Misinformasi 5G: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
(11 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
[[File:Anti 5g conspiracy sticker luxembourg.jpg|alt=An anti-5G sticker in Luxembourg.|thumb|
'''[[Misinformasi
==Luas==
Dalam survei tahun 2021 yang dilakukan di AS, 1500 orang dewasa ditanyai apakah pemerintah AS menggunakan [[Vaksin Covid-19|vaksin COVID-19]] untuk menempatkan microchip di populasi. 5% responden survei mengatakan bahwa hal ini benar adanya dan 15% mengatakan bahwa hal ini mungkin benar.<ref>{{cite web |title=The Economist/YouGov Poll |url=https://docs.cdn.yougov.com/w2zmwpzsq0/econTabReport.pdf |access-date=10 November 2021}}</ref> Banyak yang salah percaya bahwa microchip ini akan dikontrol melalui 5G. Dalam survei yang dilakukan di antara penduduk negara-negara Nordik, 61% menjawab bahwa mereka tidak cukup tahu tentang 5G, atau bagaimana hal itu memengaruhi kehidupan mereka. Pada tahun 2018, 67% konsumen Nordik menyatakan bahwa mereka akhirnya akan beralih ke 5G ketika sudah tersedia. Pada tahun 2020, angka ini turun menjadi 61%, yang mungkin disebabkan oleh misinformasi terkait 5G. Hal ini mungkin juga disebabkan oleh persepsi kurangnya manfaat 5G dibandingkan [[4G]] yang ada dalam hal aplikasi konsumen.<ref>{{cite web |title=5G: Is misinformation messing with our minds? {{!}} Digital Consumer Trends 2020 |url=https://www2.deloitte.com/se/sv/pages/technology-media-and-telecommunications/topics/digital-consumer-trends/5g-is-misinformation-messing-with-our-minds.html |website=Deloitte Denmark |access-date=11 November 2021 |language=sv-se}}</ref>
Sepertiga warga Inggris mengatakan dalam survei tahun 2020 bahwa mereka tidak dapat mengesampingkan kemungkinan adanya hubungan antara [[Misinformasi Covid-19|Misinformasi Covid-19.]] Delapan persen responden survei percaya bahwa ada hubungan antara keduanya, sementara 19% tetap tidak yakin.<ref name="fb">{{cite news |title=Facebook acts to halt far-right groups linking Covid-19 to 5G |url=https://www.theguardian.com/world/2020/apr/12/facebook-acts-to-halt-far-right-groups-linking-covid-19-to-5g |access-date=11 November 2021 |work=The Guardian |date=12 April 2020 |language=en}}</ref>
Sebuah studi tahun 2020 yang memantau data dari [[Google Trends]] menunjukkan bahwa penelusuran terkait virus corona dan 5G dimulai pada waktu yang berbeda, tetapi mencapai puncaknya pada minggu yang sama yaitu tanggal 5 April di enam negara.<ref>{{cite news |date=22 January 2021 |title=How does fake news of 5G and COVID-19 spread worldwide? |language=en |work=www.[[medicalnewstoday]].com |url=https://www.medicalnewstoday.com/articles/5g-doesnt-cause-covid-19-but-the-rumor-it-does-spread-like-a-virus |access-date=11 November 2021}}</ref>
Informasi yang salah tentang [[Penyelidikan terhadap asal-usul Covid-19|asal mula pandemi COVID-19]], seperti asal usulnya dari teknologi 5G, dilaporkan menyebabkan kecemasan yang lebih tinggi dalam sebuah penelitian yang dilakukan di Yordania.<ref>{{cite journal |last1=Sallam |first1=Malik |last2=Dababseh |first2=Deema |last3=Yaseen |first3=Alaa |last4=Al-Haidar |first4=Ayat |last5=Taim |first5=Duaa |last6=Eid |first6=Huda |last7=Ababneh |first7=Nidaa A. |last8=Bakri |first8=Faris G. |last9=Mahafzah |first9=Azmi |date=3 December 2020 |title=COVID-19 misinformation: Mere harmless delusions or much more? A knowledge and attitude cross-sectional study among the general public residing in Jordan |journal=[[PLOS ONE]] |volume=15 |issue=12 |pages=e0243264 |bibcode=2020PLoSO..1543264S |doi=10.1371/journal.pone.0243264 |pmc=7714217 |pmid=33270783 |doi-access=free}}</ref>
