Perasaan (Buddhisme): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
(11 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Buddhist_term|title=''vedanā''|pi={{IAST|vedanā}}|sa=वेदना ({{IAST|vedanā}})|zh=受 (shòu)|vi=受 (thụ, thọ)|ja=受 (ju)|ko=수 (su)|km=វេទនា|km-Latn=vétônéa|bo=ཚོར་བ།|bo-Latn=[[Wylie transliteration|Wylie]]: tshor ba; <br />[[THL Simplified Phonetic Transcription|THL]]: tsorwa|en=feeling, sensation, feeling-tone|my=ဝေဒနာ|my-Latn=wèdənà|mnw=ဝေဒနာ|mnw-Latn=wètənɛ̀a|shn=ဝူၺ်ႇတၼႃႇ|shn-Latn=woj2 ta1 naa2|tl=ᜊ᜔ᜇᜀᜈᜀ (bedana)|th=เวทนา|th-Latn=wetthana|id=perasaan}}
{{Buddhisme|dhamma}}
Dalam [[Buddhisme]], '''perasaan''' ([[Bahasa Pali|Pāli]] dan [[Bahasa Sanskerta|Sanskerta]]: '''''vedanā''''' वेदना) mengacu pada perasaan<ref>
* Salah satu dari [[Faktor mental|''tujuh faktor mental universal'']] dalam [[Abhidhamma Theravāda]].
Baris 10:
* Salah satu dari [[Gugusan (Buddhisme)|lima gugusan]] (dalam aliran Theravāda dan Mahāyāna).
* Salah satu objek fokus dalam praktik [[Satipatthana|empat landasan perhatian-penuh]].
Dalam konteks dua belas tautan (''nidāna''), [[Nafsu kehausan (Buddhisme)|nafsu keinginan]] (''taṇhā'') dan [[Kemelekatan (Buddhisme)|kemelekatan/keterikatan]] (''upādāna'') terhadap ''vedanā'' menyebabkan [[Penderitaan (Buddhisme)|penderitaan]]; sebaliknya, [[
▲Dalam konteks dua belas tautan (''nidāna''), [[Nafsu kehausan (Buddhisme)|nafsu keinginan]] dan [[Kemelekatan (Buddhisme)|kemelekatan/keterikatan]] terhadap ''vedanā'' menyebabkan [[Penderitaan (Buddhisme)|penderitaan]]; sebaliknya, [[Samatha-vipassanā|kesadaran]] [[Samādhi|terkonsentrasi]] dan [[pemahaman jernih]] terhadap ''vedanā'' dapat mengarah pada [[Bodhi|kecerahan]] dan [[Nirwana|padamnya]] sebab-sebab penderitaan.
== Theravāda ==
===
Secara umum, [[Tripitaka Pali]] menguraikan ''vedanā'' dalam tiga "jenis" dan enam "jenis." Beberapa diskursus (''sutta'') membahas
==== Tiga jenis dan enam jenis ====
Baris 23 ⟶ 22:
:* menyenangkan (''[[sukha]]'')
:* tidak menyenangkan (''[[Penderitaan (Buddhisme)|dukkha]]'')
:* bukan tidak-menyenangkan maupun bukan menyenangkan (''adukkhamasukha'', "ambivalen", terkadang disebut "netral" dalam terjemahan)<ref>
Di tempat lain dalam Triptaka Pali disebutkan bahwa ada enam jenis ''vedanā'', yang berhubungan dengan sensasi yang timbul dari kontak (Pali: ''phassa'') antara organ indra internal ([[Landasan indra|''āyatana'']]; yaitu, mata, telinga, hidung, lidah, tubuh, dan batin), objek indra eksternal, dan [[Kesadaran (Buddhisme)|kesadaran]] yang terkait (Pali: ''viññāṇa''). (Lihat Figur 1.) Dengan kata lain:
:* perasaan yang timbul dari kontak mata, bentuk yang terlihat, dan kesadaran-mata
Baris 33 ⟶ 32:
:* perasaan yang timbul akibat kontak lidah, rasa, dan kesadaran-lidah
:* perasaan yang timbul dari kontak tubuh, sentuhan, dan kesadaran-tubuh
:* perasaan yang timbul dari kontak batin (''mano''), objek-batin (''[[Darma|dhamma]]''), dan kesadaran-batin<ref>
