ref name=deviani/>
Pada tanggal 4 Januari 1681, para penguasa Cirebon yakni Sultan Sepuh dan Sultan Anom dipaksa untuk membuat perjanjian bahwa [[Cirebon]] menjadi sekutu setia dari [[Vereenigde Oostindische Compagnie]].<ref name=Dirjenbud/>
Baris 686:
[[Kategori:Sejarah Sunda]]
[[Kategori:Negara prakolonial di Indonesia]]
[[Kategori:Sayyid]]
|