Sebuah studi tahun 2020 yang menganalisis data Twitter terkait tweet tentang 5G dan COVID-19 menunjukkan bahwa 34% dari para tweeter percaya pada peran 5G dalam wabah COVID-19, sementara 32% mengecam atau mengejeknya.<ref name= conv>{{cite web |last1=Downing |first1=Joseph |last2=Tuters |first2=Marc |last3=Knight |first3=Peter |last4=Ahmed |first4=Wasim |title=Four experts investigate how the 5G coronavirus conspiracy theory began |url=https://theconversation.com/four-experts-investigate-how-the-5g-coronavirus-conspiracy-theory-began-139137 |website=The Conversation |date=11 June 2020 |access-date=13 November 2021 |language=en}}</ref>
==Daftar misinformasi populer==
===Asal===
Ada teori konspirasi yang menyatakan bahwa penyebaran virus [[SARS-CoV-2]] dari episentrum pandemi di Wuhan, Tiongkok, terkait dengan banyaknya menara 5G di kota tersebut. Namun, kenyataannya teknologi 5G belum sepenuhnya diterapkan di Wuhan.<ref name="conversation">{{cite news |last1=Destiny |first1=Tchéhouali |title=Conspiracy theories about 5G networks have skyrocketed since COVID-19 |url=https://theconversation.com/conspiracy-theories-about-5g-networks-have-skyrocketed-since-covid-19-139374 |work=The Conversation |language=en}}</ref>
===Dampak kesehatan===
[[File:FACT- 5G mobile networks DO NOT spread COVID-19.svg|200px|thumb|right|Poster WHO yang memperingatkan misinformasi terkait 5G]]
{{Lihat juga|Radiasi perangkat nirkabel dan kesehatan}}
{{Lihat juga|Misinformasi COVID-19#5G mobile networks}}
* ''5G menyebabkan kanker:'' Sangat tidak mungkin paparan frekuensi radio 5G akan menyebabkan kanker. 5G adalah [[radiasi non-ionisasi]], dan radiasi tersebut tidak merusak DNA. Kanker umumnya disebabkan oleh [[radiasi pengion]], seperti [[Sinar gama|sinar gamma]], yang merusak DNA.<ref>{{cite web |title=I heard that the new 5G technology can cause cancer. Is this true? |url=https://www.cancer.org.au/iheard/i-heard-that-the-new-5g-technology-can-cause-cancer-is-this-true |website=www.cancer.org.au |access-date=10 November 2021 |language=en}}</ref><ref>{{cite journal |last1=Meese |first1=James |last2=Frith |first2=Jordan |last3=Wilken |first3=Rowan |title=COVID-19, 5G conspiracies and infrastructural futures |journal=Media International Australia |date=November 2020 |volume=177 |issue=1 |pages=30–46 |doi=10.1177/1329878X20952165 |pmc=7506181 |issn=1329-878X}}</ref><ref>{{Cite web |last=IARC Working Group on the Evaluation of Carcinogenic Risks to Humans |title=Ionizing Radiation, Part 1: X- and Gamma (γ)-Radiation, and Neutrons |url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK401325/}}</ref>
* ''5G adalah penyebab COVID-19:'' Meskipun pandemi COVID-19 dimulai selama penerapan teknologi 5G, keduanya sama sekali tidak ada hubungannya. Ada bukti yang tak terbantahkan bahwa COVID-19 adalah [[penyakit virus]] dan tidak ada hubungannya dengan 5G atau teknologi seluler lainnya.<ref>{{cite news |last1=Heilweil |first1=Rebecca |date=24 April 2020 |title=How the 5G coronavirus conspiracy theory went from fringe to mainstream |language=en |work=[[Vox (website)|Vox]] |url=https://www.vox.com/recode/2020/4/24/21231085/coronavirus-5g-conspiracy-theory-covid-facebook-youtube |access-date=10 November 2021}}</ref>
