Misinformasi terkait aborsi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
menambahkan data dan referensi |
kTidak ada ringkasan suntingan |
||
(8 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Misinformasi terkait aborsi''' adalah penyebaran [[informasi]] yang salah atau menyesatkan terkait [[Pengguguran kandungan|aborsi]], yang berhubungan dengan implikasi aborsi dalam pandangan medis, hukum dan sosial. Misinformasi terkait aborsi merupakan bagian dari misinformasi yang terkait dengan kesehatan berbasis gender. Tidak ada prosedur medis lain yang diikuti oleh [[misinformasi]] sebanyak misinformasi terkait aborsi.
Aborsi menjadi salah satu perdebatan kebijakan publik yang paling kontroversial dan emosional, baik bagi penentangnya maupun pendukung aborsi. Pandangan terpolarisasi inilah yang kemudian menimbulkan stigma, kebingungan, mitos yang meluas dan misinformasi terkait aborsi.{{sfn|Belfield T|2014|p=175}}
Misinformasi dan disinformasi kerap digunakan bergantian. Misinformasi merupakan penyebaran informasi palsu atau salah tanpa bermaksud menyesatkan. Mereka yang menyebarkan informasi, mungkin percaya informasi itu benar, berguna atau tanpa memiliki niat jahat terhadap penerima. Adapun disinformasi, penyebar memiliki kesengajaan untuk membagikan informasi yang salah (informasi yang dimanipulasi). Biasanya dimotivasi oleh kepentingan ekonomi, ideologi, agama, politik, atau untuk mendukung agenda sosial. Baik misinformasi maupun [[disinformasi]] bisa menimbulkan kerugian bagi proses pengambilan keputusan penerima informasi.{{sfn|WHO|6 Februari 2024}}
== Faktor penyebab ==
=== Perubahan Aturan ===
Perubahan aturan tentang aborsi yang terlalu cepat menjadi faktor pendorong timbulnya misinformasi di masyarakat. Di Amerika Serikat, setelah Mahkamah Agung membatalkan [[Roe v. Wade]], diikuti oleh perubahan undang-undang tentang aborsi di [[Utah]] sebanyak tiga kali dalam lima hari. Akibatnya berkembang misinformasi di tengah-tengah masyarakat.{{sfn|McCann|11 Agustus 2022}} Selain itu warga Amerika Latin menjadi target misinformasi terkait aborsi. Misinformasi terkait kriminalisasi praktik aborsi di AS hingga informasi palsu mengenai dampak aborsi. Misinformasi terkait aborsi tersebut marak beredar setelah pembatalan Roe v. Wade.{{sfn|Acevedo|5 Agustus 2022}}
=== Menjamurnya disinformasi ===
Disinformasi berkaitan erat dengan misinformasi terkait aborsi. Banyak pengguna internet yang membagikan disinformasi yang diterima sehingga akhirnya berkembang menjadi misinformasi. Sebuah studi menunjukkan beragamnya informasi terkait aborsi yang beredar di media sosial [[instagram]] pada tahun 2022. Studi ini menemukan 37% postingan terkait aborsi mengandung informasi yang salah. Studi juga menemukan sekitar 20% postingan yang berisi informasi yang salah berasal dari dokter atau profesional medis non-dokter.{{sfn|Welsh|20 Mei 2023}}
Studi lainnya tentang misinformasi di situs pusat kehamilan di sejumlah 12 negara bagian di Amerika Serikat menunjukkan 203 dari 254 situs memberikan setidaknya satu informasi yang salah atau menyesatkan. Informasi menyesatkan atau salah yang paling umum yaitu pernyataan adanya hubungan antara aborsi dan risiko [[kesehatan mental]].{{sfn|Bryant|Desember 2014|p=601-605}}
=== Lemahnya upaya perusahaan internet ===
Disinformasi juga berkembang melalui iklan di [[Facebook]] dan Google terkait aborsi yaitu "''reversal''" atau “''abortion pill reversal''” . Iklan tersebut menargetkan pengguna platform facebook berusia 13 tahun ke atas dan telah dilihat oleh pengguna sebanyak 18,4 juta kali. Adapun iklan di [[Google]], menjangkau 83% pencarian terkait kata kunci 'aborsi'.{{sfn|CCDH|2022|p=4-5}}
[[Algoritma]] mesin pencari juga ikut berperan serta menyebarkan misinformasi terkait aborsi. Seringkali mesin pencari mengarahkan pengguna ke klinik palsu. ''Counterhate'' menemukan dari 70 hasil pencarian [[Google Maps|Google Map]] tentang klinik, 26 diantaranya merupakan lokasi dari klinik palsu.{{sfn|Rollison|6 Juli 2022}}