: "''<nowiki/>'The six classes of feeling should be known.' Thus was it said. In reference to what was it said? Dependent on the eye & forms there arises consciousness at the eye. The meeting of the three is contact. With contact as a requisite condition there is feeling. Dependent on the ear & sounds there arises consciousness at the ear. The meeting of the three is contact. With contact as a requisite condition there is feeling. Dependent on the nose & aromas there arises consciousness at the nose. The meeting of the three is contact. With contact as a requisite condition there is feeling. Dependent on the tongue & flavors there arises consciousness at the tongue. The meeting of the three is contact. With contact as a requisite condition there is feeling. Dependent on the body & tactile sensations there arises consciousness at the body. The meeting of the three is contact. With contact as a requisite condition there is feeling. Dependent on the intellect & ideas there arises consciousness at the intellect. The meeting of the three is contact. With contact as a requisite condition there is feeling. 'The six classes of feeling should be known.' Thus was it said....''" [http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/mn/mn.148.than.html (Thanissaro, 1998.)]
==== Dua, tiga, lima, enam, 18, 36, dan 108 jenis ====
Dalam beberapa diskursus (''sutta''), banyak jenis ''vedanā'' disinggung berkisar antara dua sampai 108, sebagai berikut:
:* dua jenis perasaan: fisik dan mental
:* tiga jenis: menyenangkan (''sukha''), menyakitkan (''dukkha''), netral (''adukkhamasukha'')
:* lima
:* enam jenis: satu untuk setiap [[Indra (Buddhisme)|indra]] (mata, telinga, hidung, lidah, tubuh, dan batin)
:* 18
:* 36
:* 108
Dalam [[Sastra Pali|kepustakaan Pali]] yang lebih luas, dari pencacahan di atas, kitab [[Visuddhimagga]] pasca-kanonis menyoroti lima jenis ''vedanā'':
=== Kerangka kerja kanonis ===
Baris 59 ⟶ 58:
==== Gugusan batin ====
''Vedanā'' adalah salah satu dari lima
==== Kondisi sentral ====
Dalam [[Kemunculan Bersebab]] (
* ''vedanā'' muncul dengan kontak (''[[Kontak (Buddhisme)|phassa]]'') sebagai kondisinya
* ''vedanā'' bertindak sebagai kondisi untuk nafsu-keinginan (Pali: ''[[Nafsu kehausan (Buddhisme)|{{IAST|taṇhā}}]]
Dalam kitab [[Visuddhimagga]] pasca-kanonis yang disusun abad ke-5, perasaan (''vedanā'') diidentifikasikan sebagai sesuatu yang muncul ''secara simultan'' dan ''tak terpisahkan'' dari kesadaran (''[[Kesadaran (Buddhisme)|viññāṇa]]'') dan batin-dan-jasmani (''[[nāmarūpa]]'').<ref>
==== Dasar perhatian-penuh ====
Baris 73 ⟶ 72:
==== Praktik kebijaksanaan ====
Setiap jenis ''vedanā'' disertai oleh kecenderungan atau obsesi yang mendasarinya (''[[anusaya]]''). Kecenderungan yang mendasari ''vedanā'' yang menyenangkan adalah kecenderungan ke arah [[Nafsu kehausan (Buddhisme)|nafsu]], untuk ''vedanā'' yang tidak menyenangkan, kecenderungan ke arah [[Kebencian (Buddhisme)|kebencian]], dan untuk ''vedanā'' yang tidak menyenangkan maupun tidak menyenangkan, kecenderunganya ke arah [[Ketidaktahuan (Buddhisme)|ketidaktahuan]].<ref>''Chachakka Sutta'' ("