* ''5G melemahkan sistem imun:'' Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa tingkat radiasi rendah yang dipancarkan oleh teknologi 5G dapat memiliki efek apa pun pada sistem imun (termasuk [[antigen]] dan antibodi).<ref>{{cite web |date=2 April 2020 |title=5G and other telecommunications do not affect the immune system |url=https://www.arpansa.gov.au/news/5g-and-other-telecommunications-do-not-affect-immune-system |access-date=10 November 2021 |website=[[ARPANSA]] |language=en}}</ref>
===Dampak lingkungan===
* ''5G membunuh burung atau serangga:'' Emisi [[Gelombang radio]] di atas 10 MHz dari menara telepon seluler tidak diketahui membahayakan burung.<ref>{{cite web |date=14 January 2020 |title=No, 5G Radio Waves Do Not Kill Birds. Then what kills?|url=https://www.audubon.org/news/no-5g-radio-waves-do-not-kill-birds |access-date=10 November 2021 |website=[[Audubon]] |language=en}}</ref> Kematian massal lebah yang terjadi di banyak bagian dunia tidak terkait dengan penggunaan 5G.<ref>{{cite web |title=Fact check: Does 5G kill bees? |url=https://www.thestar.com.my/tech/tech-news/2020/05/02/fact-check-does-5g-kill-bees |website=The Star |access-date=10 November 2021 |language=en}}</ref>
===Pengawasan pemerintah dan industri===
* ''COVID-19 adalah kedok untuk menanamkan microchip dalam vaksin COVID-19 guna mengendalikan orang melalui 5G:'' Microchip dengan kemampuan pelacakan atau fungsi 5G harus jauh lebih besar daripada lubang jarum, sehingga tidak mungkin untuk menyuntikkannya melalui jarum suntik. Memang, untuk memasukkan ukuran chip tersebut, diperlukan jarum suntik dengan diameter lubang lebih dari selusin kali lebih besar daripada yang biasa digunakan untuk memberikan vaksin COVID-19. Lebih jauh lagi, microchip tidak akan berfungsi tanpa sumber daya yang mampu mengirimkan sinyal melalui setidaknya satu inci otot, lemak, dan kulit.<ref>{{cite web |last1=Schoolov |first1=Katie |date=1 October 2021 |title=Why it's not possible for the Covid vaccines to contain a magnetic tracking chip that connects to 5G |url=https://www.cnbc.com/2021/10/01/why-the-covid-vaccines-dont-contain-a-magnetic-5g-tracking-chip.html |access-date=10 November 2021 |website=[[CNBC]] |language=en}}</ref>
* ''Jaringan 5G adalah bagian dari agenda pengawasan dan kecerdasan buatan yang lebih besar:'' Faktanya adalah bahwa 5G tidak lebih dari sekadar teknologi yang membangun koneksi nirkabel antara perangkat dan internet, dengan kecepatan dan kapasitas yang lebih tinggi daripada teknologi lama seperti 4G atau [[3G]]. Terserah kepada pengembang aplikasi apakah akan menggunakan koneksi nirkabel ini untuk tujuan apa pun, termasuk pengawasan. Dalam hal itu, teknologi nirkabel apa pun (termasuk 4G atau 3G) juga dapat digunakan untuk pengawasan.
* ''5G adalah sistem senjata yang disamarkan oleh pemerintah dan industri sebagai teknologi baru:'' Beberapa orang menyamakan pemancar frekuensi radio 5G dengan [[senjata energi terarah]] milik militer AS yang disebut [[Sistem Penolakan Aktif]] (ADS), yang digunakan untuk memanaskan permukaan target, seperti kulit manusia yang menjadi target. Meskipun ADS dan 5G sama-sama menggunakan gelombang radio, 5G mentransmisikan melalui frekuensi yang jauh lebih rendah yang aman bagi manusia.<ref>{{cite web |title=Four Myths About 5G Technology Debunked – fieldSENSE |url=https://fieldsense.com/industry-news/four-myths-about-5g-technology-debunked/#myth3 |access-date=13 November 2021}}</ref> Selain itu, 5G mentransmisikan pada daya yang jauh lebih rendah daripada ADS.
