Yang Xiu (Dinasti Han): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
OnAir21 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.05b - Perbaikan untuk PW:CW (Pranala sama dengan teksnya)
 
(3 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 30:
Namun Cao Pi secara pribadi tidak menyukai Yang Xiu. Pedang favorit Cao Pi adalah hadiah dari Yang Xiu dan Cao Pi secara teratur menyimpan pedang itu di sisinya. Belakangan, setelah menjadi kaisar, Cao Pi teringat Yang Xiu pernah berkata bahwa pedang itu aslinya milik Wang Mao (王髦). Cao Pi yang bernostalgia kemudian mencari keberadaan Wang Mao dan menghadiahkan Wang makanan dan pakaian.<ref>Yi Zhongtian. Analysis of the Three Kingdoms. Vol. 2. (Vietnamese translation). Publisher of People's Public Security, 2010. Chapter 29: The truth of the notorious cases.</ref>
 
Kematian Yang Xiu diasosiasikan dengan cerita "rusuk ayam" yang dinarasikan oleh [[Pei Songzhi]] di ''[[Catatan Sejarah Tiga Negara|]]''Catatan Sejarah Tiga Negara'']]<ref>(《九州春秋》曰:时王欲还,出令曰“鸡肋”,官属不知所谓。主簿杨脩便自严装,人惊问脩:“何以知之?”脩曰:“夫鸡肋,弃之如可惜,食之无所得,以比汉中,知王欲还也。”) ''Jiuzhou Chunqiu'' annotation in ''Sanguozhi'', vol.01</ref> dan dipopulerkan di ''[[Kisah Tiga Negara|]]''Kisah Tiga Negara'']]. Banyak yang menduga kematian Yang Xiu bukan karena disebabkan oleh hubungannya dengan Cao Cao, tetapi Yang Xiu dengan tepat menebak pikiran Cao Cao yang yakni menjadi sebuah tabu. Ia kemudian menyebarkan pikiran Cao Cao kepada orang lain, yang seharusnya makin dilarang diketahui. Orang seperti Cao Cao selalu ingin membuat dirinya bingung dan mempunyai rahasia politik yang tidak bisa sembarangan dibagikan kepada siapapun. Oleh karena itu, bawahan seperti Yang Xiu dianggap sebagai ancaman.<ref>Yi Zhongtian. Analysis of the Three Kingdoms. Vol. 2. (Vietnamese translation). Publisher of People's Public Security, 2010. Chapter 29: The truth of the notorious cases.</ref>
 
Sebelum kematian Yang Xiu, Cao Cao menyurati ayahnya Yang Biao, mencelanya karena sikap anaknya yang sangat arogan. Setelah berita kematiannya sampai ke tangan ayahnya, ayahnya mengalami rasa duka yang mendalam dan menyalahkan diri sendiri atas perbuatan anaknya, membuat rambutnya memutih dan badannya kurus. Mendengarkan hal itu, Cao Cao memberi santunan hadiah yang banyak kepada Yang Biao atas kematian Yang Xiu olehnya.
Baris 44:
Dalam novel [[Kisah Tiga Negara]], Cao Cao merasa Yang Xiu terlalu sombong dan yakin terhadap kepintarannya, dan kepintaran Yang Xiu yang menjadi bumerang baginya karena Cao Cao menghukum mati Yang Xiu karena sebuah insiden yang dikenal sebagai insiden "rusuk ayam".
 
Saat itu, Cao Cao sedang berperang melawan [[Liu Bei]] di [[Kampanye militer Hanzhong|Kampanye Hanzhong]]. Cao Cao mengalami kemunduran karena kematian [[Xiahou Yuan]] di [[Pertempuran Gunung Dingjun]]. Ia berniat untuk mundur tetapi ia terlalu malu untuk mengakuinya. Pada sebuah sore, saat pengawalnya meminta kata sandi ronda malam kepada Cao Cao, ia melihat beberapa tulang rusuk di sup ayam yang dihidangkan kepadanya dan tanpa berpikir menyatakan kepada pengawalnya bahwa kata sandinya adalah "rusuk ayam". Yang Xiu mendengarkan arahan pengawal tersebut dan menginterpretasikan bahwa "rusuk ayam" adalah sebuah pesan metafora oleh Cao Cao dan memerintah seluruh jenderal untuk mengemas dan menghancurkan kamp. Logika Yang Xiu adalah: Rusuk ayam susah dimakan, tetapi tidak sepenuhnya tak berguna, sama seperti keadaan sulit yang dihadapi Cao Cao. Cao Cao yang mendengarkan perintah Yang Xiu naik pitam dan menghukum mati Yang Xiu.
 
Namun, saat situasi Cao Cao menjadi semakin sulit, ia akhirnya memerintah seluruh pasukannya untuk mundur sesuai dengan prediksi Yang Xiu. Ingat terhadap prediksi tersebut, Cao Cao meminta pengawalnya untuk membawa jasadnya dan memberikan penguburan yang layak.
Baris 52:
== Referensi ==
<references />
 
[[Category: Tokoh Zaman Tiga Negara]]
[[Kategori:Tokoh Dinasti Han]]