: '''Dependent on the eye & forms there arises consciousness at the eye. The meeting of the three is contact. With contact as a requisite condition, there arises what is felt either as pleasure, pain, or neither pleasure nor pain. If, when touched by a feeling of pleasure, one relishes it, welcomes it, or remains fastened to it, then one's passion-obsession gets obsessed. If, when touched by a feeling of pain, one sorrows, grieves, & laments, beats one's breast, becomes distraught, then one's resistance-obsession gets obsessed. If, when touched by a feeling of neither pleasure nor pain, one does not discern, as it actually is present, the origination, passing away, allure, drawback, or escape from that feeling, then one's ignorance-obsession gets obsessed''....'</ref>
Dalam Tripitaka Pali, disebutkan bahwa [[Meditasi (Buddhisme)|bermeditasi]] dengan konsentrasi (''[[samādhi]]'') pada ''vedanā'' dapat menuntun pada
=== Hubungan dengan "emosi" ===
Baris 96 ⟶ 95:
: Semua perasaan memiliki fungsi ''mengalami rasa, aroma suatu objek'' ([[Aṭṭhasālinī]], I, Bagian IV, Bab I, 109). Kitab Aṭṭhasālinī menggunakan perumpamaan untuk menggambarkan bahwa perasaan mengalami rasa suatu objek dan bahwa ''citta'' serta ''cetasika'' lain yang muncul bersama dengan perasaan mengalami rasa tersebut hanya sebagian saja. Seorang juru masak yang telah menyiapkan makanan untuk raja hanya mencicipi makanan tersebut dan kemudian menawarkannya kepada raja yang menyukai rasanya:
:: ... dan sang raja, sebagai tuan, ahli, dan majikan, memakan apa pun yang disukainya, begitu pula sekadar mencicipi makanan oleh si juru masak bagaikan kenikmatan sebagian dari objek tersebut oleh ''dhamma-dhamma'' yang tersisa (''citta'' dan berbagai ''cetasika'' lainnya), dan seperti halnya si juru masak mencicipi sebagian makanan, maka dhamma-dhamma yang tersisa menikmati sebagian dari objek tersebut, dan seperti halnya sang raja, sebagai tuan, ahli, dan majikan, memakan makanan sesuai keinginannya, demikian pula perasaan, sebagai tuan, ahli, dan majikan, menikmati rasa dari objek tersebut, dan oleh karena itu dikatakan bahwa kenikmatan atau pengalaman adalah fungsinya.
: Jadi, semua perasaan memiliki kesamaan, yakni mengalami 'rasa' suatu objek. ''Citta'' dan ''cetasika'' pendamping lainnya juga mengalami objek tersebut, namun perasaan mengalaminya dengan caranya sendiri yang merupakan ciri khasnya.<ref name="gorkom12">Gorkom (2010), [http://www.zolag.co.uk/Cetasikas/html_node/Feeling.html#Feeling ''Definition of Feeling'']</ref>
== Mahāyāna ==
Kitab [[Abhidharma-samuccaya]] menyatakan:▼
: Apakah ciri khusus ''vedanā'' yang mutlak? Yaitu untuk mengalami. Dengan kata lain, dalam pengalaman apapun, apa yang kita alami adalah kematangan individu dalam setiap tindakan positif atau negatif sebagai hasil akhirnya.<ref name="g12">Guenther (1975), Kindle Locations 329-331.</ref>▼
=== Definisi ===
Mipham Rinpoche menyatakan:<ref name="eric12">Kunsang (2004), hlm. 21.</ref>
: Perasaan/sensasi diartikan sebagai kesan.
: Agregat perasaan/sensasi dapat dibagi menjadi tiga: menyenangkan, menyakitkan, dan netral. Atau, ada lima: kesenangan jasmani, kesenangan mental, kesakitan jasmani, kesakitan mental, dan perasaan/sensasi netral.
Baris 116 ⟶ 112:
: Dan kesadaran kontak netral. Kami merasa netral tentang hal itu—tidak ingin meneruskannya atau menghentikannya...