* ''Frekuensi 5G digunakan untuk penyebaran massa''<!--teks diperlukan-->
* ''5G memetakan bagian dalam tubuh dan rumah''<!--teks diperlukan-->
* ''5G mereplikasi di dalam tubuh dan menyebabkan radiasi ulang''<!--teks diperlukan-->
===Kesalahpahaman tentang konsep dasar 5G===
* ''Pemasangan stasiun pangkalan 5G baru di area tertentu dapat mengakibatkan peningkatan "polusi" frekuensi radio yang tidak terkendali:'' Penyebaran stasiun pangkalan 5G yang padat bermanfaat bagi pengguna yang tinggal di dekatnya, karena tidak ada penurunan frekuensi radio yang tiba-tiba dibandingkan dengan penyebaran yang jarang.<ref name = chi>{{cite book |last1=Chiaraviglio |first1=Luca |last2=Bianchi |first2=Giuseppe |last3=Blefari-Melazzi |first3=Nicola |last4=Fiore |first4=Marco |title=2020 IEEE 91st Vehicular Technology Conference (VTC2020-Spring) |chapter=Will the Proliferation of 5G Base Stations Increase the Radio-Frequency "Pollution"? |date=May 2020 |pages=1–7 |doi=10.1109/VTC2020-Spring48590.2020.9128888 |hdl=2108/278682 |isbn=978-1-7281-5207-3 |s2cid=208527663 |chapter-url=https://ieeexplore.ieee.org/document/9128888 |access-date=10 November 2021|hdl-access=free }}</ref> Pemasangan stasiun pangkalan tambahan di area tersebut mungkin diperlukan untuk mendukung peningkatan jumlah pengguna dengan kecepatan data yang lebih tinggi. Akibatnya, jarak antara pengguna dan stasiun pangkalan terdekat menyusut. Ini disebut densifikasi jaringan, yang mungkin secara keliru dianggap meningkatkan dampak kesehatan 5G. Namun, tidak seperti persepsi umum, densifikasi jaringan dapat mengurangi paparan medan elektromagnetik rata-rata. Densifikasi jaringan yang lebih rendah berarti bahwa setiap stasiun pangkalan harus mencakup area yang lebih luas, yang mengarah ke daya radiasi yang lebih tinggi untuk setiap sel.<ref name = chi/> Selain itu, penyebaran stasiun pangkalan 5G yang padat menyebabkan berkurangnya radiasi dari ponsel karena stasiun pangkalan yang terhubung lebih dekat ke ponsel. Biasanya, radiasi dari stasiun pangkalan lebih rendah daripada radiasi dari ponsel, karena daya radiasi berkurang seiring kuadrat jarak dari sumber.<ref>{{cite web |title=Inverse Square Law – an overview {{!}} ScienceDirect Topics |url=https://www.sciencedirect.com/topics/engineering/inverse-square-law |access-date=1 January 2022 |website=www.sciencedirect.com |publisher=[[Science Direct]]}}</ref>
==Dampak==
Teori kesehatan yang tidak didukung telah menyebabkan vandalisme dan pembakaran beberapa peralatan 5G, khususnya di Inggris Raya. Ketakutan kesehatan yang tidak berdasar telah menghambat peningkatan jaringan yang diperlukan untuk mencapai kecepatan yang lebih tinggi di beberapa kota,<ref name="fortune1">{{cite news |title=Health Concerns May Slow Rollout of Super-Fast 5G Mobile Networks, Analyst Warns |url=https://fortune.com/2019/05/22/health-concerns-5g-cellphones-cancer/ |access-date=3 March 2021 |work=Fortune |language=en}}</ref> sementara pandemi virus corona telah memperlambat penjualan ponsel yang kompatibel dengan 5G.{{cn}}
===Daftar protes===