[[YouTube|Youtube]] telah menyatakan komitmennya untuk menghapus video berisi misinformasi dan disinformasi tentang aborsi. Termasuk konten yang merekomendasikan cara aborsi di rumah yang justru tidak aman. Youtube juga memberikan label informasi pada konten yang berkaitan dengan aborsi disertai pranala ke lembaga resmi.{{sfn|Kompas|23 Juli 2022}}
== Dampak misinformasi terkait aborsi ==
Secara umum misinformasi melemahkan kesadaran kolektif dan tindakan kolektif. Penyelesaikan masalah kesehatan masyarakat, kesenjangan sosial, atau perubahan iklim tidak akan tercapai tanpa mengatasi masalah misinformasi yang semakin meningkat.{{sfn|West JD|13 April 2021}}
Berikut dampak misinformasi yang terkait aborsi:
* ''Menghambat akses informasi yang akurat''. Menyebarnya misinformasi dengan cepat melalui internet akan menghambat kemampuan masyarakat untuk menemukan informasi yang akurat yang berguna untuk dasar pengambilan keputusan mengenai perawatan kesehatan.{{sfn|Pagoto|4 Mei 2023}}
* ''Kerugian kesehatan''. Misinformasi yang diikuti dengan aborsi mandiri dari informasi yang salah di internet bisa menyebabkan kerugian kesehatan bahkan kematian.{{sfn|Pagoto|4 Mei 2023}} BBC melaporkan kasus di Filipina, di mana pengguna menggunakan media sosial untuk menggunakan serangkaian metode aborsi yang dilakukan sendiri. Akibatnya justru mengalami masalah kesehatan.{{sfn|Schraer|19 Mei 2022}}
* Misinformasi terhadap aborsi bisa memperburuk angka kematian ibu, ketika misinformasi digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan oleh pihak berwenang.{{sfn|Pagoto|4 Mei 2023}}
== Misinformasi terkait aborsi di Indonesia ==
Berikut beberapa disinformasi yang beredar di Indonesia dan berkembang menjadi misinformasi di tengah masyarakat:
* ''Januari 2019'' : Beredar informasi jika RUU Penghapusan Kekerasan Seksual yang disidangkan pemerintah akan menyuburkan Zina, LGBT dan Aborsi. Cek Fakta Tempo telah melakukan sejumlah wawancara yang membantah misinformasi yang beredar.{{sfn|Tempo|31 Januari 2019}}
* ''Maret 2019'': Beredar di media sosial facebook dengan takarir "''Aborsi Sudah Legal''". Informasi tersebut membelokkon berita mengenai layanan aborsi yang sedang disiapkan pemerintah untuk layanan aborsi aman yang dikecualikan oleh undang-undang.{{sfn|Ningtyas|6 Maret 2019}}
* ''Mei 2019'': Beredar informasi melalui Whatsapp mengenai asal mula vaksin Rubela yang berasal dari janin manusia yang diaborsi.{{sfn|Komdigi|6 Mei 2019}}
* ''Agustus 2019:'' Beredar di instagram, foto pria yang disebut melakukan aborsi banyak bayi di Surabaya. Informasi ini juga merupakan disinformasi, karena foto tersebut terjadi di Vietnam.{{sfn|Komdigi|14 Agustus 2019}}
* ''Januari 2023'': Beredar informasi melalui sosial media instagram dan facebook mengenai kaitan antara penggunaan [[kontrasepsi]] dengan peningkatan kasus aborsi. Pendapat yang dikutip bukan dari Indonesia, tetapi postingan juga beredar di Indonesia.{{sfn|Kompas|20 Januari 2023}}
* ''Juli 2023'': Beredar unggahan di media sosial facebook yang memperlihatkan boneka [[Barbie]] dalam box disertai tulisan "''Abortion Barbie''". Dalam takarir yang beredar disebutkan jika boneka tersebut mengajarkan anak-anak bahwa praktik aborsi merupakan hal yang normal. Padahal boneka tersebut merupakan peraga kampanye yang dilakukan di Amerika Serikat.{{sfn|Hanna|25 Juli 2023}}
* ''Agustus 2024'': Di media sosial X berkembang konten yang menyebutkan bahwa Jokowi telah meneken aturan pemberian alat kontrasepsi untuk anak-anak remaja. Pada konten tersebut jika terdapat tulisan aturan ini berkaitan dengan pelegalan aborsi yang juga disahkan pada awal Agustus lalu. Misinformasi ini berkembang setelah pemerintah mengesahkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.{{sfn|Kristianadewi|26 Agustus 2024}}
== Catatan Kaki==
{{reflist}}
== Daftar Pustaka ==
*{{cite web
|url = https://www.nbcnews.com/news/latino/latinas-abortion-misinformation-online-spanish-hispanic-rcna40590
|title = Chilling effect': How misinformation on abortion is targeting this group of women
|last = Acevedo
|first = Nicole.