=== Tradisi Abhidharma ===
▲Kitab [[Abhidharma-samuccaya]] menyatakan:
▲: Apakah ciri khusus ''vedanā'' yang mutlak? Yaitu untuk mengalami. Dengan kata lain, dalam pengalaman apapun, apa yang kita alami adalah kematangan individu dalam setiap tindakan positif atau negatif sebagai hasil akhirnya.<ref name="g12">Guenther (1975), Kindle
:
=== Hubungan dengan "emosi" ===
Baris 142 ⟶ 145:
* [[Alexander Berzin (cendekiawan)|Berzin, Alexander]] (2006), [http://studybuddhism.com/en/advanced-studies/science-of-mind/mind-mental-factors/primary-minds-and-the-51-mental-factors ''Primary Minds and the 51 Mental Factors'']
* [[Bhikkhu Bodhi|Bodhi, Bhikkhu]] (ed.) (2000). ''A Comprehensive Manual of Abhidhamma: The Abhidhammattha Sangaha of Ācariya Anuruddha''. Seattle, WA: BPS Pariyatti Editions. {{ISBN|1-928706-02-9}}
* Bhikkhu Bodhi (2003), ''A Comprehensive Manual of Abhidhamma'', Pariyatti Publishing
* [[Dalai Lama]] (1992). ''The Meaning of Life'', translated and edited by Jeffrey Hopkins, Boston: Wisdom.
Baris 151 ⟶ 154:
* Hamilton, Sue (2001). ''Identity and Experience: The Constitution of the Human Being according to Early Buddhism''. Oxford: Luzac Oriental. {{ISBN|1-898942-23-4}}.
* [[Nyanaponika Thera]] (terj.) (1983). ''Datthabba Sutta: To Be Known'' ([[Saṁyuttanikāya|SN]] 36.5). Diakses 2007-06-08 dari "[[Access to Insight]]" di: http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/sn/sn36/sn36.005.nypo.html.
* Nyanaponika Thera & [[Bhikkhu Bodhi]] (trans.) (1999). ''Numerical Discourses of the Buddha: An Anthology of Suttas from the Anguttara Nikaya''. Kandy, Sri Lanka: [[Buddhist Publication Society]]. {{ISBN|0-7425-0405-0}}
* [[Rhys Davids]], T.W. & William Stede (eds.) (1921-5). ''The Pali Text Society’s Pali–English Dictionary''. Chipstead: Pali Text Society. Mesin pencari daring umum untuk PED tersedia di http://dsal.uchicago.edu/dictionaries/pali/.
* Sri Lanka Buddha Jayanti Tipitaka Series (SLTP) (n.d.). ''{{IAST|Samādhibhāvanāsuttaṃ}}'' ([[Aṅguttaranikāya|AN]] AN 4.1.5.1, in [[Bahasa Pali|Pali]]). Diakses 2007-06-08 dari "MettaNet-Lanka" di: http://www.metta.lk/tipitaka/2Sutta-Pitaka/4Anguttara-Nikaya/Anguttara2/4-catukkanipata/005-rohitassavaggo-p.html.
Baris 161 ⟶ 164:
* Thanissaro Bhikkhu (trans.) (2005b). ''Bahuvedaniya Sutta: Many Things to be Experienced'' ([[Majjhimanikāya|MN]] 59). Diakses 2008-03-31 dari "Access to Insight" di http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/mn/mn.059.than.html.
* Thanissaro Bhikkhu (terj.) (2005c). ''Pañcakanga Sutta: With Pañcakanga'' ([[Saṁyuttanikāya|SN]] 36.19). Diakses 2008-03-31 dari "Access to Insight" di<nowiki/>http://www.accesstoinsight.org/tipitaka/sn/sn36/sn36.019.than.html.
* [[Chögyam Trungpa|Trungpa, Chögyam]] (2001). ''Glimpses of Abhidharma''. Boston: Shambhala. {{ISBN|1-57062-764-9}}
* Upalavanna, Sister (tak tertanggal). ''{{IAST|Samādhibhāvanāsuttaṃ}} – Developments of concentration'' ([[Aṅguttaranikāya|AN]] AN 4.5.1). Diakses 2007-06-08 dari "MettaNet-Lanka" di: http://www.metta.lk/tipitaka/2Sutta-Pitaka/4Anguttara-Nikaya/Anguttara2/4-catukkanipata/005-rohitassavaggo-e.html.
|