* Pada bulan April 2020, pembakar di Inggris membakar menara nirkabel 5G di Birmingham, Liverpool, dan Merseyside, lalu mengunggah video vandalisme tersebut ke media sosial.<ref>{{cite news |title=5G-coronavirus conspiracy theory spurs rash of telecom tower arson fires |url=https://fortune.com/2020/04/06/5g-coronavirus-conspiracy-theory-telecom-tower-fires/ |access-date=3 March 2021 |work=Fortune |language=en}}</ref><ref>{{cite news |last1=Satariano |first1=Adam |last2=Alba |first2=Davey |author-link2=Davey Alba|date=10 April 2020 |title=Burning Cell Towers, Out of Baseless Fear They Spread the Virus |work=[[The New York Times]] |url=https://www.nytimes.com/2020/04/10/technology/coronavirus-5g-uk.html |access-date=13 November 2021}}</ref>
* Anti-vaksin Australia memprotes teknologi 5G, perusahaan farmasi besar, dan vaksin COVID-19 di Melbourne dan Sydney.<ref>{{cite news |agency=Australian Associated Press |title=Australian anti-vaxxers label Covid-19 a 'scam' and break distancing rules at anti-5G protests |url=https://www.theguardian.com/australia-news/2020/may/30/australian-anti-vaxxers-label-covid-19-a-scam-and-break-distancing-rules-at-anti-5g-protests |access-date=10 November 2021 |work=The Guardian |date=30 May 2020 |language=en}}</ref>
* Hampir 90 serangan terhadap tiang telepon seluler dilaporkan selama karantina wilayah COVID-19 di Inggris.<ref>{{cite news |title=Coronavirus: 90 attacks on phone masts reported during UK's lockdown |language=en |work=[[Sky News]] |url=https://news.sky.com/story/coronavirus-90-attacks-on-phone-masts-reported-during-uks-lockdown-11994401 |access-date=11 November 2021}}</ref> Hampir 50 serangan tercatat terhadap teknisi telekomunikasi di Inggris.<ref>{{cite news |title=5G conspiracy theories fuel attacks on telecoms workers |url=https://www.theguardian.com/business/2020/may/07/5g-conspiracy-theories-attacks-telecoms-covid |access-date=11 November 2021 |work=The Guardian |date=7 May 2020 |language=en}}</ref>
* Tujuh menara telepon seluler dibakar di Kanada oleh para skeptis 5G pada bulan Mei 2020.<ref>{{cite news |last1=Thomas |first1=Katelyn |title=Two arrested after two more Quebec cell towers go up in flames |url=https://montreal.ctvnews.ca/two-arrested-after-two-more-quebec-cell-towers-go-up-in-flames-1.4928666 |access-date=10 November 2021 |work=Montreal |date=7 May 2020 |language=en}}</ref>
*Pada bulan April 2020, pengunjuk rasa anti-5G di Belanda menyabotase dan membakar beberapa menara 5G serta menyemprotkan slogan anti-5G di lokasi penyerangan. Pemerintah Belanda mengatakan telah melaporkan "berbagai insiden" di sekitar menara penyiaran dan menganggap penentangan terhadap peluncuran 5G sebagai kemungkinan penyebabnya, menurut pernyataan di situs webnya. Pemerintah juga memperingatkan bahwa serangan yang menargetkan peralatan jaringan 5G "dapat berdampak pada jangkauan jaringan telekomunikasi dan jangkauan layanan darurat."<ref>{{cite news |date=11 April 2020 |title=Dutch telecommunications towers damaged by 5G protestors: Telegraaf |newspaper=[[Reuters]] |url=https://www.reuters.com/article/us-netherlands-5g-sabotage-idUSKCN21T09P}}</ref>
