Situs web berita palsu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Wadaihangit (bicara | kontrib) Tantangan menulis Social Media 4 Peace Tag: kemungkinan perlu dirapikan VisualEditor |
Wadaihangit (bicara | kontrib) Tantangan menulis Social Media 4 Peace |
||
| (2 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Situs web berita palsu''' atau '''situs berita hoaks'''<ref>{{Cite web|date=2016-12-09|title=Hillary Clinton Warns About Hoax News On Social Media - CBS Baltimore|url=https://www.cbsnews.com/baltimore/news/hillary-clinton-warns-about-hoax-news-on-social-media/|website=www.cbsnews.com|language=en-US|access-date=2024-12-13}}</ref> adalah situs web di Internet yang dengan sengaja menerbitkan berita palsu—hoaks, propaganda, dan disinformasi yang mengaku sebagai berita nyata—sering kali menggunakan media sosial untuk mengarahkan lalu lintas web dan memperkuat efeknya.
Situs web berita palsu telah mempromosikan kebohongan politik di sejumlah negara seperti di India,<ref>{{Cite web|last=Vij|first=Shivam|date=2020-05-27|title=India’s anti-Muslim fake news factories are following the anti-Semitic playbook|url=https://theprint.in/opinion/india-anti-muslim-fake-news-factories-anti-semitic-playbook/430332/|website=ThePrint|language=en-US|access-date=2024-12-18}}</ref> Jerman,<ref>{{Cite news|last=Connolly|first=Kate|last2=Chrisafis|first2=Angelique|last3=Kirchgaessner|first3=Stephanie|last4=Haas|first4=Benjamin|last5=Hunt|first5=Elle|last6=Safi|first6=Michael|last7=McPherson|first7=Poppy|last8=Phillips|first8=Dominic|date=2016-12-02|title=Fake news: an insidious trend that's fast becoming a global problem|url=https://www.theguardian.com/media/2016/dec/02/fake-news-facebook-us-election-around-the-world|newspaper=The Guardian|language=en-GB|issn=0261-3077|access-date=2024-12-18}}</ref> Indonesia dan Filipina,<ref>{{Cite news|date=2016-11-17|title=Fake News in U.S. Election? Elsewhere, That’s Nothing New (Published 2016)|url=https://www.nytimes.com/2016/11/18/technology/fake-news-on-facebook-in-foreign-elections-thats-not-new.html|language=en|access-date=2024-12-18}}</ref> Swedia, Meksiko,<ref>{{Cite web|date=2016-07-27|title=Concern over barrage of fake Russian news in Sweden|url=https://www.thelocal.se/20160727/concern-over-barrage-of-fake-russian-news-in-sweden|website=The Local Sweden|language=en|access-date=2024-12-18}}</ref> Myanmar,<ref>{{Cite web|last=Frenkel|first=Sheera|date=2016-11-20|title=This Is What Happens When Millions Of People Suddenly Get The Internet|url=https://www.buzzfeednews.com/article/sheerafrenkel/fake-news-spreads-trump-around-the-world|website=BuzzFeed News|language=en|access-date=2024-12-18}}</ref> dan Amerika Serikat.<ref>{{Cite web|date=2016-11-25|title=Russian propaganda effort likely behind flood of fake news that preceded election|url=https://www.pbs.org/newshour/politics/russian-propaganda-effort-behind-flood-fake-news-preceded-election|website=PBS News|language=en-us|access-date=2024-12-18}}</ref> Banyak situs yang berasal dari atau dipromosikan oleh Rusia,<ref>{{Cite news|last=Chen|first=Adrian|date=2016-07-27|title=The Real Paranoia-Inducing Purpose of Russian Hacks|url=https://www.newyorker.com/news/news-desk/the-real-paranoia-inducing-purpose-of-russian-hacks|newspaper=The New Yorker|language=en-US|issn=0028-792X|access-date=2024-12-18}}</ref> atau Makedonia Utara.<ref>{{Cite news|last=Tynan|first=Dan|date=2016-08-24|title=How Facebook powers money machines for obscure political 'news' sites|url=https://www.theguardian.com/technology/2016/aug/24/facebook-clickbait-political-news-sites-us-election-trump|newspaper=The Guardian|language=en-GB|issn=0261-3077|access-date=2024-12-18}}</ref> Beberapa analis media melihatnya sebagai ancaman terhadap demokrasi. Pada tahun 2016, Komite Urusan Luar Negeri Parlemen Eropa mengeluarkan resolusi yang memperingatkan bahwa pemerintah Rusia menggunakan "kantor berita palsu" dan troll internet sebagai propaganda disinformasi untuk melemahkan kepercayaan terhadap nilai-nilai demokrasi.<ref>{{Cite web|last=Sanders IV|first=Lewis|date=2016-10-11|title=European lawmakers warn of Russian propaganda – DW – 10/11/2016|url=https://www.dw.com/en/divide-europe-european-lawmakers-warn-of-russian-propaganda/a-36016836|website=dw.com|language=en|access-date=2024-12-18}}</ref>