|date = 5 Agustus 2022
|website =
|publisher = NBC News
|access-date = 10 Desember 2024
|ref = {{sfnref|Acevedo|5 Agustus 2022}}
}}
*{{cite book
|title = Myths and misinformation; Abortion Care
|last1 = Belfield T
|first1 =
|last2 = Rowlands S, ed.
|first2 =
|display-authors = 1
|publisher = Cambridge University Press
|year = 2014
|location =
|url = https://www.cambridge.org/core/books/abs/abortion-care/myths-and-misinformation/BD81F399EE2634790B0EBA834D9E52F8
|isbn =
|ref = {{sfnref|Belfield T|2014|p=175}}
}}
*{{cite journal
| last1 = Bryant
| first1 = Amy G.; et al.
| last2 =
| first2 =
| date = Desember 2014
| title = Crisis pregnancy center websites: Information, misinformation and disinformation
| url = https://www.contraceptionjournal.org/article/S0010-7824(14)00565-4/abstract
| journal = Contraception
| volume = 90
| issue = 6
| pages = 601-605
| doi =
| access-date = 10 Desember 2024
|ref = {{sfnref||Bryant|Desember 2014|p=601-605}}
}}
*{{cite book
|title = Endangering women for profit
|last1 = CCDH
|first1 =
|last2 =
|first2 =
|display-authors = 1
|publisher = Center for Countering Digital Hate
|year = 2022
|location =
|url = https://252f2edd-1c8b-49f5-9bb2-cb57bb47e4ba.filesusr.com/ugd/f4d9b9_87b1482552a140a880d86f7d2d2e6f2a.pdf
|isbn =
|ref = {{sfnref|CCDH|2022}}
}}
*{{cite web
|url = https://rri.co.id/cek-fakta/296524/boneka-barbie-edisi-aborsi-dipastikan-hoaks
|title = Boneka Barbie Edisi Aborsi Dipastikan Hoaks
|last = Hanna
|first =
|date = 25 Juli 2023
|website =
|publisher = RRI
|access-date = 10 Desember 2024
|ref = {{sfnref|Hanna|25 Juli 2023}}
}}
*{{cite web
|url = https://www.komdigi.go.id/berita/pengumuman/detail/disinformasi-sumber-virus-vaksin-rubella-berasal-dari-janin-yang-diaborsi
|title = [DISINFORMASI] Sumber Virus Vaksin Rubella Berasal dari Janin yang Diaborsi
|last = Komdigi
|first =
|date = 6 Mei 2019
|website =
|publisher = Komdigi
|access-date = 10 Desember 2024
|ref = {{sfnref|Komdigi|6 Mei 2019}}
}}
*{{cite web
|url = https://www.komdigi.go.id/berita/berita-hoaks/detail/disinformasi-bayi-bayi-aborsi-di-surabaya
|title = [DISINFORMASI] Bayi-bayi Aborsi di Surabaya
|last = Komdigi
|first =
|date = 14 Agustus 2019
|website =
|publisher = Komdigi
|access-date = 10 Desember 2024
|ref = {{sfnref|Komdigi|14 Agustus 2019}}
}}
*{{cite web
|url = https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/07/23/151500382/banyak-video-hoaks-soal-aborsi-youtube-ambil-tindakan?page=all
|title = Banyak Video Hoaks soal Aborsi, YouTube Ambil Tindakan
|last = Kompas
|first =
|date = 23 Juli 2022
|website =
|publisher = Kompas
|access-date = 10 Desember 2024
|ref = {{sfnref|Kompas|23 Juli 2022}}
}}
*{{cite web
|url = https://www.kompas.com/cekfakta/read/2023/01/20/150100182/cek-fakta--disinformasi-soal-kontrasepsi-tingkatkan-permintaan-aborsi?page=all
|title = CEK FAKTA: Disinformasi soal Kontrasepsi Tingkatkan Permintaan Aborsi
|last = Kompas
|first =
|date = 20 Januari 2023
|website =
|publisher = Kompas
|access-date = 10 Desember 2024
|ref = {{sfnref|Kompas|20 Januari 2023}}
}}
*{{cite web
|url = https://www.rri.co.id/cek-fakta/930741/hoax-pemerintah-fasilitasi-pemberian-alat-kontrasepsi-kepada-remaja
|title = [HOAX] Pemerintah Fasilitasi Pemberian Alat Kontrasepsi kepada Remaja
|last = Kristianadewi
|first = Arita Mulat
|date = 26 Agustus 2024
|website =
|publisher = RRI
|access-date = 11 Desember 2024
|ref = {{sfnref|Kristianadewi|26 Agustus 2024}}
}}
*{{cite web
|url = https://www.nytimes.com/interactive/2022/08/11/us/abortion-states-legal-illegal.html
|title = 'Chaos and Confusion' in States Where Abortion Is On Again, Off Again
|last = McCann
|first = Allison
|date = 11 Agustus 2022
|website = Nytimes.com
|publisher = New York Times
|access-date = 10 Desember 2024
|ref = {{sfnref|McCann|11 Agustus 2022}}
}}
*{{cite web
|url = https://www.tempo.co/cekfakta/-fakta-atau-hoax-benarkah-pemerintah-telah-melegalkan-aborsi--252501
|title = [Fakta atau Hoax] Benarkah Pemerintah Telah Melegalkan Aborsi?
|last = Ningtyas
|first = Ika
|date = 6 Maret 2019
|website =
|publisher = Tempo
|access-date = 10 Desember 2024
|ref = {{sfnref|Ningtyas|6 Maret 2019}}
}}
*{{cite journal
| last1 = Pagoto
| first1 = Sherry L.
| last2 = Palmer
| first2 = Lindsay
| last3 = Nate
| first3 =
| date = 4 Mei 2023
| title = The Next Infodemic: Abortion Misinformation
| url = https://www.jmir.org/2023/1/e42582
| journal = Journal of Medical Internet Research
| volume = 25
| issue = 1
| pages = e42582
| doi = 10.2196/42582
| access-date = 10 Desember 2024
|ref = {{sfnref|Pagoto|4 Mei 2023}}
}}
*{{cite web
|url = https://www.rand.org/pubs/commentary/2022/07/combating-abortion-misinformation-in-the-post-roe-environment.html
|title = Countering Abortion Misinformation in the Post-Roe Environment
|last = Rollison
|first = Julia
|date = 6 Juli 2022
|website = Rand.org
|publisher =
|access-date = 10 Desember 2024
|ref = {{sfnref|Rollison|6 Juli 2022}}
}}
*{{cite web
|url = https://www.bbc.com/indonesia/majalah-61475238
|title = Cara aborsi mandiri dan pengobatan menyesatkan beredar luas di Internet, mengapa sangat berbahaya?
|last = Schraer
|first = Rachel
|date = 19 Mei 2022
|website =
|publisher = BBC
|access-date = 11 Desember 2024
|ref = {{sfnref|Schraer|19 Mei 2022}}
}}
*{{cite book
|title = Gendered Health Misinformation
|last1 = Sherman
|first1 = Jenna
|display-authors = 1
|publisher = Meedan
|year = Oktober 2002
|location =
|url = https://cdn.prod.website-files.com/615e270f23c94c3fc683f12c/6360182ce09baba276f9d96d_Gendered%20Health%20Misinformation%20-%20Meedan.pdf
|isbn =
|ref = {{sfnref|Sherman|Oktober 2002|p=42-45}}
}}
*{{cite web
|url = https://www.healio.com/news/womens-health-ob-gyn/20230520/abortion-misinformation-from-both-medical-nonmedical-professionals-common-on-social-media
|title = Abortion misinformation from both medical, nonmedical professionals common on social media
|last = Welsh
|first = Erin T.
|date = 20 Mei 2023
|website =
|publisher = Healio
|access-date = 10 Desember 2024
|ref = {{sfnref|Welsh|20 Mei 2023}}
}}
*{{cite web
|url = https://cekfakta.tempo.co/fakta/116/fakta-atau-hoax-benarkah-ruu-penghapusan-kekerasan-seksual-menyuburkan-zina-lgbt-dan-aborsi
|title = [Fakta atau Hoax] Benarkah RUU Penghapusan Kekerasan Seksual Menyuburkan Zina, LGBT dan Aborsi?
|last = Tempo
|first =
|date = 31 Januari 2019
|website =
|publisher = Tempo
|access-date = 11 Desember 2024
|ref = {{sfnref|Tempo|31 Januari 2019}}
}}
*{{cite journal
| last1 = West JD
| first1 = Bergstrom CT
| last2 =
| first2 =
| date = 13 April 2021
| title = Misinformation in and about science
| url = https://www.pnas.org/doi/10.1073/pnas.1912444117
| journal = Proc Natl Acad Sci
| volume = 118
| issue = 15
| pages =
| doi = 10.1073/pnas.1912444117
| access-date = 11 Desember 2024
|ref = {{sfnref|West JD|13 April 2021}}
}}
*{{cite web
|url = https://www.who.int/news-room/questions-and-answers/item/disinformation-and-public-health
|title = Disinformation and public health
|last = WHO
|first =
|date = 6 Februari 2024
|website =
|publisher = WHO
|access-date = 10 Desember 2024
|ref = {{sfnref|WHO|6 Februari 2024}}
}}
[[Kategori:Misinformasi]]
[[Kategori:Disinformasi]]
|