Pemberontakan Ra Kuti: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EJHalfz (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
EJHalfz (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(2 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox military conflict
| conflict = Pemberontakan Ra kuti
| date = 1319 (1241 Saka)
| place = [[Trowulan]] ([[Mojokerto]])
| result = Kemenangan Majapahit
Baris 18:
== Sejarah ==
 
Dalam menjalankan aksinya, [[Ra Kuti]] berhasil mengajak beberapa anggota [[Dharmaputra (jabatan)|Dharmaputra]] lainnya untuk berusaha mendongkel takhta [[Jayanagara]], yakni ''[[Ra Tanca]], Ra Banyak, Ra Yuyu, Ra Pangsa'' dan ''Ra Wedeng''. Saat pemberontakan Ra Kuti terjadi, [[Gajah Mada]] belum menjabat sebagai ''[[mahapatih]]'' yang nantinya turut mengantarkan [[Majapahit]] ke masa kejayaan. Posisi Gajah Mada saat itu adalah anggota pasukan pengamanan raja alias ''[[Bhayangkara]]''. Aksi pemberontakan Ra Kuti membuat ibu kota Kerajaan Majapahit porak-poranda dan Jayanagara berada dalam situasi berbahaya. Di sinilah peran Gajah Mada disebut-sebut sangat penting dalam upaya penyelamatan takhta Majapahit.
 
Pemberontakan yang dilakukan oleh para Dharmaputra jelas mengancam nyawa Jayanagara. Maka, sang raja harus diselamatkan. Gajah Mada dan pasukan ''Bhayangkara'' mengamankan Raja Jayanagara ke desa bernama Badander. Ada referensi yang menyebut bahwa ''Badander'' berada di wilayah [[Bojonegoro]], namun ada pula yang meyakini desa itu terletak di [[Jombang]].<ref name=":0">https://tirto.id/sejarah-pemberontakan-ra-kuti-di-majapahit-yang-ditumpas-gajah-mada-f978</ref> Setelah memastikan Jayanagara aman di ''Badander'', dengan pengawalan sebagian anggota ''[[Bhayangkara]]'', Gajah Mada kembali ke pusat pemerintahan Kerajaan Majapahit, di istana yang terletak di [[Trowulan]] ([[Mojokerto]]), Gajah Mada menjalankan taktik jitunya untuk memastikan bahwa rakyat tidak mendukung pemberontakan Ra Kuti.
 
Gajah Mada mengumpulkan para pejabat di rumah tumenggung ''amancanegara'' (semacam wali kota) dan mengabarkan kalau Jayanagara telah "meninggal" di pengungsian. Para warga yang mendengar kabar itu menangis, sedih. Dari sinilah Gajah Mada yakin bahwa rakyat mencintai Jayanagara dan tidak senang dengan gerakan kudeta yang dilakukan oleh Ra Kuti. Setelah menjelaskan bahwa raja sebenarnya selamat, Gajah Mada segera menyusun strategi untuk menumpas pemberontakan. Hingga akhirnya, dalam tempo yang tidak terlalu lama, istana dapat direbut kembali oleh pasukan pimpinan Gajah Mada dari penguasaan kawanan pemberontak. Ra Kuti tewas dalam pergolakan itu.<ref name=":0">https://tirto.id/sejarah-pemberontakan-ra-kuti-di-majapahit-yang-ditumpas-gajah-mada-f978</ref>
Baris 30:
*[[Kategori:Sejarah Indonesia]]
*[[Kategori:Majapahit]]
*[[Kategori:Kerajaan Majapahit]]
*[[Kategori:Sejarah Jawa]]
*[[Kategori:Abad ke-14]]