▲'''Situs web berita palsu''' atau '''situs berita hoaks'''<ref>{{Cite web|date=2016-12-09|title=Hillary Clinton Warns About Hoax News On Social Media - CBS Baltimore|url=https://www.cbsnews.com/baltimore/news/hillary-clinton-warns-about-hoax-news-on-social-media/|website=www.cbsnews.com|language=en-US|access-date=2024-12-13}}</ref> adalah situs web di Internet yang dengan sengaja menerbitkan berita palsu—hoaks, propaganda, dan disinformasi yang mengaku sebagai berita nyata—sering kali menggunakan media sosial untuk mengarahkan lalu lintas web dan memperkuat efeknya.[3][4][5][6] Tidak seperti berita satir, situs-situs ini sengaja berusaha dianggap sah dan dianggap remeh, sering kali demi keuntungan finansial atau politik.[7][8][4] Situs web berita palsu memonetisasi konten mereka dengan mengeksploitasi kerentanan perdagangan iklan terprogram,[9] yang merupakan jenis iklan online di mana iklan diperdagangkan melalui lelang mesin-ke-mesin dalam sistem penawaran waktu nyata
== Definisi ==
{{Multiple image
| direction = vertical
| width = 250
| header = Contoh situs berita palsu
| image1 = ABCnewscomco.png
| alt1 = ABCnews.com.co
| caption1 = [[ABCnews.com.co]] - situs palsu membuat [[hoaks]] dengan menggunakan [[pemalsuan situs web]]
| image2 = Denver Guardian logo.png
| alt2 = Denver Guardian
| caption2 = [[Denver Guardian]]
| image3 = Everything on RealTrueNews Was A LIE.jpg
| alt3 = RealTrueNews
| caption3 = RealTrueNews
| align = right
}}
[[The New York Times|''The New York Times'']] mendefinisikan "berita palsu" di internet sebagai artikel fiktif yang sengaja dibuat untuk menipu pembaca, umumnya dengan tujuan mendapatkan keuntungan melalui [[umpan klik]].<ref>{{Cite news|date=2016-12-07|title=As Fake News Spreads Lies, More Readers Shrug at the Truth (Published 2016)|url=https://www.nytimes.com/2016/12/06/us/fake-news-partisan-republican-democrat.html|language=en|access-date=2024-12-18}}</ref> ''[[PolitiFact]]'' menggambarkan berita palsu sebagai konten palsu yang dirancang untuk menipu pembaca dan kemudian menjadi viral melalui Internet kepada orang banyak sehingga meningkatkan penyebarannya.<ref>{{Cite web|last=Kertscher|first=Tom|title=PolitiFact's Lie of the Year 2016: Fake news|url=https://www.jsonline.com/story/news/politics/politifactwisconsin/2016/12/13/politifacts-lie-year-2016-fake-news/95395008/|website=Journal Sentinel|language=en-US|access-date=2024-12-18}}</ref> Beberapa situs berita palsu menggunakan [[pemalsuan situs web]], yang disusun untuk membuat pengunjung percaya bahwa mereka mengunjungi sumber media arus utama seperti [[ABC News|''ABC News'']] atau [[MSNBC]].<ref>{{Cite web|last=Gilbert|first=Ben|title=Fed up with fake news, Facebook users are solving the problem with a simple list|url=https://www.businessinsider.com/facebook-users-crowdsource-fake-news-document-2016-11|website=Business Insider|language=en-US|access-date=2024-12-18}}</ref>
== Sejarah pra-Internet ==
