Rasuna Said: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k v2.05b - Perbaikan untuk PW:CW (Pranala sama dengan teksnya) |
||
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 15:
}}
[[Hajjah
== Kehidupan awal ==
Baris 44:
Pada tahun 1923, Rasuna melanjutkan pendidikannya di Sekolah [[Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang|Diniyah Putri]] di Padang Panjang di bawah pimpinan [[Zainuddin Labay El Yunusy|Zainuddin Labai El Yunusi]]. Namun, setelah Zainuddin meninggal dunia, sekolah ini dikelola oleh adiknya, [[Rahmah El Yunusiyah|Rahmah El Yunusiah]]. Di sinilah rasa kepedulian Rasuna terhadap pendidikan mulai tumbuh, dan ia kemudian menjadi pengajar di Sekolah [[Diniyah Putri]]. Namun, setelah beberapa waktu, ia mulai memasukkan elemen politik dalam pengajaran, yang bertentangan dengan pandangan Rahmah. Rasuna berargumen bahwa setiap Muslim, baik laki-laki maupun perempuan, adalah pejuang, dan politik merupakan bagian dari perjuangan. Sebaliknya, Rahmah berpendapat bahwa pendidikan lebih strategis dan bahwa politik berpotensi memecah belah. Karena perbedaan pendapat, Rasuna memutuskan untuk meninggalkan sekolah tersebut.{{cn}}
Setelah meninggalkan Diniyah Putri, Rasuna kembali belajar dari Haji Rasul, seorang tokoh [[
Rasuna kemudian kembali ke [[Kota Padang Panjang|Padang Panjang]] untuk belajar dari Haji Rasul, yang dikenal karena pemikirannya yang progresif dan mendorong kebebasan berpikir. Interaksi dengan Haji Rasul membantunya memahami bahwa agama tidak hanya tentang aturan yang kaku, tetapi juga tentang pengembangan intelektual dan pemikiran kritis. Ia menjadi terinspirasi untuk terlibat dalam perjuangan sosial dan nasional yang lebih luas, berlandaskan pemahaman agama yang inklusif.{{cn}}
|