Jurnalisme pacuan kuda: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
menambahkan data dan referensi Tag: VisualEditor-alih pranala ke halaman disambiguasi |
|||
(6 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Globalize|1=article|date=Desember 2024}}
'''Jurnalisme pacuan kuda''' adalah jurnalisme yang membingkai [[Pemilihan umum|pemilu]] tak ubahnya liputan pacuan kuda (''horse race coverage'').{{sfn|Wijayanto|26 April 2019}}{{sfn|Broh|1980}} Dalam pacuan kuda, seekor kuda bukan dinilai berdasarkan kecepatan atau keterampilan absolutnya, tetapi didasarkan atas perbandingan dengan kuda lainnya, terutama berdasarkan kemenangan dan kerugian.{{sfn|Broh|1980}}
Dalam [[Kewartawanan|jurnalisme]] pacuan kuda, media menghadirkan liputan aksi saling serang secara verbal di antara pendukung masing-masing kontestan untuk meramaikan perlombaan. Liputan ini tak ubahnya sedang menonton pacuan kuda.{{sfn|Wijayanto|26 April 2019}} Media mereduksi kompleksitas persoalan dalam kontestasi politik hanya menjadi siapa yang menjadi pihak yang menang dan siapa pula sosok yang bakal menjelma sebagai pecundang.{{sfn|Lukmantoro|2024}}
Baris 14 ⟶ 15:
Bagi pemilih yang terdidik, ruang publik yang hanya dipenuhi angka-angka polling terbaru dan persaingan dangkal di antara kedua kubu hanya akan melahirkan [[sinisme]] dan [[Apatis|apatisme]] terhadap proses pemilu.{{sfn|Wijayanto|26 April 2019}}
===
Jurnalisme pacuan kuda yang diikuti dengan lembaga [[survei opini publik]] yang hanya mengejar [[efek bandwagon]] hanya akan melahirkan
Survei palsu yang diberitakan dalam sejumlah media massa masih kerap terjadi. Sejumlah lembaga yang justru dipesan untuk memanipulasi elektabilitas peserta pemilu tertentu. Yang paling menonjol, memanipulasi elektabilitas figur yang berintensi maju di pemilihan presiden (pilpres).{{sfn|Anjani|2024}}
Baris 35 ⟶ 36:
Walau jurnalisme pacuan kuda banyak dikritik, tetapi pemberitaan jenis ini dianggap tidak akan berkurang bahkan semakin meningkat.{{sfn|Marie Ordway|2023}}
Salah satu bentuk keinginan media massa untuk tetap menggunakan jurnalisme pacuan kuda terlihat saat [[The Washington Post|Washington Post]] menugaskan wartawan baseball Chelsea Janes dalam kampanye 2020 di Amerika Serikat. Kebijakan ini dikritik profesor dari Columbia University Todd Gitlin yang menyebut bahwa “
== Catatan Kaki ==
Baris 201 ⟶ 202:
|ref = {{sfnref|Wijayanto|26 April 2019}}
}}
[[Kategori:Jurnalisme]]▼
[[Kategori:Jurnalisme menurut tipe]]
[[Kategori:Komunikasi politik]]
|