[[Kode etik jurnalistik|Praktik jurnalistik yang tidak etis]] telah ada di media cetak selama ratusan tahun sebelum munculnya Internet.<ref name=":1">{{Cite web|date=2016-12-08|title=Back in the 1890s, fake news helped start a war|url=https://theworld.org/stories/2016/12/08/long-and-tawdry-history-yellow-journalism-america|website=The World from PRX|language=en|access-date=2024-12-18}}</ref> [[Jurnalisme kuning]], yang melaporkan dengan standar yang tidak memiliki integritas dan etika profesional, tersebar luas selama periode sejarah yang dikenal sebagai Zaman Emas (Gilded Age), dan jurnalis yang tidak etis akan melakukan penipuan dengan mengarang cerita, wawancara, dan nama yang dibuat-buat untuk para sarjana.<ref>{{Cite web|last=Soll|first=Jacob|date=2016-12-18|title=The Long and Brutal History of Fake News|url=https://www.politico.com/magazine/story/2016/12/fake-news-history-long-violent-214535/|website=POLITICO Magazine|language=en|access-date=2024-12-18}}</ref> Selama tahun 1890-an, penyebaran berita tidak etis ini telah memicu kekerasan dan konflik.<ref name=":1" /> Baik [[Joseph Pulitzer]] maupun [[William Randolph Hearst]] mengobarkan jurnalisme kuning untuk meningkatkan keuntungan, yang turut menyebabkan kesalahpahaman yang ikut bertanggung jawab atas dimulainya [[Perang Spanyol–Amerika Serikat|Perang Spanyol-Amerika]] 1898.<ref>{{Cite web|last=Cava|first=Jon Swartz, and Marco della|title=The Fake web: why we're so apt to believe fake news, apps and reviews|url=https://www.usatoday.com/story/tech/2016/12/01/fake-economy-has-users-engaged-enraged-and-confused/94552980/|website=USA TODAY|language=en-US|access-date=2024-12-18}}</ref> J.B. Montgomery-M'Govern menulis kolom yang sangat mengkritik "berita palsu" pada tahun 1898, mengatakan bahwa yang menjadi ciri "berita palsu" adalah sensasionalisme dan "publikasi artikel yang benar-benar palsu, yang cenderung menyesatkan masyarakat yang bodoh atau tidak menaruh curiga."<ref>{{Cite journal|last=Mourão|first=Rachel R.|last2=Robertson|first2=Craig T.|date=2019-10-26|url=https://www.tandfonline.com/doi/full/10.1080/1461670X.2019.1566871|doi=10.1080/1461670x.2019.1566871|issn=1461-670X}}</ref>
[[Insiden Gleiwitz|Siaran radio dari Gleiwitz]] oleh tentara Jerman Karl Hornack, yang berpura-pura menjadi [[Penyerbuan Polandia|penyerbu Polandia]] yang telah merebut stasiun tersebut, dianggap remeh oleh stasiun lain, di Jerman dan di luar negeri, sehingga memicu deklarasi perang [[Adolf Hitler]] terhadap Polandia keesokan harinya. Menurut [[USA Today|''USA Today'']], surat kabar yang sering menerbitkan berita palsu adalah ''[[Globe (majalah)|Globe]], [[Weekly World News]]'' dan ''[[The National Enquirer]]''.<ref>{{Cite web|last=Cava|first=Jon Swartz, and Marco della|title=The Fake web: why we're so apt to believe fake news, apps and reviews|url=https://www.usatoday.com/story/tech/2016/12/01/fake-economy-has-users-engaged-enraged-and-confused/94552980/|website=USA TODAY|language=en-US|access-date=2024-12-18}}</ref>
== Karakteristik ==
Karakteristik umum situs berita palsu yang dicatat oleh banyak pemeriksa fakta dan jurnalis terbagi dalam kategori sebagai berikut:
# Kredibilitas sumber
#* Situs penipu yang tampak seperti situs berita, surat kabar, stasiun televisi, atau stasiun radio resmi sering kali menggunakan [[URL palsu]], [[Penumpangan saltik|salah ketik]] atau meniru tata letak dan grafik situs berita asli.<ref name=":2">{{Cite news|last=Robertson|first=Eugene Kiely, Lori|date=2016-11-18|title=How to Spot Fake News - FactCheck.org|url=https://www.factcheck.org/2016/11/how-to-spot-fake-news/|newspaper=FactCheck.org|language=en-US|access-date=2024-12-18}}</ref>
#* Meniru identitas sumber berita yang sudah tidak ada lagi.<ref>{{Cite web|date=2024-08-02|title=How to spot a website generated by artificial intelligence|url=https://observers.france24.com/en/how-to-spot-a-website-generated-by-artificial-intelligence|website=The Observers - France 24|language=en|access-date=2024-12-18}}</ref>
#* [[Penafian]] yang menyatakan bahwa kontennya adalah fiktif (terutama di situs satir), atau alternatifnya, tidak ada sangkalan sama sekali.<ref name=":2" />
# Judul
#* Judul umpan klik dengan tanda-tanda konten lebih lanjut yang kebenarannya dipertanyakan dalam teks artikel itu sendiri.<ref name=":2" />
# Baris artikel
#* Penulis fiktif.