*Protes global terhadap orang-orang yang "tak terlihat" pada 16 Juni 2022. Kursi-kursi kuning dipasang di ruang publik di seluruh dunia untuk menggambarkan orang-orang [[hipersensitivitas elektromagnetik]] yang tidak dapat hadir. Hari EHS Internasional diprakarsai oleh EHS Prancis pada tahun 2018.<ref>{{cite news |date=16 June 2022 |title=World EHS Day 16 June |url=https://signstop5g.eu/en/news/world-ehs-day-16-june}}</ref>
==Upaya untuk melawan misinformasi==
Banyak organisasi, termasuk [[Organisasi Kesehatan Dunia]], telah membuat pembongkar mitos dan materi edukasi untuk melawan misinformasi terkait 5G, terutama tentang dampaknya terhadap kesehatan.<ref>{{cite web |title=COVID-19 Mythbusters – World Health Organization |url=https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/advice-for-public/myth-busters#5g |website=www.who.int |access-date=10 November 2021 |language=en}}</ref> [[Parlemen Australia|Parlemen Australia]], dalam penyelidikannya terhadap teknologi 5G, telah mencatat bahwa kepercayaan masyarakat terhadap 5G telah terguncang oleh misinformasi yang meluas, dan lembaga pemerintah serta industri telah meningkatkan upaya untuk menyediakan informasi yang dapat dipercaya kepada publik.<ref name="australia"/>
Pada bulan April 2020, [[Twitter]] memperbarui kebijakannya tentang 'klaim yang belum diverifikasi yang memicu aktivitas berbahaya' yang dapat, antara lain, menyebabkan kerusakan infrastruktur 5G.<ref>{{cite news |last1=Togoh |first1=Isabel |title=Twitter Bans 5G Conspiracy Theorists From Sharing Harmful Misinformation |url=https://www.forbes.com/sites/isabeltogoh/2020/04/23/twitter-bans-5g-conspiracy-theorists-from-sharing-harmful-misinformation/?sh=507731665da6 |access-date=11 November 2021 |work=Forbes |language=en}}</ref> Pada bulan Juni 2020, Twitter mulai menempatkan label pemeriksaan fakta pada tweet tentang 5G dan COVID-19.<ref>{{cite web |title=Twitter starts putting fact-checking labels on tweets about 5G and COVID-19 |url=https://techcrunch.com/2020/06/09/twitter-5g-coronavirus-labels/?guccounter=1&guce_referrer=aHR0cHM6Ly93d3cuZ29vZ2xlLmNvbS8&guce_referrer_sig=AQAAABZH8iaOcUGuIu8iLtfgSA5baWsAovBUdXLpyxg3UQL_xJ-bYVunN76fRPraJ-gF4ImAvGkrk9MLeuDJItZdhaigfuib_bmq-19m1VojeWDGjMuZfmgfwclD6TGv9Ixs1Sao6sZGYL_ZO0UlrLf2hkEd5z-IpJwL45p5jK041e6U |website=TechCrunch | date=9 June 2020 |access-date=11 November 2021}}</ref> Facebook telah menghapus beberapa unggahan yang berisi klaim palsu tentang hubungan antara 5G dan COVID-19.<ref name = fb/>
Sebuah studi tahun 2020 merekomendasikan bahwa kecaman terhadap teori 5G dan COVID-19 dari seorang pemimpin dunia akan membantu mengurangi penyebaran misinformasi. Studi tersebut juga merekomendasikan bahwa perang melawan misinformasi idealnya terjadi di platform tempat misinformasi tersebut dibagikan. Seruan dari tokoh budaya dengan banyak pengikut di media sosial juga dapat membantu mengurangi misinformasi. Masyarakat umum dapat menghentikan penyebaran misinformasi dengan melaporkan konten yang berbahaya serta dengan tidak membagikan atau berinteraksi dengan konten tersebut.<ref name = conv/>
==Referensi==
{{reflist}}
{{Disinformasi}}{{Teori konspirasi}}
[[Kategori:Misinformasi]]
[[Kategori:5G (telekomunikasi)]]
|