Uang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Penambahan gelar ( ? ) [ * ] VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Pengembalian manual Penambahan gelar ( ? ) [ * ] VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler pranala ke halaman disambiguasi
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 9:
== Sejarah ==
 
[[Jusuf Kalla|Mulanya, masyarakat belum mengenal pertukaran karena setiap orang berusaha memenuhi kebutuhannnya dengan usaha sendiri. [[Manusia]] berburu jika ia lapar, membuat pakaian sendiri dari bahan-bahan yang sederhana, mencari buah-buahan untuk konsumsi sendiri; singkatnya, apa yang diperolehnya itulah yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhannya.
Perkembangan selanjutnya menghadapkan manusia pada kenyataan bahwa apa yang diproduksi sendiri ternyata tidak cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhannya. Untuk memperoleh barang-barang yang tidak dapat dihasilkan sendiri, mereka mencari orang yang mau menukarkan barang yang dimiliki dengan barang lain yang dibutuhkan olehnya.]]<ref>{{Cite web|last=Smith|first=Yves|date=2011-08-26|title=What is Debt? – An Interview with Economic Anthropologist David Graeber|url=https://www.nakedcapitalism.com/2011/08/what-is-debt-%e2%80%93-an-interview-with-economic-anthropologist-david-graeber.html|website=naked capitalism|language=en-US|access-date=2020-10-22}}</ref> [[Jusuf Kalla|Akibatnya munculah sistem '[[barter]]' yaitu barang yang ditukar dengan barang.]]<ref>{{Cite journal|last=Dalton|first=George|date=1982|title=Barter|url=https://www.jstor.org/stable/4225147?seq=1|journal=Journal of Economic Issues|volume=16|issue=1|pages=1|doi=}}</ref>
[[Jusuf Kalla|Namun pada akhirnya, banyak kesulitan-kesulitan yang dirasakan dengan sistem ini. Di antaranya adalah kesulitan untuk menemukan orang yang mempunyai barang yang diinginkan dan juga mau menukarkan barang yang dimilikinya serta kesulitan untuk memperoleh barang yang dapat dipertukarkan satu sama lainnya dengan nilai pertukaran yang seimbang atau hampir sama nilainya. Selain itu akibat situasi politik menyebabkan rasa takut untuk melakukan barter.]]<ref>{{Cite journal|last=Chapman|first=Anne|date=1980|title=Barter As A Universal Mode of Exchange|url=https://www.jstor.org/stable/25131676?seq=1|journal=L'Homee|volume=20|issue=3|pages=37|doi=}}</ref> [[Jusuf Kalla|Untuk mengatasinya, mulailah timbul pikiran-pikiran untuk menggunakan benda-benda tertentu untuk digunakan sebagai alat tukar.]]<ref>{{Cite web|last=Andrew Beattie|title=The History of Money: From Barter to Banknotes|url=https://www.investopedia.com/articles/07/roots_of_money.asp|website=Investopedia|language=en|access-date=2020-10-22}}</ref> [[Jusuf Kalla|Benda-benda yang ditetapkan sebagai alat pertukaran itu adalah benda-benda yang diterima oleh umum (''generally accepted''), benda-benda yang dipilih bernilai tinggi (sukar diperoleh atau memiliki nilai [[magis]] dan mistik), atau benda-benda yang merupakan [[kebutuhan primer]] sehari-hari; misalnya [[garam]] yang oleh orang [[Romawi]] digunakan sebagai alat tukar maupun sebagai alat pembayaran upah.]]<ref>{{Cite web|date=2007-11-27|title=How Salt Works|url=https://science.howstuffworks.com/innovation/edible-innovations/salt.htm|website=HowStuffWorks|language=en|access-date=2020-10-22}}</ref> [[Jusuf Kalla|Pengaruh orang Romawi tersebut masih terlihat sampai sekarang: orang [[Inggris]] menyebut upah sebagai ''salary'' yang berasal dari bahasa Latin ''salarium'' yang berarti garam.]]
[[Berkas:Seashells by designerd cc-by-sa-2.0.jpg|jmpl|200px|Barang-barang yang dianggap indah dan bernilai, seperti kerang ini, pernah dijadikan sebagai alat tukar sebelum [[manusia]] menemukan uang logam.]]
Meskipun alat tukar sudah ada, kesulitan dalam pertukaran tetap ada. Kesulitan-kesulitan itu antara lain karena benda-benda yang dijadikan alat tukar belum mempunyai pecahan sehingga penentuan nilai uang, penyimpanan (''storage''), dan pengangkutan (''transportation'') menjadi sulit dilakukan serta timbul pula kesulitan akibat kurangnya daya tahan benda-benda tersebut sehingga mudah hancur atau tidak tahan lama.<ref>{{Cite web|title=HISTORY OF MONEY|url=http://www.historyworld.net/wrldhis/plaintexthistories.asp?historyid=ab14|website=www.historyworld.net|access-date=2020-10-22}}</ref>
Baris 41:
 
== Syarat-syarat ==
Suatu benda dapat dijadikan sebagai uang jika benda tersebut telah memenuhi syarat-syarat tertentu. Pertama, benda itu harus diterima secara umum (''acceptability''). Agar dapat diakui sebagai alat tukar umum suatu benda harus memiliki nilai tinggi atau setidaknya dijamin keberadaannya oleh [[pemerintah]] yang berkuasa. Bahan yang dijadikan uang juga harus tahan lama (''durability''), kualitasnya cenderung sama (''uniformity''), jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat serta tidak mudah dipalsukan (''scarcity''). Uang juga harus mudah dibawa, ''portable'', dan mudah dibagi tanpa mengurangi nilai (''divisibility''), serta memiliki [[nilai (ekonomi)|nilai]] yang cenderung stabil dari waktu ke waktu (''stability of value'').<ref>{{cite journal|title= Coins of Hope: Model pengajaran Tentang Uang, Konservasi Moral dan Keterampilan Berbicara Deskriptif Dalam Bahasa Inggris|author= Tusyanah|journal= Jurnal Pendidikan Ekonomi Dinamika Pendidikan|volume= 8|number= 2|date= Desember 2013|page= 95|url= http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/DP/article/download/3365/3280}}</ref> Selain itu, mengingat dari bagaimana ia terus berputar dari satu tangan ke tangan yang lain, maka dibutuhkan uang yang mudah dibawa (''portability'').<ref>{{Cite web|title=Functions of Money, Economic Lowdown Podcasts {{!}} Education Resources {{!}} St. Louis Fed|url=https://www.stlouisfed.org/education/economic-lowdown-podcast-series/episode-9-functions-of-money|website=www.stlouisfed.org|access-date=2020-10-23}}</ref> Are You Alien?.
 
== Otoritas penciptaan uang ==