#* Foto daur ulang di situs web berbeda oleh penulis berbeda.
#* Tidak ada byline sama sekali.
#* Penulisnya mungkin mempunai reputasi menyebarkan informasi palsu.
#* Seorang penulis yang benar-benar diklaim, tetapi biasanya menulis tentang topik yang berbeda dari artikel yang diberikan.
#* Baris tersembunyi.<ref>{{Cite web|last=Taft|first=Molly|date=2022-08-18|title=Chevron Jumps Into Texas' News Desert With Stories About Puppies, Football, and Oil|url=https://gizmodo.com/chevron-local-news-texas-permian-proud-1849424317|website=Gizmodo|language=en-US|access-date=2024-12-18}}</ref>
== Negara ==
=== Indonesia dan Filipina ===
Berita palsu yang muncul di media sosial adalah masalah di Indonesia dan Filipina karena memiliki pengaruh politik yang sangat besar. Menurut analis media, negara-negara berkembang dengan akses baru terhadap media sosial dan demokrasi merasakan masalah berita palsu secara lebih luas. Di beberapa negara berkembang, Facebook memberikan akses secara gratis ke beranda Facebook dan sumber media, namun pada saat yang sama tidak memberikan pengguna akses Internet ke situs web pengecekan fakta.<ref>{{Cite news|date=2016-11-17|title=Fake News in U.S. Election? Elsewhere, That’s Nothing New (Published 2016)|url=https://www.nytimes.com/2016/11/18/technology/fake-news-on-facebook-in-foreign-elections-thats-not-new.html|language=en|access-date=2024-12-18}}</ref>
=== Iran ===
Pada 8 Oktober 2020, Bloomberg melaporkan bahwa 92 situs web yang digunakan oleh Iran untuk menyebarkan informasi yang salah disita oleh pemerintah Amerika Serikat.<ref>{{Cite news|date=2020-10-08|title=U.S. Seizes 92 Websites Used by Iran to Spread Disinformation|url=https://www.bloomberg.com/news/articles/2020-10-08/u-s-seizes-92-websites-used-by-iran-to-spread-disinformation|newspaper=Bloomberg.com|language=en|access-date=2024-12-18}}</ref>
=== Myanmar ===
Pada tahun 2015, cerita palsu yang menggunakan foto-foto yang tidak berhubungan dan teks palsu dibagikan secara online untuk mendukung Rohingya.<ref>{{Cite news|date=2015-06-06|title=The fake pictures of the Rohingya crisis|url=https://www.bbc.com/news/blogs-trending-32979147|newspaper=BBC News|language=en-GB|access-date=2024-12-18}}</ref> Berita palsu ini berdampak negatif terhadap individu di Myanmar, yang menyebabkan peningkatan kekerasan terhadap Muslim di negara tersebut.<ref>{{Cite web|last=Read|first=Max|date=2016-11-27|title=Maybe the Internet Isn’t a Fantastic Tool for Democracy After All|url=https://nymag.com/intelligencer/2016/11/maybe-the-internet-isnt-a-tool-for-democracy-after-all.html|website=Intelligencer|language=en|access-date=2024-12-18}}</ref> Partisipasi online melonjak dari satu persen menjadi 20 persen dari total populasi Myanmar dari tahun 2014 hingga 2016. Cerita palsu dari Facebook pun dicetak ulang di majalah fisik bernama ''Facebook dan Internet''. Laporan palsu terkait praktisi Islam di negara tersebut berkorelasi langsung dengan meningkatnya serangan terhadap umat beragama di Myanmar. Berita palsu secara fiktif menyatakan penganut Islam melakukan kekerasan di lokasi Budha. Laporan ini mencatat bahwa negara-negara yang relatif baru dalam hal paparan Internet lebih rentan terhadap masalah berita palsu dan penipuan.<ref>{{Cite web|last=Frenkel|first=Sheera|date=2016-11-20|title=This Is What Happens When Millions Of People Suddenly Get The Internet|url=https://www.buzzfeednews.com/article/sheerafrenkel/fake-news-spreads-trump-around-the-world|website=BuzzFeed News|language=en|access-date=2024-12-18}}</ref>
== Tanggapan ==
=== Situs web pemeriksa fakta dan jurnalis ===
Sejumlah [[Daftar situs pemeriksa fakta|situs web pemeriksa fakta]] seperti [[FactCheck.org]], [[PolitiFact|PolitiFact.com]], dan [[Snopes|Snopes.com]] menulis panduan tentang cara merespons berita palsu.<ref name=":0" /> FactCheck.org menyarankan pembaca untuk memeriksa sumber, penulis, tanggal, dan judul publikasi dan merekomendasikan rekan mereka seperti Snopes.com, ''[[The Washington Post]] Fact Checker'' dan PolitiFact.com serta memperingatkan pembaca untuk mewaspadai adanya bias konfirmasi.<ref>{{Cite news|last=Robertson|first=Eugene Kiely, Lori|date=2016-11-18|title=How to Spot Fake News - FactCheck.org|url=https://www.factcheck.org/2016/11/how-to-spot-fake-news/|newspaper=FactCheck.org|language=en-US|access-date=2024-12-18}}</ref> PolitiFact.com menggunakan tag "Berita palsu" sehingga pembaca dapat melihat semua berita yang telah dibantah oleh Politifact.<ref>{{Cite web|last=Sharockman|first=Aaron|date=2016-11-16|title=Let’s fight back against fake news|url=https://www.politifact.com/truth-o-meter/blog/2016/nov/16/lets-fight-back-against-fake-news/|website=Politifact|access-date=2024-12-18}}</ref> Snopes.com memperingatkan pembaca bahwa media sosial digunakan sebagai alat berbahaya oleh penipu.<ref name=":0" /> Manajer "Pemeriksa Fakta" ''The Washington Post'', [[Glenn Kessler]], menulis bahwa semua situs pengecekan fakta mengalami peningkatan pengunjung selama siklus pemilu 2016 yang meningkat lima kali lipat dibandingkan pemilu 2012. Will Moy, direktur pemeriksa fakta ''[[Full Fact]]'' yang berbasis di London, mengatakan penyangkalan harus dilakukan dalam jangka waktu yang berkelanjutan agar efektif.<ref>{{Cite news|last=Kessler|first=Glenn|date=2016-11-10|title=Fact checking in the aftermath of a historic election|url=https://www.washingtonpost.com/news/fact-checker/wp/2016/11/10/fact-checking-in-the-aftermath-of-an-historic-election/|work=The Washington Post|access-date=2024-12-18}}</ref> Full Fact bekerja sama dengan Google untuk membantu mengotomatisasi pengecekan fakta.<ref>{{Cite news|last=Burgess|first=Matt|title=Google is helping Full Fact create an automated, real-time fact-checker|url=https://www.wired.com/story/automated-fact-checking-full-fact-google-funding/|newspaper=Wired|language=en-US|issn=1059-1028|access-date=2024-12-18}}</ref>
=== Usulan teknologi ===
Kontributor [[New York (majalah)|majalah New York]], Brian Feldman membuat ekstensi [[Google Chrome|''Google Chrome'']] yang akan memperingatkan pengguna tentang situs berita palsu.Ia mengundang orang lain untuk menggunakan kodenya dan memperbaikinya.<ref>{{Cite web|last=Feldman|first=Brian|date=2016-11-15|title=Here’s a Chrome Extension That Will Flag Fake-News Sites For You|url=https://nymag.com/intelligencer/2016/11/heres-a-browser-extension-that-will-flag-fake-news-sites.html|website=Intelligencer|language=en|access-date=2024-12-18}}</ref>
Salah satu pendiri ''[[Upworthy]]'' dan penulis ''[[The Filter Bubble]]'', [[Eli Pariser]] meluncurkan inisiatif model sumber terbuka pada 17 November 2016 untuk mengatasi berita palsu. Pariser memulai Dokumen Google untuk berkolaborasi dengan orang lain secara online tentang cara mengurangi fenomena berita palsu. Pariser menyebut inisiatifnya: "Desain Solusi untuk Berita Palsu". Dokumen Pariser mencakup rekomendasi untuk organisasi pemeringkatan yang serupa dengan ''[[Better Business Bureau]]'', dan database produser media dalam format seperti [[Wikipedia]].<ref>{{Cite web|last=Morris|first=David Z.|title=Eli Pariser's Crowdsourced Brain Trust Is Tackling Fake News|url=https://fortune.com/2016/11/27/eli-pariser-fake-news-brain-trust/|website=Fortune|language=en|access-date=2024-12-18}}</ref>
Penulis [[Fortune]], Matthew Ingram setuju dengan gagasan bahwa Wikipedia dapat berfungsi sebagai model yang berguna untuk meningkatkan analisis Facebook terhadap kemungkinan berita palsu. Ia menyimpulkan bahwa Facebook bisa mendapatkan keuntungan dari bentuk pengecekan fakta di jejaring sosial yang mirip dengan metode Wikipedia sambil menggabungkan situs-situs yang menyanggah seperti PolitiFact.com.<ref>{{Cite web|last=Ingram|first=Mathew|title=Facebook Doesn't Need One Editor, It Needs a Thousand|url=https://fortune.com/2016/11/21/facebook-public-editor/|website=Fortune|language=en|access-date=2024-12-18}}</ref>
== Analisis akademisi ==
Jamie Condliffe menulis bahwa pelarangan pendapatan iklan dari situs penipuan bukanlah tindakan yang cukup agresif dari Facebook untuk mengatasi masalah tersebut, dan tidak mencegah berita palsu muncul di beranda berita [[Facebook]].<ref>{{Cite web|title=Facebook’s Fake-News Ad Ban Is Not Enough|url=https://www.technologyreview.com/2016/11/15/156014/facebooks-fake-news-ad-ban-is-not-enough/|website=MIT Technology Review|language=en|access-date=2024-12-18}}</ref> Ilmuwan politik [[Universitas Michigan]] [[Brendan Nyhan]] mengkritik Facebook karena tidak berbuat lebih banyak untuk memerangi amplifikasi berita palsu.<ref>{{Cite web|last=Silverman|first=Craig|date=2016-11-16|title=This Analysis Shows How Viral Fake Election News Stories Outperformed Real News On Facebook|url=https://www.buzzfeednews.com/article/craigsilverman/viral-fake-election-news-outperformed-real-news-on-facebook|website=BuzzFeed News|language=en|access-date=2024-12-18}}</ref> Profesor ilmu komputer [[Universitas Indiana]], [[Filippo Menczer]] juga turut mengomentari tindakan Google dan Facebook untuk menolak pendapatan situs palsu, dengan mengatakan bahwa ini adalah langkah yang baik untuk mengurangi motivasi para penipu.<ref>{{Cite web|last=Kuwait Times|date=2016-11-15|title=Google, Facebook move to curb ads on fake news sites - talal|url=https://kuwaittimes.com/google-facebook-move-curb-ads-fake-news-sites/|website=Kuwait Times|language=en|access-date=2024-12-18}}</ref> Tim peneliti Menczer terlibat dalam pengembangan alat online berjudul: Hoaxy — untuk melihat meluasnya pernyataan yang belum dikonfirmasi serta sanggahan terkait di Internet.<ref>{{Cite web|last=Menczer|first=Filippo|date=2016-11-28|title=Fake Online News Spreads Through Social Echo Chambers|url=https://www.scientificamerican.com/article/fake-online-news-spreads-through-social-echo-chambers/|website=Scientific American|language=en|access-date=2024-12-18}}</ref>
[[Zeynep Tufekci]] menulis secara kritis tentang sikap Facebook terhadap situs berita palsu dengan mencontohkan situs web palsu di [[Makedonia Utara]] yang mengambil keuntungan besar dari berita palsu tentang [[Pemilihan Umum Amerika Serikat 2016|pemilu AS tahun 2016]]. Tufecki menulis bahwa algoritma dan struktur Facebook memperburuk dampak [[Ruang gema (media)|ruang gema]] dan meningkatkan berita palsu.<ref name="trytodrain">{{citation|url=http://www.oregonlive.com/today/index.ssf/2016/11/facebook_google_try_to_drain_t.html|access-date=18 Desember 2024|date=15 November 2016|work=[[The Oregonian]]|title=Facebook, Google try to drain the fake-news swamp without angering partisans|first=Douglas|last=Perry}}</ref>
== Referensi ==
<references />
[[Kategori:Situs web berita palsu]]
[[Kategori:Kebohongan internet]]
[[Kategori:Manipulasi dan propaganda Internet